Anda di halaman 1dari 23

PERBEDAAN KOLOID,SUSPENSI,LARUTAN

KELOMPOK : RIZKA ALIYA RAHMAH


RAEFANNY ZALFA PRADISYA
DANIA MIRANTI SALSABILA
METZA LUNA
ALYA GHASSANI
KOLOID

PERNGERTIAN : Koloid adalah suatu campuran zat heterogen ( 2 fase) antara dua zat atau lebih
dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid ( fase terdispersi / yang di pecah ) tersebar secara
merata didalam zat lain ( medium pendispersi / pemecah ). Dimana diantara campuran homogen dan
heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga disebut bentuk ( fase ) peralihan
homogen menjadi heterogen. Ukuran partikel koloid berukuran 1-100 nm.
Campuran homogen adalah campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran
tersebut. Contohnya : larutan gula dan hujan.
Campuran heterogen adalah campuran yang memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian campuran
tersebut. Contohnya : air dan minyak, kemudian pasir dan semen.
CIRI - CIRI

 Terdiri dari dua fase


 Homogen secara makroskopis, tetapi heterogen jika diamati dengan
mikroskop ultra
 Ukurannya 1-100 nm
 Kestabilannya umumnya stabil
 Tidak dapat disaring, kecuali dengan penyaring ultra
 Jika didiamkan tidak memisah ( tahan lama) dan sukar mengendap
 Keruh
CONTOH KOLOID
JENIS-JENIS KOLOID
1. Sol
Sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasaga
pendispersinya berupa cairan. Contoh seperti: sol emas, tinta, & cat.

2. Sol padat
Sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi yang berupa padatan dan fasa
pendispersinya padatan. Contoh seperti: gelas berwarna, & intan hitam.

3. Aerosol padat
Sistem koloid yang terbentuk oleh fasa terdispersi berupa padatan dan fasa
pendispersinya berupa gas. Contoh seperti : asap dan debu.

4. Emulsi
Sistem koloid yang terbentuk oleh fasa terdispersi berupa cairan dan fasa
pendispersinya cairan. Contoh seperti : susu, santan, & minyak ikan.
5. Emulsi padat
Sistem koloid yang terbentuk oleh fasa terdisfersi berupa cairan dan fasa
pendispersinya berupa padatan. Contoh seperti : Mutiara, keju, dan jelly.

6. Aerosol cair
Sistem koloid yang terbentuk oleh fasa terdispersi berupa cairan dan fasa
pendispersinya berupa gas. Contoh seperti : kabut, awan, dan hair spray.

7. Buih
Sistem koloid yang terbentuk oleh fasa terdispersi berupa gas dan fasa
pendispersinya berupa cairan. Contoh seperti : buih sabun, dank rim kocok.

8. Buih padat
Sistem koloid yang terbentuk oleh fasa terdispersi berupa gas dan fasa
pendispersinya berupa padatan. Contoh seperti : karet busa dan batu apung.
PEMBUATAN KOLOID
FUNGSI KOLOID

– Dapat menjernihkan air


– Sebagai bahan pembuatan obat noted
– Meyerap racun
– Pelarut dalam produk kosmetik
– Penyerap zat warna pada kain
– Membentuk emulsi antara kotoran (minyak) dengan air, sehingga sabun dan detergen
mampu membersihkan kotoran, terutama kotoran dari minyak
– Memutihkan gula tebu
– Untuk menggumpalkan darah
SIFAT KOLOID

1. Efek Tydall
Apabila cahaya menembus air yang jernih maka akan di belokan, sementara aliran koloid ini
akan di biaskan atau di hamburkan. Karena koloid memiliki sifat tydall. Efek ini bisa
membedakan sistem koloid dari larutan.

2. Gerak Brown
Partikel koloid kemudian akan bergerak sangat cepat dan patah-patah atau zig-zag dalam
medium pendispersi. Gerakan acak atau zig zag ini dikenal dengan gerak brown. Gerakan ini
berfungsi untuk penstabilan partikel koloid sehingga tidak menjadi pemisah antara partikel
terdispersi dan medium pendispensi.
3. Elekroforesis
Apabila koloid di aliri aliran listrik maka partikel koloid bergerak menuju
electrode positif atau electrode negative. Hal ini bisa membuktikan
bahwa koloid memiliki aliran listrik. Gerak partikel koloid dalam medan
listrik bisa di sebut dengan elektroforesis.

