Anda di halaman 1dari 19

TUMOR MAMMAE SUSP.

KARSINOMA Winda Afdilla J


MAMMAE SINISTRA T 2 N 1 M 0 (STADIUM IIB)
UKP
Seorang wanita umur 43 tahun datang ke puskesmas dengan benjolan pada payudara
sebelah kiri. Benjolan ini dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Sejak 3 bulan terakhir
ini, benjolan dengan cepat membesar dari pada sebelumnya. Pasien enggan
memeriksakan penyakitnya pada dokter karena malu. Pasien juga malu berhubungan
dengan suami karena benjolan tersebut. Dirasakan pula adanya benjolan pada kulit
mamma di atas areola mamma dan benjolan pada ketiak kiri. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan masa tumor pada mamma kiri, padat keras dengan ukuran 4x3x3cm,
belum infiltrasi kulit dan dinding dada. Didapatkan pula benjolan pada kelenjar
getah bening aksilla kiri, padat kenyal, tidak nyerI, dan mudah digerakkan, dengan
ukuran 2x1cm. Tidak didapatkan adanya pembesaran kelenjar getah bening infra
maupun supraklavikula. Pada pemeriksaan laboratorium/foto thoraks semua dalam
batas norma
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Umur : 43 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Minang
Alamat : Kec Pariangan, Kabupaten Tanah Datar
Tanggal datang ke PKM : 27 Agustus 2021
Tanggal Pemeriksaan : 27 Agustus 2021
 
Dilakukan anamnesis secara Autoanamnesis:

ANAMNESIS
Tanggal
Tempat
: 27 Agustus 2021
: Poli Umum Puskesmas Wilayah Kerja Pariangan

Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di payudara kiri yang semakin membesar sejak 3 bulan
yang lalu

Keluhan Tambahan
-
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di payudara kiri sejak 1 tahun
yang lalu, akan tetapi benjolan semakin membesar sejak 3 bulan. Awalnya
benjolan berukuran sebesar telur cicak dan semakin membesar 3 bulan
terakhir. Ada keluar cairan dari putting susu dan tidak ada infiltrasi kulit dan
dinding dada. Terdapat benjolan pada ketiak sebelah kiri tidak nyeri dan
mudah digerakkan. Pasien mengeluhkan nafsu makan menurun dan berat
badan pasien turun. Keluhan seperti batuk kering lama (-), sesak (-), sakit
pinggang ketika malam hari (-), sakit kepala hebat (-), pemandangan kabur
(-)
RIWAYAT LAINNYA
Riwayat Menstruasi Riwayat Menyusui
Pasien pertama kali mengalami menstruasi Anak pasien diberikan ASI selama 1 tahun.
pada usia 12 tahun. Haid pasien teratur,
setiap tiap 28 hari. Hingga sekarang pasien
masih menstruasi.

Riwayat Kontrasepsi
Pasien pernah memakai alat kontrasepsi berupa suntik
salama 1 tahun dan sekarang pasein tidak
Riwayat Melahirkan menggunakan KB lagi. Keluhan saat memakai KB
Pasien menikah pada usia 21 tahun. Pasien disangkal pasien.
mengalami kehamilan sebanyak 1 kali. Jumlah
anak hidup 1 anak, tidak pernah abortus. Anak
pasien lahir pada saat pasien berusia 22 tahun
secara normal di bidan.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa. Tidak ada riwayat operasi
sebelumnya.
Hipertensi (-)
Diabetes Melitus (-)
Gangguan ginjal (-)
Penyakit jantung (-)
Paru (-)
• Keluarga pasien ada yang pernag mengalami
Riwayat keganasan yaitu Ca ovarium (kakak pasien )
Penyakit
Keluarga

• Pasien tidak merokok atau mengkonsumsi


alkohol
Riwayat • Pasien tidak suka memakan makanan yang
Kebiasaan berlemak
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang SpO2 : 97 %
Kesadaran : composmentis  
Tanda Vital Status Gizi
Nadi : 80 x/menit, regular BB : 70 Kg
Tekanan Darah: 120/ 75 mmHg TB : 160 cm
RR : 20 x/menit IMT : 27 (overweight)
Suhu : 37,1 oC (axilla)
STATUS GENERALIS
Kepala Bentuk Normocephale
Mata Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-), eksoftalmus (-)
  Sianosis (-)
Mulut : tidak ada pembesaran KGB
Leher  

