ANORGANIK
TERMODINAMIKA PEMBENTUKAN SENYAWA.
Senyawa dihasilkan dari unsur-unsur oleh reaksi kimia. Sebagai contoh : garam dapaur
NaCl dibentuk oleh kombinasi antara logam natrium dengan gas klor.
2 Na(s) + Cl2(g) → 2 NaCl(s)
Reaksi ini terjadi tanpa diperlukan energi dari luar (eksternal) dan dikatakan bahwa
Reaksi Spontan (walapun spontanitasnya tidak memberikan indikasi cepat atau
lambatnya reaksi yang terjadi).
Reaksi terbalik (dekomposisi) NaCl adalah proses reaksi tidak spontan.
2 NaCl(s) → 2 Na(s) + Cl2(g)
Untuk mendapatkan logam Na dan gas Cl ini diperlukan energi yang cukup besar
(biasanya digunakan sumber arus listrik) dalam hal ini adalah sumber energi
eksternal.
ENTALPI (H)
Entalpi didefinisikan sebagai kandungan panas
senyawa. (Proses Eksotermis) adalah pada saat
produk dari reaksi kimia mempunyai entalpi lebih
rendah dari reaktan dan reaksi melepaskan panas
ke sekelilingnya. Sedangkan (Proses Endotermis)
adalah pada saat produk dari reaksi kimia
mempunyai entalpi lebih tinggi dari reaktan dabn
reaksi melepaskan panas ke sekelilingnya.
Perbedaan antara entalpi produk dan entalpi
reaktan disebut dengan PERUBAHAN ENTALPI
(H).
ENTROPI (S)
Entropiadalah berhubungan dengan derajat
keteraturan dari senyawa. Fasa padat
mempunyai entropi yang lebih rendah dari
pada fasa cair, sedangkan fasa gas karena
mempunyai gerakan acak, maka
mempunyai entropi yang tinggi. Perubahan
entropi disimbulkan dengan (S)
ENERGI PENGENDALI DARI REAKSI (S)
Reaksi akan terjadi apabila entropi bertambah (S harus selalu
positif). Perubahan entropi di sekelilingnya selalu dihasilkan dari
panas yang dilepaskan, atau panas yang diserap dari suatu
reaksi. Karena sulit mengukur entropi perubahan entropi
sekelilingnya (sistem).
Panasyang dilepaskan ke sekelilingnya (eksotermis) akan
meningkatkan entropinya sekelilingnya.
Panasyang diserap dari sekelilingnya (endotermis) akan
menurunkan entopinya sekelilingnya.
Oleh karena itu kita dapat menentukan reaksi itu berjalan
spontan atau tidak spontan dari perubahan entalpi (H) dan
entropi (S) nya.
Reaksiakan dapat dipastikan berjalan spontan apabila terjadi
peningkatan entropi (+) dan menurunnya entalpi (-)
Reaksi akan dapat dipastikan tidak berjalan spontan apabila
terjadi penurunan entropi (+) dan kenaikan entalpi (-)
Menurunnya kedua faktor entropi dan entalpi, atau terjadi
peningkatan kedua faktor entropi dan entalpi reaksi dapat
berjalan spontan maka terdapat satu faktor lagi yaitu :
Temperatur.
Seperti terlihat pada tabel di bawah ini :
Faktor-faktor yag mempengaruhi reaksi spontan
Energi kisi aalah perubahan energi untuk pembentuka satu mol dari senyawa
ion padatan dari konstituen ion-ion gas. Mari kita perhatikan proses
pembentukan natrium klorida, energi kisi natrium klorida sebanding dengan
energi perubahannya.
Na+(g) + ½ Cl- (g) → Na+ Cl- (s)
Energi kisi diukur dari pengukuran dari antaraski elektrostatik ion-ion dalam kisi
kristal. Interaksi ion-ion klorida dan natrium
Kation Na di pusat dikelilingi oleh enam anion-anion klorida berjarak r,
dimana r adalah jarak antara atom pusat dengan atom tetangga yang
terdekat. Ini merupakan energi antaraksi utama secara bersama-sama.
Dimana jaraknya sebesar (2)1/2 r, terdapat 12 kation dalam unit selnya,
terdapat delapan anion berjarak (2)1/2 r dan terdapat enam kation berjarak
2r. oleh sebab itu, kesetimbangan muatan dihadirkan oleh seri yang tak
terbatas antaraksi dan repulsion, meskipun besarnya kontribusinya menurun
dengan bertambah jauhnya jarak. Harga numeric untuk suatu deret dikenal
dengan “Modelung constans “ pada tabel
Maka,
SO (reaksi) = [So(NaCl(s))] - [So(Na (s))] – ½ [So (Cl(g))]
= ( + 72 J K-1 mol-1) - ( + 51 J K-1 mol-1) – ½ (223 J K-1 mol-1)
SO (reaksi) = ( - 90 J K-1 mol-1)
PEMBENTUKAN SENYAWA IONIK DAN SIKLUS BORN HABER
Entalpi teoritis
siklus proses
pelarutan natrium
klorida
NaCl (s) → Na+ (g) + Cl- (g) HO = + 788 kJ mol-1
Kemudian ion-ion dihidrasi
Na+ (g) → Na+ (aq) HO = - 406 kJ mol-1
Cl- (g) → Cl- (aq) HO = - 378 kJ mol-1
Maka perubahan entalpi HO proses plarutan ini adalah :
(+ 788) + ( - 406) + ( -378) = + 4 kJ mol-1.
Proses Pelarutan Terjadi
Perubahan entalpi harus selalu lebih besar dari pada perubahan entropi pada
temperatur normal 298 K, sehingga terjadi proses pelarutan.
Dengan menggunakan rumus termodinamika yaitu :
GO = HO - TSO
Maka dengan menggunakan data TSO pada temperatuir 298 K masing-masing
tahapan adalah :
NaCl (s) → Na+ (g) + Cl- (g) TSO = + 68 kJ mol-1
Kemudian ion-ion dihidrasi
Na+ (g) → Na+ (aq) TSO = - 27 kJ mol-1
Cl- (g) → Cl- (aq) TSO = - 28 kJ mol-1
Maka perubahan entropi (sebagai TSO) proses pelarutan ini adalah :
(+ 68) + ( - 27) + ( - 28) = + 13 kJ mol-1.
Entropi (sebagai TSO) teoritis siklus proses pelarutan natrium klorida
Dengan menggunakan hukum termodinamika
maka natrium klorida dapat larut dalam air
pada temperature 298 K, sesuai perhitungan
sebagai berikut :
GO = HO - TSO
= ( + 4 kJ mol-1) – ( +13 kJ mol-1)
= - 9 kJ mol-1