Oleh:
Fakultas Ekonomi
Universitas Jember
2020
PENDAHULUAN
Skandal Etika Akuntan Indonesia ini penting untuk dipelajari karena dengan
adanya kasus atau skandal etika Akuntan terutama di Indonesia bida dijadikan
pelajaran bagi KAP lain untuk lebih memepertimbangkan berbagai aspek dalam
mengambil keputusan. Karena apabila skandal – skandal yang pernah terjadi terulang
kembali, maka masyarakat akan tidak percaya lagi pada kinerja KAP dan menganggap
auditor sebagai profesi yang hanya mencari keuntungan pribadi tanpa memperhatikan
etika. Namun, apabila skandal – skandal yang pernah te dijadikan sebagai bahan
pelajaran, maka KAP akan mampu bertahan dan memberikan yang terbaik untuk
kliennya. Akuntan profesional yang baik tidak akan mengambil keuntungan pribadi
yang dapat merugikan pihak lain. Akuntan profesional harus membuat penilaian dan
nilai-nilai yang mencakup ekspektasi publik, yang menyertai munculnya akuntabilitas
dan kerangka kerja pengelolaan berorientasi stakeholder.
PEMBAHASAN
Untuk manajemen dari SNP Finance sendiri saat ini kasusnya telah
ditangani oleh Bareskrim Polri. Mereka diduga melanggar pasal berlapis, yaitu
KUHP 362 tentang pemalsuan surat, KUHP 362 tentang penggelapan dan KUHP
378 tentang penipuan. Sementara sanksi untuk Deloitte sebagai auditornya
diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui siaran pers tertanggal 1
Oktober 2018, OJK memberikan sanksi kepada Akuntan Publik (AP) Marlina dan
AP Merliyana Syamsul, keduanya dari KAP Satrio Bing Eni dan rekan (pemegang
afiliasi Deloitte di Indonesia), dan juga KAP Satrio Bing Eny dan rekan sendiri.
Sanksi yang diberikan adalah pembatalan hasil audit terhadap kliennya yaitu SNP
Finance dan pelarangan untuk mengaudit sektor perbankan, pasar modal dan
Industri Keuangan Non Bank (IKNB).
Apa yang menjadi dasar dari OJK untuk pemberian sanksi tersebut? Bahwa
AP Marlinna, AP Merliyana Syamsul dan Deloitte telah melakukan pelanggaran
berat yaitu melanggar POJK Nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik. Pertimbangannya antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Telah memberikan opini yang tidak mencerminkan kondisi keuangan yang
sebenarnya
2. Besarnya kerugian terhadap industri jasa keuangan dan masyarakat yang
ditimbulkan atas opini kedua AP tersebut atas Laporan Keuangan Tahunan
Audit (LKTA) SNP Finance
3. Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan akibat
dari kualitas penyajian oleh akuntan publik.
1. 2 April 2019: Berawal dari hasil laporan keuangan Garuda Indonesia tahun
buku 2018 yang membukukan laba bersih USD 809,85 juta atau setara
dengan Rp11,33 miliar (asumsi kurs Rp 14.000 per dolar AS). Angka ini
meningkat tajam dibanding tahun 2017. Namun, laporan keuangan tersebut
menuai kontroversi karena dua komisaris Garuda Indonesia, Tanjung dan
Dony Oskaria yang meyakini bahwa Laporan keuangan itu tidak sesuai
dengan PSAK. Karena, Garuda Indonesia memasukkan keuntungan dari PT
Mahata Aero Teknologi, yang memiliki utang terkait pemasangan wifi yang
belum dibayarkan.
2. 30 April 2019: BEI memanggil jajaran direksi Garuda Indonesia dan KAP
Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (Member of BDO Internasional).
Namun, Sri Mulyani Indrawati belum bisa menetapkan sanksi kepada pihak
terkait dan masih melakukan analisis terkait laporan dari pihak auditor.
3. 2 Mei 2019: OJK meminta BEI untuk melakukan verifikasi terhadap kebenaran
atau perbedaan pendapat mengenai pengakuan pendapatan dalam laporan
keuangan Garuda 2018.
4. 3 Mei 2019: Garuda Indonesia mengeluarkan pernyataan resmi setelah laporan
keuangannya ditolak oleh dua Komisarisnya dan mengaku tidak akan
melakukan audit ulang terkait laporan keuangan 2018.
5. 8 Mei 2019: Kisruh laporan keuangan Garuda Indonesia ini juga menyeret
nama Mahata Aero Teknologi karena dinilai berani menandatangani kerja sama
dengan Garuda Indonesia dan mencatatkan utang sebesar USD239 juta
kepada Garuda pada kolom pendapatan.
6. 21 Mei 2019: Jajaran Direksi Garuda Indonesia dipanggil oleh Komisi VI DPR-
RI dan dimintai keterangan. Direktur Utama Garuda Indonesia mengatakan,
mengenai kerjasama dengan PT Mahata Aero Teknologi, terkait penyediaan
layanan WiFi on-board yang dapat dinikmati secara gratis. Kerja sama ini
mencatatkan pendapatan yang masih berbentuk piutang sebesar
USD239.940.000 dan di antaranya merupakan bagi hasil yang seharusnya
dibayarkan Mahata.
7. 14 Juni 2019: Kemenkeu telah menyelesaikan pemeriksaan terhadap KAP
Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang dan Rekan (Member of BDO Internasional)
terkait laporan keuangan tahun 2018 milik Garuda dan disimpulkan adanya
dugaan audit yang tidak sesuai dengan standar akuntansi.
8. 28 Juni 2019: Garuda Indonesia dikenakan sanksi dari berbagai untuk
membayar denda Rp100 juta dan Rp250 juta. Selain Garuda, sanksi juga
diterima Akuntan Publik (AP) Kasner Sirumapea dan Kantor Akuntan Publik
(KAP) Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang dan Rekan, auditor laporan
keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan Entitas Anak Tahun Buku
2018 berupa pembekuan izin selama 12 bulan.
Penyimpangan audit ini langsung saja menohok Indosat, yang pada saat itu
memang mengalami perbaikan hasil audit. Menjawab hal itu, Group Head
Corporate Communications Indosat Ooredoo Deva Rachman mengatakan bahwa
selama tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, pihaknya mereevaluasi
kebijakan akuntansi yang relevan dan sebagai hasilnya, seperti yang tercantum di
pelaporan ke the US Securities and Exchange Commission pada 2012 dan 2013
di formulir 20-F, laporan keuangan 2011 telah disajikan kembali. Sementara itu,
data yang didapatkan Majalah ICT, terungkap bahwa karena tidak tepat dalam
mencatatkan akuntansi penjualan 2.500 menara kepada PT Tower Bersama
Infrastructure Tbk yang diikuti dengan sewa kembali (leaseback), PT Indosat Tbk
(Indosat) merevisi laporan keuangan 2010, 2011 serta 9 bulan pertama tahun
2012. Menurut manajemen Indosat, penyajian kembali laporan keuangan tersebut
terkait dengan pencatatan akuntansi yang tepat untuk penjualan menara dimana
pada 7 Februari 2012, Indosat setuju untuk menjual 2.500 menara telekomunikasi
dan aset lainnya kepada TBIG dan anak perusahaannya, PT Solusi Menara
Indonesia.
Aksi perbaikan laporan keuangan itu telah melewati proses pre clearance
kepada US Securities and Exchange Commission (US SEC). Adapun nilai
potensial keseluruhan transaksi 541,5 juta dolar AS. Saat penutupan transaksi
nilai yang dibayar adalah 429 juta dolar AS yang terdiri atas tunai sebesar 326 juta
dolar AS dan 5 persen kepemilikan saham dalam TBIG dengan nilai wajar sebesar
103 juta dolar AS atau setara Rp.977,292 miliar.
Dengan kondisi ini, maka akibat terhadap kinerja Indosat pada saat itu
adalah penurunan laba sebesar Rp1,079 triliun, peningkatan aset Rp. 2,160 triliun
dan dan peningkatan kewajiban atau pasiva menjadi Rp.3,315 triliun. Revisi juga
berdampak pada LK 2010 dan 2011. Untuk 2010, laba bersih lebih rendah sebesar
Rp.12,363 miliar, sementara nilai aset menjadi Rp. 506,941 miliar dan kewajiban
jadi Rp.519,304 miliar. Sedangkan untuk 2011, laba menjadi lebih rendah sebesar
Rp. 50,449 miliar, peningkatan aset jadi Rp.68,930 miliar dan peningkatan
kewajiban menjadi Rp.131,742 miliar.
Dari kasus ini, KPMG-SSH telah melanggar 4 prinsip etika profesi, yaitu:
Dahono, Y. (2019, Desember 29). Kasus Jiwasraya, Komisi VI Akan Panggil Akuntan
Publik PWC. Dipetik Desember 06, 2020, dari beritasatu.com: https://www
.beritasatu.com/yudo-dahono/nasional/592855/kasus-jiwasraya-komisi-vi-akan-
panggil-akuntan-publik-pwc
Kampai, H. (2020, Mei 25). Kasus-Kasus Melilit KAP Besar di Indonesia. Dipetik
Desember 06, 2020, dari akuntansi.or.id: https://akuntansi.or.id/ baca-tulisan/
44_kasus-kasus-melilit-kap-besar-di-indonesia.html
Soepriyanto, B. L. (2018, Desember 03). Merunut Kasus SNP Finance & Auditor
Deloitte Indonesia. Retrieved Desember 06, 2020, from accounting.binus.ac.id:
https://accounting.binus.ac.id/2018/12/03/merunut-kasus-snp-finance-auditor-
deloitte-indonesia-1/
Idris, M. (2020, Januari 15). Kompas.com. Retrieved Desember 8, 2020, from Jejak
Hitam PT Hanson International, Manipulasi Laporan Keuangan 2016:
https://money.kompas.com/read/2020/01/15/160600526/jejak-hitam-pt-hanson-
international-manipulasi-laporan-keuangan-2016?page=all
Saragih, H. P. (2019, Juni 28). CNBC Indonesia. Retrieved Desember 8, 2020, from
Siapa Kasner Sirumapea, Auditor Garuda yang Dicabut Izinnya?:
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190628113323-17-81334/siapa-
kasner-sirumapea-auditor-garuda-yang-dicabut-izinnya
Hardianto, E. (2014). PELANGGARAN ETIKA PROFESI KPMG SIDHARTA –
SIDHARTA & HARSONO. data kasus kpmg, 1.
mvp, a. (2018, Oktober 28). MVP JOGJA : more value more result. Retrieved
Desember 8, 2020, from PELANGGARAN KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK
(Part 2): https://mvpjogja.com/pelanggaran-kode-etik-akuntan-publik-part-2/
redaksi. (1, April 2020). Majalah ICT : All About ICT Indonesia. Retrieved Desember 8,
2020, from Ada Apa Ketika Afiliasi Ernst & Young Salah Audit Keuangan
Indosat: https://www.majalahict.com/ada-apa-ketika-afiliasi-ernst-young-salah-
audit-keuangan-indosat/