Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN ASAM BASA PADA PENYAKIT GASTRITIS DAN

KANKER

BLOK KESETIMBANGAN CAIRAN ELEKTROLIT DAN ASAM BASA

Nama: Winda Afdilla. J


NPM: 1102014280

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI
Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510
Telp.021.4244574 Fax. 021.424457
A. Hubungan Asam Basa pada Penyakit Gastritis
Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung, secara
histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut
(Suyono, 2001). Gastritis adalah suatu keadaan peradangan atau peradangan mukosa lambung
yang bersifat akut, kronis, difus dan local. Ada dua jenis gastritis yang terjadi yaitu gastritis
akut dan kronik (Price & Wilson, 2005)
Menurut Muttaqin (2011), gastritis diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :

a. Gastritis akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut
dengan kerusakan erosi pada bagian superficial.
b. Gastritis kronik
Gastritis kronik adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat
menahun. Gastritis kronik diklasifikasikan dengan tiga perbedaan yaitu gastritis
superficial, gastritis atrofik dan gastritis hipertrofik.
1) Gastritis superficial, dengan manifestasi kemerahan, edema, serta perdarahan
dan erosi mukosa.

2) Gastritis atrofik, dimana peradangan terjadi pada seluruh lapisan mukosa. Pada
perkembangannya dihubingkan dengan ulkus dan kanker lambung, serta
anemia pernisiosa.

3) Gastritis hipertrofik, suatu kondisi dengan terbentuknya nodul-nodul pada


mukosa lambung yang bersifat irregular, tipis dan hemoragik.

Gastritis akut merupakan penyakit yang sering ditemukan, biasanya bersifat jinak;
merupakan respons mukosa lambung terhadap berbagai iritan lokal. Endotoksin bakteri
(setelah menelan makanan terkontaminasi), kafein, alkohol, dan aspirin merupakan agen
pencetus yang lazim. Obat lain juga terlibat, misalnya anti inflamasi nonsteroid. (NSAID:
misalnya indomestasin, ibuprofen, naproksen), sulfonamida, steroid, dan digitalis. Asam
empedu, enzim pankreas, dan etanol juga diketahui mengganggu sawar mukosa lambung.
Apabila alkohol diminum bersama dengan aspirin, efeknya akan lebih merusak
dibandingkan dengan efek masing-masing agen tersebut bila diminum secara terpisah (Price
& Wilson, 2002).
Menurut Dermawan dan Rahayuningsih (2010) patafisiologi gastritis yaitu mukosa
barier lambung umumnya melindungi lambung dari pencernaan terhadap lambung itu
sendiri, yang disebut proses autodigesti acid, prostaglandin yang memberikan perlindungan
ini. Ketika mukosa barier ini rusak maka timbul gastritis. Setelah barier ini rusak terjadilah
perlukaan mukosa dan diperburuk oleh histamin dan stimulasi saraf colinergic. Kemudian
HCL dapat berdifusi balik kedalam mucus dan menyebabkan luka pada pembuluh yang
kecil, yang mengakibatkan tercadinya bengkak, perdarahan, dan erosi pada lambung.
Alkohol, aspirin dan refluk isi duodenal diketahui sebagai penghambat difusi barier.
Frekuensi makan dan minun adalah jumlah makan dan minum dalam sehari-hari baik
kualitatif dan kuantitatif. Secara alamiah makanan diolah dalam tubuh melalui alat-alat
pencernaan mulai dari mulut sampai usus halus. Lama makanan dalam lambung tergantung
sifat dan jenis makanan. Jika dirata-rata, umunya lambung kosong antara 3-4 jam. Maka
jadwal makan ini pun menyesuaikan dengan kosongnya lambung. Orang yang memiliki pola
makan tidak teratur mudah terserang penyakit gastritis. Pada saat perut harus diisi, tapi
dibiarkan kosong,atau ditunda pengisiannya, asam lambung akan mencerna lapisan mukosa
lambung, sehingga timbul rasa nyeri (Ester, 2001).

