Anda di halaman 1dari 39

Perioperative

Nursing for
Pediatricts
Patient

Dian Sari, Ns., M.Kep.,


Sp.Kep.An
Surgery
(operative/pembedahan)
• Pembedahan adalah sebuah treatment
medis dengan membuka bagian tubuh
seseorang sehingga dokter dapat
memperbaiki, memindahkan atau
mengganti bagian tubuh yang rusak akibat
penyakit
Tipe pembedahan
• Emergensi
Harus segera dilakukan karena berkaitan dengan fungsi
tubuh atau untuk menyelematkan nyawa

• Elektif/direncanakan
Bukan kondisi emergensi, dan jika dibutuhkan dapat
ditunda dalam waktu 1 x 24 jam

• Urgensi
Tidak emergensi, tapi penting untuk segera dilakukan
untuk mencegah masalah tambahan yang lebih parah
terkait kondisi pasien
Klasifikasi Perawatan
Perioperatif
Perioperative
• Perawatan pada pasien anak yang menglami pembedahan tidak hanya mencakup
kepada fasilitas yang diberikan dalam perawatan anak tetapi semua tenaga ners
harus memiliki pemahaman dasar tentang perawatan khusus yang dibutuhkan oleh
anak
• Pemahaman pengetahuan mencakup kepada penggambaran pasien (anak) beserta
tahap perkembangan pasien anak, pengetahuan pre operasi (pengkajian secara
menyelutuh, mengatasi kecemasan dan pertanyaan pasien dan orangtua),
perawatan intraoperative (mengelola kondisi yang sulut saat operasi seperti
membantu mengelola intubasi yang sulit, spasme laring selama induksi dan
ekstubasi, akses IV yang sulit, perawatan kulit, persiapan tempat operasi, dll),
perwatan pascaoperasi (TTV, penilaian dan manajemen nyeri, manajemen cairan
dan persiapan pulang)
PERAWATAN
PREOPERATIVE/SEBELUM
PEMBEDAHAN
Preoperative
Preoperative Care
• Perawatan preoperative dimulai ketika ada
keputusan untuk dilakukan intervensi bedah dan
diakhiri ketika pasien dikirim ke meja operasi.
• Lingkup aktivitas keperawatan selama waktu
tersebut dapat mencakup penetapan pengkajian
dasar pasien di tatanan klinik ataupun rumah,
wawancara pra operatif dan menyiapkan pasien
untuk anastesi yang diberikan dan pembedahan.
• Perawatan perioperative yang aman untuk
pasien anak dimulai dari persiapan
menyeluruh sebelum operasi untuk anak
dan orangtua
Physically Pschologically
Diagnostic studies Anxiety
Medical Regiments Fear
Preoperative assessment and interview

Plan of care

Patient support, teaching and preparation procedures


Assessment Preoperative
• Dimulai dengan membangun hubungan
yang dilakukan melalui komunikasi
terbuka
• Komunikasi dilakukan dengan melakukan
wawancara yang berfokus pada
pengkajian sistem kardio dan respirasi
pasien
Assessment Preoperative
1. History
 apakah pasien merupakan kelahiran
premature, riwayat infeksi saluran
pernafasan dan asma
 grafik pertumbuhan anak, riwayat alergi
terhadap obat-obatan dan makanan serta
alat-alat yang terbuat dari alex seperti
handscoen, dll,
• Pengkajian riwayat pernafasan pasien secara
terperinci dan pengakajian fisik merupakan hal
yang krusial karena pasien anak memiliki
insiden kejadian permasalahan dalam sistem
pernafasan lebih tinggi dibanding pasien
dewasa
• Pasien anak yang baru saja mengalami
infeksi saluran pernafasan berpotensi
mengalami masalah pernafasan sampai 6
minggu
• Efek samping pembedahan pada sistem
pernafasan terkait dengan infeksi saluran
nafas bagian atas seperti laringospasme,
bronkospasme, atelaktasis, stridor,
obstruksi jalan nafas
2. Pemeriksaan fisik
 pemeriksaan fisik secara umum: kardiovaskular, GI,
pernafsan , dll
Hal lain yang juga harus dikajia dalam periode ini adalah
berat badan anak yang akurat dikarekan pemberian obat-
obatan berdasarkan berat badan pasien
Evaluasi pra operatif juga mencakup status puasa, daftar
obat yang pasien dapatkan saat ini, serta hasil
pemeriksaan laboratorium
• Pasien anak berisiko mengalami apnea
pasca anestesi terutama pasien bayi
sehingga pasien harus dikaji dengan baik
serta perlu observasi semalaman sebelum
dilakukan operasi
• Perawat melakukan pengkajian fisik yang
lengkap, beri perhatian khsus pada
integritas kulit dan dokumentasikan jika ada
area kulit yang rusak
• Anak-anak dengan nutrisi yang terganggu
dan nonambulatory mengalami risiko
kerusakan kulit lebih tinggi meski prosedur
pemberdahan singkat dan membutuhkan
tambahan perhatian
• Pengkajian lain termasuk mengukur TTV ,
menandai bagian yang akan dioperasi.
• Perawat juga perlu mempersiapkan
keluarga atau wali pasien untuk operasi.
Persiapan ini antaralain menangani
kecemasan dan pengalaman emosi
keluarga
Kecemasan Praoperasi
• Berhubungan dengan kecemasan tentang pengalaman
pembedahan yang akan dialami
• Perilaku kecemasan pra operasi biasanya ditunjukkan
dengan agitasi, menangis, BAK spontan, dan
kebutuhan menahan fisik selama periode anastesi
• Kecemasan praoperasi juga dikaitkan dengan perillaku
maladaptive termasuk pasca operasi seperti nyeri,
gangguan tidur, konflik dengan orangtua, kecemasan
karena perpisahan
• Perlu intervensi untuk menangani hal ini
• Intervensi termasuk premedikasi sedative,
kehadiran orangtua selama induksi anestesi,
persiapan terapi perilaku, terapi musik,
akupuntur.
• Midazolan golongan benzodiazepine terbukti
efektif dalam mengurangi kecemasan yang
diberikan saat periode preoperative
• Penggunaan midazolam juga memiliki
kerugian diantaranya keterlambatan dalam
pemulihan, peningkatan insiden perilaku
maladaptive pasca operasi dan amnesia.
Karena efek samping ini, sehingga strategi
non farmakologis lebih disukai untuk
mengatasi kecemasan ini
Periode intraoperatif
• Fase intra operatif dimulai ketika pasien masuk
atau dipindah ke instalasi bedah dan berakhir
saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan
• Fase intraoperative merupakan tantangan yang
unik
• Perawat sirkuler harus dapat menjadi advocate
bagi pasien dan harus memiliki pengetahuan
tantang risiko terkait prosedur pembedahan
pada anak.
• Perawat harus memastikan peralatan
dalam ukuran yang tepat tersedia untuk
pasien, bekerjasama dengan dokter
anestesi.
• Perawar sirkuler juga harus siap
menangani kesulitan saat intubasi,
laringospasme saat induksi dan ekstubasi
serta akses IV yang sulit
• Perawat sirkuler juga dapat
mempertimbangkan posisi pasien saat
pembedahan, perawatan kulit, persiapan
lokasi operasi dan permasalahan terkait
termoregulasi
Periode Postoperative
• Fase pasca operatif dimulai dengan masuknya pasien ke
ruang pemulihan (recovery room) dan berakhir dengan
evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau di rumah.
• Perawatan pasca operasi pada pasien anak berfokus pada
perawatan yang aman untuk pasien selama periode
anesthesia resiko tingggi
• Perwat sirkuler harus memastikan ketersediaan akses untuk
memantau dan peralatan darurat dengan berbagai ukuran
untuk pasien anak (mis.perawalatan resiusitasi, face mask,
suction, oksigen tambahan) serta obat-obatan darurat yang
mungkin diperlukan.
• Untuk itu dokter anestesi dan perawat sirkuler harus
memantau kedalaman nafas anak dan warna kulit anak saat
pasien dipindahkan ke unit perawatan post anastesia atau
ruang recovery.
• Pertimbangan perawatan khusus selama pasca operasi
termasuk mengatasi gangguan dijalan nafas, TTV,
pengkajian nyeri, manajemen cairan dan persiapan pulang.
• Pemahaman tentang sistem pernafasan dan cara
mempertahankan jalan nafas adalah konsep yang penting
