Anda di halaman 1dari 45

Penguatan PISPK dengan m-Health

Trihono
Health Policy Technical Advisor
ThinkWell Institute Indonesia
Kerangka penyajian
1. PISPK, menjangkau sasaran yang belum terjangkau
2. Perkembangan PISPK Nasional, Nopember 2014
3. Penggunaan IT untuk memperkuat pemanfaatan data PISPK
4. Data PISPK sebagai back-bone database seluruh program Puskesmas
5. Pengembangan m-Health untuk optimalisasi pemanfaatan data PISPK
6. Usulan perbaikan data PISPK untuk optimalisasi pemanfaatan m-Health
7. Rangkuman
PISPK: menjangkau sasaran
yang belum terjangkau
Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga

Puskesmas

Posyandu, Posbindu PTM, Posyandu


lansia, Posmaldes, Poskestren, UKS/M
(Usia Sekolah), Pos UKK (Usia produktif)

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga


4
Tangga proporsi penyandang hipertensi (dewasa)
34,1

75% penyandang hipertensi belum tahu Dijangkau dengan PISPK


kalau dirinya menderita hipertensi

70% penyandang hipertensi yang berobat, Dibina melalui Posbindu


8,4 belum terkontrol tekanan darahnya PTM, Prolanis, Posyandu
2,5 lansia, dll.

Penyandang Yang periksa ke Yang


hipertensi terkontrol dokter
1. Dari yang sudah kontak ke dokter, hampir 50% tidak minum obat secara teratur
2. Dari yang sudah berobat ke dokter, yang terkontrol sekitar 30%

Sumber: riskesdas 2018 dan kutipan dari hasil disertasi


600.000
100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

menurut provinsi tahun 2019


Jumlah hipertensi berdasarkan diagnosis
-
533.376

538.756

494.170

109.669

104.491

115.205

84.088

97.249

88.039

76.997

70.654

62.489

60.863 FEBRUARI 2019


70.542

61.803

59.315

44.606

41.720

33.594

35.442

38.347

32.752
INDONESIA = 3.068.375

35.753

24.954
(Cakupan 40%)

36.405

23.532

23.414

20.781

14.930

7.692

8.427

9.107

5.907
Jumlah penderita hipertensi yang berobat teratur
menurut provinsi tahun 2019
351.535

332.450

258.665

72.420

65.789

71.899

49.995

55.724

57.811

53.943

40.207

42.088

35.889
0
0
0

0
0
3
0
0
0

0
5
3
0
0
0

0
0
4
.

FEBRUARI 2019

35.216

35.984

28.398

36.857

20.843

24.534

21.369

20.960

22.112

20.530
INDONESIA = 1.864.350

16.147

21.965
(Cakupan 40%)

13.906

12.765

13.382

9.640

4.804

5.153

5.737

3.574
400.000
100.000

200.000

300.000

500.000

600.000

Jumlah hipertensi berdasarkan


pengukuran menurut provinsi tahun 2019
-
518.143

486.125

498.325

104.610

94.893

85.538

106.553

65.545

67.615

61.700

54.324

47.444

42.564
FEBRUARI 2019
42.656

39.074

30.116

31.151
INDONESIA = 2.636.191

33.835

24.881
(Cakupan 40%)

24.970

21.256

23.839

23.444

18.249

18.407

18.271

14.119

11.093

12.074

11.306

4.478

7.759

4.527
Jumlah individu dengan gejala TB menurut provinsi tahun 2019
10000

15000

20000

25000

30000
5000
0
25679

22621

19243

10412

7211

6621

5424

6083

4850

3931

3956

3588

3248

3109 FEBRUARI 2019


3389

3102

2277

2272

2229

1504
INDONESIA = 156.852

1604

1803
(Cakupan 40%)

2266

1562

1231

1515

1537

1046

1221

793

712

272

292

249
Jumlah ODGJ yang dipasung menurut provinsi tahun 2019
FEBRUARI 2019
3642

4.000
3437

3.500
2734

3.000 INDONESIA = 22.296


2.500
(Cakupan 40%)
2.000
1539

1226

1122

1.500
1031

756

688
660

1.000
542

465

410

374

374
354

298

279
275

272

261

192

186
182

153
150
500

136
135

127

110

96

34

34
0
Perkembangan PISPK Nasional,
Nopember 2021
IKS (Indeks Keluarga Sehat), Nasional, Nopember 2021
KALIMANTAN BARAT 0,107
NUSA TENGGARA TIMUR 0,115
PAPUA BARAT 0,117
NUSA TENGGARA 0,118
BARAT 0,124
MALUKU UTARA 0,130
MALUKU 0,138
RIAU 0,150
JAWA BARAT 0,150
PAPUA 0,152
KALIMANTAN 0,162
TENGAH SUMATERA 0,162
BARAT 0,168
LAMPUNG 0,170
0,179
GORONTALO 0,183
JAMBI 0,188
SULAWESI 0,189
TENGAH 0,190
BENGKULU 0,190
SULAWESI 0,196
TENGGARA 0,197
SUMATERA UTARA 0,198
JAWA 0,200
TIMUR
0,235
SULAWESI BARAT
0,237
SUMATERA SELATAN
0,241
KALIMANTAN SELATAN
KEPULAUAN BANGKA… 0,246
JAWA TENGAH
KALIMANTAN UTARA 0,250
BANTEN
KEPULAUAN 0,263
SULAWESI SELATAN
RIAU 0,267
SULAWESI UTARA
ACEH
DAERAH ISTIMEWA… 0,302
KALIMANTAN TIMUR
BALI 0,360
DKI 0,418
JAKARTA 0,189
INDONESIA
Indikator keluarga sehat, Nasional, Nopember 2021
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0,189

Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih 93,1%

Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *) 91,9%

Pertumbuhan Balita dipantau 88,6%

Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 88,1%

Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga 87,3%

Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 81,8%

Keluarga sudah menjadi anggota JKN 52,1%

Keluarga mengikuti program KB *) 45,5%

Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 43,6%

Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 39,2%

Penderita hipertensi yang berobat teratur 26,6%

Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan 17,9%


Penggunaan IT untuk memperkuat
pemanfaatan data PISPK
Inovasi aplikasi berbasis IT
Puskesmas Wanggar Sari Kab. Nabire, Papua
Puskesmas Kwadungan, Jatim: Foto google
Multiple

# 191168.18] :r .: :-:.a
';:

PETA JAM8AN

Map

SELESAI
Inovasi Puskesmas Arut Selatan, Kalteng
• Publikasi PIS-PK melalui google map https://bit.ly/2vSFydF
Puskesmas Arut Selatan, Kowabar, Kalteng Anggota keluarga merokok, tidak punya BPJS,
Anggota keluarga yang merokok tidak punya akses air bersih dan jamban
Keluarga tidak punya akses Keluarga tidak punya akses
jamban sehat tahun 2019 jamban sehat tahun 2020
Data PISPK sebagai back-bone
database seluruh program Puskesmas
Catatan penting
• Sekarang ada data PISPK Nasional sudah 81,9% → sudah banyak Puskesmas
dengan cakupan seluruh keluarga (100%)
• Bisa dikembangkan menjadi database seluruh program, baik yang berbasis keluarga
maupun berbasis individu
• Unduh data PISPK, gabungkan dengan data lain Puskesmas (misalnya Covid-19,
balita stunting, diabetes melitus, dll)
• Dari sini dirumuskan masalah yang lebih fokus pada tiap desa, RW atau RT
• Puskesmas dilatih menganalisis data berbasis keluarga dan berbasis individu
• Paket pelatihan utuh untuk staf Puskesmas, dibungkus sebagai pelatihan
epidemiologi → mempertajam analisis Puskesmas
• Pelatihan dapat dilakukan secara daring → cakupan bisa langsung
luas
• Ini akan menolong Puskesmas mencapai SPM bidang Kesehatan →
target 100%
Data base keluarga & individu di Puskesmas
Suspek HT Air Suspek Balita
Nama Bumil Bayi Hiper-tensi Merokok KB Jamban DM Dst
TB berobat Bersih Covid stunting
Keluarga A
Nama 1
Nama 2
Nama 3
Nama 4

Keluarga B
Nama 5
Nama 6
Nama 7

Kelaurga C
Nama 8
Nama 9
Nama 10
Nama 11

Dan seterusnya

PISPK PISPK Program


Individu Keluarga lainnya
Data base keluarga & individu di Puskesmas
Suspek HT Air Suspek Balita
Nama Bumil Bayi Hiper-tensi Merokok KB Jamban DM Dst
TB berobat Bersih Covid stunting
Keluarga A
Nama 1 V V V V
Nama 2 V V
Nama 3 V V V V V
Nama 4 V V

Keluarga B
Nama 5 V V
Nama 6 V V V V
Nama 7 V V V

Kelaurga C
Nama 8 V V V
Nama 9 V V V
Nama 10 V V V
Nama 11 V V V

Dan seterusnya

PISPK PISPK Program


Individu Keluarga lainnya
Data base keluarga & individu di Puskesmas
Suspek Hiper- Air Suspek Balita Daya
Nama Bumil Bayi Merokok KB Jamban DM PKH Dll.
TB tensi Bersih Covid stunting listrik
Keluarga A
Nama 1 V V V V 450 V
Nama 2 V V
Nama 3 V V V V V V
Nama 4 V V V V

Keluarga B
Nama 5 V V 900
Nama 6 V V V V V
Nama 7 V V V

Kelaurga C
Nama 8 V V V 450
Nama 9 V V V
Nama 10 V V V
Nama 11 V V V

Dan seterusnya

PISPK PISPK Program Lintas


Individu Keluarga lain
Sektor
Pengembangan m-Health untuk
optimalisasi pemanfaatan data PISPK
m-Health

m-Health merupakan sebuah layanan yang melakukan integrasi
data invidivu dan keluarga dengan menggunakan PIS-PK
sebagai basis data informasi

m-Health bertujuan meningkatkan kualitas dan partisipasi
masyarakat dan nakes dalam peningkatan kualitas kesehatan
Indonesia

Menjadi salah satu fasilitas untuk melakukan koordinasi antara
masyarakat dan nakes khususnya dalam implementasi program
kesehatan
Tujuan Utama m-Health:

Terbentuknya prinsip Satu Data Kesehatan khususnya untuk pendataan di
tingkat masyarakat

Memudahkan sosialisasi dan informasi mengenai kegiatan kesehatan baik
tingkat pusat maupun daerah khususnya untuk 12 indikator PISPK

Memberikan kanal edukasi masyarakat terkait informasi kesehatan

Membantu masyarakat dalam pencarian informasi khususnya melalui integrasi
aplikasi dengan layanan lain di Kementerian Kesehatan

Membantu tenaga kesehatan untuk memonitor seluruh keluarga khususnya
untuk melakukan pendataan baru dan intervensi lanjutan
Alur Mekanisme mHealth

Menggunakan
Mhealth
Masyakarat
(Beneficier) PISPK

Masyarakat

Memonitoring Memberikan
Informasi, Jadwal Kesehatan,
Pemberitahu
an
Mhealth
Nakes Intervensi
Manager

Tenaga Kesehatan
Pengelola
Program / Dinkes
Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga
m-Health: Dinkes Kab/Kota
m-Health Manajer
m-Health Nakes
m-Health Masyarakat Puskesmas

UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat): Posyandu,


Posbindu PTM, Posyandu lansia, Posmaldes, Poskestren,
UKS/M (Usia Sekolah), Pos UKK (Usia produktif)

