SISTEM
MUSKULUSKELETAL
KELOMPOK 1 KELAS C
S1 ILMU KEPERAWATAN
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1
c) Otot Jantung: Otot Lurik, involunter, dan hanya ada pada jantung. Kontraksi
kuat dan berirama
Otot polos 3 TIPE JARINGAN OTOT
Otot jantung
Otot rangka
Figure 4.21 – The three types of muscles: skeletal, smooth, and cardiac
FUNGSI SISTEM OTOT RANGKA
1. Menghasilkan gerakan rangka.
2. Mempertahankan sikap dan posisi tubuh.
3. Menyokong jaringan lunak.
4. Menunjukkan pintu masuk dan keluar saluran dalam sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot: energi menjadi panas
STRUKTUR OTOT RANGKA
1. Motor end plates
merupakan tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot.
KOMPOSISI OTOT RANGKA
Otot rangka
10/07/2021
Sel (85%) Ekstrasel (15%)
14
Air (75%) Solut (25%
anat_
Miosin (55%) Aktin (20%) Tropomiosin (7%) Troponin (3%) Lain-lain (15%) musk
ulosk
eletal
/2010
MEKANISME GERAKAN OTOT
1. Otot yang dapat menggerakkan rangka adalah otot yang melekat pada rangka.
2. Garis-garis gelap dan terang pada otot rangka adalah miofibril yang merupakan
sumber kekuatan otot dalam melakukan gerakan kontraksi, karena massa utamanya
adalah serabut.
Figure 4.22 – Characteristics of the three types of muscles.
1. Setiap miofibril tersusun atas satuan-satuan kontraktil yang disebut
sarkomer. Garis gelap disebut zona Z sedangkan garis terang disebut zona
H.
2. Zona Z merupakan bagian tumpang tindih dua molekul protein filamen otot,
yaitu aktin dan miosin. Protein otot yang tersusun atas aktin dan miosin
disebut aktomiosin. Protein kompleks inilah yang merupakan komponen
terbesar dari bahan penyusun otot.
3. Pada saat serabut otot berkontraksi terjadilah perubahan panjang zona Z dan
zona H. jika otot berkontraksi maksimum, ukuran otot dapat 20 % lebih
pendek dari ukuran saat berelaksasi
SENDI
a) Sendi Sinartrosis atau sendi mati, secara structural, persendian ini dibungkus
dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago. Susunan sendi ini menyebabkan
tidak ada pergerakan, misalnya sendi antara tulang tengkorak atau sutura.
c) Sendi Diartrosis merupakan sendi yang dapat bergerak bebas, dikenal juga
dengan nama sendi synovial. Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi
cairan synovial. Sendi Sinovial digolongkan berdasarkan rentang gerak yang
mungkim terjadi sebagai berikut:
1. Sendi lesung (ball and socket join); Satu ujung kepala tulang masuk ke dalam suatu cekungan dan
memungkinkan gerakan ke segala arah. Gerakan ini meliputi, fleksi, ektensi, abduksi, adduksi, rotasi,
dan sirkumduksi. Contoh sendi ini adalah sendi pada bahu dan pinggul
2. Sendi engsel; ujung sendi tulang membentuk susunan seperti engsel pintu sehingga memungkinkan
pergerakan yang terbatas hanya fleksi dan ektensi, contohnya sendi pada lengan atas, lutut, tumit, dan
antara palang dan jari tangan serta sendi jari kaki.
3. Sendi putar (pivot joint); Dikenal juga dengan nama sendi peluru, sendi ini
memungkinkan gerakan rotasi, misalnya gerakan rotasi kepala
1) Allopurinol
Obat yang menghambat pembentukkan asam urat di dalam tubuh, yang memiliki kadar
asam urat yang tinggi dan batu ginjal atau mengalami kerusakan ginjal. Pemberian
allopurinol bisa mencegah pembentukan batu ginjal. Allopurinol dapat menyebabkan
gangguan pencernaan, memicu munculnya ruam kulit, berkurangnya jumlah sel darah
putih dan kerusakan hati. Allopurinol digunakan jika produksi asam urat berlebihan, dan
terutama efektif pada gout metabolik sekunder.
2) Kolkisin
Kolkisin efektif untuk mencegah gout arthritis berulang pada pasien yang tidak terlihat
memiliki tophi dan konsentrasi serum uratnya sedikit naik.
3) Urikosurik
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat rebsorpsi asam urat di tubuli
ginjal. Obat ini meliputi probenesid yang mempunyai toksisitas kecil, dalam
dosis 1-3 gram sehari, disesuaikan dengan kadar asam urat. Sedangkan
sulfinpirazon. Diberikan dalam dosis 200 – 400 mg sehari. Efek samping yaitu
gangguan pada saluran pencernaan dan juga terdapat insufisiensi ginjal.
4.) Anti nyeri untuk cedera fisik pada tulang
TERAPI NON FARMAKOLOGI
d. Olahraga
Olahraga secara teratur akan memberi rangsangan kepada semua
sistem tubuh sehingga dapat mempertahankan tubuh tetap dalam
keadaan sehat (Adipura, 2008).
e. Menghindari alcohol
Kadar alcohol dapat mempengaruhi kerusakan beberapa fungsi
organ di dalam tubuh, seperti mengurangi fungsi jantung dan
mengganggu fungsi ginjal dalam mengekskresikan asam urat
(Herliana, 2013)