Kep
IIK STRADA
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Sejarah Evidence Based Practice
Evidence Based Medicine Menstandarkan praktik profesi dokter/ nakes
(EBM) 1
(Tanner 1999)
01
Greenberg & Pyle (2006) dalam Melnyk & Fineout-Overholt (2011)
Keele (2011),
“Evidence-Based Practice adalah
02 Evidence-Based Practice in Nursing
adalah penggunaan bukti ekternal, bukti
penggunaan bukti untuk mendukung internal (clinical expertise), serta manfaat dan
pengambilan keputusan di pelayanan keinginan pasien untuk mendukung
kesehatan”. pengambilan keputusan di pelayanan
. kesehatan.
.
Ingersoll. G (2000)
03 (Mulhall,1998).
Penggabungan bukti yang diperoleh 04 Penggunaan teori dan infolmasi yang diperoleh
berdasarkan hasil penelitian secara teliti, jelas dan
dari hasil penelitian dan praktek
bijaksana dalam pembuatan keputusan tentang
klinis ditambah dengan pilihan dari
pemberian asuhan keperawatan pada individu
pasien ke dalam keputusan klinis
atau sekelompok pasien dan dengan mempertim-
Bangkan kebutuhan dan pilihan dari pasien
tersebut
Evidence based practice (EBP) adalah sebuah proses yang
akan membantu tenaga kesehatan agar mampu uptodate atau
cara agar mampu memperoleh informasi terbaru yang dapat
menjadi bahan untuk membuat keputusan klinis yang efektif dan
efisien sehingga dapat memberikan perawatan terbaik kepada
pasien (Macnee, 2011).
Komponen EBP
(Melnyk & Fineout-Overholt, 2011)
Manfaat, keinginan
Pasien
Manfaat, keinginan
Pasien
Manfaat dan
keinginan pasien
Suara.com - Diane Giam, seorang ibu asal Singapura membawa anaknya ke Rumah Sakit Mounth Elizabeth Novena
karena anaknya mengalami demam tinggi yang tak kunjung mereda. Mulanya, bayi Diane Giam yang masih berusia 10
bulan mengalami demam hingga 41 derajat karena infeksi di kedua telinganya. Sehingga anaknya harus menjalani perawatan
dan mendapat antibiotik augmetin melalui infus untuk mengatasi infeksinya. Beberapa hari menjadi perawatan medis, bayi
Diane Giam tetap tidak menunjukkan tanda-tanda membaik. Dua hari kemudian, dokter anak memberi tahu Giam bahwa
anaknya telah diberikan antibiotik dalam dosis tinggi, bahkan 5 kali lebih banyak dari yang ditakarkan
APLIKASI EBN
Pasien datang ke klinik perawat dengan keluhan
tubuh lemas, merasa kedinginan, tidak nafsu makan, hasil
pemeriksaan perawat TD: 130/90mmHg,
HR: 90x/menit, RR: 22 x/menit, Temp: 39oC.
Apakah implementasi keperawatan pada pasien
tersebut?
1. ………………..
2. ………………..
3. ………………..
Tujuan Praktek EBN
IMPORTANT to EBN
KEKUATAN
• Memberikan pelayanan yang terbaik
• Menggunakan sumber daya yang terbaik dan terpercaya
KELEMAHAN
• Membatasi autonomi professional
Model Keputusan Klinis Berdasarkan Bukti Ilmiah
Haynes.,et all.,1996
Model Keputusan Klinis Berdasarkan Bukti Ilmiah
Haynes.,et all.,1996
Content Here
1 4
diawali dari pemicu/maslah. Tim terdiri dari stakeholder,
klinisian, staf perawat dan tenag
kesehatan lain yang dirasa
penting untuk dilibatkan dalam
2 EBP.
Pemicu/masalah ini sebagai
focus ataupun fokus masalah.
3 5
Jika masalaah mengenai Langkah selanjutnya adalah
prioritas dari suatu organisasi, mensistesis EBP..
tim segera dibentuk.
MODEL SETTLER
Merupakan seperangkat perlengkapan/media penelitian untuk meningkatkan penerapan Evidence based.
Tahap 1
Tahap 4
mengkaji kebutuhan untuk
Desain Perubahan dalam Praktek.
perubahan praktis.
Tahap 2 A Tahap 5
implementasi dan evaluasi
Tentukan Evidece terbaik.
B D perubahan.
C
Tahap 3 Tahap 6
kritikal analisis evidence. integrasikan dan maintenace
perubahan praktek.
KEMAMPUAN DASAR YANG DIMILIKI TENAGA KESEHATAN
Add Text
DALAM PENERAPAN EBP
Simple PowerPoint
1. Mengidentifikasi gap/kesenjangan antara teori dan praktek
2. Memformulasikan pertanyaan klinis yang relevan
3. Melakukan pencarian literatur yang efisien
4. Mengaplikasikan peran dari bukti, termasuk tingkatan/hierarki dari bukti tersebut
untuk menentukan tingkat validitasnya
5. Mengaplikasikan temuan literatur pada maslah pasien
6. Mengerti dan memahami keterkaitan antara nilai dan budaya
pasien dapat mempengaruhi keseimbangan antara potensial
keuntungan dan kerugian dari pilihan manajemen/terapi
I Intervention
Menunjukkan strategi manajemen, penjelasan uji yang
ingin kita temukan sehubungan dengan masalah klinis
C Comparation
Menunjukkan sebuah strategi alternatif atau
pengendalian, paparan atau uji komparasi dengan
sesuatu yang kita uji
O .
Outcome
Outcome yang menjadi perhatian, baik itu berupa
suatu kejadian atau sesuatu yang tidak lagi terjadi
atau apa yang diinginkan pasien
Contoh 1 : merumuskan PICO
Julia hamil untuk yg kedua kalinya, Ia mempunyai bayi pertama saat usianya 33
tahun dan menjalani amniosintesis untuk mengetahui apakah bayinya menderita
down syndrome. Walau hasil tesnya negatif tapi ini bukan pengalaman yang baik,
karena ia baru mendapatkan hasilnya setelah usia kehamilannya 18 minggu.
Sekarang usianya 35 tahun dengan usia kehamilan 1 bulan. Dan ia bertanya
apakah ia bisa menjalani tes dengan hasil yang lebih cepat. RS setempat
menawarkan serum biokimia ditambah dengan nuchal translucency ultrasound
screening
sebagai tes skrining pertama untuk down syndrome. Anda bertanya-tanya apakah
kombinasi tes ini dapat diandalkan seperti amniosintesis konvensional?
Analisis PICO
P : wanita hamil (trimester pertama)
I : nuchal translucency ultrasound screening ditambah dengan serum
biokimia
C : amniosintesis konvensional
O : diagnosis yang akurat (diukur dengan sensitivitas dan spesifitas
untuk down syndrome (trisomi 21))
Pertaanyaan :
Untuk wanita hamil, apakah translucency ultrasound screening ditamba
dengan tes serum biokimia pada trimester pertama seakurat (misal
sama atau lebih baik sensitivitas dan spesifitasnya) pemeriksaan
amniosintesis konvensional down syndrome?
Contoh 2
Pasien CVA
Hasil pengkajian terhadap pasien adalah sebagai berikut: pasien adalah seorang
wanita berusia 63 tahun, dibawa ke rumah sakit dengan kondisi tidak bisa bicara
saat dipanggil, anggota gerak bagian kanan lemah, dan tidak sadarkan diri. Hal
tersebut terjadi tiba-tiba pada saat pasien sedang duduk menonton TV di rumah
Nya pasien mengalami penurunan kesadaran dengan GCS 7 (E2V2M3) dengan
tingkat kesadaran somnolen. Pasien ditempatkan di HCU ruang rawat inap
neurologi dengan hasil pengkajian tanda-tanda vital didapatkan: tekanan darah
183/100 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 37.50C, pernafasan 22x/menit, dan SpO2
91%. Riwayat kesehatan menunjukkan pasien menderita hipertensi, stroke,
diabetes melitus, dan jantung. Dilakukan intervensi terapi murrotal dan
pengaturan posisi kepala head-up 30 derajat pada pasien bertujuan untuk
meningkatkan
kesadaran dan saturasi oksigen
ANALISIS PICO
Insert the title of your subtitle Here
Problem
Pasien penderita Stroke
P
Intervention
Pemberian posisi head up 30 dan
0
I Comparation
Pemberian posisi head up 30 0
C
terapi murotal
Outcome
Burn your
additional text
USER’S GUIDE
1. Is this study important?
2. Is this study valid?
3. Does this study apply to my patient population?
Langkah 4 : Penerapan hasil penelaahan ke dalam praktik
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : B
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : C
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com