Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Menguraikan Perbedaan Etika Dan Moralitas

Dosen Pengampu:
Marlinda Astuti, S.E., M.Pd

Disusun oleh:
Dhizya Algafiri ( 221183211009 )
Anisa ( 221183211004 )

Program Studi Pendidikan Vokasional Seni Kuliner


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Muara Bungo
Tahun 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. Atas karunia-Nya, sehingga
makalah yang berjudul “Menguraikan Perbedaan Etika Dan Moralitas” ini dapat selesai
dan disusun dengan tepat waktu. Karena tanpa rahmat dan ridho-Nya, kami tidak dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Etika Dan
Komunikasi. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis untuk lebih mendalami tentang Etika dan cara berkomunikasi
yang baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,
terutama Ibu Marlinda Astuti, S.E., M.Pd yang telah memberikan bimbingan serta
arahan demi kelengkapan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu kritik serta saran sangat kami harapkan guna membangun dan menyempurnakan
makalah ini, karena kami sadar bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan-
kekurangan.

Muara Bungo, 05 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


 Menguraikan Perbedaan Etika Dan Moralitas
1.3 Tujuan Penulisan
 Agar mengetahui apa perbedaan antara etika dan moral
BAB 2
2.1 Menguraikan Perbedaan Etika Dan Moralitas
A. Pengertian Etika
Secara bahasa kata ‘etika’ lahir dari bahasa Yunani ethos yang artinya
tampak dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini yang menjadi perspektif objeknya
adalah perbuatan, sikap, atau tindakan manusia. Pengertian etika secara khusus
adalah ilmu tentang sikap dan kesusilaan suatu individu dalam lingkungan
pergaulannya yang kental akan aturan dan prinsip terkait tingkah laku yang
dianggap benar.
Sedangkan pengertian etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah,
ataupun tata cara yang biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu
individu dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku. Penerapan norma ini
sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan buruknya individu di dalam
bermasyarakat.
B. Pengertian Etika Menurut Para Ahli
1) Aristoteles
Aristoteles berpendapat dengan membagi etika menjadi 2 pengertian,
yakni Terminius Technicus dan Manner and Cutom
 Terminius Technicus merupakan etika sebagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari problema tingkah laku atau perbuatan individu
(manusia).
 Manner and Cutom merupakan pengkajian etika berkaitan
dengan tata cara dan adat yang melekat dalam diri individu, serta
terkait dengan baik dan buruknya tingkah laku, perbuatan,
ataupun perilaku individu tersebut.
2) W. J. S. Poerwadarminta
Wilfridus. J. S Poerwadarminta merupakan salah satu tokoh sastra
Indonesia, mengemukakan bahwa etika adalah ilmu pengetahuan terkait
perbuatan dan perilaku manusia dilihat dari sisi baik dan sisi buruknya
yang ditentukan oleh manusia pula.
3) Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja
Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja merupakan salah satu tokoh
pendidikan di Indonesia, memberikan definisi bahwa etika adalah suatu
ilmu yang memberikan arahan, acuan, dan juga pijakan pada suatu
perilaku atau perbuatan manusia.
4) Louis O. Kattsoff
Kattsoff memberikan pandangan bahwa etika pada hakikatnya lebih
cenderung berkaitan dengan asas-asas pembenaran dalam relasi tingkah
laku antar manusia.
5) H. A Mustafa
H. A. Mustafa mengemukakan pengertian etika adalah ilmu yang
menelaah suatu tingkah laku atau perbuatan manusia dari segi baik dan
buruknya dengan memperhatikan perilaku manusia tersebut sejauh yang
diketahui oleh akal pikiran manusia.
C. Ciri-Ciri atau Karakteristik Etika
a) Etika Bersifat Mutlak atau Absolut
Etika mempunyai sifat mutlak atau absolut berarti sebuah
etika berlaku untuk siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Etika
sebagai prinsip yang tidak dapat dinegosiasikan dan tidak pula
tergantung dengan dasar moral yang berubah-ubah. Sebagai
contoh, membunuh dan merampas hak atau milik orang lain
merupakan perbuatan dan tindakan yang tidak bermoral apapun
itu alasannya.
b) Etika Tetap Berlaku Meskipun Tanpa Disaksikan oleh Orang
Lain
Umumnya tetap berlaku meskipun tidak disaksikan oleh
siapapun. Hal itu karena etika berkaitan dengan hati nurani dan
prinsip hidup manusia yang baik. Sebagai contoh, apabila ada
individu yang mencuri meskipun tak diketahui oleh orang lain,
tetap saja itu itu merupakan suatu tindakan yang telah melanggar
etika dan norma yang berlaku. Sehingga bagaimanapun juga
moral dari individu tersebut akan buruk, meski tidak dijerat oleh
aparat penegak hukum sekalipun.
c) Etika Berhubungan dengan Cara Pandang Batin Manusia
Etika, yakni cara perspektif batin yang berhubungan dengan baik
dan buruknya suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia atau
individu. Pada hakikat, setiap manusia tentu diajarkan berbagai
hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Maka lambat laun
manusia akan mengetahui perkara yang baik dan buruk sehingga
akan terbentuk dan tertanam di hatinya.
d) Etika Berhubungan dengan Perbuatan, Perilaku, dan Tingkah
Laku Manusia
Etika sangat erat kaitannya dengan perilaku, perbuatan, dan
tingkah laku suatu individu. Dengan begitu, umumnya, etika akan
terbentuk secara alami akibat adanya perilaku, perbuatan, dan
tingkah laku dari individu tersebut. Perilaku dan perbuatan yang
buruk dianggap sebagai etika yang buruk, sedangkan perilaku dan
perbuatan yang baik maka dianggap sebagai etika yang baik pula.
D. Pengertian Moralitas
Moralitas’ adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang
berkenaan dengan baik dan buruk. Jadi, Moralitas suatu perbuatan artinya segi
moral suatu perbuatan atau baik buruknya perbuatan tersebut. Istilah manusia
menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai
positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak
bermoral dan tidak memiliki nilai positif dalam pandangan manusia lainnya.
Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
E. Macam macam Moralitas
Menurut Poesprodjo yang dikutip dari buku Puisi Amsal dan Konstruksi
Nilai oleh Imelda Oliva Wissang, terdapat empat macam moralitas dalam
kehidupan manusia, yakni sebagai berikut:
a. Moralitas objektif yang memandang perbuatan manusia bebas dari
pengaruh pihak pelaku.
b. Moral subjektif yang melihat perbuatan manusia sebagai perbuatan yang
dipengaruhi oleh pengertian dan persetujuan pelaku sebagai individu
c. Moral intrinsik yang memandang perbuatan baik atau buruk pada
hakikatnya, bukan pada pengaruh hukum-hukum positif.
d. Moral ekstrinsik yang melihat perbuatan dipengaruhi oleh penguasaan,
hukum positif, baik dari manusia maupun dari Tuhan.
F. Tujuan dan Fungsi Moral
Secara umum, tujuan dan fungsi moral adalah untuk mewujudkan harkat
dan martabat kepribadian manusia melalui pengalaman nilai-nilai dan norma.
Namun tak hanya itu, masih ada lagi sejumlah tujuan dan fungsi moral.
Berikut tujuan dan fungsi moral:
 Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan
kemanusiaan
 Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh
kebaikan serta kebijakan yang disadari atas kesadaran kewajiban yang
berlandaskan moral.
 Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena
menjalankan fungsi moral, sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik
batin, dan perasaan berdosa atau kecewa.
 Moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik
sanksi sosial maupun konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia
akan penuh pertimbangan sebelum bertindak.
 Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan kesabaran
dalam bertahan di dalam setiap dorongan naluri dan keinginan/nafsu
yang mengancam harkat dan martabat pribadi.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian etika secara khusus adalah ilmu tentang sikap dan kesusilaan suatu
individu dalam lingkungan pergaulannya yang kental akan aturan dan prinsip terkait
tingkah laku yang dianggap benar. Dan sedangkan Moralitas’ adalah sifat moral atau
keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk. Jadi, Moralitas suatu
perbuatan artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya perbuatan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Moral#:~:text=%27Moralitas
%27%20adalah%20sifat%20moral%20atau,tindakan%20yang
%20memiliki%20nilai%20positif.
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61c9575f9b5aa/pengertian-etika-
macam-dan-contohnya-dalam-kehidupan-sehari-hari
https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-etika/

Anda mungkin juga menyukai