 
Thoraks Pulmo  
Inspeksi Bentuk simetris kanan dan kiri, retraksi (-), tampak adanya massa di mamae dextra 
  Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Auskultasi
Jantung Tidak tampak ictus kordis
Inspeksi Teraba ictus cordis di sekitar papilla mammae sinistra
Palpasi Bunyi jantung I & II regular, Murmur (-), Gallop (-)
Auskultasi
STATUS GENERALIS
Abdomen Inspeksi : Bentuk datar, tidak tampak darm contour atau darm steifung
    Bising usus (+) Normal
Auskultasi :  
    Timpani pada kesembilan regio abdomen,
Perkusi :  
    Nyeri tekan abdomen (-), massa (-), hepar dan lien tidak membesar.
Palpasi :
Ekstremitas Superior : deformitas (-), edema (-/-), CRT < 2 detik
Inferior : deformitas (-), edema (-/-), CRT < 2 detik
 
Kulit Inspeksi : Ikterik (-), sianosis (-)
Palpasi : Turgor kulit baik
STATUS LOKALIS Regio Mammae
Sinistra

Inspeksi
Tampak massa sebesar telur ayam pada mammae
sinistra, discharge berupa pus (+) peau d’orange (-),
kulit disekitar tumor tidak kemerahan abses (-), darah
(-).

Palpasi
Pada mammae sinistra:
Teraba massa 4 x 3 x 3 cm, konsistensi keras,
permukaan tidak rata, terfiksir, batas tidak tegas di
regio kanan atas mammae sinistra
Pada regio axillaris:
Teraba massa 2 x 1 cm berjumlah 1, konsistensi
kenyal, tidak terfiksir, tidak nyeri, permukaan rata,
batas tegas di regio axillaris sinistra
RESUME
Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di payudara kiri sejak 1 tahun
yang lalu, akan tetapi benjolan semakin membesar sejak 3 bulan. Awalnya
benjolan berukuran sebesar telur cicak dan semakin membesar 3 bulan terakhir.
ada keluar cairan putih dari putting susu dan tidak ada infiltrasi kulit dan dinding
dada. Terdapat benjolan pada ketiak sebelah kiri tidak nyeri dan mudah
digerakkan. Pasien mengeluhkan nafsu makan menurun dan berat badan pasien
turun.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya massa sebesar telur ayam ukuran 4 x 3 x
3 cm pada mammae sinistra, terfiksir, konsistensi keras, permukaan tidak rata,
batas tidak tegas di regio kanan atas mammae sinistra. Regio axillaris, Teraba
massa 2 x 1 cm, tidak terfiksir, konsistensi kenyal, tidak nyeri, permukaan rata,
batas tegas di regio axillaris sinistra
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
 Tumor Phyllodes
 FAM

DIAGNOSIS KERJA
Tumor mammae susp. Karsinoma mammae SINISTRA T2N1M0 (stadium IIB)
RENCANA PEMERIKSAAN
Laboratorium :
Mamografi
Biopsi (atas indikasi dari spesialis bedah onkologi)
TATALAKSANA
Medikamentosa
 Kemoterapi (sesuai hasil biopsi)

Non-medikamentosa
 Edukasi kontrol dan observasi tumor
 Edukasi pasien tentang pentingnya memeriksaan penyakit ke dokter
 Edukasi pasien untuk menjaga pola makan serta makan makanan yang bergizi

Operatif
 Konsul Bedah Onkologi
PROGNOSIS
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam: dubia ad bonam
UKM
DKI Jakarta merupakan salah satu daerah endemi DBD dan sering mengalami KLB.
Salah satu wilayah di DKI Jakarta, Puskesmas Kecamatan X telah melaksanakan
program PSN secara yakni rutin setiap minggu, namun angka bebas jentik yang
didapat belum mencapai target, masih di bawah 95%. Hal tersebut antara lain
dipengaruhi oleh persepsi masyarakat yang masih menganggap penyemprotan
(fogging) adalah cara pemberantasan nyamuk DBD yang paling efektif dan ampuh.
Mengubah pemahaman masyarakat akan hal itu bukanlah hal mudah karena
menyangkut perubahan perilaku. Selain hal tersebut, masih perlu dicari penyebab
lain yang membuat angka kesakitan DBD terus meningkat
LATAR BELAKANG
Demam Berdarah Dengue (DBD/Dengue Hemmoragic Fever) merupakan masalah
kesehatan yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis, terutama di daerah
perkotaan. DBD merupakan penyakit dengan potensi fatalitas yang cukup tinggi,
yang ditemukan pertama kali pada tahun 1950an di Filipina dan Thailand, saat ini
dapat ditemukan di sebagian besar negara di Asia. Jumlah negara yang mengalami
wabah DBD telah meningkat empat kali lipat setelah tahun 1995
Di Indonesia, DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat selama 30 tahun
terakhir. Jumlah kasus DBD pada tahun 2007 telah mencapai 139.695 kasus, dengan
angka kasus baru (insidensi rate) 64 kasus per 100,000 penduduk. Total kasus
meninggal adalah 1.395 kasus /Case Fatality Rate sebesar 1%. Salah satu daerah
yang endemi DBD dan sering mengalami KLB adalah DKI

Anda mungkin juga menyukai