Konflik tidak terjadi secara mendadak tanpa sebab dan proses, akan tetapi melalui
tahapan tertentu. Hendricks, W. (1992) mengidentifikasi proses terjadinya konflik terdiri dari
tiga tahap.
Robbins (2003) menjelaskan konflik terjadi melalui lima tahap, yaitu tahap oposisi
atau ketidakcocokan potensial, tahap kognisi dan personalisasi, tahap maksud, tahap perilaku
dan tahap hasil.
Kognisi dan personalisasi adalah persepsi dari salah satu pihak atau masing-masing
pihak terhadap konflik yang sering dihadapi. Kesadaran oleh salah satu pihak atau lebih akan
eksistensi kondisi-kondisi yang menciptakan kesempatan untuk timbulnya konflik. Jika hal
ini terjadi dan berlanjut pada tingkat terasakan yaitu pelibatan emosional dalam suatu konflik
yang akan menciptakan kecemasan, ketegangan, frustasi dan permusuhan.
Kognisi dan personalisasi adalah tahap di mana isu-isu konflik biasanya didefinisikan
dan akan menentukan jalan untuk penyelesaian konflik. Misalnya, perasaan yang negatif
dapat mengakibatkan peremehan persoalan, menurunnya tingkat kepercayaan dan
interprestasi negatif atas perilaku pihak lain. Sebaliknya, perasaan positif dapat meningkatkan
kemampuan untuk melihat potensi hubungan di antara elemen-elemen suatu masalah,
memandang secara lebih luas suatu situasi dan mengembangkan berbagai solusi yang lebih
inovatif. Konflik disyaratkan adanya persepsi dengan kata lain bahwa tidak berarti konflik
bersifat personalisasi. Selanjutnya, konflik pada tingkatan perasaan yaitu saat orang mulai
terlibat secara emosional.
Maksud adalah keputusan untuk bertindak dalam suatu cara tertentu dari pihak-pihak
yang berkonflik. Maksud dari pihak yang berkonflik ini akan tercermin atau terwujud dalam
perilaku, meskipun tidak selalu konsisten. Maksud dalam penanganan suatu konflik ada lima
yaitu:
Bersaing, tegas dan tidak kooperatif, yakni suatu hasrat untuk memuaskan
kepentingan seseorang atau diri sendiri, tidak peduli dampaknyapada pihak lain dalam
suatu episode konflik.
Berkolaborasi, apabila pihak-pihak yang berkonflik masing-masing memiliki hasrat
untuk memenuhi sepenuhnya kepentingan dari semua pihak, kooperatif dan pencarian
hasil yang bermanfaat bagi semua pihak.
Menghindar, apabila salah satu dari pihak yang berkonflik memiliki hasrat untuk
menarik diri, mengabaikan dari atau menekan sebuah konflik.
Mengakomodasi, apabila satu pihak berusaha untuk memuaskan seorang lawan, atau
kesediaan dari salah satu pihak dalam suatu konflik untuk menaruh kepentingan
lawannya di atas kepentingannya.
Berkompromi, yakni sebuah situasi di mana masing-masing pihak dalam suatu
konflik bersedia untuk melepaskan atau mengurangi tuntutannya masing-masing.
Perilaku mencakup pernyataan tindakan dan reaksi yang dibuat untuk menghancurkan
pihak lain, serangan fisik yang agresif, ancaman dan ultimatum serangan verbal yang tegas,
pertanyaan atau tantangan terang-terangan pada pihak lain dan ketidaksepakatan atau salah
paham kecil. Perilaku konflik ini biasanya secara terang-terangan berupaya untuk
melaksanakan maksud- maksud setiap pihak. Tetapi perilaku-perilaku ini mempunyai suatu
kualitas rangsangan yang terpisah dari maksud. Sebagai hasil perhitungan atau tindakan yang
tidak terampil, kadangkala perilaku terang-terangan menyimpang dari maksud-nmaksud yang
orsinil.
Tahap V: Hasil
Hasil adalah hubungan aksi reaksi antar pihak yang berkonflik dan menghasilkan
konsekuensi. Hasil dapat bersifat fungsional yang artinya konflik menghasilkan suatu
perbaikan kinerja kelompok ataupun disfungsional yang artinya merintangi kinerja kelompok
oleh pihak yang berkonflik. Perilaku meliputi upaya terang-terangan untuk menghancurkan
pihak lain, serangan fisik yang agresif, ancaman dan ultimatum, serangan verbal yang tegas,
pertanyaan atau tantangan terang-terangan terhadap pihak lain dan ketidaksepakatan atau
salah paham kecil.
Daftar Pustaka
Bibliography
Dalimunthe, S. F. (2016). Manajemen Konflik Dalam Organisasi. jurnal unimed, 14.
Manis, S. (2017, April 20). Pengertian dan Tahapan atau Proses Terjadinya Konflik Menurut Para Ahli
Lengkap. Retrieved Desember 12, 2020, from Pelajaran.co.id:
https://www.pelajaran.co.id/2017/20/pengertian-dan-tahapan-atau-proses-terjadinya-
konflik.html