Anda di halaman 1dari 10

GAMBARAN KASUS DBD

DI PROVINSI DKI JAKARTA


s.d Bulan Agustus 2021

Puskesmas Kecamatan Jatinegara:


Dr. Nur Isnaeni Evry K.
Rizki Arbaiatusholeha, SKM
Susy Widiyanti, Amd Ak
Proporsi Laki-laki dan Perempuan yang Terinfeksi
DBD Januari-Agustus 2021

Laki-laki
47% Perempuan
53%

• Proporsi Laki-laki yang Terinfeksi DBD pada periode Januari-Agustus 2021 sebanyak 47.4 %
• Proporsi Perempuan yang Terinfeksi DBD pada periode Januari-Agustus 2021 sebanyak 52.6 %
Situasi DBD s.d 31 Agustus 2021
GRAFIKJUMLAH KASUS DBD HASILPE PER BULAN DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN
2012-2021
4.000

3.500

3.000

2.500
Jumlah Kasus

2.000

1.500

1.000

500

0
J F M A M J J A S O N D
2012 752 848 1.004 882 886 709 524 313 190 159 163 239
2013 695 764 818 1.200 1.195 993 1.145 1.251 758 484 393 460
2014 865 1067 1476 1417 1059 617 578 576 357 224 123 173
2015 443 528 755 1.006 725 548 331 173 133 116 113 157
2016 980 2.219 3.089 3.790 2.162 1.606 1.184 1.233 1.103 1.036 1.153 877
2017 665 357 464 367 373 187 160 131 84 203 193 178
2018 198 198 286 417 496 306 246 177 113 110 136 280
2019 989 1.567 1.983 1.173 1.375 802 323 122 61 73 103 134
2020 275 628 1.310 1.028 717 350 140 75 50 36 59 77
2021 65 76 186 307 450 260 181 153 0 0 0 0

Selama 10 tahun terakhir, terlihat kasus DBD tertinggi ada di bulan April Tahun 2016.
• Jika dilihat 3 tahun terakhir, kasus DBD di DKI Jakarta mengalami penurunan.
• Untuk tahun 2021, terlihat peningkatan kasus DBD mulai di awal tahun dan mulai menurun di bulan Juni.
Distribusi IR Kumulatif dan Jumlah Kasus DBD Hasil Penyelidikan Epidemiologi IR tertinggi di DKI Jakarta berada di
Provinsi DKI Jakarta sd 30 Agustus 2021 Wilayah Jakarta Timur sebesar
30,0 700 20,63/100.00 penduduk. Melihat
600 jumlah penduduk di Jakarta Timur
20,0
500 paling tinggi se-DKI Jakarta, dimana
400 wilayah yang padat peduduk bisa
300 menjadi area berisiko tinggi untuk
10,0
200 munculnya suatu penyakit, termasuk
100 DBD. Adanya penderita DBD pada
0,0 0 daerah padat akan meningkatkan
Jakarta Pusat Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Ti mur Kepulauan Ser ibu
IR Kumulatif 8,5 11,6 15,0 13,8 20,6 17,2
peluang orang lain terkena penyakit
Kasus 98 211 382 324 658 5 DBD

Distribusi Jumlah Kasus dan IR DBD per 100.000 Penduduk menurut Jenis
Kelamin dan Kel. Umur s.d 31 Agustus 2021
350 70,0

300 60,0
Jumlah kasus DBD terbanyak
menyerang kelompok usia 11-18

per 100.000 penduduk


250 50,0

th. Namun IR DBD tertinggi berada


Jumlah Kasus

200 40,0
pada kelompok usia < 1 th sebesar
150 30,0
63.2/100.000 penduduk. Yang
100 20,0 artinya, dalam 100.000 penduduk
usia < 1 th terdapat 63 orang
50 10,0
terpapar DBD.
0 0,0
< 1 th 1-4 th 5-10 th 11-18 th 19-30 th 31-40 th 41-50 th 51-60 th 61-70 th > 70 th
Laki-Laki 31 105 228 287 148 101 51 15 10 2
Perempua n 39 90 230 213 173 80 47 27 14 5
IR 63,2 28,0 40,1 36,4 15,7 9,2 5,6 4 3,6 4,0 2,7
Distribusi IR Kumulatif dan Jumlah Kasus DBD Hasil Penyelidikan Epidemiologi
Provinsi DKI Jakarta sd 30 Agustus 2021
30,0 700
600
500
20,0
400
300
10,0
200
100
0,0 0
Jakarta Pusat Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Ti mur Kepulauan Ser ibu
IR Kumulatif 8,5 11,6 15,0 13,8 20,6 17,2
Kasus 98 211 382 324 658 5

IR tertinggi di DKI Jakarta berada di Wilayah Jakarta Timur sebesar 20,63/100.000 penduduk.

Melihat jumlah penduduk di Jakarta Timur paling tinggi se-DKI Jakarta, dimana wilayah yang padat peduduk bisa menjadi
area berisiko tinggi untuk munculnya suatu penyakit, termasuk DBD.
Adanya penderita DBD pada daerah padat akan meningkatkan peluang orang lain terkena penyakit DBD.
Berdasarkan distribusi kecepatan
IR per kecamatan Tanggal 2 s.d 30
Agustus 2021 terlihat kecepatan IR
di DKI Jakarta berada di Kec
Cakung, kedua di Kec Kembangan
dan ketiga Kec Kep Seribu Utara.
Cuaca saat ini yang terkadang
hujan, terkadang panas membuat
nyamuk berkembang biak dengan
baik. Sehingga perlunya
kewaspadaan khususnya pada
wilayah dengan indikator kasus yg
meningkat.
Pro po rs i Pe ne muan Kas us DBD
Me nurut Has il PE
Hasil PE Jumlah
DBD
DBD 1896
33%

Tidak ditemukan Bukan DBD 810


44%

Tidak ada data 541


Bukan DBD

Tidak ada data


9%
14%
Tidak ditemukan 2506

Terlihat bahwa dari data DBD yang dilaporkan oleh RS ke web dinkes :
• 44% data tidak ditemukan di lapangan. 14% bukan DBD, 9% tidak ada data.
• Hanya 33% yang merupakan DBD.

Terlihat bahwa adanya ketidaksesuaian RS dalam mengisi data pasien.


• Sebagai contoh alamat domisili.
• Selain itu masih ditemukannya hasil bukan DBD, sehinga diperlukan adanya evaluasi lebih lanjut dalam pelaporan kasus
DBD ke web dinkes yang bertujuan agardata lebih valid dan dapat dijadikan dasar sebagai rekomendasi .
KESIMPULAN

1. Dalam 3 th terakhir, terjadi penurunan kasus DBD. Di th 2021, terlihat adanya


peningkatan kasus pada awal tahun dan mulai menurun di bulan Juni.
2. IR tertinggi di DKI Jakarta berada di Wilayah Jakarta Timur sebesar 20,63/100.00
penduduk.
3. Sampai dengan 31 Agustus, CFR DBD di DKI Jakarta 0.
4. Jumlah kasus DBD terbanyak menyerang kelompok usia 11-18 th. Namun IR DBD
tertinggi berada pada kelompok usia < 1 th sebesar 63.2/100.000 penduduk.
5. Kecepatan IR DBD tertinggi per kecamatan Tanggal 2 s.d 30 Agustus 2021 di DKI
Jakarta berada di Kec Cakung, kedua di Kec Kembangan dan ketiga Kec Kep
Seribu Utara
6. Hampir setengah dari data DBD yg terlapor ke web dinkes, datanya tidak sesuai
dengan di lapangan.

8
PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT
• Masih adanya ketidaksesuaian data yang diinput ke web dinkes, sehingga butuh evaluasi oleh dinkes
kepada RS penginput.

• Kasus DBD di tahun 2021 mengalami penurunan, namun kemungkinan penularan di masyarakat masih
sangat tinggi, hal tersebut terlihat masih ditemukannya hail PE (+) yang berarti vektor yang merupaan
penular penyakit DBD masih ada. Sehingga dibutuhkan kewaspadaan dini penyakit DBD yang disesuaikan
dengan kondisi saat ini (pandemi).

• Perlu diaktifkan kembali peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian DBD, contohnya
kegiatan 1 jumantik 1 rumah.

• Melakukan upaya peningkatan Promosi Kesehatan mengenai pencegahan dan pengendalian DBD pada
Masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga Kesehatan dan
kebersihan lingkungan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai