Anda di halaman 1dari 13

Terganggunya

pembentukan hormon pada


hipotalamus, hipofisis dan
juga ovarium
Fungsi ovarium terganggu
1. Pohon Masalah
Penimbunan
sel folikel

Kista Ovari

Pre Post Op
Op

Kurang Pembesara Penekana Pertahanan


pengetahua Luka operasi
n n barrier
n Ovarium abdomen kurang
Gelisah Menekan
terhadap Anoreksia Nyeri Port de entri
jaringan dan
kondisi syaraf

Pembesara
Ansietas Nafsu makan turun Imobilisasi ADL tergantung Tidak steril
n
Ovarium

Gangguan Defisit
Nyeri akut Defisit nutrisi Resiko infeksi
mobilitas perawata
fisik n diri
a. Intervensi
No Diagnosa SLKI SIKI
(SDKI)
1. (D.0077) Nyeri Sesudah 3 x 24 jam dilakukan perawatan kepada pasien, hasil yang Manajemen Nyeri (1.08238)
ditunjukkan yaitu: 1. Identifikasi tempat,
akut Tingkat nyeri (L.08066) karakteristik, lama,
Indikator Menur Cukup Sedang Cukup Meningka banyaknya, kualitas,
un (1) menurun (3) meningkat t (5) intensitas nyeri
(2) (4)
Kemampuan
2. Identifikasi skala nyeri
menuntaskan 3. Identifikasi respon nyeri
aktivitas melalui ekspresi dan
Indikator Mening Cukup Sedang Cukup Menurun gesture pasien
kat (1) meningkat (3) menurun (5) 4. Identifikasi hal yang
(2) (4)
Keluhan
memperparah dan
nyeri meredakan nyeri
Meringis 5. Identifikasi pengetahuan
Sikap dan kenyakinan nyeri
protektif 6. Monitor kesuksesan
Gelisah
Kesulitan
pemberian terapi
tidur komplementer
Indikator Membu Cukup Sedang Cukup membaik 7. Monitor efek samping
ruk(1) memburuk (3) membaik (5) penggunaan analgetik
(2) (4) 8. Berikan tindakan non-
Frekuensi
nadi
farmakologi untuk
Pola nafas menurunkan nyeri
Tekanan 9. Fasilitasi istirahat dan tidur
10. Jelaskan penyebab, waktu,
darah dan penyebab nyeri
Proses 11. Jelaskan program untuk
berpikir
Focus meredakan nyeri
Fungsi 12. Anjurkan secara mandiri
berkemih untuk memantau nyeri
Pola tidur 13. Kolaborasi pemberian
analgetik

Pemberian Analgesik
(I.08243)
1. Identifikasi karakteristik
nyeri
2. Identifikasi pengalaman
alergi obat
3. Monitor TTV (TD, nadi,
RR. Suhu, saturasi oksigen)
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
4. Monitor daya guna dari
analgesic
5. Jelaskan efek terapi dan
efek samping obat
6. Kolaborasi pembeian dosis
dan jenis analgesic sesuai
indikasi
2. (D.0019) Defisit Sesudah 3 x 24 jam dilakukan perawatan kepada pasien, hasil yang Manajemen Nutrisi (I.03119)
ditunjukkan yaitu: 1. Identifikasi status nutrisi
nutrisi Status nutrisi (L.03030) 2. Identifikasi alergi
Indikator Menuru Cukup Sedang Cukup Meningk 3. Identifikasi makanan
n (1) menuru (3) meningk at (5) yang disukai
n (2) at (4)
Porsi
4. Identifikasi kebutuhan
makanan kalori
yang 5. Monitor asupan makanan
dihabiskan 6. Monitor berat badan
Kekuatan 7. Lakukan kebersihan mulut
otot
pengunyah sebelum makan
Kekuatan 8. Fasilitasi penentuan
otot menelan pedoman diet
Verbalisasi 9. Sajikan makanan dengan
keinginan tampilan yang menarik bagi
untuk
meningkatka pasien
n nutrisi 10. Berikan makanan tinggi
Pengetahuan kalori dan protein
tentang 11. Kolaborasi dengan ahli gizi
pilihan untuk menentukan jumlah
makanan
yang sehat kalori dan jenis nutrient
Pengetahuan yang dibutuhkan
tentang
standar Promosi Berat Badan
asupan (I.03136)
nutrisi yang
tepat 1. Identifikasi kemungkinan
Indikator Meningk Cukup Sedang Cukup Menuru penyebab BB kurang
at (1) meningk (3) menuru n (5) 2. Monitor adanya mual
at (2) n (4) dan muntah
3. Monitor jumlah kalori
yang dimakan setiap hari
Perasaan 4. Monitor BB
cepat 5. Sediakan makanan yang
kenyang
Nyeri tepat sesuai dengan kondisi
abdomen pasien
Sariawan 6. Hidangkan makanan secara
Diare menarik
Rambut
rontok
7. Berikan pujian pada pasien
Indikator Membur Cukup Sedang Cukup membai untuk peningkatan yang
uk(1) membur (3) membai k (5) dicapai
uk (2) k (4) 8. Jelaskan jenis makanan
Berat badan yang bergizi tinggi
Indeks masa
tubuh 9. Jelaskan peningkatan
Frekuensi asupan kalori yang
makan dibutuhkan
Nafsu makan
Bising usus
Membrane
mukosa
3. (D.0111) Defisit Sesudah 3 x 24 jam dilakukan perawatan kepada pasien, hasil yang Edukasi Kesehatan (I.12383)
ditunjukkan yaitu: 1. Identifikasi kesiapan dan
pengetahuan Tingkat Pengetahuan (L.02017) kemampuan menerima
informasi
2. Identifikasi faktor yang
dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan
sehat
3. Sediakan materi dan media
Indikator Menuru Cukup Sedang Cukup Meningk
n (1) menuru (3) meningk at (5)
n (2) at (4)
Perilaku
sesuai
anjuran
Verbalisasi
minat dalam
belajar
Kemamouan pendidikan kesehatan
menjelaskan 4. Jadwalkan pendidikan
topic
Perilaku
kesehatan sesuai kesepakan
sesuai 5. Berikan kesempatan untuk
dengan bertanya
pengetahuan 6. Jelaskan faktor resiko yang
Indikator Meningk Cukup Sedang Cukup Menuru memperngaruhi kesehatan
at (1) meningk (3) menuru n (5)
at (2) n (4) 7. Ajarkan perilaku hidup
Pertanyaan bersih dan sehat
tentang 8. Ajarkan strategi yang dapat
masalah yang digunakan untuk
dihadapi
meningkatkan perilaku
Persepsi
yang keliru hidup bersih dan sehat
tentang
masalah
Indikator Membur Cukup Sedang Cukup membai
uk(1) membur (3) membai k (5)
uk (2) k (4)
perilaku
4. (D.0080) Sesudah 3 x 24 jam dilakukan perawatan kepada pasien, hasil yang Reduksi Ansietas (I.09314)
Ansietas ditunjukkan yaitu: 1. Identifikasi saat tingkat
Tingkat Ansietas (L.09093) ansietas berubah
Indikator Meningk Cukup Sedang Cukup Menuru 2. Monitor tanda-tanda
at (1) meningk (3) menuru n (5) ansietas
at (2) n (4) 3. Ciptakan suasana
Verbalisasi
kebingungan
terapeutik untuk
Verbalisasi menumbuhkan kepercayaan
khawatir 4. Temani pasien untuk
akibat mengurangi kecemasan
kondisi yang 5. Pahami situasi yang
dihadapi membuat ansietas
Perilaku
gelisah 6. Dengarkan dengan penuh
Frekuensi perhatian
pernapasan 7. Informasikan secara factual
Frekuensi mengenai diagnosis,
nadi
pengobatan, dan prognosis
Indikator Membur Cukup Sedang Cukup membai
uk(1) membur (3) membai k (5) 8. Latih kegiatan pengalihan
uk (2) k (4) 9. Latih teknik relaksasi
Konsentrasi
Pola tidur Terapi Relaksasi (I.09326)
Perasaan 1. Identifikasi teknik relaksasi
keberdayaan
yang efektif digunakan
2. Periksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan
darah sebelum dan sesudah
latihan
3. Monitor respon terhadap
terapi relaksasi
4. Ciptakan lingkungan yang
tenang tanpa gangguan
5. Gunakan pakaian yang
longgar
6. Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan dan jenis relaksasi
7. Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
dipilih
8. Anjurkan mengambil
posisi yang nyaman
9. Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi relaksasi
DAFTAR PUSTAKA

Anugoro, D. 2016. The Art of Medicine. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

The American College of Obstetrician and Gynecologists. 2017. Ovarian Cysts.


Diakses melalui https://www.acog.org/womens-health/faqs/ovarian-cysts

Central Manchester University Hospital. 2012. Ovarian Cysts: Information for


Patien. Diakses melalui https://mft.nhs.uk/app/uploads/sites/4/2018/04/12-
103-Ovarian-Cysts-September-2012.pdf

Farghaly, S. 2014. Current Diagnosis and Management of Ovarian Cysts. Clinical


and Experimental Obstetrics & Gynecology. 41(6): 609-612.

SDKI DPP PPNI 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Edisi 1.


Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Edisi 1.


Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1.


Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Zafira, A.I. 2019. Analisis Pencegahan dan Penanganan Ovarian Cysts Ditinjau
dari Pola Makan Pasien. diakses melalui
https://osf.io/preprints/inarxiv/8k5q6/

Zahidy, Z.A. 2018. Causes and Management of Ovarian Cysts. Egyptian Journal
of Hospital Medicine. 70(10) : 1818-1822.

Anda mungkin juga menyukai