Anda di halaman 1dari 30

Kelompok 4

Obat Penyakit
Inflamasi Disusun Oleh :
Erin Nursanti
Mulyaningtyas Ayu K
(202020297R)
(202020302R)
Sakinah S. Iriani (202020307R)
Definisi Inflamasi

Peradangan terjadi ketika


jaringan tubuh terluka atau
terinfeksi oleh
mikroorganisme. Ini adalah
respons yang
menguntungkan yang
membutuhkan sel fagositik
dan elemen plasma yang
bersirkulasi untuk
memasuki area yang
Proses Inflamasi
Mediator
Terjadi inflamasi diikuti pelepasan mediator inflamasi

( histamin, 5 – hidroksitriptamin (5HT), bradikininin,

serotonin, leukotrien dan prostaglandin)


Biosintesis prostaglandin
Reseptor sitokin

Sitokin adalah senyawa protein


endogen yang dillepaskan oleh
sel sel untuk saling
berkomunikasi (cross-talk)
Macam macam sitokin dan

fungsinya
Signal transduksi pada sitokin
Reseptor Glukokortikoid
Adalah protein yang sebagian besar berasa di dalam sitoplasma

(90%) di sitoplasma, 10 % di nukleus) dan dapat berikatan

dengan hormon/ligan yang bersifat lipofilik


Transduksi sinyal pada reseptor
glukokortikoid
Non-steroidal Anti-inflammatory Drugs
● Agen analgesik non-opioid dapat dibagi menjadi dua
kelompok. Kelompok pertama mengandung zat yang
memiliki efek antiinflamasi selain aktivitas analgesik
dan antipiretiknya dan disebut obat antiinflamasi
nonsteroid (NSAID). Anggota kelompok ini, hampir
semua penghambat selektif siklooksigenase 2 (COX-2),
adalah asam. NSAID asam antara lain meliputi
salisilat, turunan dari asam asetat dan asam propionat
dan oksikam.
Penggolongan Obat NSAIDs
● Derivat Asam
● Derivat Asam Salisilat Arilpropionat
Asam asetilsalisilat Ibuprofen
(Aspirin) Naproxen
Salsalate Ketoprofen
Diflunisal Flurbiprofen
Amida asam salisilat
(salisilamida,
ethenzamide,
salacetamide)
● Derivat Asam Asetat
● Oxycam ● NSAID Selektif COX-2
Piroxicam (COXIB)
Tenoxicam Celecoxib
Meloxicam Etoricoxib
Lornoxicam Lumiracoxib
Aspirin
Ibuprofen
Celecoxib
Mekanisme kerja kortikosteroid
A

Obat glukokortikoid yang bersifat

lipofilik akan berfungsi pasif ke

dalam membran sel (membran

lipid bilayer)
B
Obat glukokortikoid akan berikatan dengan

reseptor glukokortikoid (RG) yang inaktif di

sitoplasma karena terikat oleh chaperones. Setelah

berikatan, RG akan melepaskan chaperones

sehingga NLS (nuclear Localisetion Signal) akan

terbuka dan kompleks glukokortikoid-RG akan

bertranslokasi dengan cepat ke nucleus.


C
Kompleks glukokortikoid-RG membentuk dimer

di dalam nukleus, kemudian berikatan dengan

promoter pada gen GRE (Clucocorticoid Respon

Element) selanjutnya akan melakukan perubahan

konformasi
D
Hormone RG-Glukokortikoid yang berikatan dengan GRE
akan mengubah konformasi sehingga memudahkan
penempelan co-activator seperti CBP/p300/pCAF/SRC-2 yang
memiliki aktivitas HAT secara intrinsik sehingga terjadilah
asetilasi. Aktfifitas HAT mengkibatkan ikatan DNA pada histon
E
Proses transkripsi menghasilkan mRNA yang merupakan
salinan DNA oleh enzim RNA polymerase, mRNA keluar
meninggalkan sel.
F
Hasil transkripsi gen
ditranslasi menjadi protein
anti inflamasi oleh ribosom.
Mekanisme molekuler Asma

Asma sebagai penyakit inflamasi kronis pada saluran napas di mana banyak sel dan

elemen seluler berperan.

Penyakit asma melibatkan interaksi yang kompleks antara sel – sel inflamasi, mediator

inflamasi dan jaringan saluran napas. Sel sel inflamasi utama yang turut berkontribusi

pada rangkaian kejadian pada serangan asma antara lain sel mast, limfosit, dan esinofil

sedangkan mediator inflamasi utama adalah histamin, leukotrien, faktor kemotaktik

eosinofil dan beberapa sitokin yaitu IL-4 , IL-5 dan IL 13


Mekanisme asma
Than
ks
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai