Anda di halaman 1dari 30

KONSEP DAN PRINSIP

KEBUTUHAN RASA AMAN


DAN NYAMAN

Ns. I Kadek Dwi Swarjana, S.Kep., M.Kep


Tujuan Pembelajaran

Mengetahui Pengertian Kebutuhan Rasa Aman.

Mengetahui Pengertian Kebutuhan Rasa Anyaman.

Mengetahui Konsep Kebutuhan Rasa Aman.

Mengetahui Konsep Kebutuhan Rasa Nyaman

Mengetahui Prinsip Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman.

Mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa Aman dan Nyama.


PENDAHULUAN

Setiap manusia pasti


membutuhkan perlindungan untuk
menciptakan rasa aman dan
nyaman agar dapat menjalani
aktivitas dengan normal tanpa ada
rasa takut dan khawatir yang
membebani pikiran.
Pengertian Kebutuhan Rasa Aman

Keamanan adalah keadaan bebas dari


cedera fisik dan psikologis atau bisa
juga keadaan aman dan tentram
(Potter& Perry, 2006).

Kebutuhan rasa aman adalah


kebutuhan untuk melindungi diri dari
bahaya fisik.
Pengertian Kebutuhan Rasa nyaman

Kebutuhan rasa nyaman adalah suatu keadaan yang telah


terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan
akan ketentraman, kelegaan, dan transenden (Kolcaba
1992, dalam Potter & Perry, 2006)

Secara umum dalam aplikasinya


kebutuhan rasa nyaman adalah bebas
dari rasa nyeri.
Konsep Kebutuhan Rasa Aman

Kebutuhan Merupakan kebutuhan primer yang menjadi


fisiologis syarat dasar bagi kelangsungan hidup manusia
guna memelihara homeostasis tubuh.
Kebutuhan fisiologis ini mutlak harus
terpenuhi, jika tidak dapat berpengaruh
terhadap kebutuhan lainnya (Abraham
Maslow, 1908-1970)
Kebutuhan fisiologis
berkaitan dengan sesuatu
yang mengancam tubuh dan
kehidupan seseorang.
Ancaman itu bisa nyata atau
hanya imajinasi (mis,
penyakit, nyeri, cemas, dan
sebaginya).
Hirarki Abraham Maslow
Kebutuhan
Fisiologi Oksigen merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi
manusia demi kelangsungan hidup.
terdiri dari

Cairan tubuh manusia sebanyak 50-60 (. Oleh karena itu


tubuh membutuhkan keseimbangan antara pemasukkan dan
pengeluaran cairan.

Nutrisi merupakan kebutuhan esensial pada tubuh manusia


yang apabila tidak mendapat pasukan makanan dalam waktu
cukup lama akan mengalami kerusakkan pada sel dan jaringan
tubuh yang berakibat fatal bagi fungsi tubuh itu sendiri.
Kebutuhan
Fisiologi
Temperatur berfungsi secara optimal bila suhu jika tubuh
terdiri dari berada diluar rentang itu maka dapat menimbulkan
kerusakkan bagi sel tubuh.

Eliminasi merupakan suatu proses untuk mengeluarkan


sampah metabolisme ke luar tubuh melalui paru-paru, ginjal,
kulit, dan pencernaan.

Istirahat-tidur dibutuhkan oleh manusia untuk


memberikan kesempatan bagi tubuh untuk memperbaiki sel-
sel tubuh yang terganggung atau rusak.
Hubungan Interpersonal

Hubungan interpersonal
bergantung pada banyak faktor,
seperti kemampuan
berkomunikasi, kemampuan Ketidaktahuan akan
mengontrol masalah, kemampuan sesuatu kadang membuat
memahami, tingkah laku yang perasaan cemas dan tidak
konsisten dengan orang lain, serta
kemampuan memahami orang- aman (Asmadi, 2005).
orang di sekitarnya dan
lingkungannya.
Konsep Kebutuhan Rasa Nyaman

• Ketentraman yaitu suatu keadaan yang aman dan teratur


yang tidak menimbulkan kekacauan yang membuat hati
dan pikiran tenang.
Ketentraman Contoh : Mengerjakan tugas kuliah yang di berikan

• Lega atau rileks yaitu suatu kadaan yang membuat


seseorang merasa senang tidak gelisah (khawatir) karena
kebutuhan telah terpenuhi.
Kelegaan Contoh : Merasa senang ketika telah membayar uang SPP.
Prinsip Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman

Kebutuhan rasa aman dan nyaman mencakup empat


aspek yaitu :
 Fisik yaitu berhubungan dengan sensasi tubuh
 Sosial yaitu berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan
sosial.
 Psikospiritual yaitu berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri
sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan.
 Lingkungan yaitu berhubungan dengan latar belakang pengalaman
eksternal manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur
alamiah lainnya
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa Aman dan
Nyaman

 Emosi :
Emosi menyebabkan marah depresi, dan kecemasan yang akan
mempengaruhi keselamatan dan kenyaman seseorang.
 Status Mobilisasi :
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran
menurun memudahkan terjadinya resiko injury yang
mempengaruhi keamanan dan kenyamanan seseorang
 Gangguan Persepsi Sensori :
Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang
berbahaya seperti gangguan penciuman dan penglihatan.
 Keadaan Imunits :
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang
sehingga mudah terserang penyakit
 Status nutrisi :
Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan
mudah menimbulkan penyakit, demikian sebaliknya dapat
beresiko terhadap penyakit tertentu.
 Jenis kelamin :
Secara umum pria dan wanita berbeda dalam menangapi
seseuatu yang menggangu keamanan dan kenyamanan mereka.
 Usia :
Perbedaan usia mempengaruhi tingkat keamanan dan
kenyamanan.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB NYERI

 Stimulasi Mekanik
Disebut trauma mekanik adanya suatu penegangan akan
penekanan jaringan
 Stimulus Kimiawi
Disebabkan oleh bahan kimia
 Stimulus Thermal
Adanya kontak atau terjadinya suhu yang ekstrim panas
yang dipersepsikan sebagai nyeri 44°C-46°C
 Stimulus Neurologik
Disebabkan karena kerusakan jaringan saraf
 Stimulus Psikologik
Nyeri tanpa diketahui kelainan fisik yang bersifat
psikologis
 Stimulus Elektrik
Disebabkan oleh aliran listrik
KLASIFIKASI
NYERI

Nyeri berdasarkan kualitasnya

Nyeri yang Nyeri yang


menyayat menusuk
Nyeri berdasarkan tempatnya

nyeri superfisial/nyeri permukaan tubuh

nyeri dalam/nyeri tusuk bagian dalam

nyeri ulseral/nyeri dari tusuk jaringan ulseral

nyeri neurologis/nyeri dari kerusakan saraf perifer

nyeri menjalar/nyeri akibat kerusakan jaringan ditempat lain

nyeri sindrom/nyeri akibat kehilangan sesuatu bagian tubuh karena pengalaman masa lalu

nyeri patogenik/nyeri tanpa adanya stimulus


Nyeri berdasarkan serangannya

nyeri akut: nyeri yang timbul tiba-


tiba, waktu kurang dari 6 bulan

nyeri kronis: nyeri yang timbul terus-


menerus, waktu lebih atau sama 6
bulan
Nyeri menurut sifatnya

nyeri timbul sewaktu-waktu

nyeri yang menetap

nyeri yang kumat-kumatan

nyeri menurut rasa

nyeri yang cepat: nyeri yang menusuk

nyeri difus: nyeri normal yang bisa dirasakan


Nyeri menurut kegawatan

nyeri ringan

nyeri sedang

nyeri berat
Karakteristik Nyeri (PQRST)

P (Pemacu)

T (Time) Q (Qality)

S (Severity /
R (Region)
Skala Nyeri)
Tahapan Fisiologi Nyeri

• Tahap Trasduksi : Transduksi merupakan proses perubahan


rangsang nyeri menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima
ujung-ujung saraf. Rangsang ini dapat berupa stimulasi fisik, kimia,
ataupun panas. Dan dapat terjadi di seluruh jalur nyeri
• Tahap Transmisi : Proses penyaluran impuls listrik yang
dihasilkan oleh proses transduksi sepanjang jalur nyeri, dimana
molekul molekul di celah sinaptik mentransmisi informasi dari satu
neuron ke neuron berikutnya
• Tahap Persepsi : proses modifikasi terhadap rangsang.
Modifikasi ini dapat terjadi pada sepanjang titik dari sejak transmisi
pertama sampai ke korteks serebri. Modifikasi ini dapat berupa
augmentasi (peningkatan) ataupun inhibisi (penghambatan)
• Tahap Medulasi : proses terakhir saat stimulasi tersebut sudah
mencapai korteks sehingga mencapai tingkat kesadaran, selanjutnya
diterjemahkan dan ditindaklanjuti berupa tanggapan terhadap nyeri
tlersebut.
Penilaian nyeri
Skala Nyeri
Kesimpulan

Konsep dan prinsip kebutuhan rasa aman dan nyaman yaitu


perencanaan dan pedoman bagaimana cara agar kebutuhan
keamanan dan kenyamanan seseorang dapat terpenuhi karena
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk
menjalani kehidupannya secara normal.

Anda mungkin juga menyukai