Anda di halaman 1dari 171

DOKUMEN ENTREPRENEUR

Oleh :

Desvri Vera Yerita


190810301091
0277000942133
S1 Akuntansi/Kewirausahaan D
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR INDUK BERUSAHA (NIB)


0277000942133
Berdasarkan ketentuan Pasal 24 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, Lembaga OSS menerbitkan NIB kepada :

Nama Pemilik Usaha : DESVRI VERA YERITA


Nomor KTP : 3517025512010001
NPWP Pemilik Usaha :
Nama Usaha : Desvri Collection
NPWP Usaha : -
Alamat : DSN KEDALEMAN, Kel. Bugasur Kedaleman, Kec. Gudo, Kab.
Jombang, Prov. Jawa Timur
Kode dan Nama KBLI : 14111 - INDUSTRI PAKAIAN JADI (KONVEKSI) DARI TEKSTIL
Akses Kepabeanan : -
Kekayaan Bersih : Rp 50.000.000 ( Lima Puluh Juta Rupiah)

1. NIB merupakan identitas Pelaku Usaha dalam rangka pelaksanaan kegiatan berusaha dan berlaku selama menjalankan
kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. NIB adalah bukti Pendaftaran Penanaman Modal/Berusaha yang sekaligus merupakan pengesahan Tanda Daftar
Perusahaan dan hak akses kepabeanan.
3. Lembaga OSS berwenang untuk melakukan evaluasi dan/atau perubahan atas izin usaha (izin komersial/operasional)
sesuai ketentuan perundang-undangan.
4. Seluruh data yang tercantum dalam NIB dapat berubah sesuai dengan perkembangan kegiatan berusaha
5. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya

Diterbitkan tanggal : 23 September 2020 Oleh: Badan Koordinasi Penanaman Modal

Dokumen ini diterbitkan melalui Sistem OSS atas dasar data dari pelaku usaha. Kebenaran dan keabsahan atas data yang ditampilkan
dalam dokumen ini dan data yang tersimpan dalam Sistem OSS menjadi tanggung jawab pelaku usaha sepenuhnya.
Dicetak tanggal : 23 September 2020

i
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

IZIN USAHA
(Izin Usaha Mikro Kecil)

Berdasarkan ketentuan Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, untuk dan atas nama Menteri, Pimpinan Lembaga,
Gubernur, Bupati/Walikota, Lembaga OSS menerbitkan Izin Usaha berupa Izin Usaha Mikro Kecil
(IUMK) kepada:

Nama Pemilik Usaha : DESVRI VERA YERITA


Nomor Induk Berusaha : 0277000942133
Alamat Pemilik Usaha : DSN KEDALEMAN, Kel. Bugasur Kedaleman, Kec.
Gudo, Kab.
Jombang, Prov. Jawa Timur
Nama Usaha : Desvri Collection
Kode KBLI : 14111
Nama KBLI : INDUSTRI PAKAIAN JADI (KONVEKSI) DARI
TEKSTIL
Alamat Usaha : Dsn. Kedaleman Ds. Bugasur Kedaleman Kec. Gudo,
Kel. Bugasur Kedaleman, Kec. Gudo, Kab. Jombang,
Prov. Jawa Timur

IUMK berlaku untuk melakukan kegiatan usaha baik produksi maupun penjualan barang/jasa
dan berlaku sebagai izin lokasi usaha sesuai ketentuan perundangan.

Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) berlaku efektif sejak tanggal dikeluarkan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, maka akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya
Tanggal Terbit Izin Usaha : 23 September 2020

Dokumen ini diterbitkan melalui Sistem OSS atas dasar data dari pelaku usaha. Kebenaran dan keabsahan atas data yang ditampilkan dalam
dokumen ini dan data yang tersimpan dalam Sistem OSS menjadi tanggung jawab pelaku usaha sepenuhnya.
Dicetak tanggal : 23 September 2020

ii
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
Makalah ini membahas tentang “Dokumen Enterpreuner”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menemukan berbagai kendala ,hambatan, dan
tantangan, tetapi dengan kerja keras dan ridho Allah SWT, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik,dan semua itu tidak lepas dari dukungan, bantuan,
dan dorongan dari orang-orang yang berada di sekeliling penulis. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT, orang tua tercinta,
dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan maupun
kesalahan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sekalian
sangat penulis harapkan guna perbaikan kualitas dalam penyusunan makalah selanjutnya. Dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua.

Jember, 6 Januari 2021

Penulis

iii
Daftar Isi

Contents
SERTIFIKAT NOMOR INDUK BERUSAHA ............................................................................................ i
SURAT IZIN USAHA ................................................................................................................................. ii
Kata Pengantar .......................................................................................................................................... iii
Daftar Isi ..................................................................................................................................................... iv
BAB I : PHILOSOPHY DAN SUBSTANCY ENTREPRENEURSHIP ......................................... 1
1. 1 Pendahuluan .................................................................................................................................. 1
1. 2 Matrik Konsep Philosophy dan Substancy Entrepreneurship ....................................................... 1
1. 3 Diskripsi Perkembangan Konsep Philosophy Entrepreneurship................................................... 4
1. 4 Diskripsi Perkembangan Konsep Substancy Entrepreneurship .................................................... 6
BAB II : JANTUNG ENTREPRENEURSHIP ........................................................................................ 7
2. 1 Pendahuluan .................................................................................................................................. 7
2. 2 Matrik Konsep Jantung Entrepreneurship..................................................................................... 8
2. 3 Diskripsi Perkembangan Konsep Jantung Entrepreneurship ...................................................... 12
BAB III : PERAN DAN MOTIVASI ENTREPRENEURSHIP .......................................................... 14
3. 1 Pendahuluan ................................................................................................................................ 14
3. 2 Matriks Konsep Peran Entrepreneurship .................................................................................... 15
3. 3 Diskripsi Konsep Peran Entrepreneurship .................................................................................. 17
3. 4 Matriks Konsep Motivasi Entrepreneurship .............................................................................. 19
3. 5 Diskripsi Konsep Motivasi Entrepreneurship ............................................................................. 21
BAB IV : KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN ENTREPRENEUR ............................................... 22
4. 1 Pendahuluan ................................................................................................................................ 22
4. 2 Matriks Konsep Kepribadian Entrepreneur ............................................................................... 22
4. 3 Matriks Konsep Kemampuan Entrepreneur ............................................................................... 24
4. 4 Diskripsi Konsep kepribadian dan Kemampuan Entrepreneur .................................................. 26
BAB V : KARAKTERISTIK ENTREPRENEUR (PERCAYA DIRI, ORIENTASI TUGAS,
PENGAMBILAN RESIKO) .................................................................................................................... 28
5. 1 Pendahuluan ................................................................................................................................ 28
5. 2 Matriks Konsep Percaya Diri ...................................................................................................... 30
5. 3 Diskripsi Konsep Percaya Diri .................................................................................................... 32
5. 4 Matriks Konsep Orientasi Tugas................................................................................................. 34
5. 5 Diskripsi Konsep Orientasi Tugas .............................................................................................. 35
5. 6 Matriks Konsep Pengambilan Resiko ......................................................................................... 36
5. 7 Diskripsi Konsep Pengambilan Resiko ....................................................................................... 38
BAB VI : KARAKTERISTIK ENTREPRENEUR (KEPEMIMPINAN , KEORISINILAN,
BERORIENTASI KE MASA DEPAN) .................................................................................................. 41
6. 1 Pendahuluan ................................................................................................................................ 41
6. 2 Matriks Konsep kepemimpinan .................................................................................................. 43
6. 3 Diskripsi Konsep Kepemimpinan ............................................................................................... 45
6. 4 Matriks Konsep Keorisinilan ...................................................................................................... 46
6. 5 Diskripsi Konsep Keorisinilan .................................................................................................... 48
6. 6 Matriks Konsep berorientasi Ke Masa Depan ............................................................................ 48
6. 7 Diskripsi Konsep berorientasi Ke Masa Depan .......................................................................... 50
BAB VII : KARAKTERISTIK ENTREPRENEUR (ORANG SUKSES DAN ORANG GAGAL) .. 52
13. 1 Pendahuluan ............................................................................................................................ 52

iv
13. 2 Matriks Konsep Orang Sukses ................................................................................................ 52
Suryana (2003 : 24) ............................................................................................................................. 54
13. 3 Diskripsi Konsep Orang Sukses .............................................................................................. 56
13. 4 Matriks Konsep Orang Gagal ................................................................................................. 57
13. 5 Diskripsi Konsep Orang Gagal ............................................................................................... 59
BAB VIII : MENGELOLA KHAYALAN DAN MENCIPTAKAN GAGASAN BISNIS .................. 61
13. 6 Pendahuluan ............................................................................................................................ 61
13. 7 Matriks Konsep Mengelola Khayalan ..................................................................................... 62
13. 8 Diskripsi Konsep Mengelola Khayalan .................................................................................. 65
13. 9 Matriks Konsep Gagasan Bisnis ............................................................................................. 66
13. 10 Diskripsi Konsep Gagasan Bisnis ........................................................................................... 68
BAB IX : ANALISIS AWAL USAHA BARU, MEMBACA KEADAAN BARU, DAN MENGUJI
GAGASAN BARU .................................................................................................................................... 69
9.1 Pendahuluan ................................................................................................................................ 69
9.2 Matriks Konsep Analisis Usaha Baru ......................................................................................... 72
9.3 Diskripsi Konsep Analisis Usaha Baru ....................................................................................... 75
9.4 Matriks Konsep Membaca Keadaan Usaha Baru........................................................................ 76
9.5 Deskripsi Konsep Membaca Keadaan Usaha Baru ..................................................................... 79
9.6 Matrik Konsep Menguji Gagasan Bisnis .................................................................................... 80
9.7 Diskripsi Konsep Menguji Gagasan Bisnis ................................................................................ 84
BAB X : MEMBANGUN TIM WIRAUSAHA DAN STRATEGIC PATHNERSHIP....................... 86
10.1 Pendahuluan ................................................................................................................................ 86
10.2 Matriks Konsep Team Building .................................................................................................. 88
Robbins 2003 ...................................................................................................................................... 88
10.3 Diskripsi Konsep Team Building ................................................................................................ 91
10.4 Matriks Konsep Membangun Strategic Partnership ................................................................... 92
Pramudji (1995) .................................................................................................................................. 93
10.5 Diskripsi Konsep Membangun Strategic Partnership ................................................................. 97
10.6 Matriks Konsep Membangun Tim Wirausaha ............................................................................ 97
10.7 Diskripsi Konsep Membangun Tim Wirausaha ........................................................................ 101
1. Menentukan tujuan tim ................................................................................................................. 102
2. Buat pembagian pekerjaan ............................................................................................................ 102
3. Sikap kepemimpinan yang baik .................................................................................................... 102
4. Adanya kolaborasi antar anggota .................................................................................................. 102
5. Membangun komitmen antar anggota tim .................................................................................... 102
BAB XI : MENDANAI USAHA DENGAN CARA NON KONVENSIONAL (FINANCIAL
ENGINEERING) .................................................................................................................................... 103
11.1 Pendahuluan .............................................................................................................................. 103
11.2 Matrik Konsep Financial Engineering ...................................................................................... 104
11.3 Diskripsi Konsep Financial Engineering .................................................................................. 109
11.4 Matrik Konsep Mendanai Cara Non Konvensional .................................................................. 109
11.5 Diskripsi Konsep Mendanai Cara Non Konvensional .............................................................. 114
BAB XII : MERMBUAT PERENCANAAN BISNIS YANG EFEKTIF ........................................... 116
12.1 Pendahuluan .............................................................................................................................. 116
12.2 Matriks Konsep Perencanaan Bisnis Yang efektif .................................................................... 118
12.3 Deskripsi Konsep perencanaan Bisnis yang Efektif ................................................................. 122
1. Membantu Anda Mendapatkan Modal ......................................................................................... 122
2. Kelola Pertumbuhan Usaha ........................................................................................................... 122
3. Menentukan Dan Memantau Tujuan Anda ................................................................................... 122
4. Menentukan Strategi Pemasaran ................................................................................................... 122
5. Mengelola Karyawan .................................................................................................................... 122

v
12.4 Matriks Konsep Aspek Pasar dan Pemasaran Perencanaan Bisnis ........................................... 124
12.5 Deskripsi Konsep Aspek Pasar dan Pemasaran Perencanaan Bisnis ........................................ 130
Tujuan Rencana Pemasaran .................................................................................................................. 130
12.6 Matriks Konsep Aspek Teknik dan Operasi Perencanaan Bisnis ............................................. 130
12.7 Diskripsi Konsep Aspek Teknik dan Operasi Perencanaan Bisnis ........................................... 135
BAB XIII : ENTREPRENEURSHIP SPIRIT ...................................................................................... 138
13. 1 Pendahuluan .......................................................................................................................... 138
13. 2 Matriks Konsep Entrepreneurship Spirit ............................................................................... 140
13. 3 Deskripsi Konsep Entrepreneurship Spirit ............................................................................ 145
13. 4 Matriks Konsep Mengelola Entrepreneurship Spirit............................................................. 146
13. 5 Deskripsi Konsep Mengelola Entrepreneurship Spirit ......................................................... 151
BAB XIV : MENGEMBANGKAN PRODUK DAN MELAKUKAN DIVERSIFIKASI USAHA . 154
14. 1 Pendahuluan .......................................................................................................................... 154
14. 2 Matriks Konsep Pengembangan Produk Menurut Para Ahli ................................................ 155
14. 3 Deskripsi Konsep Pengembangan Produk ............................................................................ 159
14. 4 Matrik Konsep Diversifikasi Usaha ...................................................................................... 160
14. 5 Deskripsi Konsep Diversifikasi Usaha.................................................................................. 163

vi
BAB I : PHILOSOPHY DAN SUBSTANCY ENTREPRENEURSHIP
1. 1 Pendahuluan
Filosofi dalam Kamus Besar Bahasa , filosofi atau filsafat adalah pengetahuan serta
suatu penyelidikan dengan menggunakan akal budi mengenai hakikat tentang segala
yang ada, sebab, asal, dan hukum itu sendiri. Definisi filosofi adalah ungkapan
seseorang mengenai sikap, nilai, dan kepercayaan walaupun pada waktu yang lain
ungkapan tersebut menjadi ideologi/kepercayaan kelompok (Moya Davis : 1933)
Sedangkan substansi merupakan watak yang sebenarnya dr sesuatu; isi; pokok; inti.
Mempelajari filosofi dan substansi merupakan suatu hal yang penting, karena ini
berkaitan dengan pengetahuan menggunakan akal budi untuk menelaah lingkungan
sekitar kita terkait dengan kewirausahaan, serta konsep filosofi dan substansi
enterpreneur dipelajari agar dapat menciptakan peluang usaha dan usaha baru serta
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
usaha. Mempelajari philosophy dan substancy entrepreunership berguna untuk
memahami sikap serta nilai yang menjadi inti atau pokok dalam dunia bisnis, serta
konsep ini dipelajari agar memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan
kesempatan bisnis mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan guna
mengambil keuntungan. Tujuan mempelajari philosophy dan substancy
entrepreneurship, yaitu untuk memami serta menerapkan filosofi dan substansi dari
entrepreneurship.

1. 2 Matrik Konsep Philosophy dan Substancy Entrepreneurship


No. Author Konsep / Dimensi Konsep Indikasi
(Tahun) Pengertian / / Bagian Konsep Dimensi/ Ciri-
Definisi ciri / Tolak
Ukur
1. Richard Kewirausahaan Konsep yang Bersedia
Cantillon adalah pekerjaan ada di pendapat mengambil
(1775) itu sendiri Richard resiko dan
(wirausaha). Cantillon adalah memiliki
Seorang pekerjaan yang keberanian dalam

1
pengusaha dimiliki atau menanggung
membeli barang dijalankan oleh resiko, percaya
saat ini pada seorang diri atas ketidak
harga tertentu wirausaha pastian dalam
dan menjualnya dengan ketidak menjual barang.
pada masa yang pastian suatu
akan datang masalah dan
dengan harga omset suatu
tidak menentu. penjualan. Jadi
Jadi definisi ini wirausaha harus
lebih berani dalam
menekankan menanggung
pada bagaimana resikonya.
seseorang
beresiko atau
ketidakpastian.
2. Raymond Kewirausahaan Konsep yang Individu
adalah dimaksud memiliki sifat
seseorang yang merupakan sifat yang inovatif,
inovatif, wirausahawan kreatif,
kreatif dan yang harus berorientasi
mampu dikembangkan pada
kreativitas terus menurus pertumbuhan
mewujudkanya guna dalam
untuk meningkatkan meningkatkan
meningkatkan kesejahteraan diri kesejahteraan,
kesejahteraan dan masyarakat. dan
diri dalam memiliki
lingkungan dan hubungan erat
masyarakat. antar manusia.
3. Harvey Kewirausahaan Konsep yang Individu

2
Leibenstein adalah mencakup ada di pendapat mempunyi sifat-
(1968, kegiatan yang Harvey sifat
1979) dibutuhkan untuk Leibenstein, kewirausahaan,
membuat atau kewirausahaan seperti
melaksanakan merupakan kreativitas,
perusahaan kegiatan yang keteladanan
ketika semua pelaksanaannya dalam menangani
pasar belum belum jelas, usaha dengan
teridentifikasi dan komponen berpijak pada
dengan jelas, fungsi produksi kemampuan dan
atau komponen belum kemauan diri
fungsi produksi diketahui sendiri, percaya
tidak diketahui kepastiannya diri, dan
sepenuhnya. dan masih memiliki sifat
berupa ide-ide. yang berani
Seorang mengambil
wirausaha yang resiko
merancang berwirausaha.
proses untuk
membentuk
perusahaan
dengan
keberaniannya
dalam
mengambil
resiko.
4. Eddy kewirausahaan Kewirausahaan Wirausahawan
Soeryanto adalah usaha bisa diartikan memiliki kreatif,

Soegoto kreatif yang sebagai suatu inovatif & inisiatif,


dilakukan usaha guna percaya diri &
berdasarkan meningkatkan bertanggung

3
inovasi untuk kesejahteraan, jawab, memiliki
menghasilkan kesejahteraan ini hubungan antara
sesuatu yang baru, bisa diraih oleh manusia karena
memiliki nilai individu yang mampu
tambah, berinovasi dalam menciptakan
memberikan menyediakan lapangan kerja, dan
manfaat, barang baru atau memiliki sifat yang
menciptakan sesuatu yang ambisi.
lapangan kerja dan bernilai, sehingga
hasilnya berguna wirausahawan bisa
bagi orang lain. menciptakan
lapangan
pekerjaan.
5. Soeharto Kewirausahaan Nilai yang ada di Dalam memulai
Prawiro adalah suatu nilai dalam pengembangan
yang diperlukan kewirausahaan bisa bisnis individu
untuk memulai diartikan sebagai harus memiliki
pengembangan sikap ketekunan, sikap untuk
bisnis dan bisnis. dan berorientasi pada
keterampilannya pertumbuhan
yang dilandasi bisnis, berorientasi
sikap optimis, pada pencapaian
kreatif dan tujuan
melakukan usaha berwirausaha, dan
sebagai pendiri individu juga
pertama untuk memiliki
mengembangkan kreativitas dan
bisnisnya. inovatif dalam
pengembangannya,
dan memiliki
ketekunan.

1. 3 Diskripsi Perkembangan Konsep Philosophy Entrepreneurship


Konsep entrepreneur itu sendiri sebenarnya mulai diperkenalkan pada abad kedelapan

4
belas (abad ke-18) di Prancis ketika seorang ahli ekonominya yang bernama Richard
Cantillon mengaitkan antara beban risiko yang harus ditanggung oleh pemerintah
dengan para pengusaha di dalam menjalankan roda ekonomi. Pada periode yang
sama, di Inggris sedang terjadi pula revolusi industri yang melibatkan sejumlah
entrepreneur. Pada sat itu mereka merupakan pemeran kunci revolusi terutama
apabila dikaitkan engan keberaniannya dalam pengambilan risiko dan transformasi
sumber daya (Kirzner 1979). Pada saat itu juga, telah banyak para ahli ekonomi yang
mencoba merumuskan pengertian yang terkandung pada istilah entrepreneur ini.
Sampai dengan tahun 1950-an telah terdapat sejumlah definisi dan referensi
entrepreneur serta kebanyakan merupakan buah pikiran yang disumbangkan oleh para
ahli ekonomi. Sebagai contoh, Cantillon (1725), Jean Baptiste Say (1803) ahli
ekonomi Prancis yang termasyur pada saat itu, Josep Schumpeter (1934) ahli
ekonomi yang genius pada abad ke-20. Mereka semua telah menulis tentang
entrepreneurship dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi. Pada dekade
berikutnya, telah dilakukan pula sejumlah upaya untuk melukiskan dan
mendefinisikan tentang apa sebenarnya entrepreneurship ini. Sebagai contoh, berikut
kami kemukakan beberapa batasan entrepreneurship tersebut.
“… entrepreneurship … consist in doing things that are not generally done in the
ordinary course of business routine; it is essentially a phenomenon that comes under
the wider aspect of leadership (Schumpeter 1951, p.255). (Kewirausahaan merupakan
segala tindakan yang pada umumnya tidak dilakukan pada kegiatan bisnis secara
rutin, melainkan merupakan sebuah fenomena yang muncul dalam aspek-aspek
kepemimpinan). Entrepreneurship, at least in all no authoritarian societies, constitutes
a bridge between society as a whole, especially the economy aspects of that society,
and the profitoriented institutions established to take advantage of its economic
endowments, and to stratify, as bees they can, its economic desires (Cole 1959, pp.
27-28). (Kewirausahaan, paling tidak di lingkungan masyarakat yang tidak otoriter,
merupakan jembatan dalam masyarakat secara keseluruhan, terutama menyangkut
aspek ekonomi di masyarakat, dan lembaga-lembaga yang berorientasi pada
keuntungan (profit oriented) dari seluruh sumber ekonomi yang dimiliki serta untuk
memuaskan kebutuhankebutuhan ekonomi dari masyarakat tersebut dengan sebaik-

5
baiknya).
Dari beberapa definisi kewirausahaan yang telah dipaparkan di atas, kita mempunyai
gambaran bahwa pada setiap definisi yang dikemukakan tersebut selalu mengandung
unsur atau seperangkat ciri-ciri positif tertentu yang tercermin dari seorang
wiraswasta, seperti inovatif, kreatif, produktif dan semacamnya. Menurut penulis hal
penting yang perlu digarisbawahi dari semua itu adalah kemampuan seorang
wirausaha untuk mewujudkan suatu “gagasan” dalam usahanya menjadi sesuatu yang
“nyata”. Ciri macammacam, tetapi semangat dan karyanya dalam mewujudkan suatu
ide menjadi sesuatu yang dapat dikerjakan, dijual, dan memberikan manfaat bagi
masyarakat banyak merupakan jiwa dari seorang wirausaha.
1. 4 Diskripsi Perkembangan Konsep Substancy Entrepreneurship
Konsep dari substansi kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu
yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup.
Pada hakekatnya, kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara
kreatif. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil
bisnis. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda (ability to create the new and different). Kewirausahaan juga suatu
proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki bisnis. Substansi kewirausahaan juga
disebut usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-
sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan nilai tambah
tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

6
BAB II : JANTUNG ENTREPRENEURSHIP
2. 1 Pendahuluan
Jantung kewirausahaan merupakan sebuah istilah yang dipakai dengan maksud
menggambarkan seorang wirausahawan yang harus inovasi. Kenapa perlu
mempempelajari jantung kewirausahaan? Karena dalam mengembangkan
produk dan jasa dalam bisnis di perlukan inovasi dan kreativitas. Untuk
meraih kesuksesan wirausaha di dunia harus memiliki kreativita s
dalam mengembangkan produk. Persaingan yang ketat dalam berwirausaha
mendorong wirausaha untuk memiliki kreativitas yang tinggi. Daya
kreativitas dan inovatif harus dilandasi dengan cara berpikir yang maju,
gagasan-gagasan baru, dan mengadobsi ide-ide untuk di implementasikan.
Gagasan baru ini dapat berupa penemuan dari suatu gagasan pemikiran, ide,
maupun sistem. Berbagai gagasan-gagasan yang kreatif umumnya
memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha. Dalam
menciptakan nilai tambah atas barang dan jasa yang kemudian menciptakan
berbagai keunggulan, Wirausaha harus kreatif dan inovatif. Manfaat
mempelajari jantung kewirausahaan untuk dapat menampilkan kualitas-kualitas
barang atau jasa yang unik, dapat membantu bisnis bita mengalahkan para pesaing
bisnis yang tangguh, untuk meningkatkan efisiensi dalam bekerja, efisien yang
tinggi akan semakin memperbanyak output yang kita hasilkan, namun tanpa ongkos
atau biaya yang berlebihan, untuk meningkatkan produktivitas, untuk
mengembangkan wawasan atau pengetahuan yang Kita Miliki. Semakin
berkembangnya inovasi, maka semakin berkembang ilmu pengetahuan yang kita
miliki. Dengan tujuan untuk mengembangkan bisnisnya dan meningkatkan
kemampuan kita. Inovasi dan kreativitas adalah hal yang perlu dimiliki dan
dikembangkan dalam diri wirausaha demi kesuksesan sebuah usaha. Inovasi dan
kreativitas adalah inti dari kewirausahaan. Pada dasarnya sebuah inovasi adalah
Sebuah ide, gagasan, proses, produk dan prosedur yang baru dirancang untuk
memberikan keuntungan bagi individu, kelompok, organisasi dan masyarakat luas.
Sedangkan kreativitas dapat dipandang sebagai kemampuan untuk mengembangkan
ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan
peluang. Cara agar kita bisa mempelajari inovasi belajar dari orang kreatif atau

7
inovatif, cobalah belajar dengan orang-orang yang kreatif, dari bagaimana cara
mereka menemukan gagasan pikiran tersebut, atau hanya bertanya dan belajar
bagaimana cara mereka membuat sesuatu. Melakukan perjalanan bisnis.
Membangun koneksi agar bisa berdiskusi dengan orang-orang yang sukses. Lebih
sering melakukan pengamatan.
2. 2 Matrik Konsep Jantung Entrepreneurship
Indikasi Dimensi/
Konsep/ Definisi/
Bagian Konsep/ Ciri-ciri Dimensi /
No. Author Pengertian/
Definisi Konsep Tolak Ukur
pendapat
Dimensi
1. Everett M. Sebuah ide, Bagian konsep dari Memiliki kekhasan
Roger gagasan, objek, inovasi menurut / khusus artinya
dan praktik yang Everett ada sebuah suatu inovasi
dilandasi dan ide, gagasan, objek, memiliki ciri yang
diterima sebagai dan praktik yang khas dalam arti ide,
suatu hal yang baru. program, tatanan,
baru oleh Dan gagasan atau sistem, termasuk
seseorang atau ide tersebut kemungkinan hasil
pun kelompok diaplikasikan. yang diharapkan.
tertentu untuk Memiliki ciri atau
diaplikasikan atau unsur kebaruan,
pun diadopsi. artinya suatu
inovasi harus
memiliki
karakteristik
sebagai sebuah
karya dan buah
pemikiran yang
memiliki kadar
orsinalitas dan
kebaruan.

8
Dilakukan secara
terencana, suatu ide
dapat dikategorikan
sebagai suatu
inovasi dilakukan
dengan sengaja dan
terencana dalam
pengembangannya.
Memiliki tujuan,
inovasi merupakan
ide yang dieksekusi
secara sengaja dan
terencana dengan
tujuan tertentu.
2. Van de Pengembangan Yang terkandung Memiliki tujuan,
Ven, dan implementasi didalam pengertian inovasi merupakan
Andrew H gagasan-gagasan inovasi menurut ide yang dieksekusi
baru oleh orang Van de Ven, secara sengaja dan
dalam jangka Andrew H adalah terencana dengan
waktu tertentu Adanya tujuan tertentu
yang dilakukan pengembangan Memiliki kekhasan
dengan berbagai gagasan baru. / khusus artinya
aktivitas transaksi Pengimplementasia suatu inovasi
di dalam tatanan n gagasan baru. memiliki ciri yang
organisasi Adanya berbagai khas dalam arti ide,
tertentu. aktivitas transaksi program, tatanan,
didalam organisasi. sistem, termasuk
kemungkinan hasil
yang diharapkan.
Dilakukan secara
terencana, suatu ide

9
dapat dikategorikan
sebagai suatu
inovasi dilakukan
dengan sengaja dan
terencana dalam
pengembangannya.
3. Stephen Suatu ide, Ide, gagasan, Dilakukan secara
Robbins gagasan, praktek praktek atau terencana, artinya
(1994) atau objek/benda objek/benda. sebagai suatu
yang disadari dan Dan gagasan/ ide inovasi dilakukan
diterima sebagai tersebut diadopsi dengan sengaja dan
suatu hal yang untuk di terencana dalam
baru oleh implementasiakan pengembangannya.
seseorang atau Memiliki tujuan,
kelompok untuk inovasi merupakan
diadopsi. ide yang dieksekusi
secara sengaja dan
terencana dengan
tujuan tertentu.
Memiliki kekhasan
/ khusus artinya
suatu inovasi
memiliki ciri yang
khas dalam arti ide,
program, tatanan,
sistem, termasuk
kemungkinan hasil
yang diharapkan.
4. Kuniyoshi Setiap kegiatan Kegiatan yang Dilakukan secara
Urabe yang tidak bisa dihasilkan melalui terencana, artinya
dihasilkan dengan proses panjang dan sebagai suatu

10
satu kali pukul, kumulatif. inovasi dilakukan
melainkan suatu Proses dengan sengaja dan
proses yang pengambilan terencana dalam
panjang dan keputusan pengembangannya.
kumulatif, Penemuan gagasan. Memiliki tujuan,
meliputi banyak Implementasi di inovasi merupakan
proses pasar. ide yang dieksekusi
pengambilan secara sengaja dan
keputusan, dari terencana dengan
penemuan tujuan tertentu.
gagasan hingga
implementasian
nya di pasar.
5. West dan f Pengenalan dan Pengenalan Memiliki kekhasan
ar (Ancok, penerapan dengan gagasan, proses, / khusus artinya
2012:34) sengaja gagasan, produk, dan suatu inovasi
proses, produk prosedur yang baru memiliki ciri yang
dan prosedur Penerapan khas dalam arti ide,
yang baru pada gagasan, proses, program, tatanan,
unit yang produk, dan sistem, termasuk
menerapkannya, prosedur yang kemungkinan hasil
yang dirancang baru. yang diharapkan.
untuk Memberikan Memiliki ciri atau
memberikan keuntungan unsur kebaruan,
keuntungan bagi artinya suatu
individu, inovasi harus
kelompok, memiliki
organisasi dan karakteristik
masyarakat luas. sebagai sebuah
karya dan buah
pemikiran yang

11
memiliki kadar
orsinalitas dan
kebaruan.
Dilakukan secara
terencana, suatu ide
dapat dikategorikan
sebagai suatu
inovasi dilakukan
dengan sengaja dan
terencana dalam
pengembangannya.
Memiliki tujuan,
inovasi merupakan
ide yang dieksekusi
secara sengaja dan
terencana dengan
tujuan tertentu

2. 3 Diskripsi Perkembangan Konsep Jantung Entrepreneurship


Konsep Jantung Kewirausahaan merupakan unsur atau seperangkat ciri-ciri positif
tertentu yang tercermin dari seorang wiraswasta, seperti inovatif, kreatif, produktif
dan semacamnya. Kewirausahaan atau entrepreneurship adalah sebagai sebuah
topik yang sangat menarik untuk dianalisis dan didiskusikan telah diperkenankan
oleh para ahli ekonomi pada abad ke-18 dan semakin populer pada abad ke-19 dan
ke-20. Pada abad sekarang dengan kemajuan teknologi dan berbagai perubahan
yang terjadi, dunia terasa seolah menjadi sempit dan kehilangan batas. Konsep ini
dipelajari bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu
pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi. Kreativitas dan
inovasi memegang peranan yang sangat penting dalam berbisnis. Berbagai
kesuksesan pebisnis di dunia diawali dengan kreativitasnya dalam menemukan

12
inovasi pengembangan produk, baik barang maupun jasa. Persaingan yang ketat
dalam berbisnis dan menjalankan usaha mendorong para pebisnis untuk memiliki
kreativitas tinggi. Daya kreativitas tersebut harus dilandasi dengan cara berpikir
yang maju, gagasan-gagasan baru, dan berbeda dibandingkan produk-produk yang
telah ada sebelumnya. Dengan memaksimalkan kreativitas dan cara pandang untuk
melahirkan suatu inovasi ini, bisnis yang dikelola akan mampu tampil outstanding
dibandingkan dengan bisnis serupa yang telah ada. Hal inilah yang disebut dengan
‘kebaruan’ seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Pers sering kali
mendefinisikan istilah tersebut secara umum sebagai kegiatan memulai dan
menjalankan bisnis baru. Sedangkan berbagai manajer di masa kini di sisi lain
menggambarkan kewirausahaan dalam berbagai representative karakter inovatif,
fleksibel, dinamis, pengambilan risiko, kreatif dan berorientasi pada pertumbuhan
dalam pengembangan suatu organisasi atau usaha. Pemahaman ini merupakan
sebuah perspektif umum yang mengantarkan kita lebih dekat dalam mengerti akan
esensi kewirausahaan. Namun dalam implementasinya tentu setiap pelaku usaha
akan bertemu dengan berbagai kondisi yang memunculkan pemahaman kongkrit
yang berbeda beda setiap orang dan setiap bidangnya.

