Anda di halaman 1dari 11

Premenstrual Syndrome (PMS)

Nama: lidiawati
Nim 170500073
Menstruasi atau haid merupakan perubahan fisiologis dalam tubuh
wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon
reproduksi. Menstruasi merupakan keluarnya desidua (superfisial)
endometrium dan disertai dengan pengeluaran darah. Umumnya
menstruasi berlangsung selama 5 hari atau sekitar 2 hari sampai 7
hari. Volume darah menstruasi sekitar 10 ml hingga 80 ml perhari,
tetapi biasanya dengan rata-rata 35 ml per harinya. Terdapat 4 fase
dalam proses menstruasi yaitu fase menstruasi atau deskuamasi,
regenerasi atau folikuler, proliferasi atau praovulasi dan
pramenstruasi atau sekresi. Keseluruhan proses tersebut
melibatkan aktivitas hormonal seperti FSH (Follicle Stimulating
Hormone) (Manuaba, 2003).
gejala Premenstrual Syndrome (PMS)
Gejala fisik
1. perut kembung
2. payudara bengkak dan nyeri  Gejala psikologis
kelelaha 1. mudah marah
3. nyeri panggul 2. emosi
4. sakit punggung dan otot serta 3. mudah tersinggung
sakit kepala. 4. mudah menangis
5. sulit berkonsentrasi
6. mudah lupa dan depresi
(Manuaba, 2003).
Patofisiologi

Awalnya teori mengungkapkan bahwa penyebab PMS merupakan akibat dari kelebihan estrogen,
kekurangan progesterone, kekurangan pyridoxine dan adanya perubahan pada metabolisme
glukosa dan ketidakseimbangan elektrolit. Namun penelitian terbaru memaparkan bahwa PMS
sangat dipengaruhi oleh hormon kelamin, termasuk dalam  hal ini metabolit dan interaksinya
terhadap sistem  neurotransmitter dan neurohormonal misalnya serotonin, GABA, cholecystokinin,
dan rennin-angiotensin aldosteron (Henshaw, 2007). Beberapa mekanisme PMS yang diduga
menjadi faktor terbesar terhadap perubahan psikologis dan fisiologis wanita pada saat mengalami
PMS antara lain (Henshaw, 2007)
  a. Axis Hypotalamic pituitary adrenal (HPA)
Ketidakseimbangan regulasi HPA axis berhubungan dengan timbulnya sindrom depresi. Cairan
basal dan urin yang diuji tidak terdapat kandungan kortisol yang membedakan wanita dengan
PMS. Kortisol ini akan memicu terjadinya stress. Wanita dengan PMS akan menunjukkan adanya
ketidakseimbangan HPA axis yang menyebabkan timbulnya depresi.
 b. Sistem GABA
Hal ini disebabkan oleh adanya allopregnanolone yang merupakan metabolit aktif dari progesterone yang memiliki
efek anastesi dan anxiolitik namun pada saat setengah siklus menstruasi yang metabolit aktif terikat pada reseptor
GABA-A turun dan menyebabkan timbulnya depresi dan perubahan pola makan. Pada wanita dengan PMS
konsentrasi GABA korteks mengalami penurunan. Hal ini diduga akibat adanya pengarutan hormon estradiol dan
progesterone.
c. Sistem Serotonegik
Sistem serotonin merupakan salah satu sistem yang dianggap mempunyai andil yang cukup besar dalam  patofisiologi
PMS. Inhibisi dari aktifitas serotonin oleh penurunan kadar triptofan akan menyebabkan PMS semakin parah.
Selanjutnya metergoline yang merupakan antagonis selektif dari serotonin akan memblok reseptor serotonin sehingga
akan menimbulkan PMS.
 d. Opioid endogen
Wanita dengan PMS memiliki toleransi yang rendah terhadap rasa sakit atau dapat dikatakan bahwa ambang rasa
sakit wanita tersebut rendah. Hal ini akan lebih terasa pada saat wanita tersebut berada dalam siklus menstruasi dan
khususnya menjelang hari-hari siklus tersebut akan dimulai lagi. Pada penelitian yang dilakukan pada tahun 2002
menyatakan bahwa wanita dengan PMS dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami PMS memiliki B-endorfin
yang rendah sehingga wanita tersebut akan lebih mudah terserang PMS.
Tata Laksana Sindrom Premenstruasi

