Anda di halaman 1dari 4

Tugas Fisiologi Hewan

Nama: Gresella Boik

NIM : 2101040030

Kelas : A

1. Bagaiamana proses pembentukan Na+Cl- ?

Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa


kimia dengan rumus molekul NaCl, mewakili perbandingan 1:1 ion natrium dan klorida. Dengan
massa molar masing-masing 22,99 dan 35,45 g/mol, 100 g NaCl mengandung 39,34 g Na dan
60,66 g Cl. Senyawa ini adalah garam yang paling memengaruhi salinitas laut dan cairan
ekstraselular pada banyak organisme multiseluler. Sebagai komponen utama pada garam dapur,
natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan. Sejumlah besar
natrium klorida digunakan dalam banyak proses industri, dan merupakan sumber utama senyawa
natrium dan klorin yang digunakan sebagai bahan baku untuk sintesis kimia lebih lanjut.
Aplikasi utama kedua natrium klorida adalah untuk menghilangkan lapisan jalan pada cuaca sub-
beku.

Dalam proses pembentukan senyawa NaCl alias garam dapur. Natrium (Na) dengan
konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil jika melepaskan 1 elektron sehingga konfigurasi
elektron berubah menjadi (2,8). Sedangkan Klorin (Cl), yang mempunyai konfigurasi (2,8,7),
akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron sehingga konfigurasinya menjadi (2,8,8). Jadi agar
keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium menyumbang satu elektron dan klorin akan
kedapatan satu elektron dari natrium. Ketika natrium kehilangan satu elektron, maka natrium
menjadi lebih kecil. Sedangkan klorin akan menjadi lebih besar karena ketambahan satu
elektron. Oleh karena itu ukuran ion positif selalu lebih kecil daripada ukuran sebelumnya,
namun ion negatif akan cenderung lebih besar daripada ukuran sebelumnya. Ketika pertukaran
elektron terjadi, maka Na akan menjadi bermuatan positif (Na+) dan Cl akan menjadi bermuatan
negatif (Cl-). Kemudian terjadi gaya elektrostatik antara Na+ dan Cl- sehingga membentuk
ikatan ionik. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:
 ]

Sifat

Rumus kimia NaCl

Massa molar 58.443 g/mol[1]

Penampilan Kristal kubik tak


berwarna[1]

Bau Tidak berwarna

Densitas 2.17 g/cm3[1]

Titik lebur 8.007 °C (14.445 °F;


8.280 K)[1]

Titik didih 1.465 °C (2.669 °F;


1.738 K)[1]

Kelarutan dalam air 360 g/L[1]

Kelarutan dalam amonia 21.5 g/L

Kelarutan dalam metanol 14.9 g/L

Suseptibilitas −30.2·10−6 cm3/mol[2]
magnetik (χ)

Indeks bias (nD) 1.5441 (pada 589 nm)


2. Dalam pembentukan NaCl apakah membutuhkan energi dan menyimpan energi?

Secara energetika, ikatan ion terbentuk melalui proses eksoterm (Reaksi eksoterm adalah reaksi
yang terjadi dengan melepaskan kalor ke lingkungan. Pada reaksi ini, terjadi perpindahan
kalor dari sistem ke lingkungan sehingga menjadi panas). Reaksi eksoterm merupakan
penggambaran dari reaksi spontan (berjalan dengan sendirinya, tanpa energy dari luar). Terbukti
dari nilai ΔHf NaCl =-411,3 KJ
Pada proses serah terima elektron, Na menjadi Na+ ada energy yang terlibat yaitu energy
Ionisasi yang nilainya adalah +496 KJ, lalu pada proses Cl menjadi Cl- ada energi yang
dinamakan Afinitas elektron yang nilainya adalah -348,8 KJ/Mol. Yang jika keduanya
dijumlahkan nilainya menjadi positif, Yaitu ΔH = +146,6 KJ Namun tidak hanya kedua energi
tersebut, tetapi terdapat juga energi kisi (U) yang merubah ΔH = +146,6 KJ menjadi ΔHf NaCl
=-411,3 KJ
Dalam kasus NaCl, energi kisi adalah energi yang dilepaskan oleh reaksi:
Na+ (g) + Cl− (g) → NaCl (s)
yang bernilai -786 kJ/mol.

3. Antara NaCl dan Ngcl dalam zat pelarut. mana yg lebih dulu larut?

NaCl dan MgCl2 akan sama-sama larut saat bereaksi dengan air dan akan terdisosiasi menjadi
ion-ionnya. Sehingga, padatan garam larut dengan mudah ke dalam air. Senyawa garam yang
mudah larut adalah yang berasal dari logam alkali, ammonium, nitrat, dan asetat. Adapun, semua
garam dari natrium dan kalium adalah senyawa garam yang mudah larut seperti NaCl dan
MgCl2. Namun, NaCl dan MgCl2 tidak mudah terhdrolisis dalam air karena berasal dari basa
kuat dan asam kuat.

Anda mungkin juga menyukai