4. Adsorpsi
Permukaan partikel koloid bisa menatik partikel yang bermuatan listrik di
sekitarnya, hal ini disebabkan karena koloid bermuatan listrik. Proses ini
di sebut dengan absorpsi. Contoh absorpsi yakni seperti penjernihan air
tebu, penjernihan air dan pembuatan obat noted.
LARUTAN
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat
terlarut dinamakan juga dengan fasa terdispersi atau solut, sedangkan zat
pelarut disebut dengan fasa pendispersi atau solvent. Contohnya larutan
gula atau larutan garam.
CIRI – CIRI LARUTAN

– Jernih
– Terdiri dari 1 fase
– Homogen,tidak dapat dibedakan
– Kestabilannya stabil
– diameter partikel <1 nm
– tidak dapat disaring
– tidak memisah jika didiamkan dan tidak mengendap
JENIS JENIS LARUTAN
CONTOH LARUTAN
PENGERTIAN SUSPENSI

Suspensi merupakan campuran zat heterogen. Partikel dalam suspensi lebih besar
daripada pertikel yang ditemukan dalam larutan. Komponen suspensi dapat merata
dengan cara mekanis, seperti dengan menggoyangkan atau mengaduknya, Namun,
jika suspensi diamkan selama beberapa saat, partikel menjadi turun ke bawah dan
komponen akan mengendap.

Partikel-partikel dalam suspensi akan terlihat dengan mata telanjang, dan melalui
filtrasi mereka dapat dipisahkan. Karena partikel yang lebih besar, suspensi
cenderung buram dan tidak transparan, karena mereka tidak memancarkan cahaya.
CIRI – CIRI SUSPENSI

– Terdiri dari 2 fase


– Keruh
– Heterogen
– Diameter partikel >100 nm
– Kestabilannya tidak stabil
– Dapat disaring dengan kertas saring biasa
– Memisah jika didiamkan dan mengenda
CONTOH SUSPENSIC
JENIS SUSPENSI

– Menurut cara dispersi

Sarana dispersi suspensi secara umum adalah cair, namun ada juga media gas.

Penangguhan mekanis
Mereka adalah suspensi yang paling umum, dibentuk oleh fase padat-cair, sudah dijelaskan;
seperti pasir dalam wadah berisi air. Namun, ada suspensi seperti aerosol yang dijelaskan di
bawah ini.

Aerosol
Ini adalah jenis suspensi yang dibentuk oleh partikel padat halus ditambah tetesan cairan
yang tersuspensi dalam gas. Contoh suspensi ini ditemukan di atmosfer dan lapisan debu dan
es.
• Tergantung pada kapasitas sedimentasi
Ada suspensi yang menurut kapasitas sedimentasi dapat diklasifikasikan menjadi
suspensi yang terdeflokasi dan suspensi flokulasi.

Deflocculated
Dalam jenis suspensi ini gaya tolak di antara partikel-partikel itu penting dan mereka
dipisahkan, tanpa flokulasi. Pada fase awal pembentukan suspensi tidak ada agregat
yang terbentuk.
Laju sedimentasi zat terlarut lambat dan sulit untuk membangkitkan kembali
sedimen setelah terbentuk. Dengan kata lain, bahkan jika mereka gelisah, partikel-
partikel tidak akan ditangguhkan lagi; ini terjadi terutama dengan padatan agar-agar,
seperti Fe (OH)3.
Flokulasi
Mereka adalah suspensi di mana ada sedikit tolakan antara partikel terlarut dan
mereka cenderung membentuk gumpalan. Laju sedimentasi fase padat cepat dan
sedimen yang terbentuk mudah disebarkan kembali.
• Tergantung pada rute pemberian suspensi
Ada suspensi oral, yang mudah diberikan dan umumnya terlihat seperti
susu. Ada juga suspensi untuk penggunaan topikal, disajikan sebagai
krim, salep, emolien, pelindung, yang diterapkan pada kulit atau selaput
lendir.

Ada suspensi yang dapat diterapkan dengan suntikan, dan aerosol, seperti
salbutamol, yang merupakan bronkodilator.

Anda mungkin juga menyukai