0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
91 tayangan18 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang merupakan pendekatan terintegrasi dalam penatalaksanaan balita sakit dengan fokus pada anak usia 0-5 tahun secara menyeluruh untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan balita. Dokumen ini juga menjelaskan cara menggunakan algoritma MTBS untuk mengklasifikasi gejala dan menentukan tindakan, serta peran farmasi, rekam me
Dokumen tersebut membahas tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang merupakan pendekatan terintegrasi dalam penatalaksanaan balita sakit dengan fokus pada anak usia 0-5 tahun secara menyeluruh untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan balita. Dokumen ini juga menjelaskan cara menggunakan algoritma MTBS untuk mengklasifikasi gejala dan menentukan tindakan, serta peran farmasi, rekam me
Dokumen tersebut membahas tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang merupakan pendekatan terintegrasi dalam penatalaksanaan balita sakit dengan fokus pada anak usia 0-5 tahun secara menyeluruh untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan balita. Dokumen ini juga menjelaskan cara menggunakan algoritma MTBS untuk mengklasifikasi gejala dan menentukan tindakan, serta peran farmasi, rekam me
APA ITU MTBS? • Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) atau Integrated Management of Childhood Illness (IMCI)
suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu
dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara menyeluruh. • Diperkenalkan pertama kali oleh di Indonesia oleh WHO pada tahun 1996
• Menurunkan angka kematian, kesakitan dan
kecacatan bayi dan anak balita di negara- negara berkembang. • Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat jalan kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya termasuk Pustu, Polindes, Poskesdes, dll). • Upaya ini tergolong lengkap untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang sering menyebabkan kematian bayi dan balita di Indonesia.
• Dikatakan lengkap karena meliputi upaya
preventif (pencegahan penyakit), perbaikan gizi, upaya promotif (berupa konseling) dan upaya kuratif (pengobatan) terhadap penyakit-penyakit dan masalah yang sering terjadi pada balita. • Puskesmas dikatakan sudah menerapkan MTBS bila memenuhi kriteria sudah melaksanakan (melakukan pendekatan memakai MTBS) pada minimal 60% dari jumlah kunjungan balita sakit di Puskesmas tersebut. Bagaimana cara menatalaksana balita sakit dengan pendekatan MTBS? • Seorang balita sakit dapat ditangani dengan pendekatan MTBS oleh Petugas kesehatan yang telah dilatih. • Petugas memakai tool yang disebut Algoritma MTBS (bagan MTBS) untuk melakukan penilaian/pemeriksaan dengan cara: menanyakan kepada orang tua/wali, apa saja keluhan- keluhan/masalah anak kemudian memeriksa dengan cara 'lihat dan dengar' atau 'lihat dan raba'. Bagaimana cara menatalaksana balita sakit dengan pendekatan MTBS? • Setelah itu petugas akan mengklasifikasikan semua gejala berdasarkan hasil tanya-jawab dan pemeriksaan. • Berdasarkan hasil klasifikasi, petugas akan menentukan jenis tindakan/pengobatan, misalnya anak dengan klasifikasi Pneumonia Berat atau Penyakit Sangat Berat akan dirujuk ke dokter Puskesmas, – Anak yang imunisasinya belum lengkap akan dilengkapi imunisasi – Anak dengan masalah gizi akan dirujuk ke ruang konsultasi gizi – Anak dengan TBC akan dirujuk ke gizi dan kesling PERAN FARMASI OBAT-OBATAN YANG TERMASUK DALAM MTBS • Paracetamol • Zat besi • Amoksisilin • Asam folat • Cotrimoksazol • Obat paket malaria • Cefixime • Tetes/salep mata • Metronidazol kloramfenikol/tetrasikli • Tetrasiklin n • Pirantel Pamoat • Larutan Nacl, H2O2 • Albendazole • Tetes telinga quinolon • Vitamin A • Nystatin drop OBAT-OBATAN YANG TERMASUK DALAM MTBS • Ampisilin & gentamisin injeksi • Diazepam rektal atau injeksi yang dimodifikasi • Fenobarbital • Salbutamol nebulisasi • Epinefrin injeksi untuk subkutan asma • Zinc TERAPI BATUK PERAN REKAM MEDIS • Kelengkapan pengisian. • Jika diperlukan rujukan internal ke dokter, tambahkan lembaran status dewasa. • Kesepakatan penggunaan lembar anak PERAN LABORATORIUM • Pemeriksaan laboratorium mendukung MTBS. – Malaria untuk semua anak yg dengan demam RDT positif konfirmasi mikroskopik PERAN GIZI • Konseling anak dengan gizi kurang, sangat kurang/buruk, • Intervensi saat gizi kurang/BGM !!! • Masalah pemberian makan PERAN IMUNISASI • Lakukan imunisasi bagi anak yang terlambat bukan pada saat sakit kejar segera setelah sembuh peran kader atau bidan yang sesuai wilayah masing2.