Anda di halaman 1dari 20

KOORDINASI DAN KAJI

CEPAT BENCANA
KOORDINASI
BENCANA
KOORDINASI
Koordinasi adalah upaya menyatupadukan berbagai sumber daya
dan kegiatan organisasi menjadi suatu kekuatan sinergis, agar
dapat melakukan penanggulangan masalah masyarakat akibat
kedaruratan dan bencana secara menyeluruh dan terpadu sehingga
dapat tercapai sasaran yang direncanakan secara efektif serta
harmonis.
TUJUAN KOORDINASI
1. Tujuan umum : Terwujudnya kerjasama berbagai instansi yang terkait/
organisasi untuk menanggapi masalah kedaruratan bencana secara harmonis.
2. Tujuan khusus :
a. Berkurangnya tumpang tindih dan celah (Gap) pelaksanaan
penanggulangan bencana.
b. Berkurangnya tumpang tindih dan inefisiensi bantuan bencana.
c. Terwujudnya optimalisasi penanggulangan.
d. Terwujudnya pembagian peran dan tanggungjawab yang jelas dan
memadai.
e. Terwujudnya kesamaan pandangan, rasionalisasi kebijakan dan standar.
SYARAT KOORDINASI
1. Komunikasi berbagai arah dari berbagai pihak yang dikoordinasikan.
2. Kepemimpinan dan motivasi yang kuat disaat krisis.
3. Kerjasama dan kemitraaan antara berbagai pihak.
4. Koordinasi yang harmonis

Keempat syarat tersebut dipadukan untuk menyusun :


1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengendalian
4. Evaluasi Penanggulangan.
KAJI CEPAT
DASAR HUKUM
1. Undang Undang Dasar Tahun 1945.
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan
Pengelolaan Bantuan Bencana.
5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman
Organisasi dan Tata Kerja BPBD.
KAJI CEPAT
Kaji cepat merupakan pengkajian situasi dan kebutuhan
dalam tahap kritis sesudah bencana. Kaji cepat diperlukan
untuk menentukan jenis bantuan yang dibutuhkan melalui
suatu respon.
TUJUAN KAJI CEPAT
1. Mengindentifikasi dampak bencana terhadap masyarakat, infrastruktur dan kapasitas
masyarakat untuk pulih
2. Mengidentifikasi kelompok – kelompok paling rentan dalam masyarakat
3. Mengidentifikasi tingkat respon yang dibutuhkan secara lokal, nasional dan
internasional (jika dibutuhkan)
4. Mengidentifikasi kebutuhan – kebutuhan paling mendesak dalam bantuan dan cara
memenuhinya secara efektif
5. Membuat rekomendasi yang akan menentukan prioritas tindakan dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk respon segera.
6. Meminta perhatian terhadap wilayah geografis atau sector yang membutuhkan
pengkajian mendalam
TIM KAJI CEPAT/TIM REAKSI
CEPAT (TRC)
Tim kaji cepat/Tim Reaksi Cepat (TRC) suatu Tim yang terdiri
dari instansi/lembaga teknis/non teknis terkait yang bertugas
melaksanakan kegiatan kaji cepat bencana dan dampak bencana
yang meliputi penilaian kebutuhan (Needs Assessment), penilaian
kerusakan dan kerugian (Damage and Loses Assessment).
TUGAS POKOK TIM KAJI
CEPAT/TIM REAKSI CEPAT (TRC)
adalah pengkajian atau pendataan secara cepat dan tepat di lokasi
bencana dalam waktu tertentu dalam rangka mengidentifikasi
cakupan lokasi bencana, jumlah korban, kerusakan prasarana dan
sarana, gangguan terhadap fungsi pelayanan umum dan
pemerintahan serta kemampuan sumber daya alam maupun buatan
serta saran yang tepat dalam upaya penanganan bencana
FUNGSI TIM REAKSI CEPAT
(TRC)
1. Melaksanakan pengkajian awal setelah terjadi bencana.
2. Membantu memperlancar koordinasi dengan seluruh sektor
yang terlibat dalam penanganan bencana.
3. Menyampaikan saran yang tepat dalam untuk upaya
penanganan bencana.
4. Melaporkan hasil pelaksanaan kaji cepat kepada Pusat
Pengendalian Operasi .
RUMUS KAJI CEPAT
Mudah memahami unsur 5W + 1H sebagai berikut :
1. What/Apa menjelaskan jenis bencana
2. When/Kapan menjelaskan hari, tanggal dan waktu terjadinya bencana
3. Where/Dimana menjelaskan tempat/lokasi dan titik koordinat bencana
4. Who/Siapa/berapa menjelaskan siapa korban dan jumlah korban manusia
(Meninggal Dunia/MD, luka berat, luka ringan, sakit dan pengungsi), kerusakan
bangunan, saranan dan prasarana umum
5. Why/Mengapa menjelaskan analisa singkat penyebab terjadinya bencana
6. How/Bagaimana menjelaskan bagaimana menangani bencana. Melakukan
analisis sumber daya yang tersedia di daerah dan kebutuhan bantuan sumber daya
yang mendesak
CONTOH FORM KAJI CEPAT
BENCANA
PERSYARATAN ANGGOTA
TRC
1. Kualifikasi Personil :
a. Sehat jasmani/rohani.
b. Telah mengikuti pelatihan.
c. Berpengalaman di bidang kedaruratan bencana.
2. Bersedia ditugaskan ke lokasi bencana minimal 3 s.d 7 hari (bila terjadi
bencana tanggap darurat).
3. Apabila terjadi bencana setiap saat anggota TRC harus siap sedia dengan
perlengkapan perorangannya di MAKO (Markas Komando)/kendaraan
atau di rumah yang dapat diambil dalam waktu relatif singkat/cepat.
PERLENGKAPAN TRC
1. Perlengkapan Perorangan b. Perlengkapan perorangan yang disiapkan
Organisasi :
a. Perlengkapan Pribadi :
1. KTP / SIM 1. Kartu pengenal TRC
2. Pakaian pribadi dan pakaian 2. Kompas
tidur selama 3 s.d 7 hari
3. Jam tangan 3. Pakaian lapangan
4. Sepatu dan sandal 4. Lampu senter
5. Perlengkapan mandi (handuk, 5. Topi, safety hemlet, tas ransel punggung
peralatan alat mandi, pisau ukuran/volume 60 liter, sarung tangan,
cukur jenggot/ kumis, gunting sepatu lapangan (safety boot), sepatu banjir
kecil dan gunting kuku) (AP boot), masker, mantel hujan dan air
6. HP dan charger minum.
7. Obat-obatan pribadi 6. Nomor telepon penting dan data-data
yang diperlukan
7. First Aid kits / P3K
LANJUTAN
2. Perlengkapan Tim
a. Dokumen (Surat Tugas, form Kaji Cepat)
b. Cangkul, sekop, sabit, chainsaw, arco, meteran roll dan perahu karet
c. ATK
d. Radio komunikasi (Radio Handy Talky)
e. HP Satelit, HP GSM dan GPS
f. Kamera digital, handycam dan tape recorder.
g. Lampu darurat / lampu badai.
RENCANA KEDATANGAN
DAN RENCANA AKSI
1. Rencana Kedatangan
a. Daftar personil yang dapat dihubungi di daerah bencana.
b. Informasi awal kejadian bencana: 1) Kronologis kejadian (jenis, waktu, lokasi dan penyebab
bencana); 2) Korban jiwa (meninggal, luka berat, luka ringan, hilang/hanyut, pengungsi); 3)
Kerusakan (rumah, kantor, sarana pendidikan/kesehatan/ibadah/ sosial, fasilitas pemerintah, fasilitas
umum/publik, sawah, lahan pertanian dan prasarana lainnya); 4) Upaya penanganan yang telah
dilakukan; 5) Sumber daya yang tersedia; 6) Kendala/hambatan; 7) Kebutuhan mendesak.
d. Pertemuan dengan perangkat desa :1) Memperkenalkan personil Tim; 2) Menyampaikan maksud,
tujuan dan tugas Tim; 3) Mohon ijin untuk melaksanakan tugas di daerah bencana; 4) Mohon
mendapatkan informasi tentang kejadian bencana, korban, kerusakan, dampak bencana dan upaya
yang telah dilakukan serta kebutuhan yang mendesak.
e. Mengirimkan laporan awal Tim kepada PUSDALOPS dengan tembusan koordinator masing-
masing anggota Tim.
LANJUTAN
2. Rencana Aksi
a. Membantu 1) Rapat koordinasi guna memperlancar koordinasi dengan seluruh sektor
yang terlibat dalam penanggulangan bencana; 2) Saran tindakan untuk upaya
penanggulangan bencana secara cepat dan tepat.
b. Melaksanakan koordinasi dengan sektor terkait untuk melengkapi data/informasi
bencana.
c. Melaksanakan pembagian tugas dalam satu s.d tiga Sub Tim.
d. Rencana peninjauan lapangan lokasi bencana.
e. Rencana peninjauan lapangan lokasi bencana hari berikutnya.
f. Evaluasi hasil peninjauan lapangan dan pengkajian cepat kejadian bencana.
TERIMA KASIH!!!

Anda mungkin juga menyukai