JENIS-JENIS
RISIKO
Siti Amrawia Haya (202030153), Aisun Warhangan (202030159), Cristina Natalia Sinaga (202030165), Salvator
Vinsensius Duma (202030166), Okta Hehakaya Nendissa (202030167),
Kartika Grace Magdalena Nanlohy (202030176)
1 2
Risiko Kematian,
Risiko Kerusakan
Kesehatan, dan
Properties
Kecelakaan
3Risiko Perubahan
4
Suku Bunga, Risiko
SUB POKOK Pasar dan Risiko
Risiko Operasional
PEMBAHASAN Kredit
RISIKO KERUSAKAN
PROPERTIES
1
1 PENGERTIAN RISIKO PROPERTIES
Risiko yang mungkin terjadi atas
properti (harta benda) mencakup
banyak hal seperti kebakaran,
banjir, perusakan, dan lainnya.
NILAI PASAR
NILAI PASAR
Harga pasar adalah harga yang terbentuk melalui
mekanisme pasar, dimana ada pihak yang ingin menjual
dan ada pihak yang ingin membeli. Sehingga kekuatan
demand (permintaan) dan supply (penawaran)
membentuk harga keseimbangan yang menjadi harga
pasar.
Teknik Replacement Cost baru dilakukan dengan melihat biaya yang diperlukan
untuk mengganti barang yang rusak dengan barang baru yang sama. Manager
risiko bisa menggunakan bantuan pihak luar (misal appraisal) untuk menaksir
replacement cost tersebut.
2 Hukum perdata diarahkan kepada tindakan pelanggaran hak atas individu atau
organisasi.
Common Law dan Civil Law
Common Law dan Civil Law
Common Law menggunakan putusan hakim atau kasus-kasus hukum yang terjadi
1 sebelumnya (jurispudensi) sebagai dasar pengambilan keputusan kasus yang akan
diputuskan.
Civil Law didasarkan pada sistm hukum yang dikodifikasi yang menetapkan
2 peraturan/perundangan yang komprehensif, yang kemudian dipakai dan
diinterpretasikan oleh hakim.
Beberapa penulis melihat implikasi ekonomi yang berbeda antara kedua sistem
3 hukum tersebut. Civil Law lebih menekankan stabilitas sosial, sementara Common
Law memfokuskan pada hak individu.
RISIKO KEMATIAN,
KESEHATAN, DAN
KECELAKAAN
2
1 RISIKO KEMATIAN
Kematian merupakan sesuatu yang pasti, timing dari kematian tidak pasti.
Manusia menghadapi eksposur kematian sebelum waktunya (premature death)
Morbidity Rates
Morbidity Rates
Merupakan banyaknya penduduk (jumlah kasus) yang menderita sakit tertentu.
3
1 RISIKO PERUBAHAN TINGKAT BUNGA
Risiko perubahan pendapatan: pendapatan: pendapatan bersih (hasil investasi
- dikurangi biaya) berubah, yaitu berkurang dari yang diharapkan.
Risiko perubahan nilai pasar: nilai pasar berubah karena perubahan tingkat
- bunga, yaitu berubah menjadi lebih kecil (turun nilainya).
Perubahan tingkat bunga bisa menyebabkan perubahan nilai pasar aset dan/ atau kewajiban yang
dipegang oleh perubahan. Jika tingkat bunga naik, nilai aset atau kewajiban akan turun (dan
sebaliknya).
1 Mengidentifikasi dan mengelompokkan aset atau kewajiban yang rentan terhadap perubahan
tingkat bunga, yaitu aset atau kewajiban yang harus dinilai ulang jika tingkat bunga berubah.
2 Menghitung gap antara aset yang sensitive dengan kewajiban yang sensitive terhadap
perubahan bunga, dan menghitung perubahan pendapatan jika tingkat bunga berubah.
2 RISIKO PASAR
Risiko pasar muncul karena harga pasar bergerak dalam arah yang merugikan
organisasi. (kurva dan penjelasan)
Value at Risks (VAR)
Value at Risks (VAR)
Value at Risks mengembangkan lebih lanjut konsep kurva normal seperti yang telah
dibicarakan di muka, untuk menjawab pertanyaan.
Metodologi VAR
Metodologi VAR
1 Metode histori menggunakan data historis (data masa lalu) untuk menghitung VAR
4
Risiko Operasional relatif belum banyak dipelajari karakteristiknya. Risiko operasional merupakan risiko
yang paling tua karena praktis manager berhadapan dengan masalah operasional sejak kegiatan
perusahaan/organisasi dimulai (bahkan sebelum dimulai).
Basel II (lembaga yang mengatur perbankan internasional) mengidentifikasikan risiko operasional sebagai
risiko yang timbul karena kegagalan dari proses internal, manusia, sistem, atau dari kejadian eksternal
Risiko kegagalan proses internal merupakan risiko Beberapa contoh risiko operasional yang berkaitan
yang berkaitan dengan kegagalan proses atau
atau bersumber dari manusia adalah:
prosedur internal organisasi. Contoh:
1. Risiko yang diakibatkan kurang 1. Kecelakaan kerja
lengkapnya dokumentasi, atau 2. Terlalu bergantung pada karyawan kunci
dokumentasi yang salah. tertentu
2. Kesalahan transaksi (lihat ilustrasi 3. Integritas karyawan yang kurang
kesalahan trading pada USB Warburg di 4. Risiko manusiai tersebut mengharuskan
muka). perusahaan untuk mempunyai karyawan yang
3. Pengawasan yang kurang memadai (lihat mempunyai kualifikasi, pengalaman, dan
diskusi mengenai Baring Bank di bawah integritas yang diperlukan.
ini)
4. Pelaporan yang kurang memadai
sehingga kepatuhan terhadap peraturan
internal dan eksternal tidak terpenuhi.
Beberapa risiko yang muncul berkaitan dengan sistem adalah:
Pengukuran Risiko Operasional
+
CONTOH KASUS
PT. Bank Danamon Indonesia yang digugat oleh PT. Esa Kertas Nusantara (EKN) pada tahun
2009 atas kontrak derivatif yang dilakukan antara kedua belah pihak. EKN adalah perusahaan nasional
yang memproduksi coated and uncoated paper untuk tujuan ekspor dengan jumlah karyawan sekitar
1.200 orang dan berlokasi di Karawang dan Jakarta.
Permasalahan tersebut berawal ketika kedua pihak menandatangani perjanjian untuk 17
structured finance producst. Perjanjian itu terdiri dari tiga transaksi forward with knok out, delapan
transaksi target redumption forward empat transaksi cancel-able forward, dan satu transaksi
American knok out, sejak Oktober 2007 hingga September 2008. Kedua pihak juga menandatangani
perjanjian Cross Currency Swap (CCS). Total nominal transaksi structured financial product dan CCS
yang telah dilakukan masing-masing adalah US$29,5 juta dan US$5,5 juta. Pada tahun 2009, perjanjian
tersebut menuai masalah. Dodi S. Abdulkadir dari kantor hukum MR&P sebagai pengacara EKN,
menggugat Danamon karena lalai mengungkap informasi mengenai transaksi derivatif yang berupa
structured finance products dan tidak bertujuan untuk lindung nilai, namun bersifat spekulatif.
Padahal EKN membutuhkan produk lindung nilai (hedging). Akibatnya, EKN disesatkan dan
mengalami kerugian yang sangat besar dari transaksi derivatif tersebut.
Dodi juga menilai bahwa Bank Danamon lalai dalam memberikan informasi yang akurat tentang
produk derivatif yang mereka tawarkan kepada nasabah. “Akibatnya, EKN selaku nasabah dengan
tingkat pengetahuan akan produk keuangan yang terbatas terjebak membeli produk derivatif Bank
Danamon dan mengalami kerugian yang sangat besar,” kata Dodi, Jakarta, Selasa (31/3).
Menurut Dodi, Bank Danamon juga lalai dalam menerapkan prinsip pengenalan nasabah (know
your customer), prinsip perlindungan nasbah, serta prinsip kehati-hatian (prudence banking). “Mereka
(Bank Danamon) sangat agresif menawarkan produk derivatif yang bersifat spekulatif tanpa
administrasi yang benar. Padahal EKN membutuhkan produk lindung nilai (hedging).Akibatnya, EKN
disesatkan dan mengalami kerugian yang sangat besar dari transaksi derivatif tersebut,” kata Dodi.
EKN mengajukan gugatan terhadap Danamon, setelah negoisasi sebelumnya diupayakan oleh
kedua belah pihak gagal memberikan kemajuan yang berarti. Total nilai gugatan adalah Rp 1,1 trilliun,
terdiri dari kerugian materiil sebesar Rp 207 miliar dan kerugian immaterial sebesar Rp 900 miliar.
Dari hasil sidang, majelis hakim mengabulkan gugatan PT. EKN dan meminta Danamon untuk
memberikan ganti rugi sebesar Rp63 miliar. Dalam putusannya, majelis hakim menganggap bahwa
transaksi derivatif itu dianggap perbuatan melawam hukum.
Analisis Kasus:
1. Indentifikasi masalah
2. Kelemahan bank yang mengakibatkan permasalahan tersebut
3. Tindakan yang ditempuh dalam penyelesaian
Kelompok 8
TERIMA KASIH
Siti Amrawia Haya (202030153), Aisun Warhangan (202030159), Cristina Natalia Sinaga (202030165), Salvator
Vinsensius Duma (202030166), Okta Hehakaya Nendissa (202030167),
Kartika Grace Magdalena Nanlohy (202030176)