13
BAB III : PERAN DAN MOTIVASI ENTREPRENEURSHIP
3. 1 Pendahuluan
3.1.1 Mengapa Mempelajari Peran dan Motivasi Entrepreneurship
Karena menjadi seorang wirausaha bisa menguntungkan diri sendiri dan
masyarakat lainnya. Keuntungannya yaitu seorang wirausaha dapat
mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan
kepercayaan diri, meningkatkan kreativitas, meningkatkan daya beli
pelakunya, meningkatkan pendapatan/ laba maksimal, menyediakan
lapangan kerja bagi para pencari kerja sehingga tingkat pengangguran secara
nasional menjadi berkurang, meningkatkan produktifitas nasional,
mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kesenjangan ekonomi dan
sosial, mendorong terciptanya masyarakat adil dan makmur, menggerakan
kegiatan ekonomi, mendorong inovasi produk baru, dan mendorong
produktivitas SDM (Sumber Daya Manusia).
Dan motivasi merupakan kunci yang membuka potensi manusia. Selain
untuk membuka potensi manusia, motivasi juga merupakan salah satu faktor
penting yang dapat mendorong keberanian seseorang untuk menjalankan
aktivitas kewirausahannya. Motivasi sangat dibutuhkan dalam
kewirausahaan agar dapat mengidentifikasi peluang usaha yang kemudian
didayagunakan untuk menciptakan peluang kerja baru. Maka dari itu,
motivasi harus ditempa lebih kuat lagi dalam berwirausaha.
3.1.2 Untuk Apa Mempelajari Peran dan Motivasi Entrepreneurship
Secara mikro wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu
(innovator) dan perencana (planner). Sebagai penemu, wirausaha
menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru, seperti produk, teknologi,
cara, ide, organisasi, dan sebagainya. Sebagai perencana, wirausaha berperan
merancang tindakan dan usaha baru, merencanakan strategi usaha yang baru,
merencanakan ide-ide dan peluang dalam meraih sukses, menciptakan
organisasi perusahaan yang baru, dan lain-lain. Secara makro, peran
wirausaha adalah menciptakan kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan
kesempatan kerja yang berfungsi sebagai mesin pertumbuhan perekonomian
suatu negara.

14
Sedangan Motivasi mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan
seseorang dalam berwirausaha. Motivasi berfungsi untuk mengarahkan
perbuatan yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Motivasi berfungsi
untuk menggerakkan tingkah laku seseorang agar dapat mencapai tujuan
yang diinginkan. Motivasi dalam berwirausaha yaitu dapat menciptakan
manfaat bagi orang lain, karena pada dasarnya setiap usaha dijalani untuk
melayani orang lain dan hal tersebut dapat menimbulkan rasa bangga
terhadap usaha yang telah kita lakukan.
3.1.3 Tujuan Mempelajari Peran dan Motivasi Entrepreneurship
Motivasi adalah salah satu faktor yang dapat meraih kesuksesan bisnis dan
hal ini membuat motivasi dirasa penting bagi seseorang dalam menjalankan
bisnisnya. Dimana motivasi bermanfaat sebagai pendorong seseorang untuk
bekerja dengan semangat yang tinggi dan lebih baik. Selain itu semangat
yang tinggi tersebut secara langsung akan berdampak meningkatnya
produktivitas kerja yang akan memberi dampak pada pendapatan kerja dan
kesejahteraan.

3. 2 Matriks Konsep Peran Entrepreneurship


Konsep/ Dimensi
Author Indikasi Dimensi /
No pengertian/ Konsep/Bagian
(Tahun) Ciri-ciri /Tolak Ukur
Definisi Konsep
1. Marzuki Secara umum Penemu ide Sebagai penemu,
Usman wirausahawan Perencana ide wirausahawan
(1977) memiliki dua berperan dalam
peran yaitu menciptakan produk
sebagai penemu baru, teknologi baru,
dan sebagai ide-ide baru, dan
perencana organisasi baru.
Sebagai perencana
wirausahawan
berperan dalam

15
perencanaan, strategi,
mengemukakan ide-
ide dan organisasi di
dalam perusahaan.
2. Zimmerer Menciptakan nilai Menciptakan Mampu menciptakan
(1996) barang dan jasa di nilai barang dan produk dan jasa yang
pasar melalui jasa memiliki nilai di
proses Pengombinasian pasar.
pengombinasian sumber daya Memanfaatkan dan
sumber daya Inovasi produk mengombinasikan
dengan cara-cara dan jasa untuk sumber daya.
baru dan berbeda bersaing. Melakukan inovasi-
untuk melakukan inovasi baru agar
persaingan. mampu bersaing.

3. Werner Peran Pemimpin Sebagai pemimpin


Sdombart wirausahawan perusahaan perusahaan memiliki
(1902) dibagi menjadi 3 industri peran memulai
yaitu sebagai Usahawan sebagai teknisi atau
pemimpin Pemimpin tukang dalam satu
industri, keuangan bidang keahlian,
usahawan, dan kemudian berhasil
pemimpin menemukan sesuatu
keuangan yang baru melalui
hasil temuan dan
kehebatan daya cipta.
Sebagai usahawan,
orang yang
menganalisis berbagai
kebutuhan
masyarakat,

16
merangsang
kebutuhan untuk
mendapat langganan
baru..
Sebagai pemimpin
keuangan, orang yang
menganalisis
keuangan,
mengumpulkan uang,
dan menggabungkan
sumber-sumber
keuangan.
4. Meredeith Para wirausaha Risiko dalam Seorang wirausaha
(1996) merupakan berwirausaha. harus mampu
pengambil risiko menghadapi resiko
yang sudah yang ada dan mampu
diperhitungkan. memperhitungkan
resikonya agar bisa
mengatasi resiko
tersebut.
5. Pete Peran pokok dari Inovasi dalam Sebagai
F.Drucker seorang wirausaha adalah
menciptakan wirausahawan, maka
(1985) melakukan inovasi. jasa maupun harus kreatif dan
barang. inovatif agar produk
baru dapat bersaing
dipasaran.

3. 3 Diskripsi Konsep Peran Entrepreneurship


Merujuk kepada makna kata peran yang sepadan dengan kata role dalam bahasa
Inggris yang artinya actor’s part in a play. Dengan demikian, kata peran
kewirausahaan mengandung maksud seseorang atau actor (dalam hal ini

17
wirausahawan) yang melaksanakan tugas-tugas kewirausahaan. Dia itu mempunyai
peran sebagai spesifik saja disampaikan oleh Hardjoseputro (1987) di mana menurut
dia peranan kewirausahaan ini mempunyai hubungan makna yang sama dengan
istilah partisipasi. Dilihat dari kaca mata pembangunan, menurut dia terdapat tiga
pihak yang memegang peranan atau berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan,
yaitu sektor usaha pemerintah, koperasi, dan swasta. Dengan tidak mengurangi arti
dari peranan yang dijalankan oleh pemerintah dan koperasi, menurut dia peran
kewirausahaan merupakan peran yang dilaksanakan oleh sektor swasta. Mencermati
pendapat tersebut, ini berarti jika membicarakan peran sektor swasta dalam
pembangunan yang oleh Hardjoseputro disebut “partisipasi wiraswasta dalam
pembangunan”. Lalu, bagaimana dengan dua sektor lainnya itu tadi? Misalnya,
apakah perilaku kewirausahaan juga bisa diperankan di organisasiorganisasi milik
pemerintah? Menurut John Taylor (dalam Wanna et al. 1996), dalam tulisannya
“Is There a Role for Entrepreneurial Activity in the Public Sector? Mengatakan
sebagai berikut. There a fundamental problem in discussing the concept of
entrepreneurial activity as if is were something appropriate to public service or the
public sector. Without facetiousness, it is like discussing fish and air, or birds and
water”.
Artinya, terdapat masalah yang sangat mendasar di dalam mendiskusikan konsep
tentang kegiatan kewirausahaan seolah-olah hal tersebut sesuatu yang cocok untuk
sektor pemerintah. Dengan tanpa bermaksud untuk berkelakar, hal ini tampak, seperti
membicarakan antara ikan dengan udara atau membicarakan burung dengan air.
Menurut Taylor jika terdapat preposisi bahwa para manajer yang bekerja di lembaga-
lembaga pemerintah harus memerankan diri menjadi seorang wirausaha maka
sebagai konsekuensinya, misi tanggung jawab sosial dan melayani kepentingan
masyarakat umum akan terabaikan. Dalam uraian selanjutnya Taylor menyatakan
bahwa aktivitas kewirausahaan tidak dapat dipraktikkan secara utuh di lingkungan
sektor pemerintah, namun tidak berarti para manajer tidak bisa memerankan
semangat dan sikap kewirausahaan.
Motivasi kata yang sering kita dengar tetapi tidak mudah untuk membuat
kesepakatan dalam mendefinisikan motivasi, lebih dari seratus definisi tentang

18
motivasi yang berbeda, diantaranya, DwightD. Eisenhower mengatakan motivasi
adalah seni membuat orang melakukan apa yang ingin mereka lakukan, karena
mereka ingin melakukannya.
3. 4 Matriks Konsep Motivasi Entrepreneurship
No Author Konsep/ Dimensi Indikasi Dimensi /
(Tahun) pengertian/ Konsep/Bagian Ciri-ciri /Tolak Ukur
Definisi Konsep
1. Maslow Tingkatan Hirarki Kebutuhan yang harus
(1970). motivasi ke dalam kebutuhan dipenuhi akan
hirarki kebutuhan Prioritas mendorong seseorang
dari kebutuhan di Kebutuhan termotivasi untuk
tingkat rendah memenuhi.
harus terpenuhi
atau paling tidak
cukup terpenuhi
terlebih dahulu
sebelum
kebutuhan-
kebutuhan di
tingkat lebih
tinggi menjadi hal
yang memotivasi
2. Wikanso Motivasi adalah Mempengaruhi Pengaruh dan
(2013). sesuatu yang energi pada diri dorongan yang
dapat seseorang. merupakan energi
mempengaruhi Kreatif dan dalam diri untuk
atau mendorong inovatif kreatif dan inovatif
seseorang yang Produk baru dan dalam mencapai
merupakan energi bernilai tujuan dan
pada diri Mencapai tujuan menciptakan produk
seseorang dalam yang baru dan bernilai

19
berfikir kreatif diharapkan.
dan inovatif untuk
menciptakan
produk baru dan
bernilai, dan
untuk mencapai
tujuan yang
diharapkan.
3. Baum, Motivasi dalam Tujuan Mencapai tujuan
Frese dan kewirausahaan kewirausahaan. kewirausahaan yang
Baron meliputi Pengenalan dan melibatkan
(2007). motivasi yang eksploitasi pengenalan dan
diarahkan untuk Peluang bisnis eksploitasi sehingga
mencapai tujuan bisa mengembangkan
kewirausahaan, usaha baru.
seperti tujuan
yang melibatkan
pengenalanan dan
eksploitasi
terhadap peluang
bisnis.

4. Uno (2008) Motivasi untuk Keinginan dan Motivasi akan tumbuh


berwirausaha minat. jika ada keinginan dan
muncul karena Harapan dan minat yang besar
adanya 3 faktor cita-cita dalam dunia kerja.
keinginan dan Dorongan Dorongan lingkungan
minat memasuki lingkungan juga mempengaruhi
dunia kerja, psiklogis dalam
harapan dan cita- menumbuhkan
cita menjadi motivasi.

20
wirausahawan,
serta karena
adanya dorongan
lingkungan
5. Wahjosumi Proses psikologi Interaksi sikap Motivasi ada didalam
djo dalam yang individu jiwa seseeorang yang
Rusdiana mencerminkan Kebutuhan mencerminkan sikap,
(2014) interaksi sikap, individu kebutuhan, persepsi,
kebutuhan, Persepsi dan keputusan
persepsi, dan individu sehingga mendorong
keputusan yang Keputusan individu untuk
terjadi pada individu mencapai tujuannya.
seseorang.

3. 5 Diskripsi Konsep Motivasi Entrepreneurship


Motivasi juga didefinisikan sebagai kekuatan di dalam diri seseorang yang
mempengaruhi arah perilaku, intensitas, dan ketekunan secara sukarela.
Golembiewski mengatakan motivasi dimaksudkan sejauh mana seseorang
digerakkan atau dibangkitkan untuk mengeluarkan usaha dalam mencapai suatu
tujuan dan Motivasi kerja mengacu pada berapa banyak orang mencoba untuk
bekerja keras dan baik dengan gairah, arah, dan ketekunan dalam pengaturan kerja.
Motivasi sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi
juga berarti sebagai faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan
mengarahkan prilakunya untuk memenuhi tujuan tertentu. Motivasi adalah kesediaan
untuk melakukan tingkat usaha yang tinggi guna mencapai sasaransasaran organisasi
sebagaimana dipersyaratkan oleh kemampuan usaha tersebut untuk memuaskan
sejumlah kebutuhan individu. Motivasi juga merupakan salah satu topik yang paling
sering diteliti dalam Perilaku Organisasi, juga sebagai proses yang ikut menentukan
intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran.

21
BAB IV : KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN ENTREPRENEUR
4. 1 Pendahuluan
Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan
tingkah sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak
maupun perbuatan. Sedangkan kemampuan merupakan kecakapan atau potensi
menguasai suatu keahlian yang merupakan bawaan lahir atau merupakan hasil
latihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan
melalui tindakannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepribadian dan kemampuan
ini dapat dibentuk dan dilatih.
Secara komprehensif Meng & Liang, (1996), merangkum pandangan beberapa ahli,
dan mendefenisikan kepribadian wirausaha sebagai: (a) Seorang inovator (b)
Seorang pengambil resiko atau a risk-taker (c) Orang yang mempunyai misi dan visi
(d) Hasil dari pengalaman masa kanak-kanak (e) Orang yang memiliki kebutuhan
berprestasi tinggi. (f) Orang yang memiliki locus of control internal. Konsep
dipelajari agar dapat memungkinkan seseorang yang dapat menyelesaikan
pekerjaannya, baik secara mental ataupun fisik. Konsep ini dipelajari agar
kecerdasankecerdasan alami dan kapabilitas dipelajari yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu tugas. Kepribadian dan kemampuan wirausahawan dengan
melakukan suatu kegiatan secara phisik atau mental yang diperoleh sejak lahir,
belajar, dan dari pengalaman serta melakukan proses sosialisasi.

4. 2 Matriks Konsep Kepribadian Entrepreneur


No Author Konsep/ Dimensi Indikasi Dimensi /
(Tahun) pengertian/ Konsep/Bagian Ciri-ciri /Tolak
Definisi Konsep Ukur
1 Harjoso Kewirausahaan Sikap terbuka Kesediaan untuk
(1978) mencakup sikap Bebas menerima hal-hal
terbuka, bebas, Pandangan yang yang berbeda
pandangan yang luas Tidak terhalang
luas, orientasi Orientasi pada apapun
pada masa yang masa yang akan Pemahaman secara

22
akan datang, dating mendalam
perencanaan, Perencanaan Berpikir kedepan
yakin, sadar, dan Yakin Menentukan tujuan
hormat terhadap Hormat terhadap dan cara yang ingin
orang lain serta orang lain serta dicapai
pendapatnya. pendapatnya Mengerti dan paham
tentang kebenaran
akan sesuatu hal
Menghargai dan
menerima pendapat
orang lain
2 M.A.W. Kepribadian Tingkah laku Saling menghormati
Brower adalah corak sosial Ramah tamah Ingin
(1977) tingkah laku Keinginan, mengembangkan
sosial seorang dorongan bakat
individu yaitu Perilaku Ingin berbuat
meliputi seseorang kebaikan Sopan
keinginan, opini,
dorongan, dan
kekuatan, serta
prilakuprilaku
seseorang.
3 Busenitz wirausaha Percaya diri Percaya akan
dan cenderung Menyamaratakan kemampuan diri
Barney terlalu percaya sendiri.
(1997) diri dan Memperlakukan
menyamaratakan sama
4 Yinger Kepribadian Tingkah laku. Jujur
(1980) adalah Seseorang. Sombong
keseluruhan Sistem. Sopan
tingkah laku dari Interaksi Individu

23
seseorang
dengan suatu
sistem
kecenderungan
tertentu yang
berinteraksi
dengan
serangkaian
situasi.

4. 3 Matriks Konsep Kemampuan Entrepreneur


No Author Konsep/ Dimensi Indikasi Dimensi /
(Tahun) pengertian/ Konsep/Bagian Ciri-ciri /Tolak Ukur
Definisi Konsep
1 Wahidiyah Wirausaha Cekatan Cepat merespon
Indah cenderung Kaya wawasan tindakan
Lestari memiliki sifat Kreatif Memiliki wawasan
(2017) cekatan, kaya Tidak luas
wawasan, sentimental Kemampuan untuk
kreatif, dan tidak Mengadopsi menciptakan
sentimental dia Tingkah laku Tidak mudah
dapat dan Mengubah terpengaruh oleh
mampu Kepribadiannya perasaan
mengadopsi Berbeda dari
caracara tingkah sebelumnya
laku Sifat yang ditunjukan
baru,khususnya seseorang
untuk mengubah
kepribadiannya
2 David wirausaha Kebutuhan Perasaan menyerah
McCleland terutama yang luas Yang tak terbatas

24
(1961) dimotivasi oleh Pencapaian Hal yang telah diraih
kebutuhan yang Keinginan kuat Harapan tinggi
luas atas
pencapaian dan
keinginan kuat
untuk
membangun.
3 Soehardi Kemampuan Bakat seorang
(2003) atau abilities Fisik wirausahawan
ialah bakat yang Mental memiliki bakat yang
melekat pada Bawaan lahir melekat untuk
seseorang untuk Belajar melakukan kegiatan
melakukan suatu Pengalaman tersebut secara
kegiatan secara mental mupun fisik
phisik atau yang bawaa dari lahir
mental yang ia dengan diasah
peroleh sejak melalui belajar dan
lahir, belajar, pengalaman.
dan dari
pengalaman
4 Stepen P. Kemampuan Kapasitas Batas maksimal
Robbins adalah suatu individu Tugas kemampuan untuk
(2003) kapasitas Pekerjaan menyelesaikan tugas.
individu untuk
melaksanakan
tugas dalam
pekerjaan
terrtentu.
5 Soelaiman Kemampuan Sifat lahir Sifat pemarah
(2007) adalah sifat yang Pekerjaan Sifat egois
dibawa lahir atau Fisik Panca indera

25
dipelajari yang Mental Alat gerak
memungkinkan Pikiran
seseorang yang Perasaan
dapat
menyelesaikan
pekerjaannya,
baik secara
mental ataupun
fisik.

4. 4 Diskripsi Konsep kepribadian dan Kemampuan Entrepreneur


Hasrat untuk independent dan mandiri tidak berarti mengesampingkan hasrat seorang
wirausaha untuk membangun sebuah team building yang solid. Kebanyakan dari
wirausaha yang sukses adalah mereka yang memiliki kualifikasi yang tinggi, tim yang
solid dan tangguh sehingga membantu pengembangan organisasi dalam mencapai visi
dan misi. Kenyataan membuktikan bahwa seorang wirausaha yang memimpin suatu
organisasi memiliki visi yang jelas tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi di
masa depan dan bagaimana organisasinya ingin dipersepsikan oleh kliennya maka para
personel yang direkrut cenderung mereka yang memiliki kualifikasi yang lebih dari
tuntutan kompetensi yang diharapkan. Hal ini sangat penting untuk menangani
implementasi pekerjaan sehari-hari. Keberhasilan seorang wirausaha dalam
melibatkan diri dan membentuk suatu tim yang tangguh, tidak terlepas dari
kesediaannya untuk memahami kelemahan orang lain dan berupaya mengarahkan
orientasinya pada pencapaian tujuan kelompok dalam menyelesaikan suatu masalah.
Berbagai faktor lain dapat mempengaruhi perkembangan skill atau kemampuan entrepreneur
dari masa ke masa dirinci sebagai berikut:
1. Teknologi Sementara manufaktur industri mengalami penurunan yang lambat di
negaranegara maju, kewirausahaan teknologi telah masuk untuk mengisi kekosongan.
Perusahaan teknologi (e-niaga, perangkat lunak, dan teknologi) di UEA merupakan
29% dari bisnis baru, menurut Laporan Ventura MENA 2017. Meskipun sebuah
perusahaan bukan startup teknologi, kemungkinan besar perusahaan tersebut akan

26
memanfaatkan perkembangan seperti media sosial, aplikasi, dan situs web.
2. Pendidikan, Salah satu alasan mengapa wirausahawan bisa memulai lebih muda
adalah munculnya pendidikan kewirausahaan. Universitas sekarang menghasilkan
orangorang dengan keahlian dan pengetahuan yang diperlukan untuk mulai bekerja.
Kursus semacam itu tidak lagi terbatas di AS dan Eropa, bahkan dengan universitas
di UEA, seperti NYU Abu Dhabi dan Dubai Entrepreneurs Academy, menawarkan
kursus tentang bisnis dan pengembangan karier. Dan mereka yang tidak memiliki
kesempatan untuk mengikuti kursus bergengsi tersebut masih memiliki akses ke
pengetahuan melalui pembelajaran mandiri, seperti kursus online gratis atau video
YouTube. Kewirausahaan tidak lagi menjadi domain orang-orang dengan ide-ide
cemerlang dan impian, tetapi mereka yang memiliki ide-ide cemerlang dan pelatihan
yang terfokus.
3. Lokasi Teknologi juga memungkinkan untuk bekerja dari mana saja, dengan
kecepatan tinggi, dan skala besar. Anda tidak harus tinggal di tempat yang memiliki
uang lagi, dan Anda tidak harus menghabiskan hari Anda dengan mengetuk pintu.
Internet telah menjadi kunci untuk memungkinkan ini. Bisnis besar sedang
memperluas tenaga kerja mereka untuk memasukkan dan memanfaatkan startup di
negara berkembang yang lebih kecil. Satu studi oleh Willis Towers Watson,
perusahaan manajemen risiko dan pialang asuransi, menemukan bahwa 54%
perusahaan secara global ingin mengubah cara mereka mengelola tenaga kerja untuk
menggunakan lebih banyak kontraktor eksternal dalam tiga tahun ke depan.

27
BAB V : KARAKTERISTIK ENTREPRENEUR (PERCAYA DIRI,
ORIENTASI TUGAS, PENGAMBILAN RESIKO)

5. 1 Pendahuluan

5. 1. 1 Mengapa Mempelajari Karakteristik Entrepreneur Percaya Diri


Karena bisa menjadikan individu yang sesuai dengan jati diri, selalu melatih
optimis dalam menjalani semua hal, akan mudah untuk meraih kesuksesan, tidak
ragu-ragu dalam melakukan sesuatu, mampu untuk mengembangkan
kemampuan yang dimilik, mampu untuk mengekspresikan diri anda secara
positif.

5. 1. 2 Untuk Apa Mempelajari Karakteristik Entrepreneur Percaya Diri


Agar dapat mengendalikan diri dengan baik, agar memiliki cara pandang yang
positif terhadap diri sendiri, tidak mudah mengalami masa frustasi, mampu
mengemban tantangan dan tugas baru dengan baik, mudah berkomunikasi
dengan baik kepada orang lain, bisa membangkitkan rasa inisiatif kita tanpa
perintah orang lain, bisa menjadikan individu yang sesuai dengan jati diri, selalu
melatih optimis dalam menjalani semua hal, mampu untuk mengekspresikan diri.

5. 1. 3 Tujuan Mempelajari Karakteristik Entrepreneur Percaya Diri


Agar dapat mengendalikan diri dengan baik, agar memiliki cara pandang yang
positif terhadap diri sendiri, tidak mudah mengalami masa frustasi, mampu
mengemban tantangan dan tugas baru dengan baik, mudah berkomunikasi
dengan baik kepada orang lain, bisa membangkitkan rasa inisiatif kita tanpa
perintah orang lain.

5. 1. 4 Mengapa Mempelajari Karakteristik Entrepreneur Orientasi Tugas


Karena dengan mempelajari karakter ini saya bisa memiliki keinginan untuk
berprestasi dan bekerja keras sehingga mencapai tujuan dengan optimal, bisa
melatih untuk mengambil tantangan, tentunya saya juga harus bisa menerima
saran dari orang lain yang dianggap bermanfaat.

5. 1. 5 Untuk Apa Mempelajari Karakteristik Entrepreneur Orientasi Tugas

28
Untuk meningkatkan kemampuan sikap ketekunannya dan ketabahannya
sehingga memiliki dorongan yang kuat mencapai tujuannya. Dapat melatih agar
saya bisa fokus ke prestasi saya untuk mencapai tujuan saya, bisa melatih untuk
mengambil tantangan dan bisa mencapai kesuksesan.

5. 1. 6 Tujuan Mempelajari Karakteristik Entrepreneur Orientasi Tugas


Dengan mempelajari karakter orientasi tugas dan hasil mampu memupuk sikap
ketekunannya dan ketabahannya sehingga memiliki dorongan yang kuat
mencapai tujuannya. Dapat melatih agar saya bisa fokus ke prestasi saya untuk
mencapai tujuan saya.

5. 1. 7 Mengapa Mempelajari Karakteristik Entrepreneur Pengambilan Resiko


Dengan kita mempelajari karakter ini saya bisa ada rasa kepuasan tersendiri jika
Anda berhasil mengatasi sebuah risiko. Untuk berhasil mengatasi risiko yang
ada, seseorang akan memaksa dirinya meningkatkan kualitas dirinya. Mulai dari
cara berpikir, berbicara, berpakaian, skill, kepribadian, spiritual, sampai hal-hal
yang detail seperti makanan. Dan resiko ini sebagai jembatan untuk mengenali
diri lebih dalam. Mulai dari kelebihan dan kekurangan, kebaikan dan keburukan,
sampai potensi terpendam yang belum Anda ketahui.

5. 1. 8 Untuk Apa Mempelajari Karakteristik Entrepreneur Pengambilan Resiko


Karakter pengambilan resiko dapat membuat diri saya menjadi lebih berani
ketika menghadapi masalah yang ada, dan bisa menentukan langkah apa yang
harus diambil dalam menghadapi resiko, Dan resiko ini sebagai jembatan untuk
mengenali diri lebih dalam.

5. 1. 9 Tujuan Mempelajari Karakteristik Entrepreneur Pengambilan Resiko


Dengan mempelajari karakter pengambilan resiko dapat membuat diri saya
menjadi lebih berani ketika menghadapi masalah yang ada, dan bisa menentukan
langkah apa yang harus diambil dalam menghadapi resiko, dengan karakter ini
saya bisa mampu mengenghadapi suatu ketidakpastian atas peristiwa yang
terjadi.

29
5. 2 Matriks Konsep Percaya Diri
No Author Konsep/ Definisi/ Definisi Konsep/ Indikasi Dimensi/
(Tahun) Pengertian/ Bagian Konsep Ciri-ciri
Pendapat Dimensi/ Tolak
Ukur Dimensi
1. Anthony Kepercayaan diri 1. Menerima Seorang
(1992) adalah sikap pada kenyataan. wirausaha harus
diri seseorang 2. mengembangkan percaya diri
yang dapat kesadaran diri. dengan menerima
menerima 3. Berfikir positif. kenyataan, dapat
kenyataan, dapat 4. Memiliki mengembangkan
mengembangkan kemandirian. kesadaran diri,
kesadaran diri, 5. Mempunyai berfikir positif,
berfikir positif, kemampuan untuk memiliki
memiliki memiliki. kemandirian,
kemandirian, 6. Mencapai segala mempunyai
mempunyai sesuatu yang kemampuan
kemampuan untuk diinginkan. untuk memiliki
memiliki serta serta mencapai
mencapai segala segala sesuatu
sesuatu yang yang diinginkan.
diinginkan.

2. Lauster Pengertian percaya 1. Perasaan yakin Yakin dengan


(2002) diri adalah suatu akan kemampuan kemampuan yang
sikap atau diri sendiri. dimiliki sehingga
perasaan yakin 2. Merasa bebas wirausaha dapat
akan kemampuan untuk melakukan merasa bebas
diri sendiri hal-hal sesuai untuk melakukan
sehingga orang keinginan. hal-hal sesuai
yang bersangkutan 3. Bertanggung keinginan dan

30
tidak terlalu cemas jawab atas bertanggung
dalam tindakan- perbuatannya. jawab atas
tindakannya, 4. Hangat dan sopan perbuatannya,
merasa bebas dalam berinteraksi hangat dan sopan
untuk melakukan dengan orang lain. dalam
hal-hal sesuai 5. Memiliki berinteraksi
keinginan dan dorongan dengan orang
bertanggung jawab berprestasi. lain, memiliki
atas perbuatannya, 6. Dapat mengenal dorongan
hangat dan sopan kelebihan dan berprestasi
dalam berinteraksi kekurangannya
dengan orang lain,
memiliki dorongan
berprestasi serta
dapat mengenal
kelebihan dan
kekurangannya
3. Hakim Pengertian percaya 1. Keyakinan Wirausaha harus
(2002) diri adalah suatu terhadap aspek yakin dengan
keyakinan kelebihan yang kelebihannya
seseorang terhadap dimilikinya. sehingga
segala aspek 2. Keyakinan membuatnya
kelebihan yang tersebut merasa mampu
dimilikinya dan membuatnya untuk dapat
keyakinan tersebut merasa mampu mencapai
membuatnya untuk mencapai berbagai tujuan
merasa mampu tujuan. dalam hidupnya.
untuk dapat
mencapai berbagai
tujuan dalam
hidupnya.

31
4. Dariyo Pengertian percaya 1. Kemampuan untuk Yakin dengan
(2011) diri adalah memahami dan potensi yang
kemampuan meyakini dimilikinya
individu untuk potensinya. sehingga dapat
dapat memahami 2. Mampu dipergunakan
dan meyakini menyesuaikan diri dalam
seluruh potensinya dengan lingkungan. menghadapi
agar dapat penyesuaian diri.
dipergunakan
dalam menghadapi
penyesuaian diri
dengan lingkungan
hidupnya.
5. Mc Pengertian percaya 1. Kontrol internal Mampu
Celland diri adalah kontrol terhadap perasaan. mengendalikan
internal terhadap 2. Kekuatan dalam perasaan akan
perasaan seseorang dirinya. adanya kekuatan
akan adanya 3. Kesadaran akan dalam dirinya,
kekuatan dalam kemampuannya. kesadaran akan
dirinya, kesadaran 4. Bertanggung jawab kemampuannya,
akan terhadap keputusan. dan bertanggung
kemampuannya, jawab terhadap
dan bertanggung keputusannya
jawab terhadap
keputusan yang
telah
ditetapkannya.

5. 3 Diskripsi Konsep Percaya Diri

Manusia wirausaha memiliki keyakinan yang kuat atas kekuatan yang ada
pada dirinya. Manusia lahir dan dianugrahi kekuatan oleh Sang Pencipta agar

32
manusia dapat hidup dan mengelola alam ini secara bijaksana. Walaupun seorang
wirausaha sering dihadapkan pada sejumlah rintangan yang sangat sulit, namun
keyakinan akan kemampuan yang ada pada dirinya tidak pernah memudar dan itu
pula yang sering mendorong dia untuk melakukan upaya-upaya kreativitasnya.

Business Town (2000), sebuah organisasi swasta yang memberi pelayanan


sosial bagi small business di Amerika, dalam artikel tentang Profile of an
Entrepreneur menjelaskan. Entrepreneurs are self-confident when they are in control
of what they’re doing and working alone. They tackle problems immediately with
confidence and are persistent in their pursuit of their objectives. Most are at their
best in the face of adversity, since they strive on their.

Artinya, Para wirausaha percaya kepada dirinya ketika mereka mengendalikan


apa yang mereka sedang kerjakan dan ketika mereka bekerja sendirian. Mereka
mengatasi masalah secara cepat dengan penuh percaya diri dan mereka juga sangat
kukuh (teguh pendirian) dalam mengejar tujuannya. Pada umumnya mereka
menampilkan kemampuan terbaiknya ketika berhadapan dengan kesengsaraan karena
mereka berusaha atas kepercayaan pada dirinya. Pernyataan di atas berarti bahwa
para wirausaha akan percaya diri ketika mereka sedang mengendalikan apa yang
mereka sedang kerjakan dan di kala mereka sedang bekerja sendirian. Mereka
menangani setiap masalah secara cepat disertai percaya diri serta gigih dalam
upayanya untuk mencapai sasaran. Mereka menangani dengan seluruh kemampuan
terbaiknya ketika mereka dihadapkan pada kesengsaraan karena mereka berusaha atas
rasa percaya diri yang dimilikinya. Dalam hal ini perlu digarisbawahi bahwa percaya
pada diri sendiri tidak berarti mengakui keunggulan orang lain. Demikian juga
sebaliknya percaya pada diri sendiri tidak berarti tidak menyadari kekurangan atau
kelemahan diri sendiri. Dalam hal ini percaya pada diri sendiri lebih bermakna bahwa
seseorang yakin akan dapat mengatasi kelemahan pribadinya, mencari solusi dari
setiap kesulitan yang dihadapinya serta ada kesediaan untuk terus-menerus
meningkatkan kemampuannya. Menurut Soemanto (1982) untuk memupuk rasa
percaya diri, seseorang harus:

33
1. Mengenal dirinya sendiri. Dalam hal ini termasuk menyadari kelebihan dan mengakui
kelemahan yang dimiliki;

2. Percaya pada diri sendiri. Percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kurang
dengan apa yang dimiliki orang lain yang berhasil;

3. Mengetahui dengan jelas tujuan-tujuan serta kebutuhannya dan bagaimana cara untuk
mencapainya. Tujuan, kebutuhan, dan rencana tersebut harus dipahami betul sehingga
akan menumbuhkan kepercayaan kepada diri sendiri. Dengan demikian, timbul pula
kegairahan dan semangat untuk mencapainya.
5. 4 Matriks Konsep Orientasi Tugas
No Author Konsep/ Definisi/ Definisi Konsep/ Indikasi Dimensi/
(Tahun) Pengertian/ Bagian Konsep Ciri-ciri
Pendapat Dimensi/ Tolak
Ukur Dimensi
1. Wether & Orientasi adalah • Hubungan Seorang
Davis (2010) mengakrabkan karyawan dengan wirausaha harus
karyawan dengan peran. memiliki
peran, organisasi, • Hubungan hubungan yang
kebijakan karyawan dengan baik dengan
organisasi, dan organisasi. karyawan,
karyawan lain. • Hubungan organisasi,
karyawan dengan kebijakan
kebijakan organisasi dan
organisasi harus akrab

• Hubungan dengan peran

karyawan dengan mereka.


karyawan lain.
2. Cascio (2010) Orientasi adalah 1. Pengakraban dan Wirausaha harus
pengakraban dan penyesuaian mampu
penyesuaian lingkungan. menyesuaikan
dengan situasi terhadap situasi

34
atau lingkungan. atau
lingkungannya
agar mampu
mencapai tujuan.
3. Alma Seorang 1. Fokus dengan Wirausaha harus
(200:53) entrepreneur harus
prestasi. fokus dengan
fokus terhadap
prestasi yang 2. Jangan prestasinya untuk
hendak diraih,
gengsi/prestige. berorientasi ke
jangan
mengedepankan tujuannya dan
prestige atau
menghiraukan
gengsi.
gengsinya.

4. B.N. Marbun Berorientasi pada 1. Laba Wirausaha harus


laba, ketekunan
2. Ketekunan dan berorientasi pada
dan ketabahan,
kerja keras, ketabahan laba, dengan
mempunyai
3. Dorongan kuat. memupuk sikap
dorongan kuat.
ketekunannya dan
ketabahannya
sehingga memiliki
dorongan yang
kuat mencapai
tujuannya.
5. Scarborough Seorang 1. Tanggung Jawab. Seorang
dan Thomas wirausaha harus
wirausaha harus
W. Zimmerer bertanggung
(1993) jawab atas tugas bertanggung
yang diberikan
jawab atas
kepadanya.
tugasnya.

5. 5 Diskripsi Konsep Orientasi Tugas


Berorientasi hasil yang dimaksudkan adalah diharapkan, diinginkan, dan
perubahan positif yang dibawa oleh program. Harus diterapkan pada situasi “kompleks”

35
di mana masalah tidak dapat diidentifikasi secara penuh, intervensi program cukup luas
dan lintas sektor, tidak semua pemangku kepentingan dapat terlibat dalam proses
perencanaan, dan jumlah dana yang tersedia hanya dapat berfungsi sebagai stimulan
untuk pencapaian tujuan program.
Dalam merancang suatu program atau pun proyek kita juga harus melihat hasil dari
dimensi antara dampak (impact) dan hasil (outcome) yang dapat merumuskan indikator
kinerja, cara-cara verifikasi, mengidentifikasi asumsi dan risiko. Hasil (Tujuan proyek
menyeluruh) harus didukung dengan indikator kuantitatif atau kualitatif. Indikator
menambahkan keseksamaan lebih untuk tujuan proyek dan berfungsi sebagai standar
yang mengikat untuk mengukur pencapaian tujuan. Sesuai sumber (alat verifikasi) harus
dinyatakan untuk indikator, ini bertujuan untuk memberikan nilai-nilai pada variabel
laporan. Dalam rangka untuk menilai keberhasilan proyek, hasilnya harus dibandingkan
dengan situasi awal. Ini melibatkan data dasar untuk indikator untuk membuat hasilnya
terukur. Data dasar mungkin mencerminkan keadaan indikator pada awal proyek atau
negara diharapkan jika tidak ada proyek yang akan dilaksanakan (‘bisnis seperti biasa’),
atau kombinasi dari keduanya. Assesment dan konsultasi juga perlu kita lakukan dengan
melakukan analisa kebijakan dan kelembagaan, assesment target dan penerima manfaat,
Stakeholder influences and interests mapping, analisa dan mitigasi resiko, serta rencana
keberlanjutan. Disamping itu monitoring berbasis hasil juga dilakukan dalam membantu
kita untuk mengenali apakah tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan
menggunakan kegiatan tertentu yang dipilih, dan apa efek tidak langsung yang tidak
disengaja mungkin dipicu oleh proyek. Monitoring berbasis hasil juga merupakan dasar
untuk evaluasi proyek dan akuntabilitas mitra proyek.

5. 6 Matriks Konsep Pengambilan Resiko


No Author Konsep/ Definisi/ Definisi Konsep/ Indikasi
(Tahun) Pengertian/ Bagian Konsep Dimensi/ Ciri-
Pendapat ciri Dimensi/
Tolak Ukur
Dimensi
1. David (1996) Mereka tidak 1. Resiko Tidak takut
takut mengambil

36
risiko tetapi akan 2. Menghindari mengambil
menghindari
resiko tinggi. risiko tapi dapat
risiko-tinggi
apabila menghindari
dimungkinkan.
resiko tinggi
apabila
dimungkinkan.
2. Geoffrey G. Mampu 1. Mampu Mampu
Meredith mengambil risiko menghadapi mengambil
(1996) yang wajar. resiko. risiko yang
masih dalam
tahap wajar.
3. Soekarto Ketidakpastian 1. Ketidakpastian Mampu
atas terjadinya peristiwa. mengenghadapi
suatu peristiwa. suatu
ketidakpastian
atas peristiwa
yang terjadi.
4. Richard Wirausaha 1. Resiko. Mampu
Cantillon adalah seseorang 2. Tindakan tidak menanggung
(awal abad yang menanggung didasari oleh resiko dan semua
ke-18) risiko, dalam spekulasi. tindakan tidak
mengambil 3. Perhitungan didasari
tindakan resiko. spekulasi
hendaknya tidak melainkan
didasari oleh dengan
spekulasi, perhitungan
melainkan resiko yang
perhitungan yang matang.
matang.
5. Kasmir Wirausaha adalah 1. Mengambil Wirausaha
orang-orang yang
(2006) resiko. bersemangat
bersemangat yang

37
mengambil risiko 2. Bisnis. mengambil
untuk
3. Peluang. resiko untuk
mendapatkan
bisnis di berbagai mendapatkan
peluang.
bisnis di
berbagai
peluang.

5. 7 Diskripsi Konsep Pengambilan Resiko

Seorang wirausaha yang berhasil dalam usahanya bukanlah seorang penjudi yang
sukses karena unsur keberuntungan. Ketika seorang wirausaha memutuskan untuk
terjun dalam suatu usaha, mereka menangani usaha pada pekerjaannya tersebut
dengan penuh perhitungan dan hati-hati. Ia pun menyadari betul bahwa setiap
usaha yang dimulai tidak selalu berhasil dengan baik dalam keberhasilan, akan
tetapi ada kemungkinan berakhir dengan kegagalan. Setiap aspek bisnis selalu
berhadapan dengan risiko kegagalan, namun ia harus berani memulai, dengan
perhitungan yang cermat karena kesuksesan tidak akan pernah tercipta jika usaha
tidak pernah dimulai. Ibarat kata pepatah, semakin tinggi pohon, semakin kencang
anginnya, semakin tinggi harapan, semakin sulit mencapainya. Semakin besar
usaha yang dilakukan akan semakin kompleks tantangan yang dihadapi dan
semakin besar risiko kegagalan yang dihadapi.

Di lain pihak, betapa pun kecil dan sederhananya suatu usaha kemungkinan risiko
kegagalan akan selalu ada. Atas dasar itu maka seorang wirausaha yang
berkemauan kuat untuk berhasil dalam hidupnya, harus berani berinisiatif untuk
memulai dan berbuat serta siap menghadapi tantangan. Seorang yang ragu dan
takut menghadapi risiko kegagalan tidak akan pernah memulai dan tidak akan
berhasil menjadi seorang wirausaha. Dalam melakukan suatu usaha banyak faktor
yang diperhitungkan. Baik faktor-faktor yang sifatnya mendorong keberhasilan
maupun sebaliknya faktor-faktor yang menyebabkan risiko kegagalan. Dengan
perhitungan yang cermat, seorang wirausaha harus mampu menganalisis faktor-
faktor tersebut serta melihat kemungkinan bagaimana caranya ia bisa

38
memperbesar peranan faktor pendorong dan meminimalisasi peranan faktor
penyebab kegagalan. Dalam kaitannya sebagai pengambil risiko jika Anda tertarik
untuk mendirikan suatu usaha Anda harus mengambil keputusan dalam situasi
yang penuh ketidakpastian, sambil memperhitungkan kemungkinan untung
ruginya.

Apakah Anda memilih alternatif yang mengandung risiko atau alternatif


“konservatif”, menurut Meredith et al. (1996) hal ini tergantung pada (1) daya
tarik setiap alternatif; (2) sejauh mana Anda mau rugi; (3) kemungkinan relatif
sukses dan gagal, dan (4) seberapa jauh Anda dapat meningkatkan kemungkinan
sukses dan mengurangi kemungkinan gagal. Kemampuan mengambil risiko
seorang wirausaha akan ditingkatkan oleh hal-hal berikut ini. Keyakinan pada
dirinya Kesediaan mereka untuk menggunakan kemampuan mereka sepenuhnya
untuk mengubah keadaan demi keuntungan mereka. Kemampuan mereka untuk
menilai situasi risiko secara realistis dan kemampuan mereka untuk mengubah
kesempatan/kemungkinan. Dengan demikian, perilaku pengambilan risiko sebagai
suatu ciri wirausaha merupakan perilaku yang berkaitan enggan perilaku atau
karakteristik lainnya. Selain dengan keyakinan pada dirinya, pengambilan risiko
berkaitan juga dengan kreativitas dan inovasi. Semakin besar keyakinan wirausaha
pada dirinya sendiri, semakin besar kemampuan dirinya untuk mempengaruhi
hasil dari keputusan-keputusannya dan semakin besar kesediaan dia untuk
mencoba, berkreasi dan berinovasi yang dalam pandangan orang lain sebagai
berisiko.

