Anda di halaman 1dari 14

SISTEM

TERDISPER
SI
Kelompok 2
Sistem Dispersi

“campuran antara fase/zat


terdispersi dengan medium
pendispersi yang tercampur secara
merata dan zatnya menyebar secara
merata ”

Contoh :
Tepung kaji bila dimasukkan kedalam air panas maka akan
membentuk sistem dispersi.
Air panas sebagai medium pendispersi, dan tepung kanji
sebagai fase/zat terdispersi.
Sistem dispersi

Disperi kasar
Dispersi Molekuler (suspensi)
(larutan)

Dispersi halus
(koloid)
Suspensi (dispersi kasar)
“sistem dispersi dimana partikel yang ukurannya relatif
besar tersebar merata di dalam medium pendispersinya”
 Ukuran partikel >100 nm
 Bersifat tidak stabil sehingga jika tidak di aduk terus
menerus akan mengedap akibat gaya gravitasi.
 Cepat lambatnya suspensi mengendap tergantung pada
besar kecilnya ukuran partikel zat terdispersi.
 Semakin besar ukuran partikel zat terdispersi, semakin
cepat terjadinya proses pengendapan. Dapat disaring
dengan penyaring biasa .
 Semakin kecil ukuran partikel
zat terdispersi, Endapan-nya
sangat sukar terpisah. Untuk
mempercepat pemisahan, dapat
menggunakan alat sentrifugasi.
 Bersifat heterogen (dapat dipisahkan), Sistem 2 fasa
 Dapat diamati dengan mikroskop biasa atau mata

telanjang.
 Dapat tersaring dengan kertas saring biasa.

Contoh :
Larutan (dispersi molekular)
“sistem dispersi yang ukuran partikel – partikelnya
sangat kecil sehingga tidak dapat dibedakan (diamati)
antara partikel pendispersi dengan partikel terdispersi,
walaupun menggunakan mikroskop dengan tingkat
pembesaran yang tinggi (mikroskop ultra)”
 Ukuran partikel <1 nm

 Bersifat homogen (tidak dapat dipisahkan), Sistem 1

fasa
 Tidak dapat disaring meskipun dengan penyaring ultra

 Tingkatan ukuran partikel larutan adalah molekul atau

ion – ion
Karena ukuran partikel zat terdispersi dengan medium
pendispersinya hamper sama, sifat zat pendispersi
dalam larutan akan terpengaruh (berubah) dengan adanya
zat terdispersi.
Contoh :
Koloid (dispersi halus)
“sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar
dari larutan, tetapi lebih kecil dari suspensi.”
 Ukuran partikel 1-100 nm
 Dapat diamati dengan mikroskop ultra (tingkat
pembesaran tinggi), tetapi tidak bisa diamati dgn mata
telanjang.
 Dapat tersaring dengan penyaring ultra
 Bersifat tampak homogen, namun termasuk bersifat
heterogen. Sistem 2 fasa
 Beberapa koloid dapat terpisah jika didiamkan dalam
waktu yang relatif lama meskipun tidak semuanya,
misalnya koloid belerang dalam air dan santan.
 Beberapa koloid yang lain sukar terpisah, misalnya

lem, cat, dan tinta.


Contoh :
Perbedaan Suspensi, Larutan, Koloid
Perbedaan Suspensi Koloid Larutan

Ukuran partikel >100 nm 1 – 100 nm < 1 nm

Keruh – jernih,
Keruh, partikel Jernih, partikel
partikel
Penampilan terdispersi dapat terdispersi tidak
terdispersinya hanya
fisik diamati langsung dapat diamati dengan
dapat diamati dengan
dengan mata mikroskop ultra
mikroskop ultra

Mudah terpisah Sukar terpisah Tidak terpisah


Kestabilan
(tidak stabil) (relatif stabil) (sangat stabil)

Filtrasi Tidak dapat disaring,


Cara pemisahan Tidak dapat disaring
(penyaringan) bila digumpalkan

Bentuk
Heterogen Tampak Homogen Homogen
campuran

Dispersi padatan
Bentuk dispersi Dispersi padatan halus Dispersi molekular
kasar
Pertanyaan
 Bila dilihat dari penampilan fisiknya, tentukan
mana kah yang termasuk Suspensi, Koloid,
Larutan?
ADA
PERTANYAAN ??

Anda mungkin juga menyukai