Anda di halaman 1dari 37

DIARE &

Peptic Ulcer Disease


KELOMPOK 3
1. DESY PUSPITA SARI (2004019007)
2. INTAN ALMIRA (2004019003)
01
DIARE
DIARE adalah suatu kondisi dimana
seseorang buang air besar dengan
konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat
berupa air saja dan frekuensinya lebih
sering dari biasanya (tiga kali atau lebih)
dalam satu hari.
Berdasarkan lamanya diare dibagi
menjadi 2 yaitu:

1. DIARE AKUT adalah diare yang berlangsung kurang


dari 14 hari
2. DIARE KRONIS/PERSISTEN adalah diare yang
berlangsung lebih dari 14 hari
Berdasarkan Diare Bermasalah dibagi
menjadi 2 yaitu:

1. Disentri, yaitu diare dengan darah


dan lendir dalam feses.

2. Diare kronis/persisten
Tanda dan Gejala Diare

1. Frekuensi buang air besar melebihi normal


2. Kotoran encer / cair
3. Sakit / kejang perut, pada beberapa kasus
4. Demam dan muntah, pada beberapa kasus
Derajat Dehidrasi Diare

1. Diare tanpa dehidrasi Kehilangan cairan sekitar < 5 % berat badan. Tanda-tanda
balita tetap aktif, mata tidak cekung, minum seperti biasa, turgor kembali segera.

2. Diare dehidrasi ringan / sedang Kehilangan cairan sekitar 5-10% berat badan.
Tanda-tanda mata cekung, gelisah, rewel, rasa haus meningkat, turgor kembali
lambat.

3. Diare dehidrasi berat Kehilangan cairan sekitar >10% berat badan. Tanda-tanda
mata cekung, malas minum, lesu, tidak sadar, turgor kembali sangat lambat
>2detik.
PENYEBAB DIARE

 VIRUS
 BAKTERI
 PROTOZOA
MACAM DIARE INFEKSI
Disentri atau diare
dengan disertai darah
Diare berair atau
enterotoksigenik Penyebab utama :
Shigella spp,
Penyebab utama : virus Campylobacter jejuni,
dan enterotoksigenik E. nontyphoid, Salmonella,
coli dan enterohemorrhagic E.
coli
Komplikasi Diare

1.Umumnya akibat dehidrasi


2.Diare disentri umumnya memiliki komplikasi berat

Bentuk komplikasi : nyeri perut, pusing, kelelahan,


demam hingga menggigil, aneurisme, gagal ginjal akut,
kejang, sepsis, dll
Tata Laksana
Diare .
Tata Laksana
Diare Kronik .
Pengobatan Diare
• Cairan pengganti elektrolit (tentukan derajat dehidrasi terlebih dahulu)
• Pada kasus diare ringan dan sedang terapi rehidrasi oral
• Pada kasus berat terapi rehidrasi IV + antibiotik + antimotilitas

✘ penggunaan antibiotik tidak direkomendasikan


. pada kasus diare
ringan dan kondisi self-limited dan diare akibat virus, serta untuk
profilaksis
✘ Direkomendasikan Pada kasus diare berat, diare akibat traveling
keparahan sedang-berat, disentri yang disertai demam, dan diare
dengan hasil kultur positif
Terapi Oralit

 Oralit adalah campuran garam elektrolit seperti natrium klorida (NaCl), kalium
klorida (KCl), dan trisodium sitrat hidrat, serta glukosa anhidrat.

 Manfaat Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam


tubuh yang terbuang saat diare. Walaupun air sangat penting untuk mencegah
dehidrasi, air minum tidak mengandung garam elektrolit yang diperlukan untuk
mempertahankan keseimbangan elektrolit dalam tubuh sehingga lebih
diutamakan oralit. Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam Oralit
dapat diserap dengan baik oleh usus penderita diare.
Terapi Zinc

merupakan terapi tambahan disamping pemberian cairan


elektrolit
mekanisme : memperpendek durasi diare sekitar 27 jam
dosis : 20 mg/hari selama 10 hari
efek samping : rasa logam dan .muntah, pada dosis tinggi : nyeri
epigastrik , kelelahan
berikan obat zinc sekali sehari selama 10 hari berturut-turut
meskipun diare sudah berhenti untuk efektifitas obat zinc dalam
mempercepat kesembuhan, mengurangi parahnya diare dan
mencegah kambuhnya diare selama 2-3 bulan ke depan.
TERAPI ANTIMOTILITAS

 Obat : difenoksilat/atropine dan loperamide


 Mekanisme : mengatasi gejala pada diare berair dengan cara
menurunkan waktu transit fekal frekuensi BAB turun
.
 Mengatasi gejala pada kasus diare berair dengan tingkat
keparahan sedang
 Penggunaan loperamide tidak disarankan pada pasien dengan
disentri
Penggunaan antibiotik
Penting untuk mengetahui pola kuman :
✘ Pada daerah dengan resistensi fluorokinolon azitromicin efektif
untuk mengatasi kolera
.
✘ Pada pasien dengan infeksi ETEC antibiotic empiris
menurunkan keparahan dan durasi diare
✘ Terapi yang umumnya direkomendasikan : terapi jangka pendek
fluorokinolon
Pencegahan Diare

1. Hindari makanan atau minuman penyebab


diare/alergi
2. Hindari stres emosional
3. Menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi dari
pencemaran bakteri
4. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun
sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air
besar
Peptic Ulcer
Disease
ULKUS PEPTIKUM

Penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada lapisan


mukosa, sub mukosa sampai lapisan otot saluran cerna
yang disebabkan aktifitas pepsin dan asam lambung.

PUD berbeda dengan gastritis, luka pada ulcer (lebih besar


dari atau sama dengan 5 mm) dan meluas lebih dalam ke
lapisan otot saluran cerna.

DIPIRO ED 10th , 2017


Comparison of Common Forms of Peptic Ulcer

Dipiro Ed 11th , 2020


GEJALA

 Nyeri: perih, sakit, rasa terbakar


 Mual, muntah sendawa, kembung, rasa tidak
nyaman di daerah dada, anoreksia
Mual, muntah dan penurunan berat badan lebih
sering pada Gastric ulcer
MANAJEMEN TERAPI

TUJUAN:
• Menghilangkan gejala (nyeri)
• Menyembuhkan ulkus
• Mencegah komplikasi (ex : perdarahan)
• Mencegah kekambuhan

Untuk H. pylori:

• Eradikasi H. pylori
• Menyembuhkan ulkus
• Mencegah kekambuhan
TERAPI NON FARMAKOLOGIS

 Menghilangkan/mengurangi stres psikologis


 Stop merokok
 Stop penggunaan NSAID, termasuk aspirin
 Hindari makanan banyak bumbu rempah
 Hindari minum kopi, alcohol
 Pembedahan (jarang)
TERAPI FARMAKOLOGIS

Eradikasi H. pylori menggunakan kombinasi proton-pump


inhibitor + antibiotic
Anti-ulcer agents: H2RA, PPI, Sukralfat
 Antasida
Misoprostol
ALGORITMA PUD

Dipiro Ed 11th , 2020


REJIMEN ERADIKASI H.PYLORI
Obat 1 Obat 2 Obat 3 Obat 4

PPI-based 3 obat: (minimal 7 hari, disarankan: 10-14 hari)


Omeprazole 20 mg 2X1 Klaritromisin 500 mg 2X1 Amoksisilin 1 g 2X1 atau Metronidazol 500

atau Lansoprazole 30 mg 2X1

atau Pantoprazole 40 mg 2X1

atau Esomeprazole 40 mg 1X1

atau Rabeprazole 20 mg 1X1

Bismuth-based 4 obat
Omeprazole 40 mg 2X1 Bismuth subsalisilat 525 Metronidazol 250-500 mg Tetrasiklin 500 mg 4X1,
mg 4X1 4X1 atau Amoksisilin 500 mg
Atau PPI lain 4X1, atau Klaritromisin
250-500 mg 4X1
Atau H2RA (4-6 minggu)
Proton Pump Inhibitors

1.Mekanisme kerja:
• PPI bekerja dengan cara menghambat reaksi kimia antara
hidrogen, kalium, serta enzim adenosin trifosfatase. Sistem yang
dikenal juga sebagai ‘pompa proton’ ini terdapat pada sel-sel
penyusun dinding lambung yang memproduksi asam.
• Terhambatnya pompa proton membuat asam lambung tidak dapat
keluar ke lapisan lumen lambung. Dengan begitu, produksi asam
lambung pun menurun secara drastis sehingga gejala gangguan
pencernaan turut berkurang.
Proton Pump Inhibitors

Dosis:
 Omeprazole 20 mg 1X1
 Esomeprazole 20 - 40 mg
1X1
 Lansoprazole
30 mg 1X1
 Pantoprazole
40 mg 1X1
 Rabeprazole
20 mg 1X1
Menghilangkan gejala (2-4 minggu) dibandingkan
H2RA (4-8 minggu)
Proton Pump Inhibitors

•Efek samping:
 GI (mual, diare, nyeri abdomen), SSP (pusing, sakit
kepala), dizziness, headache), rash, gynecomastia,
↑ SGOT, SGPT
 Interaksi obat:
 Omeprazole menurunkan metabolisme diazepam,
phenytoin, warfarin (CYP2C9)
Histamine H2 Receptor Antagonist

Mekanisme kerja:
Mengurangi sekresi asam lambung sebagai akibat
penghambatan reseptor histamin-H2. 

Dosis:
Cimetidine: 300 mg 4x1, 400 mg 2x1, 800 mg 1x sehari
Ranitidine: 150 mg 2x1, 300 mg 1 x sehari
Famotidine: 20 mg 2x1, 40 mg 1 x sehari
Perlu penyesuaian dosis pada gagal ginjal
Histamine H2 Receptor Antagonist
Efek samping:
 GI (diare, konstipasi),
 SSP (confusion, sakit kepala, pusing, mengantuk),
rash
 Gynecomastia -> Cimetidine
 Hepatotoxicity -> Ranitidine
Sukralfat
 Mekanisme kerjanya dengan cara membentuk
lapisan pelindung pada tukak untuk
melindunginya dari infeksi dan kerusakan lebih
lanjut. Lapisan pelindung ini akan membantu
mempercepat proses penyembuhan tukak
(peradangan).
 Diminum pada keadaan lambung kosong (1 jam
sebelum makan)
 Hindari diminum bersamaan dengan antasida
dan H2RA
 Efek samping: Konstipasi, mulut kering, mual,
rash
Antasida
 Dengan cara menetralisir asam lambung. Obat ini
hanya bekerja saat kadar asam lambung meningkat.
 Terdiri dari : Aluminium Hidroksida, Magnesium Hidroksida
 Lama kerja : 30 menit pada lambung kosong; 2 jam
jika diminum setelah makan
 Efek samping:
Al3+: konstipasi (krn Al merelaksasi otot dan menunda
pengosongan lambung)
Pada gagal ginjal  toksisitas Al  encephalopathy
Mg2+: diare .
Misoprostol

 Melindungi lapisan saluran cerna dengan


menghambat sekresi asam, mengurangi volume
sekresi lambung, dan meningkatkan sekresi
bikarbonat serta lendir. 
 Diindikasikan untuk pencegahan NSAID-induced ulcer
 Efek samping: Diare, nyeri abdomen, kram: 20 %
 Konotraindikasi: wanita hamil
 Dosis : 800 mcg (terbagi dalam 2-4 X sehari)
 Durasi: 4-8 minggu
Monitoring/evaluasi terapi yang diperlukan untuk pasien

Follow-up: Monitor and Evaluate

• Resolution of PUD symptoms such as epigastric pain and dyspepsia


• Presence of adverse effects (eg, N/V/D (PPIs, H2RAs, metronidazole,
other antibiotics), headaches (PPIs and H2RAs)
• Patient adherence to treatment plan using multiple sources of information
• Monitor patient for symptoms of PUD recurrence, especially if their risk
factors change
* Collaborate with patient, caregivers, and other healthcare professionals.

(Dipiro Ed 11th , 2020)


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai