Anda di halaman 1dari 1

a.

VEGF
Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) adalah protein yang membantu proses
angiogenesis. Angiogenesis adalah sebuah proses pembentukan pembuluh darah baru.

Tetapi ternyata VEGF juga meiliki peran penting dalam berbagai penyakit. "Secara
khusus VEGF yang berlebihan ditemukan dalam berbagai kanker dalam tubuh manusia,
ia berperan mendukung pertumbuhan tumor dengan berbagai cara," ujar DR dr Aru W.
Sudoyo, SpPD-KHOM, FACP.
dr Arya Wibitomo, MM MBA selaku Head of Medical Affairs PT Roche Indonesia yang
juga hadir dalam kegiatan itu menambahkan bahwa ketika VEGF terlalu banyak maka
akan menyebabkan penyebaran pembuluh darah liar.
"Pembuluh darah yang normal seharusnya seperti jalan tol, tetapi pada sel kanker
pembuluhnya bisa jadi seperti hutan belantara, berantakan. Melalui pembuluh darah yang
tidak beraturan dan berkembang dengan cepat inilah penyebaran kanker terjadi," ungkap
dr Arya.
Dalam hal ini peran VEGF sangat tidak diinginkan. Ia dapat merangsang angiogenesis
baru pada tumor serta menghambat respon kekebalan normal terhadap tumor.
Oleh sebab itu, para dokter saat ini memiliki strategi untuk menghambat penyebarannya
dengan memberikan anti-VEGF atau anti-angiogenesis. Pendekatan dengan memberikan
antibodi monoklonal ini dilakukan untuk menghambat pertumbuhan tumor.

Angiogenesis merupakan proses penting untuk pertumbuhan dan regenerasi sel. Salah
satu protein yang berperan dalam angiogenesis adalah vascular endothelial growth factor
(VEGF).  VEGF akan berinteraksi dengan reseptornya seperti vascular endothelial
growth factor receptor-2 (VEGFR2) untuk meregulasi proses angiogenesis. Mutasi pada
gen VEGFR2 pada manusia dilaporkan dapat menyebabkan penyakit strawberry mark
(hemangioma). Oleh karena itu, perlu dilakukan studi dan penelusuran terkait mutasi
yang berperan dalam terbentuknya hemangioma. Beberapa tahapan yang dilakukan untuk
menganalisis pengaruh mutasi tersebut diantaranya dengan melakukan penelusuran
informasi dasar dan komposisi gen VEGFR2, analisis ortolog dan paralog gen VEGFR2,
dan analisis struktur sekunder protein VEGFR2 manusia. Hasilnya menunjukkan bahwa
mutasi VEGFR2 pada basa ke-3741 yaitu sitosin (C) menjadi timin (T) dilaporkan
ditemukan pada jaringan tumor hemangioma. Perubahan basa ke-3741 sitosin menjadi
timin mengakibatkan perubahan asam amino prolin menjadi serin yang dapat berdampak
pada regulasi ekspresi VEGF. Ortolog dan paralog dari gen VEGFR2 manusia adalah
gen VEGFR2 mencit dan gen fibroblast growth factor receptor 1 (FGFR1) manusia.
Hasil analisis pengaruh mutasi terhadap bentuk dan struktur protein menunjukkan tidak
ada perubahan yang signifikan, namun posisi mutasi di bagian ekstraseluler sel diduga
mempengaruhi regulasi ekspresi VEGF melalui ikatan ligan-reseptor.

Anda mungkin juga menyukai