Anda di halaman 1dari 22

Home

1. Evi Wijayanti (A1C219086)


2. Yiyin Saputri (A1C219097) KELOMPOK 3
3. Imam
Lesson 1.1 Ardiansyah
Lesson 1.2(A1C219084)
Lesson 1.3
4. Ihma Quari Susanti (A1C219070)
5. Sindi Arianti Wijaya (A1C219100)
6. Dolfina Layan (A1C219071)
INFARK
7. Agustina (A1C219146) MIOKARDIUM
8. Iin Fatmala (A1C219077)
Materials Videos Activities
SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


Pengertian Infark Miokardium
Infark Miokardium biasa juga di sebut
Serangan Jantung.
Suatu penyumbatan aliran darah ke
otot jantung.
Serangan jantung adalah keadaan
darurat medis. Serangan jantung
biasanya terjadi ketika gumpalan
darah menghalangi aliran darah ke
jantung. Tanpa darah, jaringan
kehilangan oksigen dan mati.
SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


Kasus

Tuan M (78 Tahun) datang ke rumah sakit pada 24 Juli 2007, pukul 14.30 di Ruang IGD RS Dr.
Kariadi Semarang dan di diagnosa AMI. Tuan M mengatakan kemarin sore pada 23 Juli 2007 dada
kirinya terasa nyeri lalu menjalar ke lengan kiri sehingga tangan kiri terasa kram, nyeri semakin parah
jika melakukan aktivitas. Tanggal 24 Juli 2007 pukul 11.00 nyeri semakin parah hingga pasien merasa
lemah. Didapatkan data klien Tuan M merasa nyeri, terlihat lemah, sering mengeluarkan keringat
dingin, kulit pucat, merasa kesakitan, klien sering memegangi dada kirinya, klien juga mengeluh nyeri
dada seperti diremas-remas dan ditusuk-tusuk, klien mengeluh dadanya terasa berat seperti tertindih
benda berat karena skala nyerinya 8, klien terlihat khawatir dan cemas takut terjadi sesuatu pada
dirinya, dan takut untuk melakukan aktivitas apapun. Wajah tampak meringis kesakitan sambil
memegangi dada kirinya. RR 32 x/m, N 96x/m, TD 150/90 mmHg dan Suhu 36°C
SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


Askep Infark Miokardium

Riwayat Penyakit
Identitas Klien Sekarang
Riwayat Penyakit Sekarang

Nama : Tuan M Pasien mengatakan kemarin sore Tanggal 24 Juli 2007 jam 11.00
tanggal 23 Juli 2007 dada kirinya nyeri semakin parah hingga
Umur : 78 Tahun terasa nyeri lalu menjalar ke pasien merasa lemah, lalu
Umur : 78 Tahun
Jenis Kelamin : Laki- lengan kiri sehingga tangan kiri keluarga membawa pasien
Jenis Kelamin : Laki- terasa kram, nyeri semakin parah periksa ke dokter dan disarankan
laki
laki kalau dibuat untuk aktivitas. dibawa ke rumah sakit untuk
Register : 226427 dirawat inap. Tanggal 24 Juli
Register : 226427
Diagnosa Medis : 2007 jam 14.30 pasien masuk di
Diagnosa Medis : ruang IGD RS Dr.Kariadi dan
Akut Miokard Infark ( Keluhan Utama
Akut Miokard Infark ( didiagnosa AMI.
AMI )
AMI )
Tanggal Masuk : 24 Nyeri dada kiri
SLIDESMANIA

Tanggal Masuk : 24
Juli 2007 Pukul 14.30
Juli 2007 Pukul 14.30
Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities
Pengkajian
Pengkajian fokus
1. Airways
-Tidak ada keluhan batuk, tidak ada ronkhi, tidak Nyeri : Pasien mengeluh nyeri dada, seperti
ada wheezing. diremas-remas, ditusuk-tusuk dan terasa ditindih
2. Breathing benda berat sekali. Skala nyeri 8.
 -Tidak ada keluhan sesak, RR = 32 x / menit. Pemeriksaan fisik secara fokus
 -Tidak ada penggunaan alat bantu pernapasan. • KU : kesakitan
3. Circulation • Kesadaran : CM
-N = 96 x / menit. • TTV
-TD = 150 / 90 mmHg. •
-Ekstremitas dingin, sering mengeluarkan keringat dingin. TD : 150 / 90 mmHg
-Kulit pucat.
4. Disability N : 96 x / menit
 - KU : kesakitan, kesadaran compormentis, reaksi terhadap
cahaya positif, RR : 32 x / menit

