Penyakit
Nyeri
Cemas
Dsb
Klasifikasi Kebutuhan Keamanan
1. Keamanan Fisik
Keadaan mengurangi/mengeluarkan ancaman pada tubuh atau
kehidupan
Contoh: penyakit, kecelakaan,bahaya,atau pemajanan pada
lingkungan)
2. Faktor psikososial
Faktor yang mempengaruhi Keamanan
1. Usia
2. Tingkat kesadaran
3. Emosi
4. Status mobilisasi
5. Gangguan persepsi sensori
6. Informasi/ komunikasi
7. Penggunaan antibiotik tdk rasional
8. Imunitas
9. Gangguan produksi leukosit
10.Status nutrisi
11.Tingkat pengetahuan
Macam-macam bahaya/ kecelakaan
rumah RS Mikroorganisme
Kebisingan Cahaya
Macam-macam bahaya/ kecelakaan
Data subjektif
Riw. Kesehatan terkait kebutuhan keamanan:
Pernahkah klien jatuh, mengalami patah tulang, pembatasan
aktivitas, dan sebagainya
Data objektif
Pemfis Sistem: neurologis, cardiovaskuler dan pernafasan,
integritas kulit dan mobilitas.
Proses Keperawatan
Diagnosa
Evaluasi
Persepsi Nyeri
Faktor Sosiobudaya
Usia
Jenis Kelamin
Pola Nyeri
Nyeri Akut
• Belangsung dalam waktu singkat < 6 bulan
• Memiliki Onset yg tiba-tiba
• “tajam”, “tertusuk”, “tertembak”
• Memiliki durasi terbatas dan bisa diduga, seperti nyeri
pasca operasi
• Bersifat reversible dan bisa di kontrol
Pola Nyeri
Nyeri Kronis
normal
Nyeri Somatik
• Berawal dari ligamen, tendon, tulang, pembuluh darah,
dan saraf
• Nyeri terasa tumpul dan sulit dilokalisasi
• Contoh: Nyeri pergelangan kaki
Sumber Nyeri
Nyeri Viseral
• Berasal dari viseral tubuh atau organ
• Nyeri lebih menyakitkan dan berlangsung lebih lama
dari nyeri somatik
• Sulit dilokalisasi, dapat berlangsung lama
• Meliputi apendiksitis akut, kolesititis, inflamasi saluran
bilier
• Contoh: Luka sayatan, luka bakar
Proses Keperawatan
Pengkajian
Anamnesis
Mencakup beberapa komponen penting, misalnya informasi
tentang lokasi, onset, kualitas nyeri, serta faktor yang
mengurangi dan menambah nyeri.
Proses Keperawatan
Pengkajian
Proses Keperawatan
Pengkajian
1. VAS
Skala nyeri yang menggunakan garis sepanjang 10 cm yang di
satu ujungnya tertulis “tidak nyeri” (no pain) sementara
ujung yang lain bertuliskan “nyeri yang terburuk yang dapat
dibayangkan” (worst pain imaginable).
Proses Keperawatan
Pengkajian
2. NRS
• terdapat angka 1-10.
• pasien diminta untuk menilai intensitas nyeri pada suatu
skala nyeri, yang mana 0 berarti “tidak nyeri” (no pain)
sementara ujung yang lain bertuliskan “nyeri yang terburuk
yang dapat dibayangkan” (worst pain imaginable)
Proses Keperawatan
Pengkajian
Nyeri Akut
Penyebab:
• Agen pencedera fisiologis (mis. infarmasi, lakemia,
neoplasma)
• Agen pencedera kimiawi (mis. terbakar, bahan kimia iritan)
• Agen pencedera fisik (mis.abses, amputasi, terbakar,
terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi, trauma,
latihan fisik berlebihan)
Nyeri Kronis
Proses Keperawatan
Diagnosa
Nyeri Kronis
Penyebab:
• Kondisi muskuloskeletal kronis
• Kerusakan sistem saraf
• Penekanan saraf
• Infiltrasi tumor
• Ketidakseimbangan neurotransmitter, neuromodulator, dan
reseptor
• Gangguan imunitas (mis. Neuropati terkait HIV, virus
varicella-zoster)
• Gangguan fungsi metabolik
• Kondisi pasca trauma
Proses Keperawatan
Intervensi
Evaluasi