dalam periode ini
• Anatomi jalan nafas pasien anak mengakibatkan anak lebih
berisiko mengalami obstruksi jalan nafas dan hipoksemia
dibanding pasien dewasa.
• Respiratory distress dapat terjadi secara cepat dan henti
nafas dapat terjadi jika dokter dan perawat tidak
mempertahankan jalan nafas pasien
• Newborn memiliki lubang hidung yang kecil, mandibular yang
pendek, lidah besar, leher pendek dan memiliki beberapa
jaringan limfoid
• Anak yang lebih besar memiliki ukuran kepala yang juga lebih
besar dan berhubungan dengan ukuran tubuhnya. Oksipital
anak yang besar, maka jalan nafas lebih mungkin obstruksi
saat mereka tidur pada permukaan yang datar. Perawat dapat
meletakkan handuk yang telah dilipat dibawah bahu pasien
untuk mencapai posisi kepala yang netral dan membuka jalan
nafas.
• Faktor lain yang berkontribusi pada obstruksi jalan nafas
bagian atas pada anak adalah tonsil yang menonjol, jaringan
adenoid dan penggunaan anestesi, dapat merilekskan jalan
nafas dan dapat memungkin juga terjadinya obstruksi selama
pembedahan
Vital Signs
• Perawat harus membandingkan baseline TTV
pasien dengan yang diukur pasca operasi di ruang
pemulihan.
• Pernafasan dan detak jantung menurun seiring
bertambahnya usia anak dan peningkatan ukuran
tubuh dapat meningkatkan TD
• Perawat yang berada di ruang pemulihan harus
menyadari bahwa bayi sangat sensitif kehilangan
panas karena permukaan tubuh yang luas
sementara simpanan lemak di subkutan kecil dan
mengalami penurunan kemampuan untuk
menghasilkan panas.
• Salah satu respon yang dilakukan oleh bayi untuk
meningkatkan produksi panas adalah peningkatan
oksigen sehingga berisiko mengalami asidosis dan
gangguan pernafasan, sehingga perawat memelihara
suhu tubuh kembali segera ke normothermia melalui
penggunaan selimut penghangat, meningkatkan suhu
ruangan jika memungkinkan, menggunakan incubator
• Kelainan TTV dapat menjadi sinyal banyak perubahan
kondisi mulai dari perdarahan abnormal hingga nyeri.
• Perawat harus mampu mengidentifikasi dan menangani
sumber perubahan TTV
Pengkajian dan Manajemen
Nyeri
• Saat pasien terbangun, perawat harus mengkaji nyeri pasien
• Kadang sulit menilai apakah pasien mengalami nyeri atau
mengalami agitasi atau delirium.
• Delirium muncul terjadi 3-8 kali lebih banyak pada anak,
sehingga mengakibatkan anak mengalami kegelisahan,
agitasi, menangis atau disorientasi
• Delirium biasanya mereda dalam 30-45 menit sejak awal
timbul. Pada fase ini perawat terkadang mearasa tidak dapat
membantu pasien
• Tapi pada fase ini perawat dapat melakukan patient safety
dengan melapisi permukaan yang keras, memegang pasien
saat terjadi delirium dan reorient. Setelah delirium mereda,
perawat dapat mengkaji skala nyeri sesuai dengan
perkembangan pasien
Instrumen Pengkajian Nyeri
pada Anak
Manajemen Cairan
• Perawatan pasca operasi pada pasien anak juga harus
menyertakan penilaian status cairan
• Perawat pada fase post operatif ini perlu mewaspadai bahwa
fungsi ginjal neonatus belum sepenuhnya berkembang.
Fungsi ginjal neonatus berkembang setelah 20 minggu pasca
lahir sehingga berisiko mengalami komplikasi dehidrasi
maupun kelebihan cairan
• Sisa obat yang dibersihkan oleh ginjal juga bisa tertunda
sampai perkembangan ginjal sempurna, sehingga penting
bagi perawat untuk mengetahui jumlah cairan yang
diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan pada bayi
dan anak, jumlah cairan saat NOP (nothing per oral) dan
intake output cairan selama operasi, termasuk kehilangan
darah untuk mendapatkan data status cairan pasien
• Kecuali jika dikontraindikasikan karena
penyakit ginjal atau jantung, volume cairan
pasien harus diganti.
• Hidrasi menjadi cukup penting bagi tubuh
karena berfungsi untuk menyembuhkan
dan membantu mengurangi risiko mual
dan muntah pasca operasi
Persiapan Pulang
• Persiapan pulang ini dimulai saat pasien memenuhi kriteria
untuk menyelesaikan pemulihan fase I (mis. TTV stabil,
tingkat nyeri memuaskan bagi pasien dan keluarga, saturasi
oksigen lebih dari 90%, mual muntah bisa dikendalikan).
• Jika pasien masih memerlukan perawatan di RS, maka perlu
dipersiapkan kebutuhan perawatan pasien termasuk tenaga
kesehatan yang berpengetahuan luas
• Jika pasien akan dipulangkan, maka perawat perlu
melakukan monitoring tambahan selama dirumah
• Periode monitoring tambahan ini juga dilakukan sejak
anggota keluarga siap untuk merawat pasien anak dirumah.
• Perawat perlu mengedukasi pasien tentang prosedur
hasil yang diharapkan, kemungkinan nyeri pasca
operasi, penggunaan obat untuk mengurangi nyeri, diet,
aktifitas fisik, dan bagaimana cara mencarai perawatans
elanjutnya jika terjadi kondisi emergensi.
• Kriteria untuk pasien yang aman seringkali harus
mendapatkan persetujuan dari dokter anestesi.
• Perawatan perioperative harus memstikan
bahwa semua kriteria pulang telah
terpenuhi, semua edukasi telah diberikan
dan keluarga memahami dan mampu
merawat anak dirumah

Anda mungkin juga menyukai