Anda di halaman 1dari 31

PEMBUATAN EKSTRAK

Rini Prastiwi
Proses pembuatan simplisia
• 1. Pengumpulan bahan baku
• 2. Sortasi basah
• 3. Pencucian
• 4. Pengubahan bentuk/perajangan
• 5. Pengeringan
• 6. Sortasi kering
• 7. Pengepakan dan penyimpanan
• Penyarian
Adalah suatu peristiwa pemindahan masa zat aktif yang
semula berada di dalam sel, ditarik oleh cairan penyari
sehingga terjadi larutan zat aktif dalam cairan penyari.
• Sebenarnya Proses penyarian dapat dipisahkan menjadi
beberapa tahapan, yaitu :
1. Pembuatan serbuk
2. Pembasahan
3. Pemekatan
Sedangkan macam penyarian yaitu infundasi, maserasi,
perkolasi, soxhlet, destilasi uap. dapat juga dilakukan dengan
modifikasi, for example maserasi yang disempurnakan
dengan digesti.
Pembuatan serbuk
• Umumnya penyarian akan bertambah baik jika permukaan
serbuk yang bersentuhan dengan cairan penyari makin luas.
Kenapa bisa begitu???
• karena luas permukaan serbuk yang kontak dengan cairan
penyari lebih banyak sehingga zat aktif yang tersari didalamnya
akan lebih banyak juga. Tetapi, Simplisia yang terlalu halus juga
akan memberikan kesulitan pada proses penyarian.
• Hal ini akan nampak dalam proses perkolasi, bila serbuk terlalu
halus maka cairan tidak dapat turun. Serbuk yang terlalu halus
akan mempersulit penyarian, karena butir-butir halus tadi
membentuk suspensi yang sulit dipisahkan dengan hasil
penyarian.
• Penggunaan derajat serbuk yang cocok untuk masing-masing
bahan
Derajat Halus serbuk
• Derajat halus serbuk dinyatakan dengan nomer
pengayak
• Jika derajat halus serbuk dinyatakan dengan 1 nomor
artinya bahwa semua serbuk dapat melalui pengayak
dengan nomer tersebut
• Jika derajat halus serbuk dinyatakan dengan 2 nomor
artinya bahwa semua serbuk dapat melalui pengayak
dengan nomer terendah dan tidak lebih dari 40%
dapat melalui pengayak dengan nomer tertinggi.
Contoh derajat halus serbuk

• Sebagai contoh : Akar kelembak (8/24), Akar


pule pandak (8/24), Buah cabe (10/24), Kulit
kina (34/40), Herba timi (34/40).
• Artinya angka-angka tersebut???
menunjukkan derajat halus serbuk, 8/24
artinya????.....
Klasifikasi serbuk berdasarkan derajat halus
Klasifikasi Simplisia Nabati dan Simplisia Bahan Kimia
Serbuk Hewani
Nomor Batas derajat halus2 Nomor Batas derajat
Nominal Nominal halus2
Serbuk 1 % Nomor Serbuk 1 % Nomor
Pengayak Pengayak

Sangat Kasar 8 20 60

Kasar 20 40 60 20 60 40

Setengah 40 40 80 40 60 60
Kasar
Halus 60 40 100 80 60 120

Sangat Halus 80 100 80 120 100 120


Metode penetapan derjajat halus
serbuk
• Untuk serbuk sangat kasar, kasar dan setengah
kasar
Masukkan 25-100 g serbuk uji pada pengayak
baku yang sesuai yang mempunyai panci
penampung dan tutup yang sesuai. Goyang
pengayak dengan arah putaran horizontal dan
ketukkan secara vertikal pada permukaan keras
selama tidak kurang dari 20 menit atau sampai
pengayakan praktis sempurna. Timbang
seksama jumlah yang tertinggal pada pengayak
dan dalam panci penampung.
• Untuk serbuk halus atau sangat halus.
Lakukan penetapan seperti pada serbuk kasar
kecuali contoh tidak lebih dari 25 g dan
pengayak yang digunakan digoyang selama
tidak kurang 30 menit atau sampai
pengayakan praktis sempurna.
Catatan
• Untuk serbuk berminyak atau serbuk lain yang cenderung
menggumpal dan dapat menyumbat lubang, sikat
pengayak secara berkala hati-hati selama penetapan.
• Hancurkan gumpalan yang terbentuk selama pengayakan.
• Derajat halus serbuk obat dan bahan kimia dapat juga
ditetapkan dengan cara melewatkan pada pengayak yang
dapat digoyang secara mekanik yang memberikan gerakan
berputar dan ketukan seperti pada pengayak yang
menggunakan tangan; tetapi dengan gerakan mekanik
yang seragam, mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat
pengayak.
• Keterangan :
• 1 semua partikel serbuk melewati pengayak
dengan nomor nominal tertentu
• 2 batas persentase yang melewati pengayak
dengan ukuran yang telah ditentukan.
Pembasahan
• Dinding sel tanaman terdiri dari selulosa. Bila serbuk
simplisia dibasahi, maka serabut selulosa tadi akan
dikelilingi oleh cairan penyari sehingga simplisia akan
membengkak kembali. Pembengkakan terjadi pada
pelarut yang mengandung gugus OH.
• Pembasahan serbuk sebelum penyarian ini tujuannya
untuk memberikan kesempatan sebesar-besarnya
pada cairan penyari masuk ke seluruh pori dalam
simplisia, sehingga penyarian selanjutnya akan mudah.
Penyarian
• Larutan penyari harus melewati tebal lapisan
batas antara butir serbuk dengan cairan
penyari. Kecepatan melewati lapisan batas ini
dapat dipengaruhi oleh; derajat perbedaan
konsentrasi, tebal lapisan batas, serta
koefisien difusi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah :

• Tipe persiapan sampel


• Waktu ekstraksi
• Kuantitas pelarut
• Suhu pelarut
• Tipe pelaru
Selain itu penyarian jg dipengaruhi oleh :
1. Derajat halus serbuk
2. Perbedaan konsentrasi dari pusat butir serbuk
simplisia sampai kepermukaannya, maupun
perbedaan konsentrasi pada tebal lapisan
batas, sehingga suatu titik akan dicapai.
EKSTRAKSI

Adalah :
• Proses pemisahan suatu substansi yang dapat
larut dari bahan / campurannya yang tidak
dapat larut dengan pelarut yang sesuai.
atau
• Isolasi suatu senyawa yang terdapat dalam
campuran larutan atau campuran padatan
dengan menggunakan pelarut yang cocok.
Berdasarkan bentuk campuran yang diekstrasi dapat dibedakan 2
macam ekstraksi, yaitu :
1. Ekstraksi padat – cair
Sustansi yang diekstrasi terdapat dalam campuran yang
berbentuk padat
2. Ekstraksi cair – cair
Sustansi yang diekstrasi terdapat dalam campuran yang
berbentuk cair.
Berdasarkan proses pelaksanaannya, ekstraksi dibedakan :
1. Ekstraksi yang berkesinambungan ( continous extraxtion )
Ekstraksi yang ini pelarut yang sama dipakai berulang sampai
proses ekstraksi selesai.
2. Ekstraksi bertahap ( bath extraxtion )
Cairan penyari

Pemilihan cairan penyari harus mempertimbangkan banyak


faktor. Cairan penyari yang baik harus memenuhi kriteria
berikut ini:
1. murah dan mudah diperoleh
2. stabil secara fisika dan kimia
3. bereaksi netral
4. tidak mudah menguap dan tidak mudah terbakar
5. selektif, yaitu hanya menarik zat berkhasiat yang dikehendaki
6. tidak mempengaruhi zat berkhasiat
7. diperbolehkan oleh peraturan
• Pelarut organik kurang digunakan dalam penyarian,
kecuali dalam proses penyairan tertentu. Salah satu
contoh eter minyak tanah digunakan untuk menarik
lemak dari serbuk simplisia sebelum dilakukan proses
penyarian.
• Untuk penyarian ini Farmakope Indonesia
menetapkan bahwa sebagai cairan penyari adalah air,
etanol, etanol-air, atau eter. Untuk penyarian pada
perusahaan obat tradisional masih terbatas pada
penggunaan cairan penyari air, etanol atau etanol-air.
AIR
Air dipertimbangkan sebagai penyari karena memiliki keuntungan:
1. murah dan mudah diperoleh
2. stabil
3. tidak mudah menguap dan tidak mudah terbakar
4. tidak beracun
5. alamiah

Tetapi walau keuntungannya banyak,air juga mempunyai kerugian.


