PEREMPUAN 16 TAHUN
DENGAN DEMAM
BERDARAH DENGUE
MARCELLA ARISTA
Anamnesis tanggal 13 Agustus 2021
Demam 3 hari SMRS, hanya turun dengan obat. Demam dirumah mencapai 38C. Mual +, hari ini sedikit
membaik. Muntah -. Nyeri kepala +, nyeri perut sedikit, badan terutama sendi terasa sedikit linu, bapil -,
sesak -. BAB BAK dbn, nafsu makan baik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Abdomen : Supel, Turgor baik, Bising usus (+) Normal, timpani seluruh lapangan abdomen, nyeri tekan (+)
epigastrium
Tulang : Intact
DHF
TATALAKSANA
Sementara di IGD
- RL 20tpm
- Ranitidine 1amp
Di ruangan sesuai DPJP
- DPL/12 jam
- Inf RL 500cc/4jam
Jika terinfeksi pada 1 serotipe virus ini, tubuh akan membentuk imunitas terhadap serotype itu, tetapi tidak
terhadap serotip lainnya
Epidemiologi
Demam berdarah dengue tersebar di seluruh dunia di daerah tropis dan subtropics, khususnya di wilayah
Asia Tenggara, Pasifik Barat, dan Karibia.
Pada tahun 1989-1995, insiden DBD di Indonesia antara 6-15 per 100.000 penduduk , dan pernah
meningkat tajam saat keadaan luar biasa hingga 35 per 100.000 penduduk pada tahun 1998
Penularan infeksi virus dengue terjadi melalui vektor nyamuk genus Aedes (terutama A. aegypti dan A. albopictus).
Beberapa factor diketahui berkaitan dengan peningkatan transmisi biakan virus dengue, yaitu:
1. Vektor. Meliputi perkembangbiakan vector, kebiasaan menggiti, kepadatan vector di lingkungan, dan transpotasi vector dari satu
tempat ke tempat lain.
2. Host Meliputi terdapatnya penderita di lingkungan, atau keluarga mobilisasai dan pemaparan terhadap vector, usia, dan jenis
kelamin.
agregasi trombosit menurun, apabila kelainan ini berlanjut akan menyebabkan kelainan fungsi
trombosit sebagai akibat mobilisasi trombosit muda dari sumsum tulang.
2. Grade II : gejala yang ada pada derajat I ditambah dengan adanya perdarahan spontan. Dapat terjadi di kulit atau tempat
lain
3. Grade III : terjadi kegagalan sirkulsi, ditandai dengan denyut nadi cepat dan lemah, hipotensi, suhu tubuh rendah, kulit
lembab dan penderita mudah gelisah
4. Grade IV : terjadi syok berat, nadi menjadi lemah hingga tidak terasa dan tekanan darah tidak dapat diperiksa. Fase kritis
pada penyakit ini terjadi pada akhir masa demam.
Respon imun
- Respon humoral berupa pembentukan antibody yang berperan dalam proses netralisasi virus. Antibodi terhadap virus dengue berperan dalam
mempercepat replikasi virus pada monosit
- Limfosit, T-Helper (CD4) dan Tsitotoksik (CD8) berperan dalam respon mun seluler terhadap virus dengue. Diferensiasi T-Helper yaitu TH1
akan memproduksi interferon gamma, IL-2, dan limfokin, sedangkan TH-2 memproduksi IL-4, IL-5, IL-6 dan IL-10
- Monosit dan makrofag berperan dalam fagositosis virus dengan opsonisasi antibody. Tapi proses ini menyebabkan peningkatan replikasi virus.
- Aktivasi komplemen oleh kompleks imun menyebabkan terbentuknya C3a dan C5a. Peningkatan C3a dan C5a mengakibatkan terjadinya
kebocoran plasma. Trombositopenia pada infeksi dengue terjadi melalui mekanisme :
1) supresi sumsum tulang
2) destruksi dan pemendekan massa hidup trombosit.
Komplikasi
• Dengue shock syndrome
• edema paru
• ensefalopati dengue
Gejala klinis
tidak ada vaksin untuk dengue.
Pengusir nyamuk.
Insektisida.
Obat Nyamuk.
Air-Conditioning.
Pakaian.
Bau.
Ikan
Tatalaksana
Penatalaksanaan pada infeksi DF dan DBD dapat ditangani dengan
Istirahat
Pemberian makanan lunak dan jika tidak ada napsu makan, bisa diberi minum (air gula, susu atau
sirup)
Medikamentosa yang bersifat simtimatis. Untuk hipereksia dapat diberi kompres, antipiretik golongan
asetaminofen, euknin atau dipiron dan jangan diberi asetosal karena bahaya dapat terjadi perdarahan.
Antibiotic jika ada kemungkinan terjadi infeksi sekunder.
Pada pasien yang terkena DSS, maka dapat dilakukan :
Memonitor TTV pasien setiap jam, kadar Hb dan Ht setiap 4 – 6 jam untuk hari pertama, dan hari
selanjutnya setiap 24 jam.
Pasien DSS diberikan infus intravena dengan cara diguyur, seperti NaCl, ringer laktat yang
dipertahankan selama 12 – 48 jam setelah shock teratasi.
Prognosis
Kematian yang disebabkan oleh DD hampir tidak ada. Sedangkan kematian yang disebabkan oleh
DBD dan DSS cukup tinggi. Jika tidak terdeteksi secara dini, kebocoran plasma pada DBD dan DSS
berakibat fatal.
Kesimpulan
Dengue disebabkan oleh virus dengue (DENV), anggota dari genus glavivirus dari family flaviviridae.
Dibagi menjadi 4 sterotip, DENV1, DENV2, DENV3, dan DENV4.
Pada umumnya demam berdarah ditandai dengan demam tinggi mendadak tanpa sebab jelas.