Anda di halaman 1dari 31

KONSEP DAN TEKNOLOGI

SISTEM BASIS DATA SERTA


KUALITAS DATA

NAMA : MUHAMMAD ZUHRI


NPM : 19134006001
NAMA : PUTRI MAULIDIA
NPM : 19134006043
NAMA : CUT RISKI SHAHARANI
NPM : 19134006019
1. KONSEP DASAR SISTEM BASIS DATA
A. BASIS DATA

Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau


berkumpul.
Sedangkan data merupakan representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu
objek, Seperti:
Manusia (pegawai, pelanggan, mahasiswa, dosen), barang, hewan, kejadian,
konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf,
simbol, teks, gambar, atau kombinasinya.
Jadi apa itu basis data?
Basis data atau database merupakan kumpulan data yang saling berelasi
(berhubungan).
Relasi biasanya ditujukan dengan key (kunci) dari tiap tabel yang ada.
Dalam satu tabel terdapat record-record yang sejenis yang merupakan satu
kumpulan entitas yang seragam.
Satu record terdiri dari field-field yang saling berhubungan dan menunjukan
dalam satu pengertian lengkap dalam satu record.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data (database)
mempunyai beberapa kriteria.
Yaitu:
Bersifat data oriented bukan program oriented, dapat digunakan oleh beberapa
program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
Prinsip utama basis data atau database adalah pengaturan data dengan tujuan utama
fleksibilitas dan kecepatan akses. Adapun tujuan basis data diantaranya sebagai efisiensi
yang meliputi speed, space, dan accuracy, mengenai data dalam jumlah besar,
kebersamaan pemakai (sharebility), dan meniadakan duplikasi dan inkonsistensi data.
Dan adapun manfaat basis data yaitu:
1. Kecepatan dan kemudahan (Speed)
Pemanfaatan basis data (database) memungkinkan untuk dapat
menyimpan (insert), merubah (update), dan menampilkan (Select)
kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah.

2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)


Dengan basis data efisiensi penggunaan ruang penyimpanan dapat
dilakukan, karena penekatan jumlah redudansi data, baik dengan
sejumlah pengkodean atau dengan membuat tabel-tabel yang saling
berhubungan
3. Keakuratan (accuracy)
Pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan / batasan
(constraint) tipe, domain dan keunikan data dapat diterapkan dalam
sebuah database.

4. Ketersedian (availability)
Dapat memilah data utama / master, transaksi, data histori hingga data
kadaluwarsa.
Data yang jarang atau tidak digunakan lagi dapat diatur dari sistem basis
data aktif.

5. Kelengkapan (completeness)
Lengkap / tidaknya data dalam sebuah database bersifat relatif. Bila
pemakai sudah menganggap sudah lengkap yang lain belum tentu sama.
6. Keamanan (security)
Pemanfaatan database memungkinkan kita untuk menentukan siapa
saja yang berhak menggunakan database beserta objek-objek di
dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh
dilakukan.

7. Kebersamaan Pengguna (sharebility)


Basis data dapat digunakan oleh beberapa pemakai dan beberapa
lokasi.
Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang
mendukung multiuser dapat memenuhi kebutuhan, akan tetapi harus
menghindari inkonsistensi data.
B. OPERASI BASIS DATA
Database atau basis data dapat diciptakan dan dapat pula dimusnahkan.
Pada sebuah penyimpanan (disk) dapat menempatkan beberapa basis data
(database), misalnya basis data akademik, penjualan, perpustakaan, dan lain-
lain.
Sementara dalam sebuah basis data terdapat satu tabel atau lebih.
Misalnya dalam database penjualan terdiri dari tabel barang, pelanggan,
kategori, dan transaksi.
Operasi dasar yang dapat dilakukan database adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan database baru (CREATE DATABASE)


2. Pemusnahan database (DROP DATABASE)
3. Pembuatan tabel baru dalam database (CREATE TABLE)
4. Penghapusan tabel dari suatu database (DROP TABLE)
5. Pengisian data (record) kedalam tabel (INSERT)
6. Menampilkan data yang ada pada tabel (SELECT)
7. Mengubah data yang ada pada tabel (UPDATE)
8. Penghapusan data yang ada pada table (DELETE)
Operasi pembuatan database dan tabel merupakan operasi awal yang
hanya dilakukan sekali dan berlaku seterusnya.
Sedangkan untuk operasi pengisian data merupakan operasi rutin yang
dilakukan berulang-ulang.

C. ATURAN BASIS DATA


Untuk menghasilkan rancangan database yang baik, ada aturan atau
ketentuan yang harus anda perhatikan.
Ketentuan pada pembuatan tabel pada database bertujuan agar memenuhi
kriteria sebagai database.
Adapun kriteria yang harus dipenuhi yaitu:
Redudansi data, inkonsistensi data, pengaksesan data, data terisolasi untuk
standarisasi, masalah keamanan, masalah integritas data, dan multiuser.
1. Redudansi data dan Inkonsistensi data
Penyimpanan data dibeberapa tempat yang berbeda disebut redudansi.
Tujuan sistem database bukan untuk menghilangkan redudansi data,
melainkan meminimalisir redudansi data, karena suatu tabel tidak dapat
.
berelasi (berhubungan) dengan tabel lain jika tidak ada redudansi sama sekali.
 
2. Pengaksesan data
Data di dalam database harus siap diakses oleh siapa saja yang membutuhkan
dan mempunyai hak untuk mengaksesnya.
Oleh karena itu perlu dibuat suatu program pengelolaan atau suatu aplikasi
untuk mengakses data yang dikenal sebagai Database Management
System (DBMS).

3. Data terisolasi untuk Standarisasi


Jika data tersebar dalam beberapa tabel dalam bentuk format yang sama, maka
akan menyulitkan dalam menulis program aplikasi, baik untuk mengambil dan
menyimpan data.
4. Masalah Keamanan (Security)
Setiap pemakai sistem database tidak semua bagian mengakses semua data.
Misalnya, data mengenai gaji pegawai hanya boleh dibuka oleh bagian
keuangan, sedangkan bagian gudang dan bagian lain tidak diperkenankan
untuk membukanya.
Keamanan dapat diatur dan disesuaikan baik ditingkat database atau
aplikasinya.

5. Banyak pemakai (multiple users)


Salah satu database dibangun karena nantinya data tersebut akan digunakan
oleh banyak pengguna (user), baik dalam waktu berbeda maupun bersamaan.
Oleh karena itu diperlukan database yang handal dan dapat mendukung
banyak pemakai atau multiuser.
D. INTEGRITAS DATA

Integritas data berarti data itu akurat, konsisten, dan terbaru.


Dalam konsep basis data, semakin sedikit redudansi data berarti meningkatkan
integritas data.
Karena, semua perubahan hanya dilakukan di satu tempat.
Untuk merancang database yang baik dan menjamin integritas data, wajib bagi
Anda untuk memperhatikan 3 hal berikut:

1. Domain Integrity
Domain adalah suatu himpunan yang dapat diberikan pada suatu atribut, yang
mencakup nama, arti, tipe data, ukuran, dan nilai yang diijinkan.
2. Integrity Entity
Integrity entity dirancang untuk memastikan setiap relasi atau tabel yang
sudah memiliki kunci primer (primary key), dan memastikan bahwa nilai-nilai
data untuk kunci primer adalah sah atau valid, dan menjamin bahwa setiap
atribut kunci primer tidak boleh kosong atau NOT NULL.
3. Integrity Referensial
Integrity referensial adalah garis yang menghubungkan antara kunci tamu
(foreign key) di suatu tabel dengan kunci primer (primary key).
Integrity referensial merupakan aturan yang memelihara konsistensi antara
baris-baris pada 2 relasi.
Aturan ini menerapkan bahwa jika ada kunci tamu disatu relasi tertentu, maka
kunci tamu itu harus sesuai dengan nilai kunci primer di relasi lain.
E. KOMPONEN SISTEM BASIS DATA
Sistem database terdapat komponen-komponen utama.
Yaitu:
1. Perangkat keras (Hardware)
Perangkat Keras (hardware) biasanya terdapat dalam sebuah sistem
database adalah komputer untuk sistem stand alone, sistem jaringan (network),
memori sekunder yang online (harddisk), memori sekunder yang offline (disk),
dan perangkat komunikasi untuk jaringan.

2. Sistem Operasi (Operating System)


Sistem Operasi merupakan program yang mengaktifkan sistem komputer,
mengendalikan seluruh sumber daya dalam komputer dan melakukan operasi-
operasi dasar dalam komputer, pengelolaan file, dan lain-lain.

3. Basis data (Database)


Basis Data (database) merupakan koleksi dari data yang terorganisasi
dengan cara sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah disimpan dan
dimanipulasi.
4. DBMS (Database Management System)
Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan program
aplikasi yang digunakan untuk membuat dan mengelola database.
DBMS berisi suatu koleksi data dan set program untuk mengakses data.
Perangkat lunak ini juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pengguna
data bersama, dan konsistensi data.

5. Pengguna (User)
Terdapat beberapa tipe users atau pengguna pada sistem database,
berdasarkan cara mereka berinteraksi pada basis data, diantaranya program
aplikasi, pengguna mahir, pengguna umum, dan pengguna khusus.
F. ADMINISTRATOR DATABASE

Suatu lingkup database seharusnya memiliki satu orang atau kelompok


orang pada bagian struktur database untuk menangani administrasi database
yang biasa disebut administrator database atau Database
Administrator (DBA).
Administrator database adalah orang yang bertanggung jawab dan bekerja
sama dengan analisis sistem dan user-user lain guna melengkapi berbagai
macam tugas seperti pendefinisian data, pemodelan data, desain database, serta
menjamin kerahasian integritas data.
G. ABTRAKSI DATA

Pada abstraksi data bayangan mengenai data tidak lagi diperhatikan


kondisi sesungguhnya bagaimana suatu data masuk ke database dan disimpan
ke dalam sektor mana, tetapi menyangkut secara menyeluruh bagaimana data
tersebut dapat diabstraksikan.
Kegunaan utama sistem database adalah agar pengguna mampu menyusun
suatu pandangan abstraksi dari data tersebut.
Database dapat dipandang dari 2 yaitu: sudut pandang pengguna dan
perancang database
Pengguna dapat diartikan sebagai orang-orang yang menggunakan database.
Sedangkan perancang database adalah orang yang berperan sebagai perancang
dan pengelola database.
Seorang perancang database memiliki pandangan secara konseptual dan
secara fisik.
Pandangan terhadap database sering disebut sebagai arsitektur database atau
abtraksi database dan terbagi kedalam level fisik, level konseptual, dan level
pandangan pengguna. 
Berikut uraiannya:

1. Level Fisik (Physical Level)


Level fisik merupakan level abstraksi yang paling rendah menjelaskan
secara detail bagaimana data disimpan dan kondisi sebenarnya atau
diorganisasikan secara fisik atau aktual.
Pada level ini struktur data yang diperlukan gambaran secara rinci yang
dibutuhkan oleh system enginner, dan level ini umumnya digunakan oleh para
pakar software dan hardware.
Pandangan ini bersifat sangat teknis dan lebih berorientasi pada mesin, yaitu
berkaitan dengan organisasi berkas database.
2. Level Konseptual (Conceptual Level)
Level konseptual merupakan level abstraksi yang lebih rendah dari level
logika dan merupakan level abstraksi yang lebih tinggi dari level fisik.
Level ini memberikan gambaran tentang data apa yang sebenarnya perlu
disimpan dalam database, serta hubungan atau relasi yang terjadi diantara
data dari keseluruhan database.

3. Level Pandangan Pengguna


Level pandangan pengguna atau level eksternal merupakan pandangan
para pengguna database pada masing-masing pengguna database, sehingga
memiliki cara pandang yang berbeda-beda tergantung pada macam data apa
saja yang tersedia atau dapat diakses oleh pemakai.
H. BAHASA BASIS DATA(database language)
Bahasa database adalah suatu cara untuk berinteraksi atau berkomunikasi
antara pengguna dengan database yang diatur dalam bahasa khusus yang
ditetapkan oleh perusahaan.
Database language dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Data Definition Language (DDL)
Data definition language (DDL) merupakan satu paket bahasa DBMS yang
berguna untuk melakukan spesifikasi terhadap skema database.
2. Data Manipulation Language (DML)
Data manipulation language (DML) merupakan satu paket DBMS yang
memperbolehkan pengguna untuk mengakses atau memanipulasi data
sebagaimana yang telah diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang
tepat.
3. Data Control Language (DCL)
Data control language (DCL) adalah kumpulan bahasa SQL (structured query
language) atau bahasa database yang berfungsi untuk mengatur hak akses
pengguna database.
2. KONSEP LINGKUNGAN DAN TEKNOLOGI

Lingkungan basis data merupakan sebuah habitat di mana terdapat basis


data untuk bisnis. Dalam lingkungan basis data, pengguna memiliki alat untuk
mengakses data. Pengguna melakukan semua tipe pekerjaan dan keperluan
mereka bervariasi seperti menggali data (data mining), memodifikasi data,
atau berusaha membuat data baru. Pengguna tertentu tidak diperbolehkan
mengakses data, baik secara fisik maupun logis.
Tujuan utama dari sistem basis data yaitu menyediakan pemakai melalui
suatu pandangan abstrak mengenai data, dengan menyembunyikan detail dari
bagaimana data disimpan dan dimanipulasikan. Titik awal untuk perancangan
sebuah basis data haruslah abstrak dan deskripsi umum dari kebutuhan-
kebutuhan informasi suatu organisasi harus digambarkan di dalam basis data.
Jika sebuah basis data merupakan suatu sumber yang dapat digunakan
bersama. Setiap pemakai membutuhkan pandangan yang berbeda-beda
terhadap data di dalam basis data. Untuk memenuhi kebutuhan ini, arsitektur
komersial basis data yang banyak digunakan telah tersedia saat ini dan telah
mengalami perluasan yaitu arsitektur ANSI-SPARC.
3. KONSEP KUALITAS DATA DALAM DATABASE

Kualitas data sangatlah penting untuk:


Meningkatkan kepercayaan diri dalam pengambilan keputusan
Memperbaiki pelayanan kpd Customer
Meningkatkan kesempatan memperbaiki kinerja,
Mengurangi resiko dari keputusan yang berbahaya,
Mengurangi biaya, terutama untuk pemasaran,
Mengembangkan strategi untuk pembuatan keputusan,
Meningkatkan produktivitas dengan memangkas beberapa proses
Menghindari efek komplikasi dari data yang terkontaminasi
Manfaat dari meningkatnya kualitas data:
Analisis dengan informasi yang tepat waktu
Layanan pelanggan yang lebih baik
Peluang baru
Mengurangi resiko
Meningkatkan produktivitas
Pengambilan keputusan strategis yang andal.

AKURASI
Sesuai entitasnya
Elemen data Didefinisikan menggunakan Database Teknologi
Elemen data menyesuaikan dgn batasan tervalidasi
Masing2 data memiliki tipe data yg sesuai
Operasional Database
KUALITAS
Sesuai Kegunaan
Sesuai dengan representasi Bisnis
Terhubung tidak hanya dalam satu data tapi keseluruhan sistem
Form dan data konsisten terhadap keseluruhan sistem
Datawarehouse

Indikator Data Berkualitas (1) :


ACCURACY = data yang tersimpan nilainya benar (name cocok dengan
alamatnya).
DOMAIN INTEGRITY = nilai attributnya sesuai batasan yang diperkenankan
(nilai attribut laki n perempuan).
DATA TYPE = Nilai data disimpan dalam tipe data yang sesuai (data nama
disimpan dengan tipe teks).
Indikator Data Berkualitas (2) :
CONSISTENCY = nilai sebuah field data akan sama semua dalam berbagai
berkas (field produk A dgn kode 123, akan selalu sama kodenya di setiap
berkas lain).
REDUDANCY = tidak boleh ada data yang sama disimpan di tempat yang
berbeda dalam satu system.
COMPLETENESS = Tidak ada nilai atttribut salah yang diberikan dalam
system.

Indikator Data Berkualitas (3)


DUPLICATION = tidak ada baris record yang sama dalam satu sistem
CONFORMANCE TO BUSINESS RULES = sesuai dengan aturan bisnis
yang berlaku (di bank loan balance = + or 0)
STRUCTURAL DEFINITENESS = dapat didefinisikan strukturnya (nama=
firstname+middlenime+lastname).
4. KONSEP MODEL DATA DALAM SISTEM BASIS DATA

1. OBDM (Object Based Data Model) = Model Data berbasis Obyek


2. RBDM (Record Based Data Model) = Model data berbasis Record
3. PBDM ( Physical Based Data Model) = Model data berbasis Fisik

1. OBDM (Object Based Data Model) = Model Data berbasis Obyek


Jenis model data berbasis obyek merupakan himpunan data dan prosedur atau
relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data dalam suatu basis data
berdasarkan pada obyek data. Pada jenis model ini terdiri dari beberapa bagian
yaitu, Entity Relationship Model, Semantic Model dan Binary model.

Entity Relationship Model


Entyty relationship model atau model data keterhubungan antar entitas
yaitu menjelaskan hubungan antar data dalam sistem basis data
berdasarkan suatu presepsi bahwa real world dari obyek-obyek dasar yang
mempunyai hubungan relasi antara obyek-obyek tersebut. Model entity
relationship ini pertama diperkenalkan oleh Peter Chen pada tahun 1976.
Semantic Model

Pada dasarnya semantic Model memiliki arti yang hampir sama denga entity
relationship model. Hanya perbedaan yang tampak pada relasi objek dasar yang
tidak dinyatakan dengan simbol melainkan meggunakan kata-kata (semantic).
Contohnya pada gambar diatas. Tanda panah menunjukkan adanya relas

Binary Model

Binary model adalah model data yang memperluas definisi dari entity, bukan
hanya atribute-atributenya, tetapi juga tindakan-tindakan.
Relasi memiliki tiga tipe biner, yaitu:
1. One-to-one (1:1). Hubungan terjadi bila setiap instansi entitas hanya memiliki
satu hubungan dengan instansi entitas lain.
2. One-to-many (1:M). Relasi ini terjadi bila setiap instansi dapat memiliki lebih
dari satu hubungan terhadap instansi entitas lain tetapi tidak kebalikannya.
3. Many-to-many (M:N). Hubungan saling memiliki lebih dari satu dari setiap
instansi entitas terhadap instansi entitas lainnya.
2. RBDM (Record Based Data Model) = Model data berbasis Record

Pada jenis model data berbasis record yaitu himpunan data dan prosedur
atau relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data dalam suatu basis data
model yang didasarkan pada record. Pada jenis model data ini terdapat
beberapa bagian yaitu, Hierarchycal model, Network model, Relational model.

Hirarki Model
Hirarki model biasa juga disebut tree structure (Struktur Pohon), hubungan
bertingkat. Dalam model ini elemen-elemen penyusunnya disebut node. Dapat
berupa rincian data, agregat data, dan record.
Istilah-istilah yang biasa digunakan dalam Model Hirarki
⇒ Root: node yang memiliki kedudukan paling tinggi dalam hirarki
⇒Parent : node yang memiliki kedudukan lebih tinggi
⇒ Child : node yang memiliki kedudukan lebih rendah
⇒ Leaves: node yang tidak mempunyai child
Network Model

Mirip dengan hirarki model, dimana data dan hubungan antar data
direpresentasikan dengan record dan links. Perbedaannya terletak pada
susunan record dan linknya yaitu network model menyusun record-record
dalam bentuk graph. Sebuah child dapat mempunyai lebih dari satu parent.

Relational Model
Representasi dalam bentuk tabel yang terdapat sejumlah Bratis yang
menunjuk record dan kolom yang menunjuk atribut.
Model ini banyak digunakan dalam pemodelan dan perancangan Basis Data.
Konsep dan terminologi yang digunakan mirip dengan kondisi real yang
dihadapi oleh pemkai sehingga mudah dipahami.
3. PBDM ( Physical Based Data Model) = Model data berbasis Fisik

Pada jenis model data berbasis fisik digunakan untuk menguraikan data di
tingkat internal atau menjelaskan kepada pemakai bagaimana data-data dalam
basis data disimpan dalam media penyimpanan secara fisik. Model ini jararang
digunakan karena kerumitan dan kompleksitasnya yang justru menyulitkan
pemakai. Pada model ini terdapat beberapa bagian antara lain: Unifying model
dan frame memory.

Anda mungkin juga menyukai