Anda di halaman 1dari 30

• Tes Hirschberg adalah tes skrining yang

digunakan untuk melihat misalignment


dari ocular (strabismus).
• Dilakukan dengan cara mata disinari dan
diamati pantulan kornea.
• Pada saat melakukan tes, refleks cahaya
kedua mata dibandingkan.
• Pada orang normal, refleks tersebut akan
simetris, berbeda pada orang strabismus.
• Tes Anel adalah tes yang dilakukan untuk
melihat patensi ductus lakrimalis
• Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan
jarum tumpul ke punctum lakrimalis ke dalam
saccus lakrimalis, kemudian disemprotkan
larutan garam fisiologis (NaCl).
• Tes anel bernilai positif bila ada rasa asin di
tenggorokan, dan tes anel bernilai negatif bila
tidak ada asin. Tes anel negatif berarti
terdapat patensi pada duktus nasolakrimalis
• Tes sonde dapat membedakan dua
penyakit yang hampir serupa yaitu
pterygium dan psudopterygium.
• Pseudopterygium muncul akibat luka
akibat penyakit mata yang menimbulkan
jaringan parut.
• Pada pseudopterygium, tes sonde
menunjukkan hasil positif dimana jaringan
dapat dilalui oleh sonde
• Tetapi pada pterygium akan menunjukkan
hasil negatif yang berarti tidak dapat
dilewati sonde.
Fluoresence test
• tes yang menggunakan pewarna
oranye (fluorescein) dan cahaya
biru cobalt untuk
mendeteksi kerusakan pada epitel k
ornea dan benda asing di mata
• Mengetahui abnormalitas produksi air mata (mata kering)
• Kornea abrasi (goresan pada permukaan kornea)
• Benda asing tubuh (corpus allienum), seperti bulu mata atau debu
• Infeksi
• Cedera atau trauma
• Mata kering parah yang berhubungan dengan arthritis
(keratoconjunctivitis sicca)
Prosedur

Dengan kertas fluorescein


• Sepotong kertas blotting yang mengandung pewarna akan disentuh
ke permukaan mata (selama 20 detik). Anda akan diminta untuk
berkedip.
• Lampu biru diarahkan ke mata Anda. Setiap masalah pada permukaan
kornea akan diwarnaidengan pewarna dan tampak hijau di bawah
cahaya biru.
Dengan zat warna fluoresein tetes :
• Mata ditetes pantokain 0,5% 1 tetes pada mata yang ingin diperiksa
• Zat warna fluoresein diteteskan pada mata yang ingin diperiksa (1
tetes)
• Kornea dilihat dengan seksama dengan memakai lampu biru apakah
ada yang berwarna hijau atau tidak
TEST FUNGSI SISTEM LAKRIMAL
• Prinsip Kerja
• Air mata masuk hidung melalui system ekekresi lakrimal. Air mata
dengan fluorescein akan masuk ke dalam system lakrimal dan terlihat
di hidung dengan warna hijau
Teknik
• Fluorescein diteteskan pada satu mata
• Pasien diminta berkedip beberapa kali
• Akhir menit ke-6 diminta beringus (bersin) dan menyekanya dengan
kertas tissue
• Dilihat adanya zat warna menempel pada kertas tissue, dari hidung
atau dari mulut.
Seidel test
• untuk mengetahui adanya perforasi kornea.
Tyndall phenomenon
• Normalnya aqueus humor jernih
• Protein / sel inflamasi dalam aques  penghamburan cahaya karena
keruh (efek tyndal)
• Tanda inflamasi pada COA. Aqueus flare
Aqueous flare
• Partikel yang mengambang pada aqueus humor saat disinari cahaya
langsung
Swinging flashlight test
• Untuk mengeTAHUI DERAJAT
KEKERUHAN LENSA
• MAKIN SEDIKIT LENSA KERUH
PADA BAGIAN POSTERIOR MAKA
MAKIN BESAR BAYANGAN IRIS
PADA LENSA TERSEBUT.
Test konfrontasi
• Minta pasien untuk berhadapan dengan pemeriksa. Posisi bola mata
antara pasien dan pemeriksa harus selaras dengan jarak 30-50 cm.
• Tutuplah mata sisi yang sama dengan mata penderita yang ditutup.
• Difiksasi pada mata pasien yang tidak ditutup.
• Minta pasien agar memberi respons bila melihat objek yang
digerakkan pemeriksa (mata tetap terfiksasi)
• Gerakkan objek dari perifer ke tengah dari arah superior, temporal,
inferior, dan nasal.

Anda mungkin juga menyukai