Anda di halaman 1dari 9

PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN

ALAT INSTRUMEN
PENGERTIAN

Pemeliharaan/ perawatan instrumen adalah suatu proses/ usaha yang dilakukan untuk
memelihara dan merawat instrumen yang memerlukan kepedulian spesifik, serta pilihan yang
selektif dalam mensucihamaan untuk mencapai proses sterilisasi yang efektif.
Prinsip dasar yang harus dijadikan standarisasi bahwa instrumen bedah diperlukan sama baik
yang berpotensi atau tidak berpotensi HIV AIDS, HbsAg(+)
TUJUAN CARA PERAWATAN INSTRUMEN

a. Mempertahankan instrumen agar tahan a. Gunakan instrumen sesuai dengan


lama fungsinya
b. Membutuhkan ketelitian dan pemahaman b. Pisahkan instrumen tajam, halus dengan
petugas yang kasar
c. Perawatan dan pemeliharaan yang baik dan c. Buat tempat khusus/ beri lapisan waktu
benar akan memperpanjang usia instrumen sterilisasi
lebih dari 10 tahun d. Segera bersihkan instrumen dari darah,
pada permukaan / celah
e. Jangan biarkan darah mengering pada
instrumen
Tahap-Tahap Memproses Pemeliharaan/ Perawatan Instrumen

1. Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah upaya mengurangi atau menghilangkan kontaminasi oleh mikroorganisme pada orang,
peralatan, bahan dan ruang melalui desinfeksi dan sterilisasi dengan cara fisik dan kimiawi.
Tujuan :
a. Untuk menurunkan transmisi penyakit dan mencegah infeksi pada alat-alat instrumen yang telah dilakukan
pencucian
b. Untuk mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau permukaan lingkungan
c. Untuk membuang kotoran yang tampak
Proses dekontaminasi dilakukan dengan cara antara lain:
d. Gunakan larutan klorin 0,5%, alcohol 70%, atau fenolik 0,5-3%
e. Gunakan tempat merendam yang terbuat dari plastic, hal ini untuk mencegah agar alat-alat khususnya pisau
tidak menjadi tumpul karena bersentuhan dengan container logam. Selain itu juga bisa terjadi reaksi kimia
antara 2 logam pada saat peredaman dan menimbulkan terjadinnya karat
f. Jangan merendam instrumen logam yang berlapis elektro (tidak 100% logam antri karat), tetapi cukup
dibersihkan/dilap saja
g. Lama perendaman antara 10-20 menit, semua alat harus terendam
h. Petugas harus menggunakan alat-alat pelindung antara lain sarung tangan dan masker
2. Proses Pembersihan atau Pencucian
Pencucian adalah cara paling efektif untuk menghilangkan sebagian besar mikroorganisme pada peralatan
atau perlengkapan yang kotor atau yang sudah digunakan

Pencucian dibagi menjadi 2 yaitu mencuci secara manual dan mencuci secara mekanis

a. Mencuci Secara Manual b. Mencuci Secara Mekanis


Beberapa macam alat atau instrumen yang lembut atau rumit perlu - Menggunakan mesin cuci dapat meningkatkan produktifitas,
dicuci secara manual direndam. Pada proses ini alat istrumen harus:
lebih besar dan lebih aman bagi pekerja. Dasar proses
Dicuci didalam air untuk mencegah penguapan jika alat dapat pembersihan, Prosedur umum saat membersihkan peralatan
tenggelam atau terendam
yaitu:
Dicuci menurut aturan dari produsen jika alat tidak dapat tenggelam
- Faktor yang mempengaruhi pembersihan (waktu, suhu,
atau terendam
bahan kimia, dan tekanan mekanis)
Dicuci dengan alat antigores untuk mecegah kerusakan pada alat. Alat-
alat dengan lumens atau berlubang kecil-kecil harus dibersihkan - Metode pembersihan
dengan sikat dengan diameter yang tepat. Ingat bahwa sikat ini harus
- Tipe kotoran
didisinfeksi atau disterilkan setiap hari.
Dibilas dengan air kran yang mengalir dengan suhu 40°C - 55°C untuk
menghilangkan detergen, lebih baik lagi jika menggunakan air Ada 2 jenis bahan pembersihan yaitu asam dam basa.
deionisasi atau air suling
Formulasi kimia untuk bahan pembersih asam dan basa
Setelah dicuci dan dibilas, dikeringkan dulu sebelum dilubrikasi (dengan digunakan sesuai dengan tipe peralatan, pencampuran
parafin), didisinfeksi atau disterilkan
bahan, dan metode pembersihan
3. Pembilasan
Fungsi utamannya adalah untuk memastikan semua instrumen bersih dari sisa-sisa
kotoran dan desinfektan dengan sempurna untuk menghindari terjadinnya korosip pada
instrumen.

Cara-cara pembilasan pada instrumen bedah yaitu:


a. Jangan merendam instrument
b. Semua celah harus dibersihkan
c. Gunakan cleaning pistol untuk membersihkan bagian dalam
d. Bilas seluruh perawatan dibawah air mengalir
e. Siram dan alirkan air melalui semua channel
4. Pengeringan

Sangat penting untuk melakukan pengeringan setelah pencucian, dalam rangka


mencegah kontaminasi ulang.
Pengeringan dapat dilakukan secara manual maupun otomatis. Pengeringan
manual menggunakan kain atau udara bertekanan, saat meggunakan kain,
gunakan jenis kain yang lembut yang terbuat dari bahan mudah menyerap atau
serat selulosa. Pastikan serat-serat kain tidak tertinggal pada permukaan atau
bagian dalam peralatan kesehatan.
Pengeringan secara otomatis menggunakan lemari pengering (drying cabinet).
Siklus pengeringan berlangsung antara 25 menit hingga 2 jam, tergantung jenis
dan bahan peralatan kesehatan yang dikeringkan. Peralatan kesehatan yang
berbeda dapat dimasukan dalam lemari pengering yang sama, namun pastikan
peralatan kesehatan memiliki karakteristik bahan yang sama.
5. Lubrikasi
Fungsi utamannya adalah melumasi instrumen dengan minyak khusus untuk mencegah terjadinya
kerusakan, pengkaratan, penuaan dan diharapkan instrument dapat berfungsi dengan baik dan
bertahan lebih lama. Larutan lubrikan sebaiknya larut dalam air dan memiliki keterangan dapat
dilakukan sterilisasi. Bahan mineral, silikon dan oli mesin tidak dapat digunakan, karena
menghambat proses penetrasi uap air pada proses sterilisasi.

6. Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses penghancuran semua bentuk kehidupan mikroorganisme termasuk spora
dengan cara fisika / kimia.
Tujuan sterilisasi adalah:
a. Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai
b. Mencegah peralatan cepat rusak
c. Mencegah terjadinnya infeksi silang
d. Menjamin kebersihan alat
e. Menetapkan produk akhir dinyatakan sudah steril dan aman digunakan pasien
Syarat-syarat mensterilkan alat kesehatan Ada beberapa cara penyimpanan sterilisasi meliputi:
meliputi: 1. Simpan dalam keadaan bersih dan kering

a. Sterilisasi peralatan yang berkaitan dengan 2. Jangan membuka kearah sinar matahari secara
perawatan pasien secara fisik dengan langsung

pemanasan pada suhu kurang lebih 121°C 3. Simpanlah pada tempat yang telah di tentukan,
selama 30 menit atau pada suhu 134°C selama gunakan instrumen tray systems

13 menit dan harus mengacu pada petunjuk


pengguna alat sterilisasi yang digunakan. Ruang penyimpanan barang sterilisasi adalah:

b. Sterilisasi harus menggunakan desinfektan 1. Penerangan harus memadai


yang ramah lingkungan 2. Suhu antara 18°C- 22°C dan kelembaban 35%- 75%

c. Petugas sterilisasi harus menggunakan alat 3. Dinding dan lantai ruangan terbuat dari bahan yang halus,
pelindung diri dan menguasai prosedur kuat sehingga mudah dibersihkan

sterilisasi yang aman 4. Item steril disimpan pada jarak 19- 24 cm dari lantai dan
minimum 43 cm dari langit-langit serta 5 cm dari dinding
d. Hasil akhir proses sterilisasi untuk ruang
5. Lokasi ruang penyimpanan steril harus jauh dari lalulintas
operasi dan ruang isolasi harus bebas dari
utama, jendela/ pintu sesedikit mungkin dan terisolasi
mikroorganisme hidup
6. Cek tiap hari batas waktu sterilisasi

Anda mungkin juga menyukai