Antidepresan

Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI)


SSRI adalah pengobatan lini pertama untuk PMS atau PMDD yang
parah. Obat-obatan ini umumnya diminum setiap hari. Tetapi untuk
1. beberapa wanita dengan PMS, penggunaan antidepresan mungkin
terbatas pada dua minggu sebelum menstruasi dimulai. Obat
golongan ini termasuk fluoxetine (Prozac, Sarafem), paroxetine
(Paxil, Pexeva), sertraline (Zoloft) dan lain-lain - telah berhasil
mengurangi gejala suasana hati

Anti-inflamasi
nonsteroid (AINS)

Obat golongan ini digunakan sebelum atau pada awal menstruasi.


2. Golongan obat AINS seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya)
atau natrium naproksen (Aleve) dapat meredakan kram dan
ketidaknyamanan payudara.
Diuretik

Ketika berolahraga dan membatasi asupan garam


tidak cukup untuk mengurangi penambahan berat
badan dan pembengkakan. Pemakaian golongan
3 diuretik dapat membantu pembuangan kelebihan
cairan melalui ginjal. Golongan obat diuretik yang
dapat membantu meringankan beberapa gejala PMS
adalah spironolactone (Aldactone).

Kontrasepsi
hormonal

Obat resep ini dapat menghentikan ovulasi sehingga


4 akan meredakan gejala PMS. Contoh: hormon
progesteron dan estrogen (Mayo Clinic, 2018).
Obat obat yang biasanya digunkan

1. Kalsium 3.Vitamin B6
Asupan tinggi kalsium dengan jumlah 1.336 Membantu meringankan depresi dan gelisah yang terkait
mg/hari dapat memperbaiki gejala-gejala dengan PMS. Makanan sumber utama vitamin B6 meliputi
gangguan mood, perilaku, nyeri dan retensi air sereal, sayuran (wortel,bayam,kacang polong), telur dan
selama siklus menstruasi. Sumber utama daging (Ramadani, 2012).
kalsium berasal dari susu dan hasil olahan 4.Asam mefenamat diberikan secara premenstruasi
lainnya seperti yogurt dan keju (Ramadani, mengurangi kelelahan, sakit kepala, sakit dan nyeri, dan
2012). suasana hati membaik (Steiner, 2000).
2. Magnesium 5.  Pemakaian NSAID seperti ibuprofen, naproxen, dan
Diberikan selama fase luteal siklus menstruasi aspirin.
sampai dengan saat darah menstruasi keluar
terbukti dapat mengurangi gejala dan afeksi
negatif.  Sumber magnesium adalah sayuran
hijau, seperti bayam, kacang, biji-bijian, gandum,
oatmeal, yogurt, kedelai, alpukat, dan pisang
(Ramadani, 2012).
Obat antidepresan

Golongan obat Obat Dosis

Antidepressan Fluoksetin 20 mg/hari, setiap hari atau hanya selama fase


luteal

Sertralin 50-150 mg/hari, setiap hari atau hanya selama


fase luteal

Paroksetin 10-30 mg/hari, setiap hari atau hanya selama


fase luteal

Citalopram 5-20 mg/hari, setiap hari atau hanya selama


fase luteal

Anxiolytics Alprazolam 0,25-1 mg/ tiga kali sehari, 6-14 hari sebelum
menstruasi

Buspirone 25 mg/hari, 12 hari sebelum menstruasi

Ovulation Buserelin 400-900 mg/hari (intranasal)


suppressants (Gn
RH agonis) Leuprolid 3,75-7,5 mg (injeksi intramuskular)

Danazol 200-400 mg/hari, intermittent


Terapi non farmakologi

Oleskan
minyak aroma
Minum air Pijat pada
terapi pada
putih yang bagian yang bagian yang
cukup sakit nyeri

Mendengarkan Istirahat yang


Olahraga
musik cukup
Thank you


Anda mungkin juga menyukai