01 02
03
Morse 04
05
Sebelum penemuan telegraf, sebagian besar pesan jarak jauh dikirim oleh kurir dengan menghafalnya atau dibawa
secara tertulis. Pesan juga dapat dikirimkan melalui kode semafor (semaphore) dengan menggunakan bendera
atau alat-alat lainnya.
Kemudian ada sistem mekanis yang disebut telegraf semaphore. Namun, sistem ini mengharuskan penerima untuk
cukup dekat melihat pengirim, kekurangannya adalah tidak dapat digunakan pada malam hari.
Telegraf memungkinkan pesan dikirim dari jarak jauh dengan sangat cepat menggunakan listrik. Telegraf komersial
pertama dikembangkan oleh William Forthergill Cooke dan Charles Wheaststone pada 1837.Mereka
mengembangkan perangkat yang dapat mengirim pesan menggunakan sinyal listrik untuk meluruskan jarum
kompas pada kotak yang berisi huruf-huruf alfabet.
Tahun 1838, Samuel Morse dan asistennya, Alfred Vail, mendemonstrasikan perangkat telegraf yang lebih sukses
dengan menciptakan alfabet khusus untuk digunakan sebagai pengirim pesan di telegraf. Kode ini kemudian
dikenal sebagai Sandi Morse.
Pesan telegraf dikirim dengan mengetuk kode untuk setiap huruf dalam bentuk sinyal panjang dan pendek. Sinyal
pendek disebut dits (titik). Sinyal panjang disebut dahs (tanda hubung). Kode ini diubah menjadi impuls listrik dan
dikirim melalui kabel telegraf. Penerima telegraf di ujung kabel mengubah impuls kembali ke titik dan garis, lalu
menerjemahkan pesan.
Pada 1844, Samuel Morse mendemonstrasikan telegraf dengan mengirimkan pesan pertama ke Kongres Amerika
Serikat dengan kode Morse, “What hath God wrought”, atau “Apakah yang telah Tuhan tulis?”
Kode asli Morse tidak persis sama dengan yang digunakan saat ini, termasuk jeda serta tanda hubung dan titik. Dalam
konferensi di Berlin pada 1851, ditetapkan versi internasional Sandi Morse yang digunakan hingga sekarang.
01
02 02
03
Morse 04
05
Kode Morse atau ‘Sandi Morse’ adalah sistem representasi huruf, angka, tanda baca dan sinyal dengan menggunakan
kode titik dan garis yang disusun mewakili karakter tertentu pada alfabet atau sinyal (pertanda) tertentu yang disepakati
penggunaannya di seluruh dunia.
Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode
morse disampaikan menggunakan peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi
pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.
Untuk menghafalkan kode ini digunakan metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini
diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan
antara titik dan garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh –·– berkebalikan dengan huruf R yang diwakili oleh ·–· dan
alfabet dengan kode morse berlawanan. Misalnya, huruf A yang diwakili oleh ·– dan huruf N yang diwakili oleh –·.
01
03 02
03
Morse 04
05
Alfabet Angka
01
04 02
03
Morse 04
05
Metode substitusi:
Metode ini umum digunakan di kepramukaan Indonesia, yaitu dengan membuat padanan kata yang berawal dari
alfabet latin, dan setiap O mewakili garis ( – ), dan setiap huruf vokal lain mewakili titik (·). Contohnya:
A: Ano ·–
B: Bonaparte –···
C: Coba – coba -.–.
Pengelompokan:
Metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh kode morsenya.
Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan antara titik dan garis,
misalnya huruf K yang diwakili oleh -·- berkebalikan dengan huruf R yang diwakili oleh ·-· dan alfabet dengan
kode morse berlawanan. Misalnya, huruf A yang diwakili oleh ·- dan huruf N yang diwakili oleh -·
Perkembangan:
Beberapa metode lain masih dikembangkan untuk mempermudah penghafalan kode morse, seperti tabel morse, siniar
daring, dan “lagu morse” yang mempermudah penangkapan dengan pendengaran.
Terimakasih.
Sampai jumpa di pertemuan selanjutnya~