Keluarga Keluarga Keluarga


Individu Anggota Keluarga Individu Anggota Keluarga Individu Anggota Keluarga

31
Paket informasi dari m-Health untuk masyarakat
No Siklus hidup Informasi m-Health
1 Ibu hamil Jadwal ANC, perkiraan persalinan
2 Bayi Jadwal imunisasi, pemantauan tumbuh-kembang
3 Balita Jadwal imunisasi boster, pemantauan tumbuh-
kembang, pemberian vit A dosis tinggi, dll
4 Usia sekolah Jadwal BIAS, jadwal skrining siswa, skrining thalasemia
5 Usia kerja & lanjut: Jadwal general check up, jadwal kontrol penyakit,
rongent paru, periksa EKG
6 Penyandang PTM Jadwal periksa berkala, termasuk periksa lab terkait
PTM, periksa EKG, dll
7 Wanita Usia Subur Jadwal cek payudara, periksa IVA, vaksinasi HPV
Usulan perbaikan data PISPK untuk
optimalisasi pemanfaatan m-Health
Harmonisasi SPM –PISPK – Germas – Kab/Kota Sehat
• Germas adalah wujud lintas sektor meningkatkan kesehatan
masyarakat, jadi ruang lingkupnya luas: PTM, PM, Stunting, Yankes,
KB, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Kerja, dll
• Peran dari setiap sektor dapat diwujudkan secara operasional
sampai
ke tingkat bawah: kelompok masyarakat dan keluarga
• Program kesehatan yang harus dilaksanakan minimal adalah sesuai
SPM → SPM bidang kesehatan yang meliputi 12 jenis:
• 7 jenis merupakan siklus kehidupan dari ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita,
usia pendidikan dasar, usia produktif dan usia lanjut
• 5 jenis tentang pengendalian penyakit utama (2 PM: TB & HIV/AIDS dan
3 PTM (Hipertensi, DM dan ODGJ)
Harmonisasi SPM –PISPK – Germas – Kab/Kota Sehat
• Untuk melaksanakan SPM bidang Kesehatan, bisa melalui keluarga
(PISPK), masyarakat (berbagai bentuk UKBM: Posyandu, Posbindu
PTM, Poskestren, UKS/M, UKK / Cerdik di tempat kerja, Prolanis,
dll), LSM (Peduli AIDS, Peduli TB, dll), FKTP / Puskesmas.
• Germas yang merupakan wujud partisipasi sektor lain dalam
membangun bidang kesehatan → diarahkan mengembangkan
kawasan / tatanan sehat dan UKBM berkualitas (Sekolah sehat, tempat
ibadah sehat, pasar sehat, lokasi wisata sehat, posyandu aktif,
posbidnu PTM aktif, poskestren aktif, dll)
• Bila semua kawasan/tatanan sehat dan IKS (Indeks Keluarga Sehat)
bagus → mendapat penghargaan Kab/Kota Sehat
Keterkaitan SPM – PISPK – UKS –UKBM - Program
Indikator SPM Standar PISPK UKS UKK UKBM Program
Ibu hamil ANC V V V
Ibu bersalin Linfaskes V V
Bayi baru lahir KN V V V
Balita Pemantuan pertumbuhan V V V
Pemantauan perkembangan V V V
Imunisasi dasar lengkap V V V
Pemberian vitamin A V V V
Bila sakit mendapat MTBS V

V Sudah menjadi indikator PISPK Germas


Keterkaitan SPM – PISPK – UKS –UKBM - Program
Indikator SPM PISPK UKS UKK UKBM Program
Usia didik dasar Skrining kesehatan (visus) V V
Tindak lanjut skrining kesehatan V V
Usia produktif Skrining kesehatan (hipertensi, DM) V V V V
Tindak lanjut skrining kesehatan V V V
Edukasi PHBS V V V
Usia lanjut Skrining (PM & PTM, kemandirian) V V V
Tindak lanjut skrining kesehatan V V
Edukasi PHBS V V

V Sudah menjadi indikator PISPK


Germas
Keterkaitan SPM – PISPK – UKS –UKBM - Program
Indikator SPM PISPK UKS UKK UKBM Program
Hipertensi (Deteksi dini) V V V V
Pengukuran tensi tiap bulan V V V
Edukasi PHBS V V V
Rujukan bila perlu V
Diabetes melitus (Deteksi dini) V V V V
Pengukuran gula darah tiap bulan V V V
Edukasi PHBS V V V
Rujukan bila perlu V
ODGJ (Deteksi dini) V V
Pemeriksaan kesehatan jiwa V
Edukasi minum obat V
Rujukan bila perlu V
V Sudah menjadi indikator PISPK
Germas
Keterkaitan SPM – PISPK – UKS –UKBM - Program
Indikator SPM PISPK UKS UKK UKBM Program
Terduga tuberkulosis (Deteksi dini) V V V
Pemeriksaan klinis V
Pemeriksaan penunjang V
Edukasi PHBS V V
Rujukan bila perlu V
Risiko terinfeksi HIV Skrining V
(bumil, tbs, IMS, dll) Edukasi PHBS V
Rujukan bila perlu V

V Sudah menjadi indikator PISPK


Germas
Keterkaitan SPM – PISPK – UKS –UKBM - Program
Indikator lainnya PISPK UKS UKK UKBM Program
Tidak merokok V V V V V
Akses air bersih V V
Akses Jamban V V
Anggota JKN V

Tempat ibadah sehat


Pasar sehat G erm as
Transportasi sehat

V Sudah menjadi indikator PISPK


Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ante Natal Care (ANC)
3 Keluarga dengan ibu bersalin di faskes
4 Kunjungan Neonatal (KN)
5 Keluarga dengan bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
6 Keluarga dengan bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
7 Keluarga yang memantau pertumbuhan balita tiap bulan
8 Keluarga yang memantau perkembangan balita
9 Pemberian vitamin A pada balita
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
10 Keluarga dengan suspek TB Paru periksa ke nakes
11 Keluarga dengan penderita hipertensi berobat teratur
12 Keluarga dengan penderita DM berobat teratur
13 Keluarga dengan anggota yang mengalami gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
14 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
15 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
16 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
17 Sekeluarga menjadi anggota JKN
41
Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ante Natal Care (ANC) Ibu Hamil
3 Kunjungan Neonatal (KN)
4 Keluarga dengan bayi mendapat imunisasi
5 Keluarga dengan bayi diberi ASI
6 Keluarga yang memantau pertumbuhan & perkembangan balita
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
7 Keluarga dengan suspek TB Paru periksa ke nakes
8 Keluarga dengan penderita hipertensi berobat
9 Keluarga dengan penderita DM berobat
10 Keluarga dengan anggota yang mengalami ODGJ berobat
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
11 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
12 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
13 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
14 Sekeluarga menjadi anggota JKN

42
Beberapa informasi penting untuk harmonisasi
• Variabel pada PISPK sifatnya jangan evaluative (setelah event terjadi),
tetapi bersifat data yang harus ditindak-lanjuti.
• Usulan kami adalah 14 indikator tersebut.
• PADK Bersama Tim Litbang telah menelaah lebih lanjut dan telah
mengusulkan indikator yang sebaiknya masuk dalam PISPK. Sudah
dilakukan presentasi hasil akhir, tinggal menunggu kesepakatan akhir
antar pemegang program.
• Saya mengusulkan agar “cut off point” kategori sehat keluarga dan
wilayah disesuaikan yaitu:
• Keluarga sehat bila pencapaiannya >0,7 (artinya: >70% dari indicator yang
berlaku pada keluarga tersebut)
• Wilayah sehat bila IKS >0,7 (artinya: >70% keluarga tergolong lkeluarga
sehat)
Rangkuman
1. PISPK merupakan pendekatan untuk menjangkau sasaran yang tidak terjangku, sehingga
semua penduduk dan keluarga dalam wilayah kerja tercatat di Puskesmas
2. Perkembangan PISPK Nasional: Cakupan >80%, IKS 0,189
3. Penggunaan IT terbukti dapat memperkuat pemanfaatan data PISPK, yang sangat bagus untuk
advokasi dan motivasi kepada pemangku kepentingan dan masyarakat
4. Data PISPK menjadi back-bone database seluruh program Puskesmas, yang bisa dianalisis
lebih lanjut untuk menajamkan fungsi manajemen Puskesmas
5. Pengembangan m-Health sangat bagus untuk mengoptimalkan pemanfaatan data PISPK,
khususnya bagi masyarakat (keluarga dan individu) sebagai wahana edukasi. Juga bermanfaat
bagi nakes untuk fungsi bina keluarga dan manajer untuk manajemen program
6. Agar pemanfaatan m-Health bisa optimal, diperlukan penyederhanaan variabel yang digunakan
pada PISPK, sekaligus harmonisasi dengan SPM Kesehatan, Germas dan Kab/Kota Sehat
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai