Tuan M (78 Tahun) datang ke rumah sakit pada 24 Juli 2007, pukul 14.30 di Ruang IGD RS Dr.
Kariadi Semarang dan di diagnosa AMI. Tuan M mengatakan kemarin sore pada 23 Juli 2007 dada
kirinya terasa nyeri lalu menjalar ke lengan kiri sehingga tangan kiri terasa kram, nyeri semakin parah
jika melakukan aktivitas. Tanggal 24 Juli 2007 pukul 11.00 nyeri semakin parah hingga pasien merasa
lemah. Didapatkan data klien Tuan M merasa nyeri, terlihat lemah, sering mengeluarkan keringat
dingin, kulit pucat, merasa kesakitan, klien sering memegangi dada kirinya, klien juga mengeluh nyeri
dada seperti diremas-remas dan ditusuk-tusuk, klien mengeluh dadanya terasa berat seperti tertindih
benda berat karena skala nyerinya 8, klien terlihat khawatir dan cemas takut terjadi sesuatu pada
dirinya, dan takut untuk melakukan aktivitas apapun. Wajah tampak meringis kesakitan sambil
memegangi dada kirinya. RR 32 x/m, N 96x/m, TD 150/90 mmHg dan Suhu 36°C
SLIDESMANIA
Riwayat Penyakit
Identitas Klien Sekarang
Riwayat Penyakit Sekarang
Nama : Tuan M Pasien mengatakan kemarin sore Tanggal 24 Juli 2007 jam 11.00
tanggal 23 Juli 2007 dada kirinya nyeri semakin parah hingga
Umur : 78 Tahun terasa nyeri lalu menjalar ke pasien merasa lemah, lalu
Umur : 78 Tahun
Jenis Kelamin : Laki- lengan kiri sehingga tangan kiri keluarga membawa pasien
Jenis Kelamin : Laki- terasa kram, nyeri semakin parah periksa ke dokter dan disarankan
laki
laki kalau dibuat untuk aktivitas. dibawa ke rumah sakit untuk
Register : 226427 dirawat inap. Tanggal 24 Juli
Register : 226427
Diagnosa Medis : 2007 jam 14.30 pasien masuk di
Diagnosa Medis : ruang IGD RS Dr.Kariadi dan
Akut Miokard Infark ( Keluhan Utama
Akut Miokard Infark ( didiagnosa AMI.
AMI )
AMI )
Tanggal Masuk : 24 Nyeri dada kiri
SLIDESMANIA
Tanggal Masuk : 24
Juli 2007 Pukul 14.30
Juli 2007 Pukul 14.30
Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities
Pengkajian
Pengkajian fokus
1. Airways
-Tidak ada keluhan batuk, tidak ada ronkhi, tidak Nyeri : Pasien mengeluh nyeri dada, seperti
ada wheezing. diremas-remas, ditusuk-tusuk dan terasa ditindih
2. Breathing benda berat sekali. Skala nyeri 8.
-Tidak ada keluhan sesak, RR = 32 x / menit. Pemeriksaan fisik secara fokus
-Tidak ada penggunaan alat bantu pernapasan. • KU : kesakitan
3. Circulation • Kesadaran : CM
-N = 96 x / menit. • TTV
-TD = 150 / 90 mmHg. •
-Ekstremitas dingin, sering mengeluarkan keringat dingin. TD : 150 / 90 mmHg
-Kulit pucat.
4. Disability N : 96 x / menit
- KU : kesakitan, kesadaran compormentis, reaksi terhadap
cahaya positif, RR : 32 x / menit
S : 36°C
SLIDESMANIA
1. D. O :
●
2. D. O
Skala nyeri 8
● Klien tampak meringis kesakitan ● Klien tampak lemah
● Klien tampak memegangi dada kirinya ● Klien tampak berbaring ditempat tidur sambil
● TD 150/90 mmHm mengatur nafasnya.
● RR 32 x/mnt
● N 96 x/mnt D. S
● S 36° C ● Klien mengatakan khawatir, merasa takut untuk
beraktivitas sedikitpun
D. S
● Klien mengatakan merasa lemah dan jika
Klien mengeluh nyeri dada kirinya seperti diremas-
remas dan ditusuk-tusuk beraktivitas nafasnya cepat sekali.
● Klien juga mengeluh dadanya terasa berat seperti
tertindih benda berat Problem : Intoleransi Aktivitas
Etiologi : Ketidakseimbangan suplai O² dengan
Problem : Nyeri dada kebutuhan tubuh
Etiologi : Iskemik jaringan sekunder terhadap sumbatan
arteri koroner
SLIDESMANIA
3. D. O 4. D. O
● Klien tampak cemas
● Klien tampak ketakutan TD 150/90 mmHg
N 96 x/mnt
D. S RR 32x/mnt
● Klien merasa cemas dan ketakutan karena ● Suhu 36°C
Penyakitnya ● Ekstremitas dingin
● Kulit pucat
Problem : Kecemasan
Etiologi : Ancaman kematian atau perubahan D. S
kesehatan
● Klien mengeluh nafasnya cepat, seperti habis berlarian
Klien tenang
2 Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 Monitor KU dan TTV.
berhubungan dengan jam toleransi aktivitas pasien meningkat dengan
ketidakseimbangan KH :
Monitor frekuensi irama jantung.
antara suplai O2 dengan
kebutuhan tubuh. Frekuensi jantung dan TD dalam batas normal
Meningkatkan istirahat dan batasi aktivitas,
Kulit hangat, merah muda. jelaskan peningkatan aktivitas bertahap.
SLIDESMANIA
4 Resiko penurunan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pantau TD, RR, dan nadi
COP berhubungan selama 1x24 jam penurunan COP tidak
dengan terjadi dengan KH : Auskultasi adanya murmur.
peningkatan
tahanan vaskuler TD, RR dan N batas normal. Auskultasi bunyi nafas. Kolaborasi O2
sistemik. sesuai kebutuhan.
Tidak ada keluhan sesak.
SLIDESMANIA
Lakukan ECG.
O : Infus 20 Hs/mnt
Aterosklerosis Trombosis
sklerosis Trombosis
Konstriksi arteri koronaria
Penanganan infark miokard akut menurut PERKI (2013) dikenal dengan istilah MONA. MONA
merupakan singkatan yang digunakan untuk membantu para profesional medis dalam penanganan
awal infark miokard akut. MONA singkatan dari morfin, oksigen, nitrigliserin, dan aspirin.
1. Morfin
Morfin diberikan pada pasien akut miokard infark untuk mengurangi rasa nyeri yang tidak teratasi
oleh nitrogliserin. Morfin ini diberikansebanyak 2,5 mg (2-4 mg) mg intravena, dapat diulang setiap 5
menit sampai dosis total 20 mg
SLIDESMANIA
Oksigen harus diberikan segera jika saturasi oksigen arteri < 95% atau yang mengalami distress respirasi. Oksigen dapat
diberikan melalui kanula nasal atau masker selama 6 jam pertama.Menurut Potter& Perry (2005) macam-macam pemberian
oksigenasi adalah:
a. Nasal Kanul, memberikan oksigen secara kontinu dengan kecepatan aliran 2-6 liter/ menit dan konsentrasi oksigen kecil dari
50%. Indikasi pemberian nasal kanul adalah pada pasien yang bernapas spontan tetapi membutuhkan alat bantu untuk memenuhi
kebutuhan oksigen.
b. Simple Mask, memberikan oksigen kontinu dengan kecepatan aliran 6-8 liter/ menit dan konsentrasi oksigen 40- 60%.
c. Rebreathing Mask, memberikan oksigen dengan aliran 9-15 liter/ menit dan konsentrasi oksigen 60-90%. Rebreathing mask
ini diberikan pada pasien yang kadar tekanan CO2 yang rendah (Pa CO2 normal 35-45 atm).
d. Nonrebreathing Mask, pemberian oksigen dengan aliran 9-15 liter/ menit dan konsentrasi oksigen 60-90%. Nonrebreathing
mask ini diberikan pada pasien yang kadar CO2 nya yang tinggi.
SLIDESMANIA
Nitrogliserin digunakan juga untuk mengurangi nyeri dada. Penggunaan nitrogliserin dapat membantu
arteri dan vena dilatasi sehingga dapat menurunkan beban kerja jantung dan mengurangi kebutuhan
oksigen. Nitrogliserin dapat diberikan secara sublingual dengan dosis 0,3 mg sampai 0,4 mg setiap
lima menit sampai tiga dosis. Nitrogliserin ini tidak boleh diberikan kepada pasien dengan tekanan
darah sistolik kurang dari 90 mmHg, bradikardia (< 50 kali/ menit), atau takikardia.
4. Aspirin
Aspirin juga merupakan bagian dari pengobatan awal untuk infark miokard akut. Aspirin digunakan
untuk mencegah pembentukan gumpalan lanjut dengan mengurangi agregasi platelet. Dosis aspirin
yang diberikan sebanyak 160-325 mg.
SLIDESMANIA
Tujuan Diet
Memberikan makanan secukupnya tanpa memeberatkan kerja jantung.
Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.
Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
Jenis Diet
Diet jantung I: untuk pasien jantung akut spt MCI ( Myocardium infarc) atau dekompensasi kordis berat. Bentuk makanan berupa cairan 1-1,5
l/hari. Diberikan beberapa hari.
Diet jantung II: bentuk makanan saring atau bubur. Setelah masa akut terlewati. Bila ada odema diberikan rendah garam.
Diet jantung III: bentuk makanan lunak atau biasa. Kondisi tidak berat. RG bila ada odema dan hipertensi.
Diet jantung IV: bentuk makanan biasa. Perpindahan dari DJ III. Keadaan baik. RG bila ada odema dan hipertensi.
Manajemen diet.
Syarat Diet
1. Energi sesuai dengan kebutuhan, bila kegemukan diturunkan.
2. Lemak: <30%. Perhatikan konsumsi Lemak jenuh antara 7-10% dari energi total.
3. Protein 10-20% kebutuhan total energi.
4. Kolesterol <300mg.
5. KH sedang 50-60% kebutuhan total energi.
6. Vitamin dan mineral cukup. Perlu suplemen vitamin bila konsumsi makanan ≤
1200 kkal/hari
SLIDESMANIA
Nutrisi kuratif
Terapi nutrisi harus ditujukan kepada hal-hal berikut:
a. Lakukan penimbangan berat badan dengan memperhatikan lingkaran perut
b. Kurangi asupan kolesterol hingga <300 mg/dL. Pada pasien diabetes dengan dislipidemia, asupan kolesterolnya harus dikurangi hingga di
bawah 200 mg/ hari.
c. Kurangi asupan total lemak hingga kurang-lebih 20% dari total kalori.
d. Kurangi asupan lemak jenuh hingga di bawah 5% dari total kalori.
e. Tingkatkan asupan serat, khususnya serat larut,hingga 25-35 gram per hari untuk mengikat kolesterol yang di hasilkan oleh tubuh sendiri dalam
bentuk garam empedu sehingga kolesterol ini tidak di serap kembali oleh usus.
f. Tingkatkan konsumsi ikan,khususnya ikan laut yang kaya akan asam lemak omega-3,paling tidak 2-3 kali seminggu.
● g. Ganti konsumsi daging merah dengan daging putih seperti ayam kampung dan ikan atau dengan protein nabati seperti tempe atau tahu
(kedelai mengandung soya-lecithine dan isoflavon yang dapat menurunkan kadar LDL kolesterol.)
h. Terapi diet dan olahraga harus di coba terlebih dahulu sebelum menggunakan obat-obat penurun kolesterol
SLIDESMANIA