Anda di halaman 1dari 82

STERILISASI

Achlish Abdillah,S.ST, M.Kes.


Sterilization Set Machine

Plasma
Plasma Sterilizer
Sterilizer Ethylene
Ethylene Oxide
Oxide
• Pasien dan nakes berisiko mendapatkan infeksi
jika tidak melaksanakan tindakan pencegahan
infeksi
• Infeksi nosokomial dapat dicegah / dikendalikan
dengan beberapa strategi pencegahan infeksi
• Salah satu strategi pencegahan infeksi adalah
dekontaminasi, pembersihan, disinfeksi dan
sterilisasi

Pendahuluan
Penanganan Alat Kesehatan Steril

• Alat kesehatan (UU 23 th 1992) :


Instrumen, apparatus, mesin, implan yg mengandung
obat, digunakan untuk mencegah, diagnosa,
menyembuhkan & meringankan penyakit, merawat
orang sakit serta memulihkan kesehatan manusia & /
membangun struktur dan memperbaiki fungsi tubuh
• Alat Kesehatan :
1. Non steril co : plester, cruck
2. Steril, ada 2 :
• Disposable use : cateter, jarum, syringe
• Reusable  dipakai berulang-ulang – cycle
Tujuan dekontaminasi alat yang
aman

Memutus mata rantai penularan infeksi


dari peralatan medis kepada pasien,
petugas kesehatan, pengunjung dan
lingkungan rumah sakit

6-5
Pengertian
A. Pembersihan:
Suatu proses untuk menghilangkan kotoran
yang terlihat atau tidak terlihat pada
peralatan medis / objek dengan
menggunakan air mengalir, sikat detergen
sehingga kotoran / bahan organik hilang
dari permukaan.

6-6
B. Disinfeksi:
Suatu proses untuk menghilangkan /
memusnahkan mikroorganisme virus,
bakteri, parasit, fungi dan sejumlah spora
pada peralatan medis / objek dengan
menggunakan cairan disinfektan.

6-7
C. Sterilisasi:
Suatu proses menghilangkan/memusnahkan
semua bentuk mikroorganisme pada peralatan
medis / objek termasuk endospora yang dapat
dilakukan melalui proses fisika dan kimiawi
dengan menggunakan alat sterilisator
6-8
Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)
 DTT merupakan perlakuan minimun yang
direkomendasikan oleh CDC.
• DTT dapat membunuh semua
mikroorganisme, kecuali endospora.
Cara:
• Rebus dalam air mendidih selama 20 menit
• Rendam dalam larutan kimiawi:
Glutaraldehyde, Hydrogen Peroksida 6-9
Klasifikasi alat-alat medis menurut
Dr. Earl Spaulding

• Peralatan Kritis
• Peralatan semi kritis
• Peralatan non kritis
6-
10
Peralatan medis yang masuk kedalam
jaringan tubuh steril atau sistem pembuluh
darah. Pengelolaan peralatan dengan cara
sterilisasi
Contoh: instrumen bedah, kateter
intravena, kateter jantung, dll

Peralatan kritis 6-11


Peralatan Semi Kritis
Peralatan yang masuk / kontak dengan
membran mukosa tubuh. Pengelolaan
peralatan medis dengan disinfeksi
tingkat tinggi.
Contoh: endotracheal tube, endoscopi,
nasogastric tube

6-12
Peralatan medis yang kontak dengan
permukaan kulit yang utuh. Pengelolaan
peralatan medis dengan cara disinfeksi
tingkat intermediate / tingkat rendah
Contoh: Tensimeter, stetoscope, bedpan,
urinal, linen, apron.

Peralatan Non Kritis 6-13


Dekontaminasi Alat Kes Habis Pakai
CLEANING (Pembersihan)
Air+deterjent atau enzymatic

Bilas Pakai air bersih

Disinfeksi (klorin/Na-hipoklorit 0,05%: 20 – 30 menit)

Bilas Pakai air steril

Sterilisasi Disinfeksi tingkat


Disinfeksi tingkat rendah
(peralatan kritis) tinggi
(peralatan non kritikal)
Masuk dalam pembuluh (peralatan semi
kritikal) Hanya pada permukaan tubuh
darah/jaringan tubuh
yang utuh
Instrumen bedah Masuk dalam mucosa 6-14
tubuh Tensi meter, termometer
Endotracheal tube,
NGT
• Alat medis habis pakai
• Permukaan meja / permukaan lain yang
tercemar / tumpahan darah atau cairan
tubuh pasien
• Linen bekas pakai yang tercemar
darah / atau cairan tubuh pasien

Indikasi Dekontaminasi 6-15


Prosedur dekontaminasi permukaan yang tercemar
darah atau cairan tubuh pasien

1) Cuci tangan
2) Pakai APD: sarung tangan, apron, masker, kaca mata
3) Serap darah/cairan tubuh sebanyak-banyaknya
dengan kertas/tisu
4) Buang kertas/tisu penyerap kedalam kantong sampah
medis
5) Bersihkan daerah bekas tumpahan dengan larutan
klorin 0.5 %
6) Buka sarung tangan
6-16
7) Cuci tangan
PEMBERSIHAN

Cara pembersihan
• Manual
• Mesin
6-17
Prosedur Pembersihan Cara
Manual
1) Cuci tangan
2) Pakai APD : sarung tangan, apron, masker, kaca mata
3) Bilas alat medis yang telah didekontaminasi dengan
air mengalir
4) Lepaskan/buka alat medis yang dapat dilepas
5) Sikat perlahan-lahan alat medis dari setiap permukaan
termasuk gerigi dan lekukan
6) Bilas sampai bersih dalam air hangat
7) Bersihkan sikat dan bak pencuci
8) Keringkan alat medis dengan kain atau di udara
9) Buka sarung tangan dan alat pelindung lain 6-18
10) Cuci tangan
PENGEMASAN
• Ditujukan untuk mengamankan paska
sterilisasi agar terjaga efektifitas alat-alat
medis pada saat digunakan untuk perawatan
pasien
• Tanggung jawab unit pelayanan sterilisasi
sentral
6-
19
Tujuan pengemasan

• Mempertahankan sterilitas peralatan


medis sampai waktu penggunaan.

6-
20
Syarat Bahan Pengemasan
• Sesuai dengan metoda sterilisasi yang dipakai.
• Dapat menahan mikroorganisme dan bakteri.
• Kuat & tahan lama.
• Mudah digunakan.
• Tidak mengandung racun.
• Segel yang baik.
• Aman & mudah dibuka.
• Masa kadaluarsa.
6-
21
• Menggunakan tape indikator
• Segel harus dibuat sedemikian rupa sehingga
apabila dibuka fungsi segel menjadi hilang
• Harus secara rapat, menggunakan segel panas
atau segel kertas.
Penyegelan kemasan 6-
22
Jenis bahan kemasan

1.Linen
2.Kertas
3.Plastik film
4.Kombinasi plastik film dan kertas
6-
23
Jenis bahan kemasan
1.Linen
• Tidak dianjurkan di-blech.
• Bukan dari bahan kanvas / tebal & kaku.
2.Kertas
• Hanya satu kali pakai.
• Harus bersifat menolak/tidak mengabsorpsi
air.
• Harus mempunyai sifat penghalang bakteri
yang baik. 6-
• Harus bebas dari materi toksik. 24
Jenis bahan kemasan

3. Plastik film
• Film plastik tidak dapat menyerap air (cairan/uap)
• Tidak bisa digunakan utk sterilisasi uap
• Dikombinasikan dgn Kertas pada salah satu sisinya
apabila untuk sterilisasi uap
• Polyethylene dpt menyerap Ethylene Oxide
• Bahan PVC (Polyvinyl Chloride) tdk menyerap EO 
tidak direkomendasikan untuk sterilisasi EO.
4. Kombinasi plastik film dan kertas
6-
25
Persiapan kemasan
• Nama alat yang akan dikemas
• Langkah penyiapan dan disortir alat
• Metode sterilisasi yang digunakan
• Cara penempatan item yang benar dalam
kemasan
• Cara penempatan indikator kimia internal dan
eksternal
• Metode penyegelan kemasan
• Cara penempatan kemasan dalam chamber6-
• Cara penyimpanan yang benar. 26
STERILISASI

• Sterilisasi sebaiknya dilaksanakan disuatu


unit tersendiri yang disebut pelayanan
sterilisasi sentral (CSSD)
• Dekontaminasi, pembersihan, dan
disinfeksi dapat dilakukan di ruangan atau
di unit pelayanan sterilisasi sentral (CSSD).
6-
27
Tujuan Pelayanan Sterilisasi Sentral

Menyediakan alat-alat medis yang steril


Membantu mencegah terjadinya infeksi
nosokomial
Menjamin kualitas sterilisasi
Efisiensi tenaga, bahan dan alat
6-
28
Persyaratan Pelayanan Sterilisasi
Sentral

Bagan organisasi yang jelas, menggambarkan


alur tanggung jawab dan komunikasi dengan
unit-unit yang memerlukan pelayanan
sterilisasi
Unit sterilisasi harus dipimpin oleh seorang
yang memahami tentang seluruh prosedur
pemrosesan alat 6-
29
Persyaratan Pelayanan Sterilisasi
Sentral

 Ada prosedur tertulis mengenai proses


dekontaminasi, pencucian, pengemasan dan
sterilisasi semua alat-alat medis
 Ada loket terpisah antara penerimaan alat-alat medis
kotor dan penyerahan alat-alat medis steril
 Ada ruangan tempat penyimpanan peralatan kotor,
bersih dan peralatan steril yang terpisah. 6-
30
• CSSD (Central Sterile Supply Department)
adalah unit layanan yang sangat strategis
dalam upaya pencegahan infeksi, tempat
dimana dilaksanakan proses sterilisasi
dalam upaya pencegahan infeksi
nosokomial, penerimaan, penyimpanan dan
pendistribusian semua alat / instrumen yang
memerlukan kondisi steril untuk
pembedahan kedokteran dan lain-lain.
TATA RUANG CSSD
Tim CSSD Sigma Andalan Nusa
Tujuan Penataan Ruang yang Terstandar :
1. Memaksimalkan Proses Sterilisasi
“Tercapainya tujuan pada setiap tahapan proses kerja”
2. Memaksimalkan Hasil Sterilisasi
“Terjaminnya kualitas hasil sterilisasi”
3. Keamanan Operator CSSD
4. Memutus mata rantai penyebaran kuman di lingkungan
Rumah Sakit
5. Menjadikan CSSD sebagai suatu Instalasi yang mandiri
Lokasi Instalasi CSSD
“Idealnya berada dekat dengan
user (pengguna) terbanyak di
Rumah Sakit”
Alur Proses Kerja CSSD

PENGUMPULAN PEMBERSIHAN

PEMILIHAN PENGERINGAN

PENGEMASAN/
PENYUSUNAN STERILISASI

DISTRIBUSI PENYIMPANAN
Tata Ruang CSSD Terdiri dari 3 Zona Area :
Unclean area : daerah untuk menerima barang kotor.
Ruang tersendiri, lantai mudah dibersihkan,
penerangan cukup, tersedia bak untuk desinfeksi.
Tekanan udara negatif.
Clean area : untuk mempersiapkan barang yang akan
disetting, packing dan disterilkan. Ruang logistik,
pelipatan&packing linen, pembuatan / packing
kassa, packing sarung tangan, dll. Tekanan udara
seimbang.
• Sterille Area : Untuk menyimpan alat

• atau barang yang sudah steril. Ruang bertekanan


positif, aliran udara dari dalam keluar.
Persyaratan Ruang Dekontaminasi :
1. Ventilasi udara dihisap keluar
2. Tekanan udara harus negatif, sehingga tidak
mengkontaminasi ruangan lainnya
3. Tidak diajurkan menggunakan kipas Angin
4. Setidaknya sehari sekali dipel atau divakum
basah
5. Setidaknya sehari sekali membersihkan dan
mendisinfeksi tempat cuci, meja kerja dan
peralatan
6. Secara teratur membersihkan rak-rak
penyimpanan, dinding langit-langit, ventilasi AC,
dll
7. Prosedur kontrol terhadap binatang perusak
(serangga, tikus, dll)
8. Terletak di luar lalu lintas utama Rumah Sakit
9. Dirancang sebagai area tertutup, secara fungsional
terpisah dari area di sebelahnya, dengan ijin masuk
terbatas.
10. Pakaian/Alat Perlindungan Diri bekas pakai pada
hari itu juga harus segera dikirim ke Laundry
u/dicuci & didisinfeksi, kemudian dikirim kembali
ke CSSD u/disterilisasi sebelum dipakai lagi
Persyaratan Ruang Bersih/R.Packing :

1. Dianjurkan ada tempat penyimpanan


barang tertutup
2. Disediakan tempat (Meja Kerja)
atau lokasi packing bahan seperti
kain kassa, kapas, cotton swabs,
sebagai persiapan proses sterilisasi
3. Tekanan udara Netral / seimbang
Persyaratan Ruang Steril :
1. Akses ke ruang penyimpanan steril
dilakukan oleh petugas pusat sterilisasi yang
terlatih, bebas dari penyakit menular, dan
menggunakan pakaian yang sesuai dengan
persyaratan
2. Lokasi ruang penyimpanan steril harus jauh
dari lalu lintas utama dan jendela serta pintu
sesedikit mungkin dan terisolasi
3. Tekanan udara positif
Ruang Penunjang

1. Ruang Administrasi
2. Ruang Kepala CSSD
3. Gudang
4. Locker
5. Toilet
6. Musholla
7. Pantry / Dapur
8. Ruang Meeting / Ruang Istirahat
Persyaratan Ruangan Umum Antara Lain :

Kelembaban udara : 35 - 75 %
Temperatur ruangan : 18 - 22 oC
Kebisingan : Max. 60 Db.A
Pencahayaan : Min. 100 lux
Dinding, lantai dan plafon licin ( cat epoxy, vinyl )
Instalasi

● Listrik 1-3 phase, genset dengan tegangan tinggi.


● Air bersih
● Air demineralisasi
● Steam, steam reducer, steam trap, dll.
● Limbah biasa, khusus
● Udara bertekanan, AC
● Hydrant, pemadam kebakaran.
Contoh Lay Out CSSD
dalam berbagai Tipe RS
Luas Bangunan CSSD

200 TT ± 130 m2
400 TT ± 200 m2
600 TT ± 350 m2
800 TT ± 400 m2
1000 TT ± 450 m2
 Menyesuaikan kemampuan RS
Sterilization Set Machine

Plasma
Plasma Sterilizer
Sterilizer Ethylene
Ethylene Oxide
Oxide
Contoh LAY OUT CSSD RS Type A
Contoh LAY OUT CSSD RS Type B
Contoh LAY OUT CSSD RS Type C
Rumah Sakit Type A / A Plus (700 – 1200 TT)
LTR. CHAMBER JUMLAH
NO NAMA MESIN VOLUME (BH/SET)

1 MESIN STEAM 800 - 1200 1

2 MESIN STEAM 360 - 600 2

3 DRYHEAT 150 - 180 1


M. DESINFEKTAN
4 WASHER 300 - 500 1
BERBAGAI TYPE /
5 SET WASHER MANUAL UKURAN 1
M.CUCI HANDSCHOEN
6 SET 250 - 300 1
M. PENGERING SLANG, BERBAGAI TYPE /
7 ETT DLL UKURAN 1

8 M. ETHYLENE OXIDE 240 - 400 1

9 ULTRA SONIC WASHER 40 - 60 1


Rumah Sakit Type B / B Plus (350 - 600 TT)
LTR. CHAMBER JUMLAH
NO NAMA MESIN VOLUME (BH/SET)

1 MESIN STEAM 800 - 1000 1

2 MESIN STEAM 360 - 600 2

3 DRYHEAT 150 - 180 1


M. DESINFEKTAN
4 WASHER 300 - 500 1
BERBAGAI
5 SET WASHER MANUAL TYPE/UKURAN 1
M.CUCI HANDSCHOEN
6 SET 250 - 300 1
M. PENGERING SLANG, BERBAGAI
7 ETT DLL TYPE/UKURAN 1

8 M. ETHYLENE OXIDE 100 - 240 2

9 ULTRA SONIC WASHER 40 - 60 1


Rumah Sakit Type C (200 - 350 TT)

LTR. CHAMBER JUMLAH


NO NAMA MESIN VOLUME (BH/SET)
1 MESIN STEAM 240 - 360 1

2 MESIN STEAM 100 - 140 1

3 DRYHEAT 50 - 70 1
M. DESINFEKTAN
4 WASHER 300 - 500 1
BERBAGAI
5 SET WASHER MANUAL TYPE/UKURAN 1
M.CUCI HANDSCHOEN
6 SET 250 - 300 1
M. PENGERING SLANG, BERBAGAI
7 ETT DLL TYPE/UKURAN 1

8 M. ETHYLENE OXIDE 100 - 240 1

9 ULTRA SONIC WASHER 40 - 60 1


Contoh Design Ruangan CSSD milik PT. SAN yang sudah
diterapkan di RSUPN. Cipto Mangukusumo, Jakarta
(Ruang Kotor/Dekontaminasi)
Contoh Design Ruangan CSSD milik PT. SAN yang sudah
diterapkan di RSUPN. Cipto Mangukusumo, Jakarta
(Ruang Packing/Clean Area)
Contoh Design Ruangan CSSD milik PT. SAN yang sudah
diterapkan di RSUPN. Cipto Mangukusumo, Jakarta
(Ruang Simpan Steril)
Contoh Instalasi Shinva
Contoh Instalasi Shinva
Persyaratan Ruang Sterilisasi Sentral

 Harus mempunyai tekanan positif  aliran udara


dari dalam ke luar.
 Kelembaban harus dijaga 20-23 C.
 Upayakan tidak ada pipa, kabel yang menonjol
untuk menghindari timbunan kuman.
 Hanya petugas penyimpanan barang yang boleh
masuk. Distribusi stok barang dengan sistem FIFO.
 Ada meja kerja yang cukup memadai (stainless
steel) untuk memproses alat-alat medis dan alat-alat
6-
tenun/linen 61
Syarat Ruang Sterilisasi Sentral

 Udara dari ruangan kotor tidak mengalir ke


ruangan bersih
 Lantai dan dinding mudah dibersihkan
 Ada tempat cuci tangan dengan air mengalir
 Kualitas air baik
 Mesin sterilisator diperiksa secara teratur.
Sebaiknya memiliki dua pintu depan dan
belakang.
6-
62
Persyaratan Pelayanan Sterilisasi
Sentral

 Tersedia APD
 Ada pemeriksaan secara berkala dengan indikator
fisik, kimiawi dan mikrobiologik terhadap alat-alat
yang disterilkan
 Jadual dan tata kerja diatur sedemikian rupa agar
unit sterilisasi dapat berfungsi di luar jam kerja

6-
63
Macamnya :

1. Surgical instrument : logam


2. Surgical garment & dressing : linen
3. Surgical handgloves : karet

• Siklus
Tujuan Masing-masing Langkah

1. Transportsi ke CSSD
Sesudah operasi/ruang lain, material kotor
dikumpulkan masuk wadah dengan troley ke
CSSD

2. Cleaning
• Proses dekontaminasi  mengurangi semua kotoran
• Step yang penting menentukan keberhasilan
• Sebagian besar mikroorganisme termasuk penyebab
infeksi hilang pd proses ini
• Dengan desinfektan
• Ruang : kotor
Tujuan Masing-masing Langkah…

3. Pemeriksaan & pengesetan alat


• Peralatan yang tidak lengkap atau tidak memenuhi syarat
operasi akan mengganggu
4. Packaging
• Sebelum digunakan, alat steril disimpan dulu.
• Untuk mencegah rekontaminan selama penyimpanan,
dibungkus packaging :
• bisa ditembus pd saat sterilisasi shg bgn dalam steril
• melindungi isinya dari rekont. bakteri shg bgn dalam tetap
steril
• Pembungkus yg jelek/rusak  menyebebabkan proses
clean, packaging dan steril kurang bermanfaat
Tujuan Masing-masing Langkah…

5. Sterilisasi
• Panas kering (oven)
• Panas basah (> banyak digunakan) autoclave
• Ethylen oksid, formaldehide
• Irradiation
• Hasil sterilisasi harus steril
Tujuan Masing-masing Langkah…

6. Penyimpanan
Pada ruang steril – menjamin sterilitas
Perlu diketahui ed peralatan steril.
Stock management

Syarat ruangan ;
• Ruangan harus kering
• Dirancang u/ tdk menahan debu
• Tekanan positif
• Ruang transisi
• System FIFO (First In First Out)
• Pembersih ruang dg penghisap debu

Syarat almari :
• Harus kering
• 1 x seminggu dibersihkan
Tujuan Masing-masing Langkah…

7. Transportasi ke User
• menggunakan wadah steril tertutup/troley

8. Penggunaan Produk Steril


• Perhatikan saat membuka peralatan
• Mencegah kontaminan
Packaging
• ?? Packaging
Sterilisasi  storage & transportation  produk dalam
wadah harus tetap seril (cegah rekontaminan)

• Rekontaminasi berasal dari :


• Udara yg masuk ke alat sterilisasi – mgd partikel yg bawa
mikrg.
• Kontak dg udara setelah keluar dr alat
• Dalam penyimpanan
• Dalam perjalanan menuju user

• Packaging :
1. Cegah rekontaminasi stlh sterilisasi
2. Dapat ditembus o/ udara /bahan pensterilisasi
3. Mampu melindungi isinya dr kerusakan slm transport
Syarat-syarat Packaging Primer :
1. Menjaga strilitas peralatan stl ster.
2. Compatibel dg proses sterilisasi
3. Pembungkus dpt ditembus o/ udara at bahan
pensteril
4. Kuat
5. Keamanan pasien terjamin – tidak
melepaskan bhn kimia ttt at partikel
6. Indikator
7. Mudah dibuka
1. Kain, keuntungan :
• kuat
• dapat digunakan berulang kali
• flexible
2. Kertas, mrpk alternatif pengganti kain
porinya lebih kecil dari tekstil.
3. Laminated film pouch
u/ packaging individual instrument at small instrument
sets

Bahan Packaging
Definisi :
 Sterilisasi :
suatu proses dg metode ttt yg bertujuan mematikan semua
organisme hidup (vegetatif & non-vegetatif) –spora bakteri yg >
resisten thd desinfektan maupun panas
 Desinfeksi :
proses yang menggunakan suatu bahan (kimia)yg dpt membunuh
mikroorganisme patogen kecuali spora bakteri, virus & beberapa
strain bakteri resisten
• persenyawaan kimia  desinfektan
• desinfektan + sterilisasi  benda mati
 Antiseptik :
desinfektan non toksik, dipakai untuk kulit, mukosa atau jaringan
hidup lain
Sterilisasi
• Sebelumnya harus bersih dari debu dan kotoran
yg bercampur dengan kuman patogen

• Macam-macam sterilisasi :
1. Sterilisasi panas kering
2. Sterilisasi dengan panas uap
3. Sterilisasi dengan ultraviolet
4. Sterilisasi dengan sinar pengion
5. Sterilisasi dengan gas kimia
6. Sterilisasi dengan filtrasi
7. Sterilisasi dengan bahan kimia
Sterilisas Panas Kering

• Bahan termostabil, co : alat gelas, sediaan farmasi (salep,


serbuk dll)
• Instrumen logam --- tidak dianjurkan
• Waktu sterilisasi yg umum :
• 160 °C - (60-150) menit
• 170 °C - (20-30) menit
Sterilisasi dengan Panas Uap
• Sering digunakan di RS karena :
• Mudah pelaksanaannya
• Diterapkan hampir 80% kebutuhan (intr. bedah, linen, gloves,
gelas)
• Biaya operasional rendah
• Hasil sterilisasi kering
• Proses waktu yg relatif pendek
• Temperatur dan waktu autoklave :
• 130 ° c wktu 2 mnt
• 121 ° c waktu 12 mnt
• 116 ° c waktu 30 mnt
• Ada 2 :
1. Gravity
2. Prevacuum (high vacuum)
Sterilisasi dengan Ultraviolet :
• Terdapat keterbatasan daya tembus maka
penggunaannya :
1. Sterilisasi udara (air hygiene)
2. Inaktivasi mikrg pada permukaan bahan at
tersuspensi dlm cairan
3. Untuk produk dlm komposisi yg tak stabil yg sulit
disterilisasi dg tata cara konvensional
• Efek max radiasi λ 265 nm
• Masih dipakai di rs u/ tujuan :
1. Mengurangi kontaminasi
2. Manitenance keadaan standar
3. Sterilisasi/dekontaminasi supplay air
• Contoh : ruangan operasi
Sterilisasi Dengan Sinar Pengion
Sterilisasi dingin
 Sinar beta
Temperatur kamar
 Sinar gamma
 Paling ideal namun proteksi worker thd
radiasi lebih sulit dan lebih mahal
 Bahan ster. dlm btk wadah akhir
 Digunakan untuk :
 Alat-alat medis (syringe, benang bedah, bahan-bahan
plastik dan karet)
 Obat-obatan
Sterilisasi dengan Gas Kimia

• Contoh : gas etilen dioksid, formaldehide


• Keuntungan :
• Temp rendah (bhn termolabil)
• Kemampuan penetrasi dan absorpsi etilen dioksid yg
tinggi pd bbrp jenis pembungkus (kertas, polietilen)
• Digunakan untuk cateter, peralatan suntik plastik, sarung
tangan
• Keuntungan gas formaldehide dibanding etilen
dioksid :
• Lebih murah
• Kurang berbahaya u/ intoksiskasi
• Tidak mudah meledak
• Kurang meninggalkan residu pd bahan yg disterilkan
Sterilisasi dengan Filtrasi

 Untuk mensterilkan udara at bahan dalam btk


cairan
 contoh : filter udara adalah penggunaan
HEPA (High Efficacy Particulate Air) pada
ruang operasi atau ruang isolasi tertentu untuk
menghindari kontaminasi atau cross infection
 Filtrasi cairan pada produksi obat-obat steril
atau pada sistem irigasi dalam ruang operasi
Sterilisasi dengan Bahan Kimia

• Glutaraldehyd 2% dalam suasana basa


• Selama 20-30 menit
• Potensi bertahan sampai 14 hari
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai