Anda di halaman 1dari 27

Fisiologi persalinan dan nifas

A.Fisiologi persalinan
• Definisi persalinan
suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup didunia luar dari rahim melalui
jalan lahir atau dengan jalan lain.
Macam-macam persalinan
• Persalinan Spontan: Bila persalinan ini
berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan
melalui jalan lahir di   sebut persalinan
spontan.
• Persalinan Buatan: Sebaliknya bila persalinan
di bantu dengan tenaga dari luar misalnya
ekstraksi dengan forceps, atau di lakukan
oprasi secio caesarea.
• Persalinan Anjuran: Pada umumnya persalinan
terjadi bila bayi sudah cukup besar  untuk
hidup di luar, tetapi tidak sedemikian besarnya
sehingga  menimbulkan kesulitan dalam
persalinan .kadang-kadang persalinan tidak
mulai dengan sendirinya tetapi baru
berlangsung setelah pemecahan ketuban,
pemberian pitocin atau prostaglandin.
Tahapan persalinan
• Kala 1 (kala pembukaan)
kala 1 persalinan dimulai sejak terjadinya
kontraksi uterus dan pembukaan
serviks,hingga mencapai pembukaan lengkap
(10cm).
• Persalianan kala 1 dibagi menjadi 2 fase,yaitu:
• a. fase laten
• b. fase aktif (pembukaan serviks 4cm-
10cm),berlangsung selama 6 jam dan dibagi
dalam 3 subfase.
Perubahan fisiologi pada kala 1
• 1. tekanan darah
• 2. metabolisme
• 3. suhu tubuh
• 4.detak jantung
• 5. pernafasan
• 6. ginjal
• 7. gastriointestinal
• 8.hamatologi
Perubahan psikologis kala 1
• Asuhan yang bersifat mendukung selama
persalinan merupakan suatu standar
pelayanan kebidanan. Ibu yang bersalin
biasanya mengalami perubahan emosional
yang tidak stabil.
Kala 2 (kala pengeluaran janin)
• Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan
serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir
dengan lahirnya bayi. Kala II pada primipara
berlangsung selama 2 jam dan pada multipara
1 jam.
Tanda dan gejala kala II
• His semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3
menit
•  Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan
terjadinya kontraksi
• Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada
rektum dan atau vagina
• Perineum terlihat menonjol
• Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat membuka
• Peningkatan pengeluaran lendir darah
Perubahan fisiologi pada kala 2
• Pada kala II, his terkoordinasi kuat, cepat dan lebih lama,
kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun dan
masuk ruang panggul, sehingga terjadilah tekanan pada
otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris
menimbulkan rasa ingin meneran. Karena tekanan
rektum, ibu merasa seperti mau buang air besar, dengan
tanda anus terbuka. Pada waktu terjadinya his, kepala
janin mulai kelihatan, vulva membuka, dan perineum
meregang. Dengan his meneran yang terpimpin, maka
akan lahir kepala diikuti oleh seluruh badan janin.
Kala 3 (kala pengeluaran plasenta)
• Kala III Persalinan dimulai setelah lahirnya bayi
dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan
selaput ketuban. Seluruh proses biasanya
berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir.
Perubahan fisiologis kala 3
• Pada Kala III Persalinan, otot uterus menyebabkan
berkurangnya ukuran rongga uterus secara tiba-tiba
setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran rongga
uterus ini menyebabkan implantasi plasenta karena
tempat implantasi menjadi semakin kecil,
sedangkan ukuran plasenta tidak berubah. Oleh
karena itu plasenta akan menekuk, menebal,
kemudian terlepas dari dinding uterus. Setelah
lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus
atau bagian atas vagina.
Perubahan psikologis pada kala 3
• Ibu ingin melihat, menyentuh dan memeluk
bayinya
•  Merasa gembira, lega dan bangga akan
dirinya, juga merasa sangat lelah
•  Memusatkan diri dan kerap bertanya apakah
vaginanya perlu dijahit
• Menaruh perhatian terhadap plasenta
Kala 4 (kala pengawasan)
• Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan
berakhir 2 jam setelah proses tersebut. Observasi
yang harus dilakukan pada kala IV:
• Tingkat Kesadaran
•  Pemeriksaan Tanda-tanda vital : tekanan darah,
nadi, dan pernafasan
•  Kontraksi uterus
• Terjadinya perdarahan. Perdarahan dianggap masih
normal jika jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan

• Power (Tenaga/Kekuatan)
• Kekuatan yang mendorong janin dalam
persalinan adalah his, kontraksi otot-otot
perut, kontraksi diafragma, dan aksi dari
ligamen. Kekuatan primer yang diperlukan
dalam persalinan adalah his, sedangkan
sebagai kekuatan sekundernya adalah tenaga
meneran ibu.
• Passage (Jalan Lahir)
• Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni
bagian tulang yang padat, dasar panggul,
vagina dan introitus. Janin harus berhasil
menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir
yang relatif kaku, oleh karena itu ukuran dan
bentuk panggul harus ditentukan sebelum
persalinan dimulai. Jalan lahir dibagi atas :
•          Bagian keras : tulang-tulang panggul
•          Bagian lunak : uterus, otot dasar
panggul, dan perineum
• Passanger (Janin dan Plasenta)
• Janin bergerak di sepanjang jalan lahir merupakan
akibat interaksi beberapa faktor, yaitu ukuran kepala
janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi janin. Janin
dapat mempengaruhi jalannya kelahiran karena ukuran
dan presentasinya. Kepala banyak mengalami cedera
pada persalinan sehingga dapat membahayakan hidup
dan kehidupan janin. Pada persalinan, oleh karena
tulang-tulang masih dibatasi fontanel dan sutura yang
belum keras, maka pinggir tulang dapat menyisip antara
tulang yang satu dengan yang lainnya
(disebutmoulage/molase) sehingga kepala bayi
bertambah kecil.
B.Fisiologi nifas
• Definisi nifas
• Masa nifas (puerperium) secara tradisional
didefinisikan sebagai periode 6 minggu segera
setelah lahirnya bayi dan mencerminkan periode
saat fisiologi ibu, terutama sistem reproduksi,
kembali mendekati keadaan sebelum hamil.
Pengertian lainnya, puerperium adalah masa sejak
persalinan selesai dan berakhir setelah 6 minggu,
dimana alat-alat reproduksi berangsur-angsur
kembali seperti normal.
Involusi dan subinvolusi uterus
• Involusi adalah perubahan-perubahan alat
genetalia interna dan eksterna yang
berangsur-angsur pulih kembali seperti
keadaan sebelum hamil.
• a.uterus/tinggi fundus uteri
• b.berat uterus
• c.miometrium
• d.cerviks uteri
• e.endometrium
• f.ligamentum dan diagfragma pelvis
• g.luka-luka jalan lahir
• h.saluran kencing
Tahapan perubahan lokia masa nifas

• Cairan yang pertama kali keluar dari vagina


disebut lokia rubra dan terdiri atas darah yang
terkumpul di dalam saluran reproduksi dan
produk autolitik desidua yang nekrotik dari
tempat perlekatan plasenta. Lokia adalah
cairan normal masa nifas dan memiliki bau
yang khas agak amis, kecuali jika terjadi
infeksi.
• Pengeluaran lokia dalam jumlah besar disertai
bau menyengat, demam, dan perasaan malaise
merupakan indikasi infeksi intrauterine Tahapan
perubahan lokia masa nifas :
• Hari ke-1 sampai dengan ke-3 post
partum : lochia rubra/cruenta, yang terdiri atas
darah segar, sisa selaput plasenta, sel-sel
decidua, verniks kaseosa, lanugo dan meconium
• Hari ke-3 sampai dengan ke-7 post
partum : lochia sanguinolenta, berupa darah
yang bercampur lendir, warna merah kecoklatan
• Hari ke-7 sampai dengan ke-14 post
partum : lochia serosa, berupa cairan yang
tidak mengandung darah, namun banyak
mengandung leukosit, mucus, sel epitel
vagina, desidua nekrotik, bakteri non
patologis, warna coklat kekuningan.
• Hari ke-14 sampai dengan 6 minggu post
partum : lochia alba, berupa cairan putih yang
terdiri dari sebagian besar cairan serosa dan
leukosit.
Perubahan fisiologis pada ibu nifas
• a.perubahan sistem pencernaan
• b.perubahan sistem perkemihan
• c.perubahan sistem musculuskeletal
• d.perubahan hormonal
• e.perubahan sistem kardiovaskuler dan
hematologis
• F.perubahan sistem respirasi
Perubahan psikologis masa nifas
• Adaptasi psikologis ibu masa nifas
• Post partum blues
• Depresi post partum
• Psikosis
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai