Anda di halaman 1dari 7

PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN DALAM

ARSITEKTUR
Tatanan tanpa ragam dapat
menghasiskan monotoni atau kebosonan,
ragam tanpa tatanan dapat
menghasilkan kekacauan, rasa kesatuan
dengan keanekaragamannya merupakan
ideal. prinsip-prinsip penyusunana
berikut ini dipandang sebagai perangkat
visual yang memungkinkan bentuk dan
ruang suatu bangunan yang berbeda dan
bervariasi untuk bersama-sama hadir
secara konseptual didalam suatu
kesatuan yang tertata, dipersatukan dan
harmonis
sumbu
• sebuah garis yang
dihasikan oleh dua
buah titik didalam
ruang, dimana terdapat
bentuk dan ruang yang
disusun simetris atau
seimbang.
simetris
• disrtribusi dan tatanan seimbang antara bentuk
dan ruang yang setara pada sisi-sisi berlawanan di
suatu garis atau bidang pembagi, atau terhadap
sebuah sumbu atau titik pusat.

• simatris terbagi dua yaitu:


• - simetris radial
• - simetris bilateral
hirarki
• Aktualisasi kepentingan suatu
bentuk atau ruang melalui ukuran,
bentuk dasar, atau penempatan
relatif terhadap bentuk dan ruang
lain dari organisasi tersebut

• visualisasi yang membentuk


hirarki
• - hirarki oleh ukuran
• - hirarki oleh bentuk dasar
• - hirarki oleh penempatan
irama
• Suatu gerakan penyatuan
yang diceritakan dengan
adanya suatu pengulangan
berpola atau perubahan
elemen-elemen, bentuk atau
motif didalam suatu bentuk
yang berubah ataupun tetap

• - ukuran
• - bentuk- bentuk dasar
• - sifat- sifat detail
datum
• Sebuah garis, bidang atau
volume yang oleh
kemenerusan dan
keteraturannya, berfungsi
mengumpulkan,
mengukur, dan mengatur
suatu pola dan bentuk
ruang
• - garis
• - bidang
• - volume
transformasi
• Prinsip yag menjelaskan bahwa suatu konsep, struktur,
atau organisasi arsitektur dapat diubah melalui
serangkaian manipulasi dan permetasi terpisah dalam
upaya menanggapi sebuah lingkungan khusus atau
serangkaian kondisi, tanpa kehilangan identitas atau
konsepnya

Anda mungkin juga menyukai