sebagai kerugian sebagai penyari, karena :
1. tidak selektif
2. sari dapat ditumbuhi kapang dan kuman serta cepat rusak
3. untuk pengeringan diperlukan waktu lama
• Air disamping melarutkan garam alkaloid, glikosida,
tanin dan gula, juga melarutkan gom, pati, protein,
lendir, enzim, lilin, lemak, pektin, zat warna dan asam
organik. Dengan demikian penggunaan air sebagai
cairan penyari kurang menguntungkan. Disamping zat
aktif ikut tersari juga zat lain yang tidak diperlukan atau
malah mengganggu proses pembuatan sari seperti gom,
pati protein, enzim, lendir dan lain-lain.
• Air merupakan tempat tumbuh bagi kuman, kapang dan
khamir, karena itu pada pembuatan sari dengan air
harus ditambah zat pengawet. Pada beberapa sediaan
sering ditambahkan etanol, gliserin, gula dan kloroform.
• Air dapat melarutkan enzim. Enzim yang
terlarut dengan adanya air akan menyebabkan
reaksi enzimatis, yang mengakibatkan
penurunan mutu. Disamping itu adanya air
akan mempercepat proses hidrolisa.
• Untuk memekatkan sari air dibutuhkan waktu
dan bahan bakar lebih banyak bila
dibandingkan dengan etanol.
Etanol

Etanol dipertimbangkan sebagai penyari karena punya


keuntungan, yaitu :
1. lebih selektif
2. kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20% ke atas
3. tidak beracun
4. netral
5. absorbsinya baik
6. etanol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan
7. panas yang diperlukan untuk pemekatan lebih sedikit
Sedang kerugiannya adalah bahwa etanol mahal harganya
• Etanol dapat melarutkan alkaloid basa, minyak menguap,
glikosida, kurkumin, kumarin, antrakinon, flavanoid, steroid,
damar dan klorofil. Lemak, malam, tanin dan saponin hanya
sedikit larut. Dengan demikian zat pengganggu yang larut
hanya terbatas.
• Untuk meningkatkan penyarian biasanya digunakan
campuran antara etanol dan air. Perbandingan jumlah
etanol air dan air tergantung pada bahan yang akan disari.
Dari pustaka akan dapat ditelusuri kandungannya baik zat
aktif maupun zat lainnya. Dengan diketahuinya kandungan
tersebut dapat dilakukan beberapa percobaan untuk
mencari perbandingan pelarut yang tepat.
Macam Pelarut
No Pelarut Grup senyawa kimia yang terlarut di dalamnya

1 Heksan Terpenoid (minyak menguap), triterpen, steroid, kumarin

2 Benzen, toluen Polimetoksi flavon, lipid, resin, klorofil, xanthofil

3 Kloroform Semua yang telah disebutkan di atas, anthrakinon, alkaloid

bebas

4 Diklormetan Kurkuminoid, fenol bebas

5 Dietil eter Semua yang telah disebutkan di atas, flavonoid aglikon,

phenolic acid

6 Etil asetat Semua yang telah disebutkan di atas, flavonoid

monoglikosid

7 Aceton Quasinoid, other glikosid

8 Etanol Semua yang telah disebutkan di atas, flavonoid diglikosid,

tanin
Metode Penyarian

• Cara penyarian dapat dibedakan


menjadi infudasi, maserasi, perkolasi
dan penyarian berkesinambungan.
Dari keempat cara tersebut sering
dilakukan modifikasi untuk
memperoleh hasil yang lebih baik.
Separasi dan pemurnian
• Tujuan dari tahapan ini adalah
menghilangkan (memisahkan)
senyawa yang tidak dikehendaki
semaksimal mungkin tanpa
berpengaruh pada senyawa
berkhasiat yang dikehendaki, sehingga
diperoleh ekstrak yang lebih murni.
• Proses-proses pada tahapan ini adalah
pengendapan, pemisahan dua cairan
tak campur, sentrifugasi, filtrasi serta
proses adsorbsi dan penukar ion.
Pengeringan Ekstrak
• dilakukan pemekatan dengan cara
penguapan/evaporasi cairan pelarut tapi tidak
sampai pada kondisi kering, hanya sampai
diperoleh ekstrak kental/pekat.
Evaporator
Perhitungan rendeman
• Rendemen adalah perbandingan antara ekstrak yang diperoleh
dengan bobot simplisia awal. Rendemen dapat dihitung atas
dasar bobot basah, maupun bobot isolat terhadap bobot
ekstrak.

• Randeman = Berat ekstrak x 100 %


Bahan awal
Contoh perhitungan :
Berat ekstrak kental = 2,3 gram
Bahan awal = 20 gram
Randeman = ...???
• THANK YOU...............

Anda mungkin juga menyukai