S : 36°C
SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


Data Subjektif. Data Objektif.
● Skala nyeri 8
Klien mengeluh nyeri dada seperti diremas- ● Wajah tampak meringis kesakitan
remas dan ditusuk-tusuk ● Klien tampak memegangi dada kirinya
Klien mengeluh dadanya terasa berat seperti ● RR 32x/m
tertindih benda berat. ● N 96x/m
Klien mengatakan khawatir, merasa takut ● TD 150/90 mmHg
untuk beraktivitas sedikitpun ● Suhu 36° C
Klien merasa cemas, takut akan terjadi ● Ekstremitas dingin, keluar keringat dingin,
sesuatu pada dirinya. kulit pucat
● Klien tampak cemas dan ketakutan
SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


Analisa Data

1. D. O :

2. D. O
Skala nyeri 8
● Klien tampak meringis kesakitan ● Klien tampak lemah
● Klien tampak memegangi dada kirinya ● Klien tampak berbaring ditempat tidur sambil
● TD 150/90 mmHm mengatur nafasnya.
● RR 32 x/mnt
● N 96 x/mnt D. S
● S 36° C ● Klien mengatakan khawatir, merasa takut untuk
beraktivitas sedikitpun
D. S
● Klien mengatakan merasa lemah dan jika
Klien mengeluh nyeri dada kirinya seperti diremas-
remas dan ditusuk-tusuk beraktivitas nafasnya cepat sekali.
● Klien juga mengeluh dadanya terasa berat seperti
tertindih benda berat Problem : Intoleransi Aktivitas
Etiologi : Ketidakseimbangan suplai O² dengan
Problem : Nyeri dada kebutuhan tubuh
Etiologi : Iskemik jaringan sekunder terhadap sumbatan
arteri koroner
SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


Lanjutan....

3. D. O 4. D. O
● Klien tampak cemas
● Klien tampak ketakutan TD 150/90 mmHg
N 96 x/mnt
D. S RR 32x/mnt
● Klien merasa cemas dan ketakutan karena ● Suhu 36°C
Penyakitnya ● Ekstremitas dingin
● Kulit pucat
Problem : Kecemasan
Etiologi : Ancaman kematian atau perubahan D. S
kesehatan
● Klien mengeluh nafasnya cepat, seperti habis berlarian

Problem : Resiko penurunan COP


Etiologi : Peningkatan tahanan vaskuler sistemik
SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri dada berhubungan dengan iskemik jaringan


sekunder terhadap sumbatan arteri koroner.

2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan


ketidakseimbangan antara suplai O2 dengan kebutuhan
tubuh.

3. Kecemasan berhubungan dengan ancaman kematian /


perubahan kesehatan.

4. Resiko penurunan COP berhubungan dengan


peningkatan tahanan vaskuler sistemik.
SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


No DX.Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil
INTERVENSI Intervensi TTD

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 


1. Nyeri dada berhubungan Pantau nyeri
dengan iskemik jaringan
sekunder terhadap selama 1x15 menit nyeri dada klien  (karakteristik, lokasi, intensitas, durasi).
sumbatan arteri koroner.
berkurang dengan KH:  Ajarkan teknik relaksasi (nafas dalam dan
perlahan).
Skala nyeri 1-5  Kolaborasi pemberian oksigen dan th/ obat.

Klien mengatakan nyeri berkurang

Klien tenang
2 Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24  Monitor KU dan TTV.
berhubungan dengan jam toleransi aktivitas pasien meningkat dengan
ketidakseimbangan KH :
 Monitor frekuensi irama jantung.
antara suplai O2 dengan
kebutuhan tubuh.  Frekuensi jantung dan TD dalam batas normal
 Meningkatkan istirahat dan batasi aktivitas,
 Kulit hangat, merah muda. jelaskan peningkatan aktivitas bertahap.
SLIDESMANIA

 Frekuensi pernafasan normal  Menganjurkan pasien untuk menghindari


peningkatan tekanan abdominal(mengejan dll)
 Melaporkan tidak angina / terkontrol dalam
Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities
3 Kecemasan Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Kaji tingkat kesemasan pasien
berhubungan selama 1x24 jam cemas berkurang
dengan ancaman dengan KH :  Anjurkan keluarga terdekat untuk
kematian / memberikan support
perubahan  Cemas berkurang.
kesehatan  Jelaskan pada pasien tentang kondisi dan
 Pasien tampak tenang. situasi saat ini.

4 Resiko penurunan Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Pantau TD, RR, dan nadi
COP berhubungan selama 1x24 jam penurunan COP tidak
dengan terjadi dengan KH :  Auskultasi adanya murmur.
peningkatan
tahanan vaskuler  TD, RR dan N batas normal.  Auskultasi bunyi nafas.  Kolaborasi O2
sistemik. sesuai kebutuhan.
 Tidak ada keluhan sesak.
SLIDESMANIA

 Lakukan ECG.

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO Tanggal Implementasi Respon Evaluasi TTD
D
X
1 24-07-2007 -Monitor KU dan S : Klien mengeluh S : Klien mengatakan masih
TTV kesakitan nyeri tapi sudah berkurang
  terutama dada dengan adanya O2.
  kiri. O : Klien tampak tenang skala
  O : KU = kesakitan, nyeri
  CM N = 96 x/mnt RR = 32 x/mnt. A : Masalah belum teratasi
  TD = 150/90 mmHg penuh.
- Memantau nyeri. P : Pasien dipindahkan ke ruang
  S : Klien mengeluh nyeri dada terasa seperti Hasan untuk dilanjutkan th/ yang
  ditusuktusuk, diremasremas dan seperti ditindih benda diberikan.
berat.
O : Skala nyeri= 8 Nyeri dada kiri
-Mengajarkan teknik
relaksasi (nafas S:-
dalam dan perlahan) O : Klien tampak menarik nafas dalam secara
perlahan.
 Melakukan S:-
pemasangan infuse O : O2 3 liter, canul
dan pemberian obat  
anti nyeri..  
S:-
SLIDESMANIA

O : Infus 20 Hs/mnt

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


2. 24-07-
2007 Menjelaskan pada S : Klien mengatakan kalau banyak bergerak
klien untuk dadanya semakin terasa nyeri.
meningkatkan istirahat,
membatasi aktivitas O : Klien tampak berhati-hati dalam
dan peningkatan bergerak
aktivitas secara
bertahap  

 Menganjurkan pasien S : Klien mengatakan tidak akan melakukan


untuk menghindari mengejan dulu.
peningkatan tekanan
abdominal (mengejan). O : Pasien tampak sering nafas dalam
secara perlahan.
SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


3. 24-07- 2007 Mengkaji tingkat S : Pasien mengatakan takut terjadi sesuatu yang
kecemasan. tidak diinginkan.
O : Pasien tampak tegang, cemas dan bingung
SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


PATOFISIOLOGI

Aterosklerosis Trombosis
sklerosis Trombosis
Konstriksi arteri koronaria

Aliran darah kejantung menurun

Jaringan Miocard Iskemik

Nekrose lebih dari 30 menit

Supply dan kebutuhan oksigen ke jantung tidak seimbang

Supply Oksigen ke Miocard turun

Metabolisme an aerob Seluler hipoksia


SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


Kerusakan pertukaran gas Fatique Cemas nyeri Timbunan Seluler hipoksia
asam laktat meningkat -i
Integritas membran sel berubah

Kontraktilitas turun Resiko penurunan curah jantung


Fatique Cemas
● Fatique
Cemas
COP turun Kegagalan pompa jantung

Gangguan perfusi jaringan Gagal jantung

Resiko kelebihan volume cairan ekstravaskuler


SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


FARMOKOLOGI

Penanganan infark miokard akut menurut PERKI (2013) dikenal dengan istilah MONA. MONA
merupakan singkatan yang digunakan untuk membantu para profesional medis dalam penanganan
awal infark miokard akut. MONA singkatan dari morfin, oksigen, nitrigliserin, dan aspirin.

1. Morfin

Morfin diberikan pada pasien akut miokard infark untuk mengurangi rasa nyeri yang tidak teratasi
oleh nitrogliserin. Morfin ini diberikansebanyak 2,5 mg (2-4 mg) mg intravena, dapat diulang setiap 5
menit sampai dosis total 20 mg
SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


Lanjutan....
2. Oksigen

Oksigen harus diberikan segera jika saturasi oksigen arteri < 95% atau yang mengalami distress respirasi. Oksigen dapat
diberikan melalui kanula nasal atau masker selama 6 jam pertama.Menurut Potter& Perry (2005) macam-macam pemberian
oksigenasi adalah:

a. Nasal Kanul, memberikan oksigen secara kontinu dengan kecepatan aliran 2-6 liter/ menit dan konsentrasi oksigen kecil dari
50%. Indikasi pemberian nasal kanul adalah pada pasien yang bernapas spontan tetapi membutuhkan alat bantu untuk memenuhi
kebutuhan oksigen.

b. Simple Mask, memberikan oksigen kontinu dengan kecepatan aliran 6-8 liter/ menit dan konsentrasi oksigen 40- 60%.

c. Rebreathing Mask, memberikan oksigen dengan aliran 9-15 liter/ menit dan konsentrasi oksigen 60-90%. Rebreathing mask
ini diberikan pada pasien yang kadar tekanan CO2 yang rendah (Pa CO2 normal 35-45 atm).

d. Nonrebreathing Mask, pemberian oksigen dengan aliran 9-15 liter/ menit dan konsentrasi oksigen 60-90%. Nonrebreathing
mask ini diberikan pada pasien yang kadar CO2 nya yang tinggi.
SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


Lanjutan.....

3. Nitrat atau nitrogliserin

Nitrogliserin digunakan juga untuk mengurangi nyeri dada. Penggunaan nitrogliserin dapat membantu
arteri dan vena dilatasi sehingga dapat menurunkan beban kerja jantung dan mengurangi kebutuhan
oksigen. Nitrogliserin dapat diberikan secara sublingual dengan dosis 0,3 mg sampai 0,4 mg setiap
lima menit sampai tiga dosis. Nitrogliserin ini tidak boleh diberikan kepada pasien dengan tekanan
darah sistolik kurang dari 90 mmHg, bradikardia (< 50 kali/ menit), atau takikardia.

4. Aspirin

Aspirin juga merupakan bagian dari pengobatan awal untuk infark miokard akut. Aspirin digunakan
untuk mencegah pembentukan gumpalan lanjut dengan mengurangi agregasi platelet. Dosis aspirin
yang diberikan sebanyak 160-325 mg.
SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


TERAPI DIET

Tujuan Diet
Memberikan makanan secukupnya tanpa memeberatkan kerja jantung.
Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.
Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
Jenis Diet
Diet jantung I: untuk pasien jantung akut spt MCI ( Myocardium infarc) atau dekompensasi kordis berat. Bentuk makanan berupa cairan 1-1,5
l/hari. Diberikan beberapa hari.
Diet jantung II: bentuk makanan saring atau bubur. Setelah masa akut terlewati. Bila ada odema diberikan rendah garam.
Diet jantung III: bentuk makanan lunak atau biasa. Kondisi tidak berat. RG bila ada odema dan hipertensi.
Diet jantung IV: bentuk makanan biasa. Perpindahan dari DJ III. Keadaan baik. RG bila ada odema dan hipertensi.
Manajemen diet.
 
Syarat Diet
1. Energi sesuai dengan kebutuhan, bila kegemukan diturunkan.
2. Lemak: <30%. Perhatikan konsumsi Lemak jenuh antara 7-10% dari energi total.
3. Protein 10-20% kebutuhan total energi.
4. Kolesterol <300mg.
5. KH sedang 50-60% kebutuhan total energi.
6. Vitamin dan mineral cukup. Perlu suplemen vitamin bila konsumsi makanan ≤
1200 kkal/hari
SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


lanjutan

Bahan Makanan Yang Tidak Dianjurkan


a. Produk makanan jadi: cake, pie, pastries, biskuit, kue-kue berlemak.
b. Daging berlemak, kambing, babi, jerohan, otak, sosis, sardin, kuning telur 3
butir/minggu, susu whole, keju, es krim.
c. Nabati dimasak dengan santan, minyak, sayuran dan buah diawet
d. Mayones, salad dressing dari telur, mentega dll.
SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities


Lanjutan

Nutrisi kuratif
Terapi nutrisi harus ditujukan kepada hal-hal berikut:
a. Lakukan penimbangan berat badan dengan memperhatikan lingkaran perut
b. Kurangi asupan kolesterol hingga <300 mg/dL. Pada pasien diabetes dengan dislipidemia, asupan kolesterolnya harus dikurangi hingga di
bawah 200 mg/ hari.
c. Kurangi asupan total lemak hingga kurang-lebih 20% dari total kalori.
d. Kurangi asupan lemak jenuh hingga di bawah 5% dari total kalori.
e. Tingkatkan asupan serat, khususnya serat larut,hingga 25-35 gram per hari untuk mengikat kolesterol yang di hasilkan oleh tubuh sendiri dalam
bentuk garam empedu sehingga kolesterol ini tidak di serap kembali oleh usus.
f. Tingkatkan konsumsi ikan,khususnya ikan laut yang kaya akan asam lemak omega-3,paling tidak 2-3 kali seminggu.
● g. Ganti konsumsi daging merah dengan daging putih seperti ayam kampung dan ikan atau dengan protein nabati seperti tempe atau tahu
(kedelai mengandung soya-lecithine dan isoflavon yang dapat menurunkan kadar LDL kolesterol.)
h. Terapi diet dan olahraga harus di coba terlebih dahulu sebelum menggunakan obat-obat penurun kolesterol
SLIDESMANIA

Lesson 1.1 Lesson 1.2 Lesson 1.3 Materials Videos Activities

Anda mungkin juga menyukai