Disusun oleh:
1. Dimas Adinata Saputra (C2A018046)
2. Taufiqurrohman (C2A018058)
3. Jatra Hasan Ramli (C2A018082)
2.1 Klasifikasi Cara-cara Pengelasan dan Pemotongan
Berdasarkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama, yaitu: pengelasan cair,
pengelasan tekan dan pematrian.
1) Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber
panas dari busur listrik atau semburan api gas yang terbakar.
2) Pengelasan tekan adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga
menjadi satu.
3) Pematrian adalah cara pengelasan dimana sambungan diikat dan disatukan dengan menggunakan
paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam cara ini logam induk tidak turut mencair.
Cara pengelasan yang paling banyak digunakan pada waktu ini adalah pengelasan cair dengan busur dan
dengan gas. Karena itu kedua cara tersebut yaitu las busur listrik dan las gas akan dibahas secara terpisah,
sedangkan cara-cara pengelasan yang lain akan dikelompokkan dalam satu pokok bahasan.
2.2 Las Busur Listrik
Pengelasan
ini sebenarnya termasuk ke dalam las MIG
hanya saja bukan gas mulia (Ar) yang di pergunakan
melainkan gas C atau campuran gas-gas dimana C sebagai
komponen utamanya, karna C adalah oksiator maka cara
ini kebanyakan dipakai untuk mengelas kontruksi baja.
(5) Las Busur Hubungan Singkat
Bila
pengelasan C menggunakan arus pengelasan yang sangat
rendah maka perpindahanbutiran cairan logam dari ujung
elektroda terjadi melalui hbungan singkat dengan logam induk,
hubungan singkat ini terjadi pada saat logam cair di ujung
elektroda membesar dan meyentuh logam induk.
Cara pengelasan ini banyak digunakan untuk pengelasan posisi
tegak ,posisi atas kepaladan untuk mengelas plat tipis.
(6) Las Busur C Dengan Kawat Berisi Fluks
Bila
dalam pengelasan busur C menggunakan fluks yang berisi
pembentuk terak, dalam pengelasan ini biasanya fluks di bungkus
dan di gulung dengan plat tipis yang terbuat dari baja lunak.
Secara kasar kawat las berisi fluks yang dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok garis tengah besar dengan ukuran 2,5-
3,2mm dan kelompok diameter kecil antara 1,2-2,4mm.
Kawat berdiameter besar berisi lebih banyak zat pemantap
busur,karna itu dapat digunakan arus listrik AC.
Las busur rendam adalah suatu cara pengelasan dimana logam cair
ditutup dengan fluks yang diatur melalui penampang fluks dan logam
pengisi yang berupa kawat pejal diumpankan secara terus
menerus.dalam pengelasan ini busur listriknya terendam dalam fluks.
Dalam las ini busur listrik tidak kelihatan, maka sangat sukar untuk
mengatur jatuhnya ujung busur. Sifat-sifat daerah yang dihasilkan
oleh busur las rendam sangat dipengaruhi oleh kwalitas logam induk,
bahan dari kawat las dan fluks yang digunakan.
Jenis kawat yang digunakan dalam las busur rendam ini
punya komponen yang berbeda-beda tergantung pada
penggunaanya. Secara kasar yaitu dapat dibedakan dengan
kandungan Mn (manganya) yaitu Mn rendah, Mn sedang, Mn
tinggi . sedangkan jenis fluks yang digunakan adalah fluks
leburan dan ikatan.
Pengelasan dengan gas