Askep Kala 4

Klompok 4:

1. Ahmad Fauzi
2. Ihma Quari Susanti
3. Fitrianti Yanto
4. Evi Wijayanti
5. Fitra Ramadani
6. Nismawati
 Fisiologi kala lV

Kala lV adalah kala pengawasan dari 1-2 jam

setelah bayi dan plasenta hadir untuk
mementau kondisi ibu.
 • Setelah kelahiran pasenta ,periksa kelengkapan
dari plasenta dan selaput ketuban. Jika ada sisa
plasenta dan selaput ketuban tertinggal dlam
uterus akan mengganggu kontraksi uterus sehingga
mnyebabkan pendarahan.

Evaluasi uterus
• Jika dlm waktu 15 menit uterus tdk berkontraksi
dngan baik, maka akan terjadi atonia uteri. Oleh
karena itu,dioerlukan tindakan rangsangan taktil
(massage)fundus uteri dan bila perlu dilakukan
kompresi bimanual.
 Pemeriksaan
servik,vagina dan
Prineum

Untuk mngetahui apakah ada tidaknya robekan jalan lahir

,maka periksa daerah perineum,vagina dan vulva. Setelah
bayi lahir vagina akan mengalami peregangan,oleh
kemungkinana edema dan lecet.Introitus vagina juga akan
tampak terkulai dan terbuka.sedngkan vulva bisa berwarna
merah,bengkak dan mengalami lecet lecet.
 • Tingkat 1:robekan hanya terjadi pada
selaput lendir vagina dengan atau tanpa
mengenai kulit perineum

• Tingkat 2 :robekan mngenai selaput lendir

vagina dan otot perineum transfersalis
,tetaoi tdk mngenai itot sphingter ani.
Menilai laserasi
jalan lahir
• Tingkat 3: robekan Mngenai perineum
sampai dgn otot sphingter ani.

• Tingkat 4: robekan mngenai perineum

sampai dgn otot sphingter ani dan mukosa
rectum.
Pengkajian

• Identitas • Pemeriksaan fisik

• Alasan masuk rumah sakit
• keluhan utama
• Riwayat persalinan
• Keadaan bayi
• Riwayat obstetri dan ginek
ologi
 Observasi kala
lV
1. Tingkat kesadaran
2. Pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan
darah, nadi dan pernafasan pernafasan
3. Kontraksi uterus
4. Terjadinya perdarahan dianggap masih
normal jika jumlahnya tidak melebihi 400
sampai 500 cc.
 Diagnosa

• Diagnosa keperawatan yang muncul dari kasus persalinan

kala IV adalah risiko perdarahan dengan salah satu faktor
risikonya yaitu komplikasi pasca partum yang
berisikomengalami kehilangan darah baik internal (terjadi di
dalam tubuh) maupun eksternal (terjadi hingga keluar
tubuh).

• Risiko perdarahan pascapartum dibuktikan dengan adanya

hematuria dan hematemesis, tekanan darah menurun,
adanya perdarahan pervaginam (>500 ml)
 Perubahan psikologi ibu
pada kala lV

Pada kala IV persalinan, setelah kelahiran bayi dan

plasenta dengan segera ibu akan meluapkan perasaan
untuk melepaskan tekanan dan ketegangan yang
dirasakannya, dimana ibu mendapat tanggung jawab
baru untuk mengasuh dan merawat bayi yang telah
dilahirkannya
Penilaian Klinik kala lV
 Bentuk tindakan dalam kal
a lV

Tindakan baik:
• Mengikat tali pusat
• Memeriksa tinggi fundus uteri
• Menganjurkan ibu untuk cukup nutrisi dan hidrasi
• Membersihkan ibu dari kotoran
• Memberikan cukup istrahat
• Menyusui segera
• Mmbantu ibu ke kamar mandi
• Mengajari ibu dan keluarga tentang pemeriksaan
fundus dan tanda bahaya baik bagi ibu maupun bayi.
Tanda bahaya kala lV
Selama kala lV ibu dan kluarga harus mngetahui
bahaya kala lV:
• Demam
• Perdarahan aktif
• Bekuan darah bnyak
• Bau busuk dari vagina
• Pusing
• Lemas luar biasa.
• Kesulitan dlm menyusui
• Nyeri panggul dan abdomen yg lebih dari kram
uteru biasa.
 Asuhan dan peman
tauan kala lV

• Lakukan rangsangan taktil pada uterus

• Evaluasi tinggi fundus uteri
• Pikirkan kehilangan darah secara keseluruhan
• Periksa perinium dari pendarahan aktif (misal
karena episiotomi)
• Evaluasi kondisi secara umum
• Dokumentasikan semua asuhan dan temuan
selama kala IV persalinan di halaman belakang
partograf persalinan di halaman belakang
partograf
Pemantaun Keadaan Umum Ibu pada Kala IV Sebagian
besar kejadian kesakitan dan kematian ibu disebabkan
oleh perdarahan pascapersalinan dan terjadi dalam 4 jam
pertama setelah kelahiran bayi.
Hal-hal yg perlu di pantau selema 2 jam PP:

TD,nadi,TFU, Pwndarahan setiap 15 menit setiap

1 jam pertama Dan 30 menit 1 jam ke dua

Massage uterus setiap 15 menit sekali Pda 1

jam pertama dan 30 menit 1 jam ke dua
Thank You😇🙏