Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

Yuliani Diah Lestari, 18 Maret 2021


DAFTAR ISI
Kebijakan Pelayanan Keperawatan Kamar
Bedah
Pengertian Keperawatan Perioperatif
Fase Pelayanan Perioperatif
Perawat Kamar Bedah
KEBIJAKAN PELAYANAN
KEPERAWATAN KAMAR BEDAH
Penerapan standar pelayanan keperawatan kamar bedah di rumah sakit dilaksanakan dalam upaya
meminimalkan angka Kejadian Nyaris Cidera (KNC), Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) dan
Sentinel melalui peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Contoh KNC yaitu kesalahan identitas
atau nomor rekam medis pasien diketahui sebelum tindakan dilakukan, KTD yaitu kesalahan
tindakan atau pemberian dosis anestesi dan Sentinel yaitu kesalahan tindakan pemotongan dalam
operasi atau tertinggalnya alat bedah maupun jarum serta kassa di lokasi operasi
Pengembangan dan peningkatan kemampuan teknis & manajerial tenaga keperawatan
dalam pelayanan keperawatan kamar bedah di rumah sakit untuk terwujudnya kompetensi
yang diperlukan di kamar bedah
Penerapan standar pelayanan keperawatan kamar bedah di rumah sakit memerlukan
dukungan dari berbagai pihak terkait
Sumber : Ditjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI, 2011
PENGERTIAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

Istilah yang dipergunakan untuk menggambarkan keragaman fungsi


keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan pasien.
Kata perioperatif adalah suatu istilah gabungan yang mencangkup tiga
fase pengalaman pembedahan yaitu pre operatif, intra operatif dan
postoperatif (Hipkabi tahun 2014 dalam Zulvia, 2020)

Merupakan proses keperawatan untuk mengembangkan rencana asuhan


secara individual dan mengkoordinasikan serta memberikan asuhan
kepada pasien yang mengalami pembedahan atau prosedur invasif
(Association of peri Operative Registered Nurses/AORN, 2013)
FASE PELAYANAN PERIOPERATIF
Fase pre operatif
Merupakan periode yang diawali dengan persiapan dari ruang penerimaan sampai induksi anestesi. Perawat pada
tahap ini mengintegrasikan dan mengkomunikasikan data yang dikumpulkan melalui pengkajian secara rinci,
ketrampilan dan observasi untuk membuat pilihan teraupetik agar dapat mengoptimalisasikan pelayanan keperawatan
kamar bedah. Kegiatan berfokus pada mengkonfirmasi persiapan ruang bedah (termasuk ketersediaan peralatan),
memverifikasi, menginterpretasi dan mengkomunikasikan data kepada tim multidisiplin kesehatan lainnya, persiapan
untuk menghadapi situasi yang mengancam jiwa pasien saat pembedahan dan menyiapkan strategi dalam mencegah
infeksi.
Pengkajian pre operatif
Faktor resiko terhadap pembedahan
Persiapan penunjang
Pemeriksaan status anestesi & bedah untuk inform consent serta persiapan mental dan psikis
Sumber : Ditjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI, 2011
FASE PELAYANAN PERIOPERATIF
Fase intra operatif
Merupakan pelayanan yang dilakukan setelah induksi dan selama proses
pembedahan. Kegiatan berfokus pada pemeriksaan tanda-tanda vital,
membuka persediaan alat yang dibutuhkan, mengatur selang atau drain,
menjaga kelancaran obat-obatan dan cairan melalui intravena, memastikan
keselamatan selama pembedahan dengan memperhatikan lingkungan yang
asepsis dan steril, memastikan posisi pasien tidak menyakiti pasien, menghitung
jarum dan kasa yang digunakan selama pembedahan untuk memastikan tidak ada
yang tertinggal dalam tubuh pasien setelah pembedahan
Sumber : Ditjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI, 2011
FASE PELAYANAN PERIOPERATIF
Persiapan pasien di kamar operasi
Prinsip umum
Prinsip asepsis/antiseptik untuk sarana alat yang dipakai
Fungsi keperawatan intra operatif
Aktivitas secara umum
Diagnosa keperawatan
Contohnya resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invatif dan resiko
injury berhubungan dengan kondisi lingkungan
Implementasi
Komplikasi
FASE PELAYANAN PERIOPERATIF
Fase post operatif
Merupakan pelayanan keperawatan selama periode setelah penutupan luka dan
pindah ke ruang pemulihan. Kegiatan berfokus pada memeriksa bagaimana
pasien dipindahkan ke ruang pemulihan, mengobservasi jalan nafas dan
pernafasan pasien dengan memeriksa warna bibir dan kuku, memeriksa tingkat
kesadaran pasien, memeriksa tanda – tanda vital pasien, memeriksa balutan luka
bekas operasi, mengukur keseimbangan cairan, memeriksa cairan intravena
setiap jam dan mengisi grafik / chart berdasarkan pengkajian yang dilakukan
kepada pasien
Sumber : Ditjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI, 2011
FASE PELAYANAN PERIOPERATIF

Pemindahan pasien dari kamar operasi


Perawatan di ruang pemulihan
Transportasi pasien ke ruang rawat
Perawatan di ruang rawat
FASE PELAYANAN PERIOPERATIF
Diagnosa
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan efek anestesi
Nyeri berhubungan dengan incisi pembedahan
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan luka operasi
Tidak efektif jalan napas berhubungan dengan peningkatan
sekresi
Hipotermi berhubungan dengan efek anestesi
FASE PELAYANAN PERIOPERATIF

Intervensi
Memastikan fungsi pernapasan optimal
Mengurangi/menghilangkan ketidaknyaman pasca operasi
Mengatur posisi pasien
Meningkatkan expansi paru
Mempertahankan suhu tubuh normal
FASE PELAYANAN PERIOPERATIF
Komplikasi
Syok
Perdarahan
ILO
Sepsis
Dll
PERAWAT KAMAR BEDAH
Perawat yang memberikan asuhan keperawatan perioperatif kepada pasien yang akan
mengalami pembedahan dengan standar, pengetahuan, keputusan serta ketrampilan
berdasarkan prinsip-prinsip keilmuan khususnya kamar bedah (AORN tahun 2013 dalam
Hipkabi, 2014 dan dalam Zulvia, 2020)

Perawat kamar bedah bertanggung jawab mengidentifikasi kebutuhan pasien, menentukan


tujuan bersama pasien dan mengimplementasikan intervensi keperawatan. Selanjutnya
perawat kamar bedah melakukan kegiatan keperawatan untuk mencapai hasil akhir pasien
yang optimal (Hipkabi tahun 2014 dalam Zulvia, 2020)

Perawat kamar bedah dalam pelayanannya beriorientasi pada respon secara fisik, psikologi,
spiritual dan sosial – budaya (AORN tahun 2013 dalam Zulvia, 2020)
TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT
&
MENAMBAH WAWASAN

Anda mungkin juga menyukai