TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam upaya mewujudkan Indonesia yang lebih sehat Kementerian
Kesehatan menetapkan berbagai prioritas program kerja di bidang kesehatan yang
dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) 2020-2024, dimana salah satu
indikator di bidang surveilans kesehatan adalah persentase respon < 24 jam terhadap
sinyal penyakit berpotensi KLB yang muncul dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan
Respon (SKDR) dengan target 80% pada tahun 2020.
Sesuai dengan International Health Regulation (IHR) 2005 terdapat 8
kapasitas inti yang harus dimiliki oleh setiap negara. Surveilans dan respon adalah
dua kapasitas inti minilal yang harus dilaksanakan dalam rangka deteksi detek,
prevent dan respon terhadap ancaman masalah kesehatan masyarakat. Hal ini
dituangkan dalam visi Global Health Security Agenda (GHSA) untuk perlindungan dan
keamanan global dari ancaman penyakit infeksi, dimana surveilans dan respon
berperan dalam hal pencegahan dan mitigasi akibat dari terjadinya Kejadian Luar
Biasa (KLB) yang berhubungan dengan pathogen berbahaya serta deteksi cepat,
memutuskan mata rantai penularan pada manusia dan mengurangi dampak ekonomi,
politik dan keamanan akibat KLB.
Upaya peningkatan di bidang kesehatan dilakukan secara bertahap setiap
tahunnya dengan berbagai macam strategi dan inovasi seiring dengan
perkembangan penyakit yang berpotensi KLB dan masalah kesehatan, dimana
masalah kesehatan ini sangat di pengaruhi oleh perubahan pola hidup, globalisasi,
perubahan iklim, pembangunan dan pertumbuhan penduduk serta perkembangan
penyakit
B. Tujuan
1. Mengetahui data kasus penyakit potensi KLB di UPTD Puskesmas Sukatani
Tahun 2023.
2. Mengetahui jumlah kasus penyakit potensi KLB.
3. Mengetahui fluktuasi kasus penyakit potensi KLB.
4. Mengetahui analisis kasus penyakit potensi KLB.
BAB II
ANALISA SITUASI
Berdasarkan data tahun 2022, jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sukatani sebanyak 55.439 jiwa. Berikut gambaran jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Sukatani Tahun 2022:
Diare Akut
70
63
60
55
50
40
37 37
34 37
30
27 27
20 22 24
15
10
13
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
Pada data diatas dilihat bahwa kasus Diare Akut di UPTD Puskesmas Sukatani
pada tahun 2022 terlihat fluktuatif, dimana ada kecenderungan kenaikan kasus
dari Bulan Maret sampai bulan Juni, mengalami penurunan di BUlan Juli dan
naik Kembali di Bulan Agustus, lalu fluktuatif turun sampai Bulan Desember.
Dimana kasus tertinggi ada di bulan Agustus yaitu sebanyak 63 kasus diare
akut. Kenaikan kasus diare akut ditahun 2022 kemungkinan terjadi karena
cuaca dan pola makan.
2. Demam Tifoid
Demam Tifoid
30
27
26
25
24
21
20
18 18 18
15
13
10
5
5
4 4
4
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
Pada data diatas dilihat bahwa tersangka demam tifoid di UPTD Puskesmas
Sukatani pada pada tahun 2022 terlihat fluktuatif, dimana kasus tertinggi ada
di bulan Agustus 2022 yaitu sebanyak 27 kasus
3. Sindrom Jaundis Akut
2,5
2,0
1,5
1,0
0,5
0,0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
Pada data diatas dilihat bahwa kasus sindrom jaudis akut di UPTD Puskesmas
Sukatani pada pada tahun 2022 terlihat fluktuatif, dimana kasus tertinggi ada
di bulan Oktober yaitu sebanyak 2 kasus.
4. ILI (Influenza Like Illness)
2,0
1,5
1,0
0,5
0,0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
Pada data diatas dilihat bahwa kasus ILI (Influenza Like Illness) di UPTD
Puskesmas Sukatani pada pada tahun 2022 ada 1 (satu) kasus di Bulan April
dan Desember dan 2 (dua) kasus di Bulan November.
5. Pertusis
Pertusis
1,5
1,0
0,5
0,0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
Pada data diatas dilihat bahwa kasus pertusis di UPTD Puskesmas Sukatani
pada pada tahun 2022 hanya ada 1 (satu) kasus di bulan November.
6. Meningitis
Meningitis
2,0
1,5
1,0
0,5
0,0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
Pada data diatas dilihat bahwa kasus meningitis di UPTD Puskesmas Sukatani
pada pada tahun 2022 hanya ada 1 (satu) kasus di bulan Desember.
7. Suspek Covid 19
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan
penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang
serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom
Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar
biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan
menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).
Pada data diatas terlihat bahwa kasus Covid-19 di UPTD Puskesmas Sukatani
pada tahun 2022 tertinggi ada di bulan Februari dengan jumlah kasus
sebanyak 584. Kenaikan kasus di bulan Februari disebabkan oleh munculnya
varian baru dari Virus Covid-19 yaitu Omicron yang lebih mudah menular
dibandingkan varian yang sebelumnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data SIMPUS Laporan W2 dan data SKDR (Sistem
Kewaspadaan Dini dan Respon) UPTD Puskesmas Sukatani pada tahun 2022,
penyakit potensi KLB yang ada di Puskesmas Sukatani terdiri dari Diare Akut, Demam
Tifoid, Sindrom Jaundis Akut, ILI (Influenza Like Illness), Pertusis, Meningitis, dan
Kasus Konfirmasi Covid 19. Pada semua penyakit tersebut tidak terdapat
peningkatan kasus yang signifikan yang bisa menimbulkan KLB di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Sukatani sesuai kriteria KLB (Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 Tentang Jenis Penyakit Menular
Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan) kecuali
Kasus Pertusis yang menjadi KLB.
B. Saran
Penyakit potensi KLB dapat dicegah sesuai dengan cara penularannya sesuai
penyakitnya yang tertuang pada Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular dan Keracunan Pangan (Pedoman
Epidemiologi Penyakit) Edisi Revisi Tahun 2017 serta Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2013 pasal 21 ayat 3 tentang Pelayanan Imunisasi Dasar. UPTD Puskesmas
Sukatani diharapkan menjalankan pedoman tersebut, untuk mengantispasi Kejadian
Luar Biasa (KLB).