Disusun oleh :
Supervisor :
JUNI, 2021
PROFIL PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS
CENDRAWASIH PERIODE JANUARI-APRIL 2021
Nur Hikmah1*, Indrawati Binti Ramli 1*, Kennard Aristo Arifin 1*, Anidya Ghina
Maisarah1*, Muh. Firdaus Kasim 2*, St. Maisarah 2*
Abstrak
Latar belakang : demam berdarah degue (dbd) adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/nyeri
sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diathesis
hemoragik. Adanya jumlah penderita dbd di sulawesi selatan yang terus meningkat
dalam beberapa tahun terakhir, khususnya makassar mendapatkan peringkat ke-15
dari 24 kabupaten/kota yang ada di sulawesi selatan pada tahun 2016 dengan
jumlah kasus dbd sebanyak 248 kasus dengan incidence rate (ir) 17,11 per 100.000
penduduk dan diantaranya terdapat 2 kematian. (dinkes kota makassar, 2017). Oleh
karena itu dilakukan penelitian ini untuk mengetahui profil pasien-pasien demam
berdarah dengue di wilayah kerja puskesmas cendrawasih.
Metode : penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Laporan
dari data puskesmas cendrawasig dari januari-april 2021 dikelola dengan
menggunakan excel
Hasil : dari total kunjungan pasien dbd di puskesmas cendrawasih bulan januari-april
2021 didapatkan pasien laki-laki sebanyak 69% sedangkan perempuan sebanyak
31%. Kelompok umur terbanyak yaitu 5-11 tahun sebanyak 41%. Kunjungan
terbanyak paling banyak pada bulan april 2021 sebanyak 62,5%, sedangkan bulan
januari dan februari tidak ada kunjungan pasien dbd. Pasien dbd terbanyak berasal
dari kelurahan sambung jawa yaitu sebanyak 50%, selanjutnya kelurahan tamparang
keke yaitu sebanyak 19%, kelurahan parang sebanyak 13%, kelurahan baji
mappakasung yaitu sebanyak 12%, dan kelurahan pa’batang sebanyak 6%. Pasien
dengan trombositopeni dengan jumlah sebanyak 69% dan pasien dengan trombosit
normal sebanyak 31%. Semua pasien dbd yang terdata di puskesmas cendrawasih
kembali dengan sembuh.
Kesimpulan : profil pasien dbd, paling banyak pada perempuan dan kelompok
umur terbanyak yaitu umur 5-11 tahun. Kunjungan terbanyak yaitu pada bulan april
2021 dengan pasien dari kelurahan sambung jawa. Pasien paling banyak mengalami
trombositopenia dan semua pasien yang terdata kembali dengan sembuh.
demam berdarah degue (dbd) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/nyeri sendi yang
disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diathesis hemoragik.
Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam
genus flavivirus, keluarga flaviviridae. Diketahui 4 serotipe virus dengue yang tidak
mempunyai imunitas silang. Serotipe virus dengue tersebut yaitu denv-1, denv-2,
denv-3 dan denv-4 yang semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau
demam berdarah dengue. Keempat serotipe ditemukan di indonesia dengan denv-3
merupakan serotipe terbanyak (hadinegoro, soegijanto, wuryadi, 2006).
menurut data kementerian kesehatan republik indonesia tahun 2015, tingkat
insidensi penyakit dbd dari tahun 1968-2015 cenderung terus meningkat.
Berdasarkan data, terjadi peningkatan kasus setiap sepuluh tahunan, yaitu tahun
1988, 1998, dan 2007. Tingkat insidensi dbd berdasarkan provinsi pada tahun 2015,
3 provinsi tertinggi adalah provinsi bali yaitu 208,7 per 100.000 penduduk, provinsi
kalimantan timur yaitu 183,12 per 100.000 penduduk, provinsi kalimantan tenggara
sebesar 120,08 per 100.000 penduduk. Sedangkan tingkat insidensi terendah adalah
provinsi nusa tenggara timur sebesar 0,68 per 100.000 penduduk, provinsi maluku
sebesar 4,63 per 100.000 penduduk, dan provinsi papua barat sebesar 7,57 per
100.000 penduduk (kementrian kesehatan republik indonesia, 2016).
kematian akibat dbd dikategorikan tinggi. Pada tahun 2015 terdapat 5
provinsi yang memiliki case fatality rate (cfr) tinggi, yaitu maluku (7,69%), gorontalo
(6,06%), papua barat (4,55%), sulawesi utara (2,33%), dan bengkulu (1,99%).
Sedangkan menurut jumlah kematian, jumlah kematian tertinggi terjadi di jawa timur
sebanyak 283 kematian, diikuti oleh jawa tengah sebanyak 255 kematian dan
kalimantan timur sebanyak 65 kematian (kementrian kesehatan republik indonesia,
2016).
jumlah penderita dbd di sulawesi selatan selalu meningkat dalam beberapa
tahun terakhir. Tahun 2014 jumlah kasus sebanyak 2.966 kasus dengan jumlah
Kematian 25 orang serta cfr (case fatality rate) 0,84%. Tahun 2015 jumlah kasus
menjadi 4.818 kasus dengan jumlah kematian 30 orang serta cfr 0,62% (dinkes
provinsi sulawesi selatan, 2016). Sama halnya pada tahun 2016 meningkat dari
tahun sebelumnya menjadi 7.568 kasus dengan jumlah kematian 48 orang serta cfr
0,63 % (dinkes provinsi sulsel, 2017). Di sulawesi selatan terdapat 2.114 kasus dbd
yang dimana 19 orang meninggal pada tahun 2018. Kemudian terdapat kasus
terdapat jumlah kasus sebanyak 683 orang, 10 orang meninggal serta terdapat 323
suspek dari tanggal 22 hingga 31 januari tahun 2019.
Makassar mendapatkan peringkat ke-15 dari 24 kabupaten/kota yang ada di
sulawesi selatan pada tahun 2016 dengan jumlah kasus dbd sebanyak 248 kasus
dengan incidence rate (ir) 17,11 per 100.000 penduduk dan diantaranya terdapat 2
kematian. (dinkes kota makassar, 2017). Oleh karena itu dilakukan penelitian ini
untuk mengetahui profil pasien-pasien demam berdarah dengue di wilayah kerja
puskesmas cendrawasih.
Metode
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan potong litang (cross
sectional). Data diperoleh dari laporan puskesmas cendrawasih dari januari – april
2021, dikelola dengan menggunakan program excel. Data yang dipilih adalah data
prevalensi pasien demam berdarah dengue yang dikelompokkan berdasarkan jenis
kelamin, umur, kecematan, periode kunjungan, sembuh/meninggal, trombosit.
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di wilayah kerja puskesmas
cendrawasih yang melakukan kunjungan pada bulan januari hingga april 2021.
Hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi pasien demam berdarah dengue
di puskesmas cendrawasih pada bulan januari – april 2021. Puskesmas cendrawasih
merupakan sebuah pusat kesehatan layanan masyarakat, terletak di kecamatan
makassar kota makassar, dengan cakupan 7 wilayah kelurahan. Kelurahan
sambung jawa, kelurahan karang anyar, kelurahan tamparang keke, kelurahan baji
mappakasunggu, kelurahan parang, kelurahan pa’batang, kelurahan bonto lebang.
Tabel 1 menunjukkan profil demografi wilayah kerja puskesmas cendrawasih pada
tahun 2020.
Tabel 1. Profil demografi wilayah kerja puskesmas cendrawasih tahun 2020
31%
69%
Februari
1
0.5 Maret
0 April
n n n n n n n n
hu hu hu hu hu hu hu hu
ta ta ta ta ta ta ta ta
5 11 6 5 5 5 5 5
0- 5- -1 -2 -3 -4 -6 >6
12 17 26 36 45
Usia
9%
0-5 tahun
5-11 tahun
14%
12-16 tahun
41% 17-25 tahun
26-35 tahun
36-45 tahun
14% 45-65 tahun
>65 tahun
23%
10
8 Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
6 Jumlah
0
Januari Februari Maret April
6%
19%
L
Gambar 6. Persentasi pasien demam berdarah dengue berdasarkan kelurahan
10
8
Sembuh
Meninggal
Jumlah
0
Januari Februari Maret April
31%
Trombositopenia
Normal
69%
Pembahasan
Hasil penelitian di puskesmas cendrawasih menunjukkan bahwa pasien
demam berdarah dengue banyak terjadi pada laki-laki yaitu sebanyak 69%
sedangkan perempuan sebanyak 31%. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh endah tri suryani pada tahun 2018 di kota blitar, dengan kejadian dbd
lebih banyak terjadi pada laki-laki yaitu sekitar 51,19%. Namun penelitian lain yang
dilakukan oleh nr arifatus dkk pada tahun 2020 di kota kupang dengan jumlah
kejadian dbd lebih banyak pada perempuan yaitu sebanyak 60,7%. Menurut data
kementrian kesehatan tahun 2016, distribusi kasus dbd berdasarkan jenis kelamin
pada tahun 2012-2015, yaitu persentase laki-laki dan perempuan cenderung sama.
Hal ini menggambarkan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai kemungkinan
yang sama untuk terkena dbd, atau dapat dikatakan bahwa kejadian dbd tidak
dipengaruhi oleh jenis kelamin (kementrian kesehatan republik indonesia, 2016).
Penelitian mohd. Zulkhairi rhiza z. Tala (2017) memproleh proporsi kasus dbd pada
laki-laki sebanyak 47 kasus (48.5%), perempuan sebanyak 50 kasus (51.1%) dan
dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa tidak ada hubungan bermakna anara
jeniskelamin dengan kejadian dbd.
Distribusi pasien demam berdarah dengue di puskesmas cendrawasih pada
bulan januari – april 2021 berdasarkan usia dikelompokkan dalam beberapa
kelompok usia. Kelompok umur terbanyak yaitu 5-11 tahun sebanyak 41%,
selanjutnya kelompok usia 12-16 tahun yaitu sebanyak 23%, kelompok usia 26-35
tahun sebanyak 14%, kelompok usia 17-25 tahun sebanyak 13%, dan kelompok usia
45-65 tahun sebanyak 9%. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh endah tri suryani pada tahun 2018 di kota blitar, dengan kejadian dbd lebih
banyak terjadi pada kelompok usia 5-14 tahun (46,72%). Awal terjadinya epidemik
dbd di indonesia, mayoritas terjadi pada kelompok umur antara 5–9 tahun. Kelompok
berisiko terjangkit dbd pada umur < 12 tahun berisiko 19,06 kali terkena dbd
dibandingkan kelompok umur = 12 tahun. Hal ini disebabkan karena daya tahan
tubuh kelompok umur < 12 tahun yang masih rendah daripada kelompok umur = 12
tahun. (faldy, kaunang, & pandelaki, 2015).
Persentasi pasien demam berdarah dengue di puskesmas cendrawasih pada
bulan januari – april 2021 berdasarkan periode kunjungan kunjungan terbanyak pada
bulan april 2021 yaitu sebanyak 62,5%, sedangkan pada bulan januari dan februari
tidak ditemukan adanya kasus demam berdarah dengue di puskesmas cendrawasih.
Gambar 9. Curah hujan bulan januari
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan dari penelitian pengaruf faktor iklim
terhadapt terjadinya dbd di kota jambi pada tahun 2019, faktor curah hujan memiliki
pengaruh sedang (r=0,346 atau 34,6%) dimana menurut colton bila r = 0,26 – 0,50
kekuatan hubungan sedang, dan r berpola negatif dengan terjadinya dbd, artinya
semakin bertambah curah hujan semakin berkurang kasus dbd. Nilai koefisien
determinasi 0,120 artinya persamaan garis regresi yang diperoleh dapat
menerangkan 12% variasi kasus dbd. Hasil uji statistik didapatkan ada pengaruh
yang signifikan antara curah hujan dengan ir dbd.
Kesimpulan
1. Profil pasien dbd, paling banyak pada perempuan yaitu sebanyak 69%
2. Kelompok umur terbanyak yaitu umur 5-11 tahun yaitu sebanyak 41%
3. Kunjungan terbanyak yaitu pada bulan april 2021 62,5%
4. Pasien terbanyak berasal dari kelurahan sambung jawa yaitu sebanyak 50
5. Pasien paling banyak mengalami trombositopenia yaitu sebanyak 69%
6. Semua pasien yang terdata kembali dengan sembuh.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hadinegoro sr, satari hi. Demam berdarah dengue. Jakarta: balai penerbit
Fkui. 1999
2. Hadinegoro srh, soegijanto s, wuryadi s, suroso t. Tatalaksana demam
Berdarah dengue di indonesia. Jakarta: direktorat jenderal pengendalian
Penyakit dan penyehatan lingkungan; 2006.
3. Kementrian kesehatan republik indonesia. (2016). Situasi dbd di indonesia.
Jakarta: pusat data dan informasi kementrian kesehatan ri.
4. Kementrial kesehatan republik indonesia. (2016). Profil kesehatan indonesia
2015. Jakarta: kementerian kesehatan republik Indonesia
5. Faldy, r., kaunang, w. P. J., & pandelaki, a. J. Profil pasien demam berdarah
dengue di rsud Dr. Pirngadi medan periode tahun 2016
6. Endah tri suryani, Gambaran kasus demam berdarah dengue di kota blitar
Tahun 2015-2017. Urnal pembangunan berkelanjutan Eissn: 2622-2310 (e);
2622-2302 (p), volume 1. No (1) 2019
7. Emilia Chandra. Pengaruh faktor iklim, kepadatan penduduk dan angka
Bebas jentik (abj) terhadap kejadian demam berdarah Dengue (dbd) di kota
jambi
8. Nur arifatus sholihah, Analisis spasial dan pemodelan faktor risiko kejadian
demam berdarah dengue tahun 2016-2018 di kota kupang. Jurnal kesehatan
masyarakat indonesia
9. Profil kesehatan provinsi Sulsel tahun 2015
10. Gupta, n., srivastava, s., jain, a., chaturvedi, u. C. (2012), dengue in india,
Indian j med res, 136(3): 373–390.
11. siti farisya tsamara sembiring. Profil pasien demam berdarah dengue di rsud
Dr. Pirngadi medan periode tahun 2016