Anda di halaman 1dari 21

Strategi Pengembangan Perusahaan

Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida)


dalam Mendukung Kredit Usaha Rakyat
(KUR) Di Provinsi Riau

JODI SEPTIADI AKBAR


Program Studi Manajemen Bisnis
Sekolah Bisnis
Institut Pertanian Bogor
Latar Belakang

• Sektor UMKM berkontribusi dalam pertumbuhan perekonomian nasional karena


memberikan ketersediaan lapangan pekerjaan dan lapangan usaha (Ginting 2017)
• Salah satu karakteristik UMKM menurut Kuncoro (2007) adalah keterbatasan modal dalam
mengembangkan usahanya
• Salah satu upaya pemerintah dalam mengembangkan UMKM adalah dengan mengeluarkan
kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
• Penyaluran kredit membutukan penjaminan dari perusahaan penjamin kredit untuk
membantu usaha yang sudah layak namun belum bankable
• Dasar hukum pendirian perusahaan penjaminan kredit :
• POJK nomor 2 tahun 2017
• PMK nomor 222 tahun 2008
• Saat ini sudah ada 18 Perusahaan Penjamin Kredit Daerah di seluruh Indonesia
• Salah satunya Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah Riau
Latar Belakang
• Pemerintah daerah membentuk perusahaan Penjaminan Kredit Daerah Riau
yang beroperasi mulai tahun 2014
• Dasar pembentukan : 1) Peraturan Menteri Keuangan no 222 tahun 2008 2)
Perda Riau nomor 10 tahun 2013 tentang Perseroan Terbatas Penjaminan
Kredit Daerah Riau
• Pembentukan perusahaan melihat potensi UMKM Riau sebesar 277 226 usaha
(Kementerian Koordinator Keuangan 2018).
• Pada tahun 2018, UMKM yang sudah mendapatkan KUR sebanyak 74 600
usaha
• Banyak UMKM yang belum dapat mengakses perkreditan dikarenakan
keterbatasan dalam jaminan yang dimiliki, sehingga PT Jamkrida Riau menjadi
jembatan antara UMKM dan Perbankan/ lembaga pembiayaan
Perumusan Masalah
• Dari potensi UMKM yang dapat dibiayai, Perusahaan sampai pada
tahun 2018 berhasil membiayai 8 045 UMKM di Provinsi Riau
• Potensi pasar yang ingin dituju (penjaminan UMKM) untuk
pembiayaan KUR masih sangat besar melihat potensi pembiayaan
KUR pada 2018 tersebut
• Terdapat asumsi bahwa perusahaan penjaminan kredit daerah
merupakan perusahaan yang merugi.
• Perusahaan penjaminan kredit pada umumnya mengalami
keterbatasan dalam sumberdaya manusia (SDM) yang memiliki
kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan
Pada kasus Provinsi Riau, Perusahaan Penjaminan Kredit
Daerahnya memiliki kinerja yang stagnan. Terdapat pada
laporan kinerja berikut ini
Kinerja Keuangan PPKD Provinsi Riau (Miliar Rupiah)

Non Total Pendapatan Cadangan Liabilitas Total


Tahun Investasi Ekuitas
Investasi Aset Ditangguhkan Klaim Lain Liabilitas

2018 31 22 54 20 1 2 23 31
2017 29 8 36 0 0 0 1 28
2016 25 9 35 0 0 0 0 28
2015 25 4 30 1 1 0 2 28
2014 28 2 30 0 0 1 2 28

Sumber: Laporan Statistik Keuangan LPK OJK 2014 – 2018


Selain itu, perusahaan saat ini belum mendapatkan
pendapatan bersih perusahaan yang optimal

Tabel 4. Laporan Laba/Rugi PPKD Provinsi Riau (Miliar Rupiah)

Tahun Pendapatan Operasional Beban Operasional Laba/Rugi

2018 12 9 2

2017 7 5 2

2016 6 4 2

2015 5 4 0

2014 3 2 1

Sumber: Laporan Statistik Keuangan LPK OJK 2014 – 2018


Rumusan masalah dari penjelasan tersebut adalah:

• Identifikasi karakteristik perusahaan dalam penjaminan kredit


• Menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
kebijakan perusahaan
• Merumuskan alternatif strategi yang sesuai dari strategi yang telah
diperoleh dari analisis eksternal dan internal
Tujuan Penelitian
• Penelitian ini memiliki tujuan untuk
• Mengidentifikasi karakteristik Perusahaan penjaminan Kredit Daerah
Provinsi Riau
• Menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
kebijakan perusahaan
• Merumuskan alternatif strategi yang sesuai dengan pengembangan
perusahaan penjaminan kredit daerah Provinsi Riau
Manfaat dan Ruang Lingkup Penelitian
• Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:
• Peneliti : sebagai pengetahuan dalam menganalisis peran dan strategi
perusahaan dalam kontribusinya terhadap penyaluran kredit usaha rakyat
(KUR)
• Peneliti dan akademisi lainnya : sebagai bahan rujukan untuk penelitian
selanjutnya
• Perusahaan : sebagai pertimbangan dalam menerapkan alternatif strategi
usaha yang tepat
Ruang Lingkup Penelitian
• Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah
• Penelitian ini memiliki fokus kepada analisis internal dan eksternal
PPKD dalam membantu penyaluran UMKM yang ada di Provinsi Riau.
• Penelitian di lakukan di Kota Pekanbaru sebagai wilayah kerja
perusahaan tersebut.
• Data yang digunakan adalah data yang diperoleh pada saat melakukan
penelitian di 2020.
Tinjauan Pustaka
Perusahaan Penjaminan Kredit
• Perusahaan penjaminan adalah badan usaha yang bergerak di bidang
keuangan yang kegiatan usaha pokoknya melakukan usaha
penjaminan (Kepmenkeu no. 486 tahun 1996)
• Bidang usaha perusahaan penjaminan adalah melakukan kegiatan
jasa penjaminan untuk menanggung pembayaran kewajiban
keuangan pihak terjamin yang tidak mampu memenuhi kewajiban
perikatan dari penjamin
• Pengertian dari penjaminan kredit juga dapat dilihat dari Peraturan
Presiden Nomor 2 Tahun 2008, Kitab Undang – undang dan Hukum
Perdata (KUHPer) Pasal 1820,
• Menurut Yasabari et al. (2007), dalam sebuah kegiatan penjaminan kredit, terdapat 3 (tiga)
pihak yang terlibat dan berperan aktif sesuai dengan tanggung jawab dan fungsi masing-
masing. Para pihak tersebut adalah :
• Penjamin atau pemberi jaminan adalah perorangan atau lembaga yang memberikan jasa
penjaminan bagi kredit atau pembiayaan dan bertanggung jawab untuk memberikan ganti rugi
kepada penerima jaminan akibat kegagalan debitur atau terjamin dalam memenuhi
kewajibannya sebagaimana diperjanjikan dalam perjanjian kredit/pembiayaan.
• Penerima jaminan adalah kreditur, baik bank maupun bukan bank, yang memberikan fasilitas
kredit atau pembiayaan kepada debitur atau terjamin, baik kredit uang maupun kredit bukan
uang atau kredit barang.
• Terjamin adalah badan usaha atau perorangan yang menerima kredit dari penerima jaminan.
Dalam dunia perkreditan, terjamin ini dikenal dengan debitur yang umumnya adalah
perorangan yang menjalankan suatu usaha produktif atau pelaku (UMKM), termasuk
perorangan anggota koperasi dan bukan anggota koperasi.
Pihak yang terlibat dalam penjaminan kredit

Penjamin atau
• Menurut Yasabari et al. (2007), pemberi jaminan
dalam sebuah kegiatan
penjaminan kredit, terdapat 3
(tiga) pihak yang terlibat dan Penerima jaminan
berperan aktif sesuai dengan
tanggung jawab dan fungsi
masing-masing Terjamin
Menurut undang – undang nomor 1 tahun 2016,
perusahaan penjaminan dibentuk dengan tujuan untuk :
• Mendukung kebijakan pemerintah dalam mendorong kemandirian usaha dan
pemberdayaan dunia usaha, khususnya usaha mikro, kecil, menengah dan
koperasi dalam kontribusinya terhadap perekonomian nasional.
• Meningkatkan akses bagi dunia usaha yang prospektif kepada sumber
pembiayaan.
• Mendorong pertumbuhan pembiayaan dan menciptakan iklim usaha yang
kondusif sehingga sektor ekonomi strategis meningkat.
• Mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
• Meningkatkan produktivitas dan daya saing usaha dalam negeri sehingga mampu
bersaing dalam pasar ekspor
• Meningkatkan tingkat inklusivitas keuangan nasional.
Sejak Tahun 2013, OJK telah menetapkan izin pembentukan
perusahaan penjaminan kredit daerah sebanyak 18 Perseroan
(Kementerian Koperasi 2019), yaitu:

Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah


- PT Jamkrida Jatim - PT Jamkrida Babel - PT Jamkrida Kalsel
- PT Jamkrida Bali - PT Jamkrida Sulsel - PT Jamkrida Sumsel
- PT Jamkrida Riau - PT Jamkrida Banten - PT Jamkrida Kalteng
- PT Jamkrida NTB - PT Jamkrida DKI Jakarta - PT Jamkrida Babel

- PT Jamkrida Jabar - PT Jamkrida Jateng - PT Jamkrida Kaltim


- PT Jamkrida Sumbar - PT Jamkrida Kalteng - PT Jamkrida Kalbar
Manajemen Strategi
• Strategi sangat diperlukan dalam membangun keunggulan bersaing
(competitive adventage) yang disusun oleh manajemen perusahaan.
• David (2009) menjelaskan bahwa Strategi merupakan tindakan potensial yang
disusun dan diputuskan oleh manajemen puncak dalam mengelola
sumberdaya perusahaan untuk meningkatkan kemakmuran perusahaan pada
jangka panjang.
• Wheelen dan Hunger (2012) strategi organisasi memiliki 3 level hierarki, yaitu
strategi korporasi, strategi bisnis dan strategi fungsional.
• Strategi memiliki orientasi jangka panjang, terdapat konsekuensi
multifungsional dan dimensional dengan mempertimbangkan faktor – faktor
internal dan eksternal suatu organisasi (Sunarto 2019).
Analisis Lingkungan bisnis
• Analisis lingkungan bisnis adalah suatu tahap analisis dalam kajian
strategi (David 2009). Analisis lingkungan bisnis meliputi analisis
lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal.
• Lingkungan internal adalah peubah – peubah yang merupakan
kekuatan dan kelemahan bisnis dalam kendali manajemen bisnis,
sedangkan lingkungan eksternal adalah peluang dan ancaman yang
dihadapi oleh suatu bisnis yang berada di luar kendali manajemen
bisnis (Wheelen dan Hunger 2012).

• Umar (2002) membagi lingkungan eksternal menjadi dua kelompok,
yaitu: Lingkungan jauh, terdiri dari 1) faktor politik 2) faktor ekonomi,
3) faktor sosial, 4) faktor teknologi dan Lingkungan industri
• Analisis lingkungan internal mengkaji beberapa faktor yang
mempengaruhi kebijakan perusahaan, yaitu faktor Manajemen,
Pemasaran, Keuangan, produksi, penelitian dan pengembangan
Kerangka Pemikiran
Metode analisis

• Data primer : Wawancara dan kuesioner


• Data sekunder : data laporan perusahaan, data OJK, data kementerian
koordinator perekonomian
Tahapan penelitian

• David (2010) menyatakan bahwa analisis perumusan stategi suatu


perusahaan melalui 3 tahap:
• Tahap identifikasi karakteristik: Identifikasi faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi kebijakan perusahaan menggunakan
analisis IFE dan EFE
• Setelah ditemukan faktor internal dan eksternal, dilanjutkan dengan
tahap pencocokan data dengan merumuskan faktor internal dan
eksternal menggunakan analisis SWOT
• Tahap penentuan alternatif strategi dengan menggunakan analisis
QSPM

Anda mungkin juga menyukai