Anda di halaman 1dari 17

TERAPI

AKTIVIT
AS
KELOMP
KELOMPOK 1 :
- MEY CORNELIA

OK -IHMA QUARI
-MAYA
-IMAM ARDIANSYAH
-NISMAWATI
-RESFIANTI
-FITRIANTI YANTO
PENGERTIAN
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai
target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling
bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptif.
TUJUAN AKTIVITAS KELOMPOK
1. Mengembangkan stimulasi kognitif
Tipe: biblioterapy
Aktivitas: menggunakan artikel, sajak,puisi, buku, surat kabar untuk
merangsang dan mengembangkan hubungan dengan orang lain.
2. Mengembangkan stimulasi sensori
Tipe: music, seni, menari.
Aktivitas: menyediakan kegiatan, mengekspresikan perasaan.
Tipe: relaksasi
Aktivitas: belajar teknik relaksasi dengan cara napas dalam, relaksasi
otot, dan imajinasi.
3. Mengembangkan orientasi realitas
Tipe: kelompok orientasi realitas, kelompok validasi.
Aktivitas: focus pada orientasi waktu,tempat dan orang, benar, salah
bantu memenuhi kebutuhan.
4. Mengembangkan sosialisasi
Tipe: kelompok remitivasi
Aktivitas: mengorientasikan klien yang menarik diri, regresi
Tipe: kelompok mengingatkan
Aktivitas: focus pada mengingatkan untuk menetapkan arti positif.
MANFAAT TERAPI
KELOMPOK
Secara umum manfaat terapi aktivitas kelompok adalah :
● Meningkatkan kemampuan uji realitas (reality testing) melalui
komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain.
● Melakukan sosialisasi.
● Membangkitkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan afektif.

Secara khusus manfaatnya adalah :


● meningkatkan identitas diri
● menyalurkan emosi secara konstruktif
● meningkatkan ketrampilan hubungan interpersonal atau social.

Di samping itu manfaat rehabilitasinya adalah :


● Meningkatkan keterampilan ekspresi diri.
● Meningkatkan keterampilan sosial.
● Meningkatkan kemampuan empati.
● Meningkatkan kemampuan atau pengetahuan pemecahan masalah.
MACAM-MACAM TERAPI
AKTIVITAS KELOMPOK
1. Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi
Terapi aktifitas kelompok stimulus kognitif/persepsi adalah terapi yang bertujuan untuk membantu
klien yang mengalami kemunduran orientasi, menstimuli persepsi dalam upaya memotivasi
proses berfikir dan afektif serta mengurangi perilaku maladaptif.
Tujuan :
Meningkatkan kemampuan orientasi realita
Meningkatkan kemampuan memusatkan perhatian
Meningkatkan kemampuan intelektual
Mengemukakan pendapat dan menerima pendapat orang lain
Mengemukakan perasaanya
Karakteristik :
Penderita dengan gangguan persepsi yang berhubungan dengan nilai-nilai
Menarik diri dari realitas
Inisiasi atau ide-ide negative
Kondisi fisik sehat, dapat berkomunikasi verbal, kooperatif dan mau mengikuti kegiatan
MACAM-MACAM TERAPI
AKTIVITAS KELOMPOK
2. Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori
Terapi aktifitas kelompok untuk menstimulasi sensori pada penderita yang mengalami kemunduran
fungsi sensoris. Teknik yang digunakan meliputi fasilitasi penggunaan panca indera dan
kemampuan mengekpresikan stimulus baik dari internal maupun eksternal.
Tujuan :
Meningkatkan kemampuan sensori
Meningkatkan upaya memusatkan perhatian
Meningkatkan kesegaran jasmani
Mengekspresikan perasaan
MACAM-MACAM TERAPI
AKTIVITAS KELOMPOK
3. Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas
Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas adalah pendekatan untuk mengorientasikan klien terhadap
situasi nyata (realitas). Umumnya dilaksanakan pada kelompok yang menghalami gangguan
orientasi terhadap orang, waktu dan tempat. Teknik yang digunakan meliputi inspirasi represif,
interaksi bebas maupun secara didaktik.
Tujuan :
Penderita mampu mengidentifikasi stimulus internal (fikiran, perasaan, sensasi somatik) dan
stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam sekitar)
Penderita dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan
Pembicaraan penderita sesuai realita
Penderita mampu mengenali diri sendiri
Penderita mampu mengenal orang lain, waktu dan tempat
Karakteristik :
Penderita dengan gangguan orientasi realita (GOR); (halusinasi, ilusi, waham, dan depresonalisasi )
yang sudah dapat berinteraksi dengan orang lain
Penderita dengan GOR terhadap orang, waktu dan tempat yang sudah dapat berinteraksi dengan
orang lain
Penderita kooperatif
Dapat berkomunikasi verbal dengan baik
Kondisi fisik dalam keadaan sehat
MACAM-MACAM TERAPI
AKTIVITAS KELOMPOK
4. Terapi aktifitas kelompok sosialisasi
Kegiatan sosialisasi adalah terapi untuk meningkatkan kemampuan klien dalam melakukan interaksi sosial maupun
berperan dalam lingkungan social. Sosialisasi dimaksudkan memfasilitasi psikoterapis untuk :
Memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal
Memberi tanggapan terhadap orang lain
Mengekspresikan ide dan tukar persepsi
Menerima stimulus eksternal yang berasal dari lingkungan
Tujuan umum :
Mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota kelompok, berkomunikasi, saling memperhatikan,
memberi tanggapan terhadap orang lain, mengekpresikan ide serta menerima stimulus eksternal.
Tujuan khusus :
Penderita mampu menyebutkan identitasnya
Menyebutkan identitas penderita lain
Berespon terhadap penderita lain
Mengikuti aturan main
Mengemukakan pendapat dan perasaannya
Karakteristik :
Penderita kurang berminat atau tidak ada inisiatif untuk mengikuti kegiatan ruangan
Penderita sering berada ditempat tidur
Penderita menarik diri, kontak sosial kurang
Penderita dengan harga diri rendah
Penderita gelisah, curiga, takut dan cemas
Tidak ada inisiatif memulai pembicaraan, menjawab seperlunya, jawaban sesuai pertanyaan
Sudah dapat menerima trust, mau berinteraksi, sehat fisik
MACAM-MACAM TERAPI
AKTIVITAS KELOMPOK
5. Penyaluran energy
Penyaluran energi merupakan teknik untuk menyalurkan energi secara kontruktif dimana memungkinkan
penembanghan pola-pola penyaluran energi seperti katarsis, peluapan marah dan rasa batin secara konstruktif
dengan tanpa menimbulkan kerugian pada diri sendiri maupun lingkungan.
Tujuan :
Menyalurkan energi; destruktif ke konstrukstif.
Mengekspresikan perasaan
Meningkatkan hubungan interpersonal
PERAN PERAWAT DALAM TERAPI
AKTIVITAS KELOMPOK

1. Mempersiapkan program terapi 2. Tugas sebagai leader dan coleader


aktivitas kelompok
Meliputi tugas menganalisa dan
Sebelum melaksanakan terapi aktivitas mengobservasi pola-pola komunikasi
kelompok, perawat harus terlebih yang terjadi dalam kelompok,
dahulu, membuat proposal. Proposal membantu anggota kelompok untuk
tersebut akan dijadikan panduan dalam menyadari dinamisnya kelompok,
pelaksanaan terapi aktivitas kelompok, menjadi motivator, membantu
komponen yang dapat disusun meliputi kelompok menetapkan tujuan dan
: deskripsi, karakteristik klien, masalah membuat peraturan serta mengarahkan
keperawatan, tujuan dan landasan teori, dan memimpin jalannya terapi aktivitas
persiapan alat, jumlah perawat, waktu kelompok.
pelaksanaan, kondisi ruangan serta
uraian tugas terapis.
PERAN PERAWAT DALAM TERAPI
AKTIVITAS KELOMPOK

3. Tugas sebagai fasilitator 4. Tugas sebagai observer

Sebagai fasilitator, perawat ikut serta Tugas seorang observer meliputi :


dalam kegiatan kelompok sebagai mencatat serta mengamati respon
anggota kelompok dengan tujuan penderita, mengamati jalannya proses
memberi stimulus pada anggota terapi aktivitas dan menangani
kelompok lain agar dapat mengikuti peserta/anggota kelompok yang drop
jalannya kegiatan. out.
PERAN PERAWAT DALAM TERAPI
AKTIVITAS KELOMPOK

5. Tugas dalam mengatasi masalah 6. Program antisipasi masalah


yang timbul saat pelaksanaan terapi
Merupakan intervensi keperawatan
Masalah yang mungkin timbul adalah yang dilakukan untuk mengantisipasi
kemungkinan timbulnya sub keadaan yang bersifat darurat
kelompok, kurangnya keterbukaan, (emergensi dalam terapi) yang dapat
resistensi baik individu atau kelompok mempengaruhi proses pelaksanaan
dan adanya anggota kelompok yang terapi aktivitas kelompok.
drop out. Cara mengatasi masalah
tersebut tergantung pada jenis
kelompok terapis, kontrak dan
kerangka teori yang mendasari terapi
aktivitas tersebut.
TAHAP
DALAM
TERAPI
AKTIVITAS
KELOMPOK
Menurut Yalom yang dikutip oleh Stuart dan
Sundeen, 1995, fase – fase dalam terapi
aktivitas kelompok adalah sebagai berikut :
Pre kelompok
Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan, siapa yang
menjadi leader, anggota, dimana, kapan kegiatan kelompok
tersebut dilaksanakan, proses evaluasi pada anggota dan
kelompok, menjelaskan sumber – sumber yang diperlukan
kelompok seperti proyektor dan jika memungkian biaya dan
keuangan.

● Fase awal
Pada fase ini terdapat 3 kemungkinan tahapan yang terjadi
yaitu orientasi, konflik atau kebersamaan.
1. Orientasi
Anggota mulai mengembangkan system social masing –
masing, dan leader mulai menunjukkan rencana terapi dan
mengambil kontrak dengan anggota.
● 2. Konflik
Merupakan masa sulit dalam proses kelompok, anggota
mulai memikirkan siapa yang berkuasa dalam kelompok,
bagaimana peran anggota, tugasnya dan saling
ketergantungan yang akan terjadi.
● 3. Kebersamaan
Anggota mulai bekerja sama untuk mengatasi masalah,
anggota mulai menemukan siapa dirinya.
.
● Fase kerja
Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif dan
engatif dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah
dibina, bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
disepakati, kecemasan menurun, kelompok lebih stabil dan
realistic, mengeksplorasikan lebih jauh sesuai dengan tujuan dan
tugas kelompok, dan penyelesaian masalah yang kreatif.
● Fase terminasi
Ada dua jenis terminasi (akhir dan sementara). Anggota
kelompok mungkin mengalami terminasi premature, tidak
sukses atau sukses.
.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai