Anda di halaman 1dari 21

GERD & GASTRITIS

Endang Sulistyaningsih
Organ – organ saluran pencernaan / GI
1.Orofaring : bagian dari saluran pencernaan dan saluran pernapasan yang
terdapat pada daerah belakang mulut
2.Esophagus : tabung yang berlubang / berongga yang mengangkut makanan
dan cairan dari tenggorokan ke lambung
3.Gaster : merupakan bagian dari traktus gastrointestinal pertama yang berada di
intra abdominal, terletak di antara esophagus dan duodenum
4.Duodenum / usus duabelas jari : bagian dari usus halus yang terletak setelah
lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (Jejunum) dengan panjang
25 – 38 cm
5.Jejunum / Usus kosong : bagian kedua dari usus halus , diantara usus duabelas
jari (Duodenum) dan usus penyerapan (ileum)
6.Ileum : bagian akhir dari usus halus yang secara aktif terlibat dalam fungsi
sistem pencernaan, berada diantara duodenum dan usus besar , berfungsi
menyedot makanan yang dicerna
7.Colon / usus besar : bagian usus antara usus buntu dan rectum, berfungsi
menyerap air dan feses
8.Rectum : organ terakhir dari usus besar pada beberapa jenis mamalia yang
berakhir di anus, berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses
9.Anus : merupakan bagian terakhir dari sistem pencernaan pada manusia dan
hewan, berfungsi sebagai tempat dikeluarkannya feses keluar tubuh
FUNGSI GI
Fungsi alat pencernaan, yaitu mengolah
makanan (mengunyah, mencerna,
menghaluskan, menyalurkan) menjadi zat – zat
gizi yang penting untuk diabsoprsi dan
membuang sisa – sisa yang sudah tidak
diperlukan (feses) melalui proses defekasi
(Buang Air Besar)
Penyakit – penyakit di GI
 Gastroesophageal Reflux Disease / GERD
 Gastritis / radang lambung
 Gastroenteritis / infeksi pada usus
 Tukak lambung / peptic ulcer
 Tumor / kanker gaster
 Pendarahan : hematometesis dan melena
GERD
GERD (Gastroesophageal Reflux
Disease )
Definisi GERD
 Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah gangguan
pencernaan yang ditandai dengan refluks asam lambung
berulang dalam jangka panjang. Refluks asam lambung
merupakan kondisi ketika asam lambung mengalir naik
kembali menuju kerongkongan.
 Asam lambung yang naik dapat mengikis dan menyebabkan

iritasi pada bagian dalam kerongkongan sehingga


menimbulkan sensasi nyeri ulu hati yang terasa panas seperti
terbakar pada tenggorokan (heartburn), serta rasa asam pada
mulut.
 Penyakit GERD atau asam lambung merupakan gangguan pada

sistem pencernaan yang mempengaruhi cincin otot atau katup


antara kerongkongan dan perut. Bagian otot ini dikenal juga
sebagai Lower Esophagus Sfingter (LES). 
Penyebab GERD
 Asam lambung naik ke kerongkongan (refluks asam
lambung) terjadi ketika otot kerongkongan bagian
bawah (otot LES) melemah.
 Otot LES seharusnya berkontraksi dan menutup

saluran ke kerongkongan setelah makanan turun ke


lambung. Bila otot ini lemah, kerongkongan akan
tetap terbuka dan asam lambung akan naik kembali
ke kerongkongan.
 Asam lambung dapat menyebabkan peradangan dan

iritasi pada dinding kerongkongan (esofagitis),


karena asam lambung termasuk jenis asam kuat
yang bersifat mengikis.
Gejala GERD
 Terasa seperti ada makanan yang tersangkut di
dalam kerongkongan, sulit menelan, serta cegukan.
 Mengalami sensasi panas seolah terbakar di dada
(heartburn), yang bisa menyebar sampai ke leher.
 Sakit atau nyeri pada ulu hati.
 Timbul rasa asam atau pahit di mulut.
 Ada cairan atau makanan yang naik dari dalam
perut ke bagian mulut.
 Masalah pernapasan, seperti batuk kronis dan asma.
 Suara serak.
 Sakit tenggorokan.
Faktor Resiko GERD
 Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
 Mengalami masalah pada jaringan ikat,
contohnya scleroderma.
 Mengosongkan perut dalam waktu yang lama.
 Makan makanan dalam jumlah banyak dalam satu waktu.
 Waktu makan yang terlalu dekat dengan waktu tidur.
 Terlalu banyak makan makanan pemicu asam lambung ,
seperti makanan pedas, asam, berlemak, dan digoreng.
 Minum kopi atau teh.
 Minum alkohol.
 Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti
aspirin, ibuprofen atau naproxen.
 Kebiasaan merokok
Diagnosis GERD
 Endoskopi : dilakukan dengan cara memasukkan sebuah tabung
lentur yang dilengkapi kamera kecil ke dalam kerongkongan.
 Esophageal manometry : dilakukan dengan memasukkan tabung
lentur ke dalam kerongkongan. Hasil tes akan menunjukkan
seberapa baik fungsi kerongkongan, termasuk apakah otot-
ototnya mampu menggerakkan makanan dengan lancar menuju
lambung.
 Pengukuran pH esofagus : Pemeriksaan ini dilakukan dengan
cara memasukkan monitor ke dalam kerongkongan guna
mengetahui kapan asam lambung naik kembali melewati
kerongkongan. Nilai pH (keasaman) akan menunjukkan
seberapa asam kondisi kerongkongan
 Tes pencitraan : Tes pencitraan dengan X-ray atau rontgen pada
sistem pencernaan dilakukan untuk melihat gambaran
keseluruhan kerongkongan, lambung, dan usus bagian atas.
Pengobatan GERD
 Antasida : Obat ini berguna untuk menetralisasi asam
yang ada dalam lambung dengan bantuan bahan kimia
alkali. Sifat basa dari obat antasida akan meningkatkan pH
lambung dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada
lambung akibat paparan asam.
 H-2 receptor blocker : Obat ini dapat mengurangi jumlah
asam lambung dengan menghambat kerja sel-sel
penghasil asam lambung, contoh obatnya : cimetidin,
famotidin, ranitidin dan nizatodin
 Penghambat Pompa Proton (PPI) : termasuk ke dalam
golongan obat yang berfungsi sebagai penghambat
produksi asam dan membantu memulihkan kondisi
kerongkongan yang mengalami iritasi akibat paparan
asam terus-menerus, seperti : lansoprazole, omeprazole
GASTRITIS
Definisi GASTRITIS
 Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung
mengalami iritasi, peradangan atau pengikisan.
 Gastritis merupakan suatu peradangan atau
perdarahan mukosa lambung yang dapat
bersifat akut,kronis dan difus (local).
 Peradangan ini dapat menyebabkan
pembengkakan lambung sampai terlepasnya
epitel mukosa suferpisial yang menjadi
penyebab terpenting dalam gangguan saluran
pencernaan. Pelepasan epitel dapat
merangsang timbulnya inflamasi pada lambung
Jenis Gastritis
Gastritis terbagi menjadi 2 jenis :
 Gastritis akut, adalah gastritis yang menyebabkan rasa nyeri, sakit

pada ulu hati yang datang secara tiba-tiba namun hanya


berlangsung sementara saja.
 Gastritis kronis, peradangan yang terjadi pada lambung

berlangsung dalam waktu yang lama. Menimbulkan nyeri ringan


namun perlahan, sering muncul kembali.
Berdasarkan sifatnya, Gastritis terbagi menjadi 2 :  
 Gastritis erosif

Jenis ini mengakibatkan lapisan dinding lambung mengalami


penipisan, memudar, kerusakan ringan, dan luka dalam pada
lapisan dinding lambung.
 Gastritis non erosif

non erosif, menyebabkan peradangan namun tidak disertai dengan


penipisan pada lapisan dinding lambung.
Penyebab Gastritis
 Efek samping konsumsi obat untuk mengurangi gejala
peradangan secara berkala
 Stres
 Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
 Reaksi autoimun
 Pertambahan usia
 Penyalahgunaan obat-obatan
 Infeksi bakteri dan virus
 Penyakit HIV/AIDS
 Refluks empedu
 Anemia pernisiosa
 Muntah kronis
Gejala Gastritis
 Panas dan nyeri di lambung
 Hilang nafsu makan
 Cepat merasa kenyang saat makan
 Perut kembung
 Cegukan
 Mual
 Muntah
 Sakit perut
 Gangguan saluran cerna
 BAB dengan tinja berwarna hitam pekat
 Muntah darah
Pencegahan Gastritis
 Jika seseorang rentan terhadap gejala gastritis, maka
sebaiknya mencoba mengubah porsi dan jadwal
makan.
 Mengubah porsi dan jadwal makan bisa dilakukan
dengan mengurangi porsi makan dari yang
sebelumnya, hal ini bertujuan agar jadwal makan jadi
lebih sering dari biasanya.
 Menghindari makanan berminyak, asam, atau pedas
 Alkohol juga bisa menyebabkan gejala gastritis,
sehingga harus dihindari.
 Pengendalian stres juga harus dilakukan agar bisa
terhindar dari penyakit ini.
Faktor Resiko Gastritis
 Konsumsi makanan dengan kadar pengawet dan garam
yang tinggi
 Konsumsi makanan berlemak dan berminyak berlebihan.
 Konsumsi makanan asam dan pedas berlebihan
 Konsumsi alkohol berlebihan dan dalam jangka panjang.
 Kondisi medis tertentu yang bisa menyebabkan sistem

kekebalan tubuh menurun.


 Penggunaan narkoba dan zat-zat berbahaya lainnya.
 Merokok
Pengobatan Gastritis
 Obat Antasida : Obat antasida, dapat mengatasi kondisi penyakit ini.
Obat ini digunakan untuk menetralkan asam lambung. Umumnya obat
antasida juga digunakan untuk mengatasi maag dan tukak lambung
karena efektif meredakan rasa nyeri. Beberapa obat yang dapat
dikonsumsi oleh pasien yaitu aluminium hidroksida dan magnesium
hidroksida.
 Obat Antibiotik : seperti amoxicillin, clarithromycin, tetracycline, dan
metronidazole biasanya diberikan untuk pasien penderita penyakit
akibat infeksi bakteri H.pylori.
 Obat Antihistamin 2 (H2 blocker) : Obat penghambat histamin 2, adalah
kelompok obat yang digunakan untuk meredakan gejala gastritis,
dengan cara menurunkan asam lambung, seperti : ranitidin, cimetidine,
dan famotidine.
 Obat Penghambat Pompa Proton (PPI) : Obat ini memiliki fungsi yang
sama dengan obat antihistamin 2, namun berbeda mekanisme kerja.
Contoh obat PPI adalah omeprazole, lansoprazole, esomeprazole.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai