Anda di halaman 1dari 33

ETIKA DAN

PEMBENTUKAN
KARAKTER INSANI
A. Pendahuluan
Setiap hari dan setiap saat dalam kehidupan
yang sadar, kita selalu dihadapkan dengan
berbagai pilihan untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu. Tentu saja pilhan-pilihan
tersebut terjadi dalam berbagai bidang
kehidupan, seperti makan apa, pakai apa,
belajar apa, pergi kemana, dan sebagainya.
Berbagai pilihan tersebut, tidak semua
pilihan berkaitan dengan pilihan etika. Tetapi
bisa jadi berkaitan dengan selera, kesukaan
atau yang lain.
B. Menelusuri Pengertian Etika dan Moralitas
1. Arti dan Definisi
Etika/eti·ka/ /étika/ n ilmu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak)
Kata etika berasala kata Yunani ethos yang
artinya: “tempat kediaman yang biasa dari
seseorang, Kebiasaan, kelaziman, adat istiadat.
Tabiat, hakikat watak seseorang, cara
mengungapkan diri, tingkah laku, sikap,
kesusilaan.”
2. Pengertian Umum Etika dan Moral
Apakah yang dimaksud dengan etika?
Kata Etika berasal dari bahasa Yunani “ETOS” yang berarti:
a. Tempat tinggal atau kebiasaan (Luk 22:39, Kis 25:16).
b. Adat istiadat (Kis 16:20-21, I Kor 16:33).
c. Sifat, karakter, cara berpikir, cara bertindak.
Etos juga mempunyai hubungan dimana kita tinggal dan kita berada.
Dalam bahasa indonesia istilah etika adalah untuk menjelaskan
apakah kelakuan atau tindakan seseorang itu baik atau buruk dan
norma-norma apa yang dipakai. Etika dapat didefenisikan sebagai
studi kritis dari moralitas manusia. Moralitas bergantung pada
standar yang dimiliki seorang manusia yang mempengaruhi hal baik
dan buruk yang dibuatnya, dan goal nilai yang ideal dari prinsip-
prinsip yang dimiliki seseorang sebagai landasan dimana ia
mengklaim dan mengevaluasi sebagai kebenaran. Studi etika juga
berasumsi bahwa dalam melibatkan diri ditengah masyarakat.
3. Pengertian, ciri-ciri & jenis-jenis etika secara umun
a. Etika adalah suatu norma atau aturan yang dipakai
sebagai pedoman dalam berperilaku di masyarakat
bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk.
b. Etika adalah suatu ilmu tentang kesusilaan dan
perilaku manusia di dalam pergaulannya dengan
sesama yang menyangkut prinsip dan aturan tentang
tingkah laku yang benar.
c. Etika adalah kewaijban & tanggungjawab moral setiap
orang dalam berperilaku di masyarakat. Secara
etimologis kata “etika” berasal dari bahasa Yunani
kuno, yaitu “Ethikos” artinya timbul dari suatu
kebiasaan. Etika memiliki sudut pandang normatif
dimana objeknya adalah manusia dan perbuatannya.
4. Pengertian Etika Menurut Para Ahli
a. Soergarda Poerbakawatja
Menurut Soergarda Poerbakawatja, pengertian
etika adalah suatu ilmu yang memberikan
arahan, acuan, serta pijakan kepada suatu
tindakan manusia.
b. H. A. Mustafa
Menurut H. A. Mustafa, pengertian etika
adalah ilmu yang menyelidiki terhadap suatu
perilaku yang baik dan yang buruk dengan
memerhatikan perbuatan manusia sejauh apa
yang diketahui oleh akan serta pikiran manusia.
4. Pengertian Etika Menurut Para Ahli
c. K. Bertens
Menurut K. Bertens, definisi etika adalah nilai dan
norma moral yang menjadi suatu acuan bagi umat
manusia secara baik secara individual atau
kelompok dalam mengatur semua tingkah lakunya.
d. DR. James J. Spillane SJ
Menurut DR. James, etika adalah memperhatikan
suatu tingkah laku manusia di dalam mengambil
keputusan yang berhubungan dengan moral. Etika
lebih mengarah ke penggunaan akal budi dengan
objektivitas guna menentukan benar atau salahnya
serta tingkah laku seseorang terhadap lainnya.
4. Pengertian Etika Menurut Para Ahli
e. Drs. H. Burhanudin Salam
Menurut Drs. H. Burhanudin Salam, etika
adalah sebuah cabang ilmu filsafat yang
membicarakan perihal suatu nilai-nilai serta
norma yang dapat menentukan suatu perilaku
manusia ke dalam kehidupannya.
f. W. J. S. Poerwadarminto
Menurut Poerwadarminto, arti etika adalah
ilmu pengetahuan tentang suatu perilaku atau
perbuatan manusia yang dilihat dari sisi baik
dan buruknya yang sejauh mana dapat
5. Ciri-Ciri Etika
Ada beberapa karakteristik etika yang
membedakannya dengan norma lainnya.
Adapun ciri-ciri etika adalah sebagai
berikut:
a. Etika tetap berlaku meskipun tidak ada orang
lain yang menyaksikan.
b. Etika sifatnya absolut atau mutlak.
c. Dalam etika terdapat cara pandang dari sisi
batiniah manusia.
d. Etika sangat berkaitan dengan perbuatan atau
perilaku manusia.
6. Manfaat Etika
Manfaat etika yang ada dalam suatu
profesi yang terdapat dalam sebuah perusahaan
ataupun organisasi, yaitu:
a. Memberi rasa tanggung jawab.
b. Dapat dijadikan pedoman.
c. Meningkatkan kredibilitas perusahaan ataupun
organisasi.
d. Menciptakan ketertiban dan keteraturan dalam
sebuah organisasi atau perusahaan.
6. Manfaat Etika
e. Dapat digunakan sebagai kontrol sosial.
f. Dapat meningkatkan kesejahteraan anggota.
g. Mencegah campur tangan dari pihak luar.
h. Melindungi hak-hak anggota dan pekerja.
i. Digunakan sebagai rujukan dalam penyelesaian
berbagai masalah, baik itu masalah internal
maupun eksternal.
7. Fungsi Etika
Fungsi etika dalam profesi / berperilaku adalah:
a. Dijadikan tempat untuk memperoleh orientasi
kritis yang berkaitan dengan berbagai macam
moralitas.
b. Menunjukkan adanya suatu keterampilan
intelektual berupa kemampuan berargumentasi
secara kritis dan rasional.
c. Digunakan untuk pengambilan suatu keputusan
dan juga sikap yang wajar dalam keadaan
pluralitas yang tinggi.
d. Digunakan untuk menolong sebuah pendirian.
7. Fungsi Etika
Fungsi etika dalam profesi / berperilaku adalah:
e. Digunakan untuk membedakan mana yang
boleh dirubah dan mana yang tidak dapat
dirubah.
f. Digunakan untuk menyelesaikan masalah
moralitas maupun masalah sosial lainnya
dengan suatu bentuk pemikiran yang kritis dan
sistematis.
g. Menggunakan nalar untuk dijadikan pijakan,
bukan menggunakan suatu perasaan yang dapat
merugikan banyak orang.
C. Membangun Norma untuk membuat Penilaian
Moral
1. Pengertian Norma
Pengertian norma adalah kaidah,
pedoman, acuan dan ketentuan berperilaku
dan berinteraksi antar manusia di dalam suatu
kelompok masyarakat dalam menjalani
kehidupan bersama-sama. Secara etimologis
kata “norma” berasal dari bahasa Belanda
yaitu “Norm” yang “artinya patokan, pokok
kaidah atau pedoman.”
C. Membangun Norma untuk membuat Penilaian
Moral
2. Pengertian Moral
Mazmur 139:23 “Selidikilah aku ya Allah dan kenallah
hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku.”
Moral berasal dari bahasa Latin “Mos” dalam bentuk
jamak “mores” yang berarti “adat cara hidup, etika dan
moral hampir sama artinya, hanya dalam pemakaian
sehari-hari hanya sedikit perbedaannya.” Moral adalah
perbuatan itu sendiri, sedangkan etika adalah penilaian
terhadap perbuatan itu sendiri.
R.C Sproul menjelaskan “oral melukiskan apa yang
dilakukan orang-orang, etika menetapkan apa yang
seharusnya dilakukan orang-orang.”
D. Cara Manusia membangun norma untuk membuat
penilaian Moral
1. Hak kita memang layak untuk kita tuntut, tapi juga jangan
sampai meninggalkan kewajiban kita sebagai makhluk
sosial.
2. Tertib dan disiplin
Selalu tertib dan disiplin dalam melakukan setiap
aktivitas. Disiplin waktu biar nggak keteteran
3. Kesopanan
Senantiasa menjaga sopan santun, baik dengan teman
sebaya atau orang tua dan juga guru dimanapaun dan
kapanpun.
4. Kesederhanaan
Kesederhanaan adalah hal yang dapat memberi kita
D. Cara Manusia membangun norma untuk membuat
penilaian Moral
5. Kejujuran
Kejujuran membawa kita ke dalam kebenaran.
Bersikap jujurlah walau itu pahit.
6. Keadilan
Senantiasa bersikap adil dalam bergaul. Tidak
membeda-bedakan teman.
7. Cinta Kasih
Saling mencintai dan menyayangi teman kita
agar terhindar dari permusuhan.
8. Suasana dan tempat pergaulan kita.
E. Karakter Etika
Djajendra menuliskan: “karakter etika terbentuk dari nilai-
nilai kehidupan yang mampu membedakan mana yang benar dan
mana yang tidak benar melalui akal sehat dan hati nurani yang
cerdas emosi.”
Nilai adalah instrumen paling dasar dalam membangun
karakter seseorang. Nilai biasanya sudah mulai tertanam atau
terekam di pikiran bawah sadar seseorang sejak masih anak-anak.
Pengembangan karakter yang efektif harus dimulai sejak kecil dari
rumah, lingkungan, sekolah, masyarakat, dan negara. Bila
seseorang sudah dewasa dan ingin merubah karakter, satu-satunya
cara adalah dengan mencerdaskan emosional diri melalui
pengetahuan keseimbangan hidup, kesadaran diri, manajemen diri,
dan kehidupan integritas diri di luar dan di dalam diri. Ini
memerlukan kerja keras luar biasa melalui komitmen dan disiplin
diri yang penuh kesabaran untuk menjadi karakter baik.
a. Istilah “etika” yang sering dipakai untuk menilai
perbuatan manusia adalah:
Buruk Baik
Menyiksa Kasih
Menghina Damai
Marah Kejujuran
Berdusta Kasih Sayang
Menipu Adil
Menganiaya Menolong
Benci Murah Hati
Mencuri Ramah-tamah
Malas Taat
Sombong Tidak angkuh
b. Etika berlaku di tempat-tempat ibadah, mulai
dari acara dalam ibadah serta semua situasi di
sekitar itu semua berhubungan dengan etika.
Dalam Perjanjian Baru kata “ethos"
diterjemahkan dengan bermacam-macam
perkataan. Dalam Lukas 22:39 “lalu pergilah
Yesus keluar kota dan sebagaimana biasa Ia
menuju ke bukit Zaitun, murid-murid-Nya juga
mengikuti Dia.”
Yesus pergi ke bukit Zaitun menurut
kebiasaan, (ethos;habit)
Contoh etika dalam rumah ibadah:
a. Datang dengan sungguh ke gereja untuk
memuliakan Allah bersama-sama dengan
orang seiman
b. Datang ke gereja dengan sungguh, tanpa
sengaja terlambat masuk saat ibadah sudah
mulai.
c. Menjaga pribadinya yang sungguh beribadah
kepada Tuhan, juga menjadi contoh bagi
sesama.
d. Tidak sengaja membohongi sikapnya
berpakaian yang tidak sopan saat ke gereja.
Contoh etika dalam rumah ibadah:
e. Tidak sengaja membuat perhatian yang bersifat
menggangu, sebelum atau saat ibadah berlangsung. Saling
menjaga ketertiban bagi sesama jemaat untuk tidak saling
mengobrol.
f. Mempersembahkan persembahan kepada Tuhan dengan
baik, dan tidak memaksa diri.
g. Tahu tentang apa yang benar dan baik, tetapi
menghiraukan perlakuan yang baik dan benar, melakukan
sesuatu yang menyebabkan atau memudahkan orang lain
jatuh dalam kesalahan atau dosa.
h. Membenarkan diri dengan menyalahkan orang / pihak lain.
i. Etika berpakaian sopan dan bersih, dan menggunakan alas
kaki seperti sepatu.
F. Teori-Teori Etika
1. Teori Etika Teologis
Etika teologis adalah etika yang bertitik tolak
dari prersuposisi (pra anggapan) tentang Allah atau
yang ilahi, serta memandang kesusilaan bersumber
dari dalam kepercayaan terhadap Allah atau yang
ilahi.
Misalnya dalam agama Kristen, etika teologis
merupakan etika yang bersumber dari presuposisi-
presuposisi (pra anggapan-pra anggapan) tentang
Allah atau Yang Ilahi, serta melihat kesusilaan
bersumber dari kepercayaan terhadap Allah atau
Yang Ilahi.
F. Teori-Teori Etika
2. Teori Deontologis
Etika Deontologis adalah pandangan
etika normatif yang menilai moralitas suatu
tindakan berdasarkan kepatuhan pada
peraturan etika ini kadang-kadang disebut
etika berbasis “kewajiban” atau “obligasi”
karena peraturan memberikan kewajiban
kepada seseorang,
G. Menggali dan Membangun Karakter Kristiani, dan
Hubungan Karakter dengan Iman dan Etika Kristen
Bagaimanakah hubungan antara iman, etika Kristen
dan karakter?
Hubungan di antara ketiganya sangat erat dan
bahkan menyatu. Iman Kristiani, bilamana dipahami
dengan betul, tidak hanya menyangkut kepercayaan
dalam arti kognitif, sebagai pengakuan intelektual
kita mengenai kebenaran dari yang kita percayai.
Iman Kristiani juga mencakup pengertian
mempercayakan diri kepada yang dipercayai dan
membangun sikap dalam hubungan dan komitmen
dengan yang dipercayai.
1. Apakah iman itu?
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita
harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak
kita lihat. Dasar dan keyakinan ini ialah Firman Allah
( Ibrani 11:1)
Dalam ayat 7, 11, 17, 19, 22, 30 dalam Bahasa Ibrani
diterjemahkan “iman“ berarti “menyokong” atau
“meneguhkan.” Bahasa Yunani diterjemahkan “iman“
atau “pencipta” berarti “berharap kepadaNya” atau
bersandar kepada-Nya. Itulah Iman mengandung unsur
ilahi dan kemanusiaan. Iman adalah karunia Allah dan
juga tindakan manusia. Dasar iman ialah Firman Allah
(Roma 4:20,21). Tujuan iman ialah pribadi Yesus
Kristus . Iman yang menyelamatkan ialah iman kepada
Yesus Kristus sebagai Jususelamat.
1. Apakah iman itu?
Iman sesalu bersifat tiga dimensi:
a. Allah – Firman - doa - ibadah (Mazmur 119).
b. Diri Sendiri
Tetap di dalam Dia, berakar, dibangun, bertambah
teguh (Kol 2:6-7)
c. Sesama
Demontrasi kasih bersifat ke luar tanpa batas
dibungkus oleh Agape (Mat 22:37-40)
Dasar-dasar Iman Kristen:
a. Percaya dan beriman kepada Yesus Kristus
b. Percaya Alkitab sebagai Firman Allah
c. Hidup dalam kasih, iman dan pengharapan
2. Etika, berasal dari kata $unani ethos, yang berarti
susila atau kebiasaan yang baik, cara hidup yang
kemudian menjadi norma, atau aturan, hukum, kaidah
yang mengatur perilaku manusia ika kata etika
dihubungkan dengan kata kristen, maka dapat
disimpulkan bah etika &risten adalah norma yang
didasarkan pada ajaran (uhan yang tertulis dalam "lkitab
yang kemudian dijadikan standar perilaku ) karakter
seperti tertulis dalam keluaran ! tentang kesepuluh
/irman yang disimpulkan dalam kitab Injil yang pada
intinya mengatur pola hubungan yaitu hubungan kasih
31 ubungan antara manusia dengan "llah mulai hokum
pertama sampai hokum ke empat ubungan antara
manusia dengan manusia di atur dalam hokum ke lima
sampai hokum ke sepuluh
3. Karakter
Apakah Karakter itu…?
Karakter adalah apa dan siapa kita tanpa orang lain melihat kita atau
tidak.
*Siapa anda ketika tidak seorangpun melihatmu..?
Karakter merupakan totalitas ciri pribadi membentuk
penampilan seseorang atau obyek tertentu. Ciri-ciri personal
mempunyai karakter terdiri dari kualitas moral dan etis; kualitas
kejujuran, kebranian, integritas, reputasi yang baik, semua nilai tersebut
di atas merupakan sebuah kualitas yang melekat pada kekhasan
individu.
Adalah sesuatu yang telah dipahat dalam hati sehingga merupakan
tanda yg khas, karakter mengacu pada moralitas kehidupan sehari-hari.
Karakter bukan merupakan kegiatan sesaat, melainkan kegiatan
konsisten muncul baik secara batiniah dan rohaniah.
Karakter mengacu pada kebiasaan berpikir, berperasaan, bersikap,
berbuat, membentuk tekstur dan motivasi kehidupan seseorang.
Karakter erat dengan pola tingkah laku, kecenderungan pribadi utk
Ada macam-macam karakter
1. Fisik
2. Emosional
3. Intelektual
Yang terutama adalah karakter moral, mungkin
suatu latian yang baik kalau kita membayangkan
apa kata orang kelak pada saat penguburan kita,
bukan gelar, harta yang mereka katakan tetapi
karakter kita, bahwa kita seorang yang murah hati
suka menolong atau orang akan mengatakan kita
orang yang sangat pelit.
* Pada akhirnya, pengetahuan dan sikap tidak cukup
untuk meujidkan iman kristiani itu. Kita perlu
melakukan apa yang kita percayai dan kita ketahui
bahwa hal itu baik.
*Tuhan Yesus setelah selesai membasuh kaki para
murid-Nya menantang mereka dengan pertanyaan:
mengertikah mereka akan apa yang suddah
dilakukannya..? Dan tanpa menunggu jawaban
mereka, Tuhan Yesus berkata : Setiap orang
mendengar perkataan –Ku ini melakukanya, ia sama
dengan orang yang mendirikan rumahnya diatas
batu Matius 7:24
• Intinya jelas bahwa karakter Kristen tidak hanya
terbatas pada tahu apa yang baik, tetapi juga mempunyai
kecintaan, dan keinginan melakukannya, serta
melakukannya dalam tindakan nyata. Misalnya:
Yakobus 2:26 yangg mengatakan bahwa “ sama seperti
tubuh tanpa roh adalah mati, demikianlah iman tanpa
perbuatan adalah mati”
• Hati kita adalah hakikat paling inti dari keberadaan kita,
dari jiwa kita, dan menjadi pusat yang mengontrol
karakter kita. Hati menjadi sumber mata air dari
motivasi-motivasi dan perilaku kita. Anda melihat
betapa dekat hubungannya dengan karakter kita. Dalam
membangun dan membangun kembali karakter kita, hati
kita harus terkait dengan hati baru, dan hidup baru yang
Tugas Mahasiswa:
1. Perhatikan dengan baik hal-hal yang
berhubungan dengan etika dan pembentukan
karakter kristiani.
2. Ada beberapa konsep penting berikut ini:
Prinsip-prinsip, nilai-nilai dan kebajikan-
kebajikan.
Silakan anda mengumpulkan informasi
sebanyak mungkin yang dapat menunjukan
dengan jelas perbedaan antara prinsip-
prinsip, nilai-nilai, dan kebajikan-kebajikan

Anda mungkin juga menyukai