Anda di halaman 1dari 16

PSIKOLOGI INOVASI

KULIAH KE-3

PENGANGGURAN DI INDONESIA
Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

1
Topik utama dalam psikologi inovasi
• Pengelolaan SDM untuk masa sekarang & masa depan.
Why?
• Kualitas SDM = ukuran bagi kualitas bangsa,
organisasi, masyarakat, atau pun suatu keluarga.

• Bagaimana dg SDA?
• SDM rajin beri sesuatu (ilmu, ketrampilan,
pengetahun) pd org lain = kemamp terasah, kualitas
tinggi.
• Contoh = Singapura miskin SDA, tapi SDM bagus

2
Pencari kerja di job fair Jakarta

3
SDM Indonesia?
• Peringkat mutu SDM rendah, kalah dg
Vietnam, Filipina & Malaysia, sedikit lebih baik
drpd negara2 Afrika.
• Terlihat pd: Angka pengangguran yang sangat
tinggi terutama di kalangan usia produktif.
• Pengangguran di kalangan sarjana?
• Dampak pengangguran pada situasi sosial?

4
Pengangguran di Indonesia

5
Mengapa angka pengangguran tinggi?
1). Alasan eksternal
a) Ada resesi ekonomi,
=> Perang: banyak organisasi merumahkan karyawan
=> Harga minyak dunia turun
b) Tidak ada ijin dari pasangan karena alasan: mengasuh
anak, nilai-nilai budaya.
c) Situasi daerah yang membahayakan, terutama bagi
pekerja malam, perempuan
d) Perubahan gaya membeli, sebagai akibat kemajuan
teknologi. Konsumen lebih suka membeli secara online
daripada offline
e) Populasi menua: Perubahan selera konsumen
6
Mengapa pengangguran tinggi?
f). Pertambh pendduk meningkat tapi peluang kerja tetap.
Ekonomi negara tidak berkembang.
=> Presiden tidak mampu menciptakan peluang kerja
nasional
=> Korupsi meningkat. Indonesia ada pada peringkat 90
dari 176 negara yang disurvey (jauh di bawah
Singapura, Thailand, Malaysia).
=> Sulit & lama perijinan bangun pabrik

g). Faktor dlm organisasi


=> Alasan primoridal dalam organisasi: gender, etnis &
umur tertentu yang disukai organisasi.
=> Organisasi bangkrut karena tidak peduli pada
kemajuan teknologi.
=> Akreditasi Kampus & Prodi rendah. 7
Mengapa pengangguran tinggi?
h). Perubahan pola migrasi penduduk.
=> Negara berkembang: Urbanisasi tinggi
=> Negara maju: Lebih banyak bekerja di daerah asal /
dari rumah, namun bisnis utama tetap di kota. Media:
internet.

i). Political factor


=> DPR tidak perhatikan rakyat.
=> Partai banyak yang berafiliasi dengan radikalis,
sehingga negara kacau.
=> Bisnis ala saracen marak, sehingga rasa curiga
tentang SARA meningkat.
=> Banyak demonstrasi buruh yg dipicu hoax.
8
Mengapa pengangguran tinggi?

9
Mengapa angka pengangguran tinggi?
2. Alasan internal (situasi dalam individu)

*) Kurang kemampuan, shg tidak ada organisasi yg bisa


mempekerjakannya bahkan untk pekerjaan yg paling
rendah. Kemampuan kita setara dengan setengah UMR,
maka tidak akan ada organisasi yg mau mempekerjakan
kita karena sistem penggajian organisasi diatur oleh
pemerintah.

*) Merasa tidak ada pekerjaan yg sesuai / tidak fleksibel/


pemilih dalam hal: gaji rendah, lokasi jauh/terasing,
waktu kerja malam, jenis pekerjaan tidak sesuai dg
ijasah & ketrampilan yg dimiliki.
10
Mengapa angka pengangguran tinggi?
*) Merasa tidak perlu bekerja, semua kebutuhan sudah
tercukupi melalui keluarga, tunjangan pengangguran
(pra-kerja)
*) Kurang informasi ttg pekerjaan: tidak bisa bergaul,
kemampuan IT kurang.
*) Kemampuan akademik kurang: IP rendah, SKPI (Surat
Keterangan Pendamping Ijasah) kosong, tidak punya
prestasi akademik & non-akademik.
*) Rasa percaya diri rendah
*) Kurang luas relasinya: Inferior, kuper.
*) Tidak mau ambil risiko
=> Enggan kerja di luar Jawa.
=> Enggan ber-LDR. 11
Alasan internal tuk pengangguran
• Gengsi (tidak mau kerja kasar) WHY? Mengapa orang
Indonesia yang sedang berada di luar negri mau kerja
kasar? Misalnya sebagai penjaga toko, penjaga bayi,
tukang parkir, dsb.
• Tidak mau jadi relawan (berdasarkan persepsi bhw
kerja ya harus dibayar)
• Kurang inisiatif hanya cari pekerjaan yang diiklankan.
Padahal cari pekerjaan harus berani coba2 lamar
pekerjaan, meski pershn itu tidak buka lowongan
• Kurang ketrampilan IT.

12
Relawan pendidikan

13
Sarjana mau kemana?

14
Topik diskusi Psi. Inovasi
1). Situasi kantor masa pandemi tidak menyenangkan karena
hampir bangkrut. Agar bisa bertahan hidup (resiliensi) kita
harus dapat pekerjaan ekstra / tambahan uang. Apa saja
kiatnya?
2). Situasi skg tidak menyenangkan krn banyak
pengangguran sarjana. Agar sarjana UP45 tidak
menganggur, maka apa saja potensi di UP45 yang bisa
dijadikan alat untuk menggali potensi mahasiswa agar
kelak menjadi SDM unggul? – resiliensi ketenagakerjaan.
3). Terlalu banyak lakukan kegiatan pengabdian masyarakat
bisa membuat frustrasi, krn tidak ada uangnya. Apa strategi
resiliensi untuk menghubungkan kegiatan pengabdian
tersebut dg keberadaan uang?
15
Apa saja referensinya?
• Gewati, M. (2016). Kenapa lulusan perguruan tinggi
makin susah mendapat pekerjaan? Kompas.com.
http://edukasi.kompas.com/read/2016/04/23/17424
071/Kenapa.Lulusan.Perguruan.Tinggi.Makin.Susah.Me
ndapat.Pekerjaan
• Kiyosaki, R. T. & Lechter C.P.A.S.L. (2002). Rich dad,
poor dad. (Cetakan ke-9). Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
• Kompas. 2003. Pengangguran masih suram hingga
tahun 2008. 10 September, halaman 1-11.
• Schmidt, S. A. & Sujansky, J. G. 1999). Training
games for managing change. New York: McGraw-Hill.
• Shinta, A. (1996). Manajer vs tukang sapu. Dalam
Yogya Post. 20 Maret, halaman 7.
16

Anda mungkin juga menyukai