Gastritis biasanya diawali oleh pola makan yang tidak teratur sehingga lambung menjadi
sensitif bila asam lambung meningkat. Orang yang memiliki pola makan tidak teratur mudah
terserang penyakit gastritis. Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong, atau ditunda
pengisiannya, asam lambung akan mencerna lapisan mukosa lambung, sehingga timbulnya
rasa nyeri.

Obat yang cocok untuk penderita gastritis adalah obat yang bersifat basa. Biasanya
basa yang digunakan adalah basa lemah yang mengandung zat aktif alumunium hidroksida,
magnesium hidroksida dan kalsium juga ditambahkan simetikon yang dapat mengurangi
kelebihan gas.

Efek samping dari penggunaan alumunium hidroksida sebagai zat aktif dapat
menyebabkan sembelit sedangkan magnesium hidroksida dapat menyebabkan diare.
Sehingga kedua zat aktif ini sering dikombinasikan untuk untuk mengurangi efek
sampingnya. Penggunaan obat buatan memang memberikan efek yang kurang baik bagi
tubuh. Oleh karena itu, perlu dikembangkan obat herbal yang bisa mengatasi penyakit
gastritis namun dengan efek samping yang kecil.
Salah satunya adalah kunir yang terbukti mampu mengatasi penyakit gastritis. Kandungan
utamanya yang kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, demetoksikurmin dan
bisdesmetoksikurmin dan zat- zat manfaat lainnya. Kandungan Zat:
1. Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 %
2. Demetoksikurmin : R1 = OCH3, R2 = H 1 – 5 %, ,
3. Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H
4. Minyak atsiri/Volatil oil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen
25%, felandren ,sabinen , boreneol dan sineil ) Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein
30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, Garam-garam mineral (zat besi, fosfor, dan kalsium)
sisanya.

Prinsip kerja kunir sama dengan obat gastritis lainnya, yaitu dengan penetralan asam
pada lambung karena kunir ini juga bersifat basa. Cara mengobatinya dengan menggunakan
kunir sebanyak tiga ibu jari kemudian diparut dan diambil airnya. Dicampurkan kuning
telur ayam kampung satu butir dan tambahkan satu sendok makan madu. Kemudian diaduk
dan diminum dan dilakukan secara rutin.

Rupanya, obat sakit gastritis dapat dengan mudah ditemukan disekitar kita dan
prinsip kerjanya pun sederhana yakni reaksi asam basa. Namun, lebih baik jika kita menjaga
tubuh kita agar tidak terkena penyakit gastritis dengan tidak menunda-nunda makan. Karena
yang akan merasakan sakitnya adalah diri kita sendiri dan tentunya akan menghambat kita
untuk beraktifitas.

Hubungan antara Riwayat Mengkonsumsi Makanan yang Merangsang Peningkatan


Asam Lambung dengan Kejadian Gastritis.
Hasil penelitian tentang faktor risiko kejadian gastritis (studi di RSU.dr.R.Soetrasno
Rembang) dengan jumlah sampel 84 yang terdiri dari 28 orang kelompok kasus dan 56
orang kelompok kontrol, menunjukkan hasil bahwa proporsi sampel yang berisiko memiliki
riwayat mengkonsumsi makanan yang merangsang peningkatan asam lambung untuk kasus
lebih besar dibandingkan dengan kontrol yaitu 67,9%. Sedangkan yang tidak berisiko
memiliki riwayat mengkonsumsi makanan yang merangsang peningkatan asam lambung
untuk kasus 32,1% dan kontrol 69,6%.

Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara
riwayat mengkonsumsi makanan yang merangsang peningkatan asam lambung dengan
kejadian gastritis (studi di RSU.dr.R.Soetrasno Rembang). Odds Ratio 4,843>1 dan Cl
1,824− 12,859 (tidak mencakup angka 1) menunjukkan bahwa responden dengan riwayat
mengkonsumsi makanan yang merangsang peningkatan asam lambung memiliki risiko
4,843 kali untuk terkena gastritis 55 dibandingkan dengan responden yang tidak berisiko
memiliki riwayat mengkonsumsi makanan yang merangsang peningkatan asam lambung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara riwayat mengkonsumsi


makanan yang merangsang peningkatan asam lambung dengan kejadian gastritis. Hal
tersebut dikarenakan sebelum sakit atau menderita gastritis responden sudah mengkonsumsi
makan makanan pedas, asam, minum kopi, alkohol.

Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ratna Yunita (2009)
yang menyatakan bahwa kebiasaan makan pedas, frekuensi makan pedas, kebiasaan makan
asam, frekuensi minuman iritatif yang berhubungan dengan terjadinya gastritis. Adanya
penyimpangan kebiasaan makan serta konsumsi jenis makanan yang tidak sehat dapat
menyebabkan gastritis, faktor penyimpangan makanan merupakan titik awal yang
mempengaruhi terjadinya perubahan dinding lambung (Vera Uripi, 2001:19). Selain itu
gastritis juga dapat timbul setelah makan makanan yang pedas, asam, minum kopi, atau
alkohol (Endang Lanywati, 2001:19).

B. Hubungan Asam Basa pada Penyakit Kanker


Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel secara abnormal,
yaitu sel nya bertumbuh dengan cepat dan tidak terkontrol, dimana sel tersebut
menginfiltrasi dan menekan sel tersebut sehingga ia dapat mempengaruhi organ tubuh di
sekitarnya ataupun yang tidak berada di sekitarnya. Penyebab terjadinya kanker adalah
kombinasi dari faktor genetikdan lingkungan, seperti zat karsinogenik.
Jaringan kanker dibentuk oleh dua kondisi dasar yaitu Acidosis (kelebihan asam) dan
Hypoxia ( kekurangan Oksigen). Jaringan kanker selalu asam , sementara jaroingan tubuh
yang sehat adalah Alkali. Ion air yang terdiri dari H+ dan OH-, jika air kelebihan ion H+,
berarti asam dan jika air kelebihan ion OH- berarti Alkali. Penyakit tidak bias tumbuh dalam
tubuh yang Alkali.
Air alkali merupakan air yang memiliki sifat yang halus dan kuat, serta memiliki
kemampuan untuk melakukan pembersihan yang didapat dari kombinasi karakteristik air
yang unik.Air alkali terionisasi dapat menghilangkan oksigen aktif dan melindungi DNA
dari kerusakan oksidatif.
Homeostasis adalah semua proses yang terjadi dalam organisme hidup untuk
mempertahankan lingkungan interna didalam kondisi agar optimal bagi kehidupan
organisme yang bersangkutan. Keseimbangan asam-basa terkait dengan pengaturan
pengaturan konsentrasi ion H bebas dalam cairan tubuh. Di dalam tubuh manusia untuk
menunjang kehidupan bergantung pada tingkat pH yang tepat. Manusia membutuhkan
kontrol pH yang ketat di serum sekitar 7,4 (termasuk kisaran alkali dari 7,35-7,45) untuk
bertahan hidup. Kadar pH pada ekstraseluler (pHe) jaringan kanker adalah asam dan sering
terjadi asidosis metabolic yang sebab utamanya biasanya asam laktat yang disebabkan oleh
glikolisis anaerob pada sel yang hipoksia.
Ciri paraklinis umum pada sel tumor maupun kanker adalah produksi asam laktat dan
asam piruvat yang tinggi, oksidasi glukosa yang rendah, walaupun tidak selalu disertai
simtoma hipoksia, percepatan lintasan glikolisis, perlambatan laju fosforilasi oksidatif dan
pergeseran lintasan glikolisis dari anaerobik menjadi aerobik.7-8 Jika darah terakumulasi
limbah asam berlebih dalam kondisi asam selama bertahun-tahun, peningkatan keasaman
yang stabil menyebabkan sel mati, sehingga menciptakan sebuah platform untuk
pertumbuhan kanker. Jumlah cairan tubuh orang dewasa kirakira 45–75% dari berat badan.
Untuk pria kirakira 60%, sedangkan wanita kira-kira 55%. Sedangkan pada anak-anak
jumlah cairan kira-kira 70–80% dari berat badan, rata-rata 75% dari berat badan.
Air memiliki banyak fungsi dalam tubuh manusia, tetapi fungsi yang terbesar adalah
untuk melancarkan aliran darah dan mendorong metabolisme. Air juga mengaktifkan
kehidupan bakteri dalam usus dan enzim, juga mengeluarkan kotoran dan racun. Dioksin,
polutan, bahan-bahan tambahan makanan dan karsinogen semua dibilas keluar dari tubuh
oleh air yang baik. Air alkali adalah air yang bersifat basa atau mempunyai pH di atas 7. Air
alkali terionisasi(AAT) merupakan air yang memiliki nilai potensial redoks yang tinggi
(yakni merupakan antioksidan yang baik karena nilai ORP (Oxydation Reduction Potensial)
yang sangat negatif) dan memiliki molekul air dalam kelompok yang lebih kecil daripada air
biasa (micro-clustred). Semua hal ini membantu menghambat penyebaran kanker dan
membantu dalam membunuh sel-sel kanker, langsung atau tidak langsung.
Dr. Theodore Baroody, Pengarang Buku : Alkalizeor Die Saya telah memberikan lebih
dari 5000 galon air alkali untuk berbagai kondisi kesehatan yang ada. Saya percaya bahwa
pemulihan yang disebabkan oleh air alkali membawa keuntungan bagi setiap orang. Tumor
kanker tidak dapat hidup dalam keadaan alkali. Semua pasien kanker sebaiknya diberikan air
alkali, kita sebaiknya selalu meminum air alkali supaya tubuh kita tidak menyediakan
lingkungan yang cocok bagi tumor kanker untuk hidup.

Tahukah Anda hubungan pH dan Kanker?

Tingkat pH asam dapat menyebabkan kanker. Menormalisasi tingkat pH bisa


menghentikan pertumbuhan Kanker.

Banyak penelitian mengungkap hubungan antara pH asam dan kanker. Kanker tumbuh
subur di lingkungan asam dan tidak dapat bertahan hidup di lingkungan basa. Sel-sel kanker
membuat tubuh Anda lebih asam karena asam laktat yang dihasilkan. Jadi jika Anda
mengidap kanker, artinya tingkat pH tubuh Anda rendah dan tubuh Anda terlalu asam.

Kanker ditinjau dari kondisi asam-basa darah

Kangker Dalam kondisi darah dengan pH basa lemah, sel kanker tak bisa tumbuh,
atau pun berkembang.

Mr. Zhang berkerja di Departemen Penjualan Umum, PT. Taipei Brewery. Setelah
dilakukan pemeriksaan kesehatannya di rumah sakit umum dan ditemukan tumor ganas di
dalam paru-parunya, sebesar kepalan tangan seorang anak. Dengan demikian, harapan
melanjutkan pendidikan di luar negeri pupus.

Dia pun menelpon beberapa kali kepada Mr. Wei, teman sekelasnya, yang bertugas
sebagai sekretaris Walikota Daerah Huangsun, Pemerintah Wilayah Taidong. Setelah
mendengar berita sedih dari Mr. Zhang, kemudian Mr. Wei pun langsung berangkat ke
Taipei pada hari minggu menemuinya. Mr. Zhang, dengan putus harapan dan sangat
pesimis, memberitahukan Mr. Wei hal penyakit yang buruk itu dengan panjang lebar, dan
meminta temannya membantu mengurus hal-hal pribadinya jika dia meninggal dunia. Mr.
Wei lalu teringat teman baiknya, Dr. Lu, yang memimpin Rumah Sakit Maijie pada tahun
1949-55. Beliau adalah seorang peneliti dan spesialis penyakit kanker.

Dia minta Mr. Zhang menjumpai Dr. Lu untuk perobatan dengan segera. Pada awalnya
Mr. Zhang tidak mau berkonsultasi dengan dokter lagi karena hasil pemeriksaan baru
akan menambah kesengsaraan untuknya. Tetapi kata Mr. Wei sudah buat janji dengan Dr.
Lu. Jadi Mr. Zhang pun merasa wajib menemui Dr. Lu didampingi Mr. Wei.
Waktu bertemu, Dr. Lu berkata,”Mr. Wei adalah teman baik saya. Boleh dikatakan
perkenalan ini merupakan satu pertemuan yang sangat baik. Saya mau bertanya kenapa
penyakit kanker adalah yang mematikan?” Mr. Zhang dan Mr. Wei tidak bisa menjawab.

Dr. Lu menjelaskan, ” Sampai saat ini cumah ada 2 cara digunakan untuk mengobati
penyakit kanker. Yang pertama harus menghilangkan (mematikan) bibit penyakit kanker.
Yang kedua meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit kanker. Nah, walaupun
Cobalt 60 atau obat-obatan lain digunakan, mengherankan sekali, sebelum sel kanker
mati, obat-obatan itu terlebih dahulu mematikan sel yang sehat. Kemudian apapun gizi
atau suplemen yang dimakan, sel kanker dengan cepat mengabsorsi gizi atau suplemen
tersebut sebelum sel sehat mengabsorsinya. Ini mengakibatkan sel kanker berkembang
cepat dalam tubuh. Dengan demikian, boleh dikatakan kedua cara pengobatan ini akan
gagal dan menyebabkan kematian.”

Dr. Lu meneruskan,” Manusia adalah makhluk yang paling cerdas dan telah sukses
mengantar angkasawan ke bulan. Kenapa tidak ada seorang pun yang bertanya kedua cara
pengobatan penyakit kanker tersebut yang gagal dan menyebabkan kematian dan tidak
mengusahakan dengan cara pengobatan yang ke 3 ? Waktu saya buat penelitian klinis di
Rumah Sakit Majie, ada banyak kesempatan untuk saya berkerja sama dengan kolega
yang sering membantu saya. Pendapat saya dari hasil pemeriksaan tersebut bahwa darah
pasien kanker menujukkan 100% pHnya asam.
Ternyata rahib dan nun budda yang tinggal dilingkungan alam dan hanya makan sayur
selama hidupnya, darah mereka rata-rata dalam kondisi darah ber pH basa yang rendah
dan tidak ada satu pun diantara mereka dideteksi penyakit kanker. Dengan demikian, saya
berani berpendapat dalam kondisi darah ber pH basa yang rendah, sel kanker tidak akan
tumbuh atau punberkembang.

Mr. Zhang, saya sarankan bahwa mulai sekarang kamu mengurangi makanan daging
dan mengkonsumsi makanan sayur-sayuran. Kamu bisa makan ganggang hijau dan sup
kenari. Mengubah kondisi tubuh dan mencoba serius cara hidup didalam lingkungan
alam. Jika kamu akan hidup dalam 5 tahun ini, kamu sudah aman. Kamu akan bernasib
baik.”

Mr. Zhang mengikuti nasehat Dr. Lu dengan serius untuk merubah kebiasaan pola
makan. Setiap hari dia makan ganggang hijau, minum sup kenari dan membuat dia
optimis melakukan olahraga yang cukup. Satu tahun kemudian, dia melakukan
pemeriksaan kesehatannya di rumah sakit yang sama. Dari hasil pemeriksaan
menunjukkan bahwa tumor kanker tidak bertambah besar tetapi semakin mengecil. Ini
adalah satu keajaiban untuk staff rumah sakit yang memeriksa dia. Lima tahun kemudian,
tumor kanker hampir hilang seluruhnya. Sekarang sudah hampir 40 tahun, kesehatan Mr.
Zhang benar-benar sudah normal dan kehidupannya sangat menyenangkan.

Setelah kasus Mr. Zhang, Pak Chen Tianshou, seorang mantan Kapala Admintrasi
Umum di Rumah Sakit Provinsi Taidong, juga didiagnosa terkena penyakit kanker paru-
paru. Saat diketahui Mr. Wei, dia menceritakan kepada Pak Chen apa yang terjadi kepada
Mr. Zhang. Pak Chen pun mengikuti rekomendasi Dr. Lu untuk merubah pola makan
sama seperti yang dilakukan oleh Mr. Zhang. Dan akhirnya, Pak Chen pun sembuh dari
penyakit kanker.

Sebanyak 85% pasien penyakit kanker, darahnya menunjukkan ber pH asam yang
tinggi didalam tubuhnya. Darah orang sehat dinyatakan dangan ber pH basa yang rendah,
yiaitu pHnya 7.35 – 7.45. Darah bayi juga begitu, dalam kondisi ber pH basa lemah.
Dengan bertambahnya usia, maka darahnya menjadi lebih ber pH asam tinggi secara
alami.
Menurut penelitian yang dilakukan terhadap sample darah 600 orang pasien penyakit
kanker, sebanyak 85% diantara mereka menunjukkan ber pH asam yang tinggi.
Bagaimana menjaga darah yang ber pH basa rendah adalah langkah yang pertama untuk
menghindari penyakit kanker.

Kondisi darah ber pH asam mengambarkan hal-hal berikut :

 Kulit tidak bersinar.

 Penyakit kaki karena kutu air.

 Cepat merasa lelah setelah olahraga ringan dan mengantuk setelah naik tangga
biasa.

 Setelah naik turun tangga terengah-engah.

 Gemuk dengan perut buncit.

 Lamban bergerak dan lesu.

1. Mengapa kondisi darah dalam tubuh bisa berubah menjadi ber pH asam?
Terlalu banyak meminum susu dan memakan mentega dan keju.
Daging, makanan seperti susu, mentega, keju, telur, daging sapi, daging babi asin, dll
adalah makanan yang ber pH asam. Terlalu banyak makanan ber pH asam akan
menyebabkan pH darah asam dan kental, sehingga peredaran darah tidak lancar ke ujung
pembuluh darah , mengakibatkan kaki/lutut dingin, bahu berat dan susah tidur.

Untuk orang-orang muda boleh mengkomsumsi daging dengan porsi yang wajar tetapi
untuk orang-orang tua, agar mengkomsumsi sayur-sayuran dan ikan dengan porsi kecil.

2. Kehidupan tidak teratur menyebabkan kondisi pisik tubuh dengan darah ber pH
Asam.
Kehidupan tidak teratur menyebabkan tekanan terhadap pisik dan mental.
Menurut statistik, orang yang terlambat tidur kemungkinannya mengalami penyakit
kanker 5 kali lebih besar dibanding dengan orang yang tidur tepat waktu. Manusia pada
dasarnya adalah hidup secara teratur di dunia ini. Tidak boleh mengakumulasi tidur dalam
waktu yang lama dan memakan makanan dalam jumlah yang banyak dan tidak mungkin
hidup menantang ritme alam.

Organ-organ dalam tubuh manusia dikontrol oleh syaraf autonomi. Pada siang hari adalah
aktivitas utama dari syaraf simpatik dan pada waktu malam hanya syaraf para-simpatik
yang berfungsi. Jika aturan ini terganggu dan diputarbalikkan, maka akan menghadapi
semua jenis penyakit.

3. Tensi naik mengakibatkan emosi

Tekanan sosial. Tekanan mental atau yang berkaitan dengan pekerjaan. Untuk orang yang
menderita tekanan mental, kemungkinan bisa mengakibatkan kematian. Ini adalah
sindrom fungsi korteks adrenalin tidak sempurna.

4. Tekanan pisik.

Sebelum operasi, perlu memeriksa apakah korteks ginjal berfungsi secara normal. Jika
korteks adrenalin bocor atau tekanan yang diakibatkan oleh operasi melebihi kemampuan
korteks adrenalin maka akan mengakibatkan kematian atau dampak yang berlawanan.

Jika muka pasien gembung, perlu menanyakan secara rinci kepada pasien riwayat
penyakitnya dan status pengobatannya. Untuk pasien yang dalam pengobatan hormon
korteks adrenalin, perawatan ekstra perlu diperhatikan ketika menjalani perawatan
akupungtur. Menghidari tekanan oleh karena terlalu capek bekerja atau berolahraga, atau
pun bermain judi dan menyetir sepanjang malam, dll.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi Ervian
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-dewiervian-7003-3-bab11.pdf
(Diunduh pada hari minggu tanggal 18 Februari 2018 pukul 09.25 WIB )

M Marliando Satria Pangestu Catur dan Asep Sukohar | Air Alkali Terionisasi Pencegahan
Termutakhir Timbulnya Kanker
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/1081/921
(Diunduh pada hari minggu tanggal 18 Februari 2018 pukul 10.40 WIB )
Dr. Otto Heinrich Warburg
http://homepurealkali.com/wp-content/uploads/2014/10/Homepure-event-presentation.pdf

(Diunduh pada hari minggu tanggal 18 Februari 2018 pukul 10.40 WIB )

Anda mungkin juga menyukai