Anda di halaman 1dari 14

TENGGELAM

KELOMPOK 3
Yudistira Rusdi Leni Sri Rahayu Yuli Dirmayanti

Erniati Deswita Maharani Dahniar


PENDAHULUAN
Tenggelam biasanya didefinisikan sebagai kematian
akibat mati lemas (asfiksia) disebabkan masuknya cairan
kedalam saluran pernapasan. Istilah tenggelam harus
pula mencakup proses yang terjadi akibat terbenamnya
korban dalam air yang menyebabkan kehilangan
kesadaran dan mengancam jiwa.
Tenggelam ( Drawning ) adalah kematian yang disebabkan
oleh aspirasi cairan ke dalam pernapasan akibat
terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh ke dalam cairan.

Pengertian terbaru yang diadopsi World Health Organization


(WHO) tahun 2002 menyatakan bahwa tenggelam
merupakan suatu proses kejadian gangguan pernapasan
akibat perendaman (submersion) atau pencelupan
(immersion) dalam cairan.
PENYEBAB TENGGELAM
1. Musibah alam, seperti banjir atau tsunami.
2. Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang
angkutan air
3. Tidak bisa berenang.
4. Kelelahan dan kehabisan tenaga.
5. Kehilangan kontrol dan terjatuh ke dalam air yang lebih dalam
dan panik
6. Perahu atau kapal tenggelam
7. Terperangkap atau terjerat di dalam air
8. Dibawah pengaruh obat-obatan terlarang atau meminum
alcohol sewaktu berenang atau diatas kapal.
9. Kejang
10. Hypothermia
11. Trauma
12. Kecelakaan sewaktu menyelam
13. Bunuh diri
Jenis-Jenis Tenggelam
Jenis-jenis tenggelam antara lain:
1. Wet drowning
Pada keadaan ini cairan masuk ke dalam saluran pernapasan
setelah korban tenggelam
.2. Dry drowning
Pada keadaan ini cairan tidak masuk kedalam saluran
pernapasan, akibat spasme laring
.3.Secondary drowning
Terjadi gejala beberapa hari setelah korban tenggelam (dan
diangkat dari dalam air) dan korban meninggal akibat
komplikasi.
4. Immersion syndrome
Korban tiba-tiba meninggal setelah tenggelam dalam air
dingin akibat refleks vagal. Alkohol dan makan terlalu banyak
merupakan faktor pencetus.
GEJALA TENGGELAM
Orang yang tenggelam dapat menunjukkan tanda-tanda
berupa suara yang keluar akibat panik, dan gerakan tubuh
menggapai permukaan air atau untuk meminta
pertolongan. Pada korban tenggelam yang masih tertolong,
gejala yang nampak adalah:
Batuk-batuk
Muntah
Sesak napas
Nyeri dada
Area sekitar perut yang membengkak
Wajah yang membiru dan dingi
PENANGANAN PERTAMA PADA KORBAN
TENGGELAM
1. Prinsip pertolongan di air :

a). Raih ( dengan atau tanpa alat ).


b). Lempar ( alat apung ).
c). Dayung( menggunakan perahu mendekati penderita)
d). Renang (upaya terakhir harus terlatih dan menggunakan
alat apung ).
PENANGANAN PERTAMA PADA KORBAN
TENGGELAM
1. Prinsip pertolongan di air :

a). Raih ( dengan atau tanpa alat ).


b). Lempar ( alat apung ).
c). Dayung( menggunakan perahu mendekati penderita)
d). Renang (upaya terakhir harus terlatih dan menggunakan
alat apung ).
2. Penanganan Korban
- Pindahkan penderita secepat mungkin dari air dengan cara teraman.
- Bila ada kecurigaan cedera spinal satu penolong mempertahankan posisi
kepala,leher dan tulang punggung dalam satu garis lurus. Pertimbangkan
untuk menggunakan papan spinal dalam air, atau bila tidak memungkinkan
pasanglahsebelum menaikan penderita ke darat.
- Buka jalan nafas penderita, periksa nafas. Bila tidak ada maka upayakan
untuk memberikan nafas awal secepat mungkin dan berikan bantuan nafas
sepanjang perjalanan.
- Upayakan wajah penderita menghadap ke atas.
- Sampai di darat atau perahu lakukan penilaian dini dan RJP bila perlu.
- Berikan oksigen bila ada sesuai protokol.
- Jagalah kehangatan tubuh penderita, ganti pakaian basah dan selimuti.
- Lakukan pemeriksaan fisik, rawat cedera yang ada.
Segera bawa ke fasilitas kesehatan.
TAHAPAN PENYELAMATAN

1. Berteriak sekuat mungkin untuk menarik perhatian orang lain. Hal ini
dilaksankan untuk menambah bantuan.
2. Hubungi nomer telpon gawat darurat sesegera mungkin.
3. Lakukan penolongan seaman mungkin
4. Jangan masuk kelokasi tersebut tanpa pengamanan, kecuali anda
menegenallokasi. Bila tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri
sebaiknyacari bantuan. Lebih baik baik kehilangan satu orang dari
padakehilangan dua orang.
Maksudnya jangan menambah korban lebihbanyak.
5. Membawa korban kedaratan dan letakan ditempat yang aman.
6. Mengecek kesadaran korban dengan merangsang suara atau
merangsang nyeri. Jika korban tetep tidak sadarkan diri
lakukanpertolongan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dengan rumus C-A-B
7. Selanjutnya korban dibawa ke klinik atau rumah sakit terdekatuntuk
mendapatkan pertolongan yang intensif.
PENANGANAN KLINIK
Tersedianya sarana bantuan hidup dasar dan lanjutan
ditempat kejadian merupakan hal yang sangat penting karena
beratnya cedera pada sistem saraf pusat tidak dapat dikaji
dengan cermat pada saat pertolongan diberikan. Pastikan
keadekuatan jalan napas, pernapasan dan Sirkulasi. Cedera
lain juga harus dipertimbangkan dan perlu tidaknya
hospitalisasi ditentukan berdasarkan keparahan kejadian dan
evaluasi klinis. Pasien dengan gejala respiratori, penurunan
saturasi oksigen dan perubahan tingkat kesadaran perlu untuk
dihospitalisasi. perhatian harus difokuskan pada oksigenasi,
ventilasi, dan fungsi jantung. Melindungi sistem saraf pusat
dan mengurangi edema serebri merupakan hal yang sangat
penting dan berhubungan langsung dengan hasil akhir.
Catatan :

Penanganan korban tenggelam sebaiknya


memastikan terlebih dahulu kesadaran, system
pernapasan, denyut nadi, dan proses observasi
dan interaksi yang konstan dengan korban
TERIMA
KASIH
"Segala hal yang
menenggelamkan saya
Akhirnya mengajari saya
cara berenang."

Anda mungkin juga menyukai