Michael E. Porter (1998) berpendapat bahwa pada saat sekarang di mana situasi
persaingan tampak semakin ketat dan banyak terjadi perubahan yang tidak pernah
terduga sebelumnya maka seorang pengusaha selain harus mempertimbangkan
faktor-faktor internalnya, ia juga harus mampu menganalisis dengan hati-hati lima
faktor dominan dari lingkungan persaingan bisnisnya (industry/competitive
environment). Kelima faktor tersebut adalah berikut ini.

1. Pendatang baru (new entrant) potensial dalam konteks ini, berarti bahwa

39
seorang wirausaha harus menganalisis ancaman masuknya pendatang baru
(threat of new entrants).

2. Pemasok (supplier) adalah seorang wirausaha harus menganalisis kekuatan dia


dalam melakukan tawar-menawar dengan pemasok (bargaining power of
suppliers).

3. Produk pengganti (substitute), yaitu seorang wirausaha harus pula menganalisis


ancaman yang berasal dari produk atau jasa pengganti (threat of substitutes).

4. Pembeli (buyer) adalah seorang wirausaha sangat penting untuk menganalisis


kekuatan yang ia miliki untuk melakukan tawar-menawar dengan pembeli
(bargaining power of buyers).

5. Para pesaing industri (industry competitor), yaitu faktor yang tak kalah
pentingnya adalah seorang wirausaha harus menganalisis situasi persaingan di
antara perusahaan yang ada (intensity of rivalry).

40
BAB VI : KARAKTERISTIK ENTREPRENEUR (KEPEMIMPINAN ,
KEORISINILAN, BERORIENTASI KE MASA DEPAN)
6. 1 Pendahuluan
6.1.1 Mengapa Mempelajari Karakteristik Entrepreneur Kepemimpinan
Karena dengan mempelajari karakter kepemimpinan ini saya bisa memimpin
kelompok yang kompak, karena dalam berorganisasi perlu ada pemimpin yang
dapat menyatukan ide-ide kelompok sehingga menjadikan kelompok itu kompak
dalam mencapai tujuan bersama. Menjadi seorang pemimpin akan memiliki
mawas diri, keuletan, kreatifitas, dan kesabaran yang berkembang dan mampu
menghadapi rintangan. Satu definisi yang sangat klasik tentang siapa pemimpin
itu adalah dari J. Oswald Sanders, Sanders mengatakan bahwa kepemimpinan itu
pengaruh, yaitu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain. Alasan
yang paling utama mengapa sebuah leadership sangat penting adalah untuk
membangun tim yang solid. Visi dan target dari sebuah kelompok tentu harus
dicapai dengan kerja keras. Namun itu semua tidak dapat dilakukan sendiri,
biasanya akan ada tim yang bertugas. Dengan kepemimpinan yang baik tentu
kesolidan dan kerja sama tim akan terbentuk secara baik pula. Sehingga
halangan dan rintangan dapat diatasi dengan baik oleh tim. Kemudian alasan lain
yang sangat berhubungan erat dengan point pertama yaitu dalam sebuah tim
terdiri dari beberapa anggota dengan karakter yang berbeda-beda.
6.1.2 Untuk Apa Mempelajari Karakteristik Entrepreneur Kepemimpinan
Mempelajari karakter kepemimpinan ini untuk membangun karakter pemimpin
yang mampu menggerakkan bawahannya dalam bertindak untuk mencapai tujuan
bersama. Dan dapat meningkatkan kemampuan, terutama soft skill para calon
pemimpin untuk memiliki jiwa kepemimpinan dalam berusaha yang mereka
lakukan kelak. Juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam mengemukakan
pendapatnya karena didalam organisasi nanti akan bertemu orang-orang baru.
6.1.3 Tujuan Mempelajari Karakteristik Entrepreneur Kepemimpinan
Tujuan mempelajari kepemimpinan adalah kepemimpinan dapat menumbuhkan
rasa percaya diri, peningkatan produktivitas tenaga kerja, peningkatan
kemampuan untuk berhasil di bawah tekanan, meningkatkan kecerdasan
emosional, meningkatkan karisma dan keseriusan dalam operasi bisnis,

41
peningkatan keterampilan mendengarkan dan komunikasi, dan meningkatnya
kesadaran akan keberagaman di dunia kerja.
6.1.4 Mengapa Mempelajari Karakteristik Entrepreneur Keorisinilan
Karena dengan mempelajari karakter keorisinilan akan melatih kemampuan kita
untuk berpikir dan bertindak secara leluasa serta melatih kemampuan berfikir
secara kreatif dan inovatif dalam menciptakan hal-hal baru untuk membangun
personal branding dan dihindarkan dari sikap plagiat.
6.1.5 Untuk Apa Mempelajari Karakteristik Entrepreneur Keorisinilan
Mempelajari karakter keorisinilan untuk melatih daya pikir yang inovatif dan
kreatif, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas, kita juga akan
dilatih bagaimana mengembangkan produk yang sudah ada menjadi produk yang
baru.
6.1.6 Tujuan Mempelajari Karakteristik Entrepreneur Keorisinilan
Untuk melatih daya berpikir kita dalam berinovasi menciptakan atau
mengembangkan suatu produk atau jasa yang ingin dipasarkan ke masyarakat
sehingga masyarakat bisa tertarik.
6.1.7 Mengapa Mempelajari Karakteristik Entrepreneur berorientasi ke masa
depan
Karena dengan mempelajari karakter orientasi di masa depan kita mampu
memberikan suatu gambaran diri tentang hal-hal yang dapat diantisipasi dimasa
yang akan datang dan kita mampu melakukan tindakan yang baik untuk masa
depan kita baik tentang diri sendiri maupun di lingkungan sekitar.
6.1.8 Untuk Apa Mempelajari Karakteristik Entrepreneur berorientasi ke masa
depan
Dengan mempelajari karakter ini kita bisa menentukan tujuan untuk kedepannya,
sehingga kita dapat merealisasikan tujuan kita dengan baik melalui rencana-
rencana yang sudah disiapkan sebelumya.
6.1.9 Tujuan Mempelajari Karakteristik Entrepreneur berorientasi ke masa depan
Dengan berorientasi ke depan kita bisa menentukan tujuan kita kedepan untuk
mencapai kesuksesan dengan mempersiapkan mulai dari sekarang tindan-tindakan
yang akan dilakukan, sehingga dapat merealisasikan tujuan kita.

42
6. 2 Matriks Konsep kepemimpinan
No Author Konsep/ Definisi Konsep/ Indikasi Dimensi/
(Tahun) Definisi/ Bagian Konsep Ciri-ciri
Pengertian/ Dimensi/ Tolak
Pendapat Ukur Dimensi
1. (Timpe, Kepemimpinan Mempengaruhi Seorang wirausaha
2002:181) adalah seni Mengarahkan harus mampu
mempengaruhi Cara kepatuhan mempengaruhi dan
dan Cara percaya mengarahkan
mengarahkan Cara hormat bawahannya
orang dengan Cara kerja sama dengan kepatuhan,
cara kepatuhan, kepercayaan,
kepercayaan, hormat, dan kerja
hormat, dan sama yang
kerja sama yang bersemangat untuk
bersemangat mencapai tujuan
dalam mencapai bersama.
tujuan bersama
2. Wahjosumidjo Kepemimpinan Kemampuan Seorang wirausaha
merupakan Kepribadian harus memiliki
kemampuan Kemampuan kepribadian,
dalam diri kesanggupan kemampuan, dan
seseorang dan kesanggupan untuk
mencakup sifat- menjalankan
sifat, seperti aktivitas untuk
kepribadian, mencapai tujuan
kemampuan, bersama.
dan Kepemimpinan ini
kesanggupan. merupakan gaya
Kepemimpinan individu, perilaku,
tidak dapat dan kedudukannya

43
dipisahkan dari dalam memimpin
gaya, perilaku, bawahannya.
dan kedudukan
pemimpin
bersangkutan
dan interaksinya
dengan para
pengikut serta
situasi.
3. Rauch & Suatu proses Mempengaruhi Pemimpin harus
Behling, 1984, yang Kelompok mampu
46 mempengaruhi Mencapai tujuan mempengaruhi
aktifitas anggota
kelompok yang kelompoknya
diatur untuk untuk melakukan
mencapai tujuan tindakan untuk
bersama mencapai tujuan
bersama.
4. Hemhiel dan Kepemimpinan Perilaku Seorang irausaha
Coons adalah perilaku Aktivitas harus mampu
individu ketika Tujuan bersama memimpin
memimpin kelompok/organisa
aktivitas dalam si dalam
kelompok atau menjalankan
organisasi untuk aktivitas untuk
mencapai tujuan mencapai suatu
bersama tujuan bersama.
atau shared goal
5. Hasibu an Kepemimpinan Pengaruh Seorang wirausaha
(2011) adalah cara Bawahan harus memiliki
seorang Kerjasama karakter

44
pemimpin kepemimpinan
mempengaruhi dalam
perilaku mempengaruhi
bawahan agar karyawannya agar
mau mau bekerjasama
bekerjasama untuk mencapai
tujuan yang
diinginkan.

6. 3 Diskripsi Konsep Kepemimpinan


Meredith, dkk. (1996) mengungkapkan “Prestasi total sebuah bisnis terutama ditentukan
oleh sikap dan tindakan sang wirausaha. Efektivitas (dia) sebagai pemimpin ditentukan
oleh hasil-hasil yang dicapai” Wirausaha yang berhasil merupakan pemimpin yang
berhasil, baik yang memimpin sedikit ataupun banyak karyawan. Dilihat dari hakikat
pekerjaannya seorang wirausaha adalah seorang manajer dan sekaligus pemimpin.
Mereka harus mencari peluang-peluang, memulai proyek-proyek, mengumpulkan dan
mengelola sumber-sumber daya yang dibutuhkan termasuk sumber daya manusia,
menentukan tujuan-tujuan untuk organisasi, membimbing, dan memimpin mereka untuk
mencapai sasaran organisasi.
Fungsi utama seorang manajer adalah mendayagunakan kombinasi sumber-sumber
ekonomi yang dibutuhkan melalui orang-orang yang bekerja untuk organisasi. Hal ini
sepadan dengan pendapat Konntz dan O’Donnel (1972) Management is getting thing
done through the effort of other people” (manajemen adalah upaya mencapai tujuan
organisasi melalui kegiatan orang lain). Dari keseluruhan pengertian dan fungsi
manajemen yang disampaikan oleh banyak pakar, kami bisa menyimpulkan bahwa
fungsi perencanaan dan pengorganisasian merupakan dua fungsi yang harