Anda di halaman 1dari 50

SISTEM

BILANGAN

SISTEM DIGITAL
Tri Rahajoeningroem, MT
TUJUAN
 Mengetahui jenis-jenis sistem bilangan
 Memahami dan dapat melakukan konversi
antar sistem bilangan
 Memahami dan dapat melakukan operasi
sistem bilangan
PENDAHULUAN
 Sistem bilangan adalah cara untuk mewakili besaran dari
suatu item fisik
 Sistem bilangan yang banyak digunakan manusia adalah
bilangan desimal
 Logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen 2 keadaan
yaitu keadaan off (tidak ada arus) dan on (ada arus), konsep
ini yg dipakai dlm sistem bilangan biner, yg hanya
menggunakan 2 macam nilai untuk mewakili suatu besaran
nilai
 Disamping sistem bilangan biner, komputer juga
menggunakan sistem bilangan yg lain, yaitu sistem bilangan
oktal dan heksadesimal
DEFINISI
 Basis/Radik (r)
Banyaknya angka atau digit yang digunakan.
Contoh : sistem bilangan desimal memiliki 10 digit;
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9, maka r=10
 Bobot Bilangan
Tergantung dari radik dan susunan digit-digitnya.
Contoh : ratusan, puluhan, satuan, dsb.

 Digit/Bit
Sebuah simbol yang digunakan pada bilangan, untuk
menggambarkan nomor pada notasi posisional di sistem
bilangan
JENIS-JENIS BILANGAN
 Bilangan Desimal
Bilangan desimal mempunyai radik : r=10
Ke–10 digit-digitnya yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
 Bilangan Biner
Bilangan biner mempunyai radik : r=2
Ke–2 digit-digitnya yaitu : 0 dan 1
 Bilangan Heksadesimal
Bilangan heksadesimal mempunyai radik : r=16
Ke-16 digit-digitnya yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
a, b, c, d, e, f
a=(10)10 b=(11)10 c=(12)10 d=(13)10 e=(14)10 f=(15)10
JENIS-JENIS BILANGAN
 Bilangan Oktal
Bilangan oktal mempunyai radik : r=8
Ke-8 digit-digitnya yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

 Bilangan Duodesimal
Bilangan duodesimal mempunyai radik : r=12
Ke–12 digit-digitnya yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
t, dan e
t=(10)10 e=(11)10
KONVERSI BILANGAN BULAT
Bilangan Desimal  Bilangan Biner
Bilangan Desimal  Bilangan Heksadesimal

Bilangan Biner  Bilangan Desimal


Bilangan Heksadesimal  Bilangan Desimal

Bilangan Heksadesimal  Bilangan Biner


Bilangan Biner  Bilangan Heksadesimal

Bilangan Desimal  Bilangan Oktal


Bilangan Oktal  Bilangan Desimal
KONVERSI BILANGAN BULAT
 Bilangan Desimal  Bilangan Biner
Contoh :
Ubahlah bilangan (25)10 menjadi bilangan biner

Jawab :
25 : 2 = 12 sisa : 1
12 : 2 = 6 sisa : 0
6:2=3 sisa : 0
3:2=1 sisa : 1
1:2=0 sisa : 1

Jadi, (25)10 = (11001)2


KONVERSI BILANGAN BULAT
 Bilangan Desimal  Bilangan Heksadesimal
Contoh : Ubahlah (6699)10 menjadi bilangan
heksadesimal.
Jawab :

*MSD ditulis pertama dan LSD ditulis terakhir


KONVERSI BILANGAN BULAT
 Bilangan Biner  Bilangan Desimal
Contoh :
Ubahlah bilangan (1101)2 menjadi bilangan desimal

Jawab :
1 X 23 + 1 X 22 + 0 X 21 + 1 X 2o = 13

Jadi, (1101)2 = (13)10


KONVERSI BILANGAN BULAT
 Bilangan Heksadesimal  Bilangan Desimal
Contoh :
Ubahlah bilangan (789)16 menjadi bilangan desimal

Jawab :
Kalikan setiap digit yang ada dengan 16 dari digit
terakhir sampai digit pertama pangkat dimulai dari 0
dan terus bertambah.

7 X 162 + 8 X 161 + 9 X 16o = (1929)10


KONVERSI BILANGAN BULAT
 Bilangan Heksadesimal  Bilangan Biner
Contoh :
Ubahlah bilangan (493)16 menjadi bilangan biner

Jawab :
( 4 9 3 )16 = (10010010011)2
0100 1001 0011

Jadi, (493)16 = (10010010011)2


KONVERSI BILANGAN BULAT
 Bilangan Biner  Bilangan Heksadesimal
Contoh :
Ubahlah bilangan (10010010011)2 menjadi bilangan
heksadesimal

Jawab :
(10010010011)2 = (493)16
4 9 3

Jadi, (10010010011)2 = (493)16


KONVERSI BILANGAN BULAT
 Bilangan Desimal  Bilangan Oktal

 Bilangan Oktal  Bilangan Desimal


KONVERSI BILANGAN BULAT
 Bilangan Oktal  Bilangan Biner
KONVERSI BILANGAN BULAT
 Bilangan Biner  Bilangan Oktal
BILANGAN PECAHAN
BILANGAN PECAHAN
BILANGAN PECAHAN
BILANGAN PECAHAN
BILANGAN PECAHAN
LATIHAN KONVERSI BILANGAN BULAT

 Desimal ke oktal : 1368 =?


 Biner ke octal : 1010110 = ?
 Hexadecimal ke decimal : 1A2B= ?
 Octal ke Hexadesimal : 725 = ?
 Desimal ke biner : 9875=?
 Biner ke octal : 110011101 = ?
 Hexadecimal ke oktal : 493 = ?
 Desimal ke Hexadesimal : 4689 = ?
 Desimal ke biner : 98,575=?
 Desimal ke oktal : 1368,25 =?
OPERASI BILANGAN
OPERASI PENJUMLAHAN
OPERASI PENJUMLAHAN
 Bilangan Heksadesimal
Penjumlahan bilangan heksadesimal dapat dilakukan
secara sama dengan penjumlahan bilangan oktal, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
 tambahkan masing-masing kolom secara desimal
 ubah dari hasil desimal ke heksadesimal
 tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil heksadesimal
 kalau hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari dua
digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk
penjumlahan kolom selanjutnya.
OPERASI PENJUMLAHAN
 Bilangan Oktal
Langkah-langkah penjumlahan oktal :
 tambahkan masing-masing kolom secara desimal
 ubah dari hasil desimal ke octal
 tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal
 kalau hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari dua
digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk
penjumlahan kolom selanjutnya.
OPERASI PENGURANGAN

Dengan Cara Biasa

Dengan Cara Komplemen


-Komplemen 1
-Komplemen 2
OPERASI PENGURANGAN
PENGURANGAN DENGAN CARA
BIASA
 Pengurangan Biner

0
1
1 0 1 1
0 1 1 1

0 1 0 0
 Pengurangan Heksadesimal
4 7 5
2 b c

3 16+6
4 7 16+5
2 11 12

1 11 9

4 7 5
2 b c

1 b 9
PENGURANGAN DENGAN CARA
KOMPLEMEN
PENGURANGAN DENGAN CARA
KOMPLEMEN
PENGURANGAN DENGAN CARA
KOMPLEMEN
 Operasi pengurangan dapat dilakukan dengan
operasi penjumlahan.
 X=7–4  operasi pengurangan
 X = 7 + (-4)  operasi penjumlahan dengan
bilangan negatif.
 (-4)  bilangan negatif.
 Keuntungannya: baik penjumlahan maupun
pengurangan dilakukan pada satu rangkaian
yang sama.
BILANGAN KOMPLEMEN UNTUK MENYATAKAN
BILANGAN NEGATIP

Cara menyatakan suatu bilangan negatif


-pertama dengan “Tanda Modulus” (Sign Modulus Notation).
-kedua dengan “Komplemen”-nya (Complement Notation).

Bilangan komplemen adalah bilangan yang ditambahkan di


sebelah kiri (MSB) yang merepresentasikan tanda negatif.

Untuk bilangan desimal dipakai digit 9 sebagai tanda bilangan


negatif dan digit 0 sebagai tanda bilangan positip.

untuk bilangan biner, dipakai digit 1 sebagai tanda bilangan


negatif dan digit 0 sebagai tanda bilangan positip.

Bilangan biner negatif dapat direpresentasikan dengan


komplemen 1 dan komplemen 2
KOMPLEMEN 1 – BILANGAN BINER
 Contoh:
 Kerjakan dalam biner komplemen 1 operasi berikut 7-4 = ?

 Jawab:
 Cari komplemen 1 dari -4:
 4 ==> 0100
 Tambahkan tanda positif (0) di MSB  00100
 Baliklah bilangan tersebut 00100  11011
  Jadi komplemen 1 dari -4 = 11011

 Lakukan operasi penjumlahan: 00111 + 11011 = 1 00010


 Tambahkan dengan 1 jadi 1 00011
 Abaikan 1 yg paling kiri karena diawal kita bekerja dengan 5 bit
saja,
 Jadi 7-4 = 00011
KOMPLEMEN 2 – BILANGAN BINER
 Contoh:
 Kerjakan dalam biner komplemen 2 operasi berikut 7-4 = ?

 Jawab:
 Cari komplemen 2 dari -4:
 4 ==> 0100
 Tambahkan tanda positif (0) di MSB  00100
 Baliklah bilangan tersebut 00100  11011
 Tambahkan biner 1 sehingga didapat 11100
  Jadi komplemen 2 dari -4 = 11100

 Lakukan operasi penjumlahan: 00111 + 11100 = 1 00011


 Abaikan 1 yg paling kiri karena diawal kita bekerja dengan 5 bit
saja,
 Jadi 7-4 = 00011
OPERASI PERKALIAN
 Bilangan Biner
OPERASI PERKALIAN
 Bilangan Biner
CONTOH

3. (1110)2 X (1100)2 = (10101000)2


CONTOH
7. (16)8 X (14)8 = (250)8
CONTOH
11. (AC)16 X (1B)16 =(1224)16
OPERASI PEMBAGIAN
 Bilangan Biner

,
CONTOH

4. (101)2 / (1111101)2 = (11001)2


CONTOH

8. (250)8 / (14)8 = (16)8


CONTOH

12. (1214)16 / (1B)16 =(AC)16

Anda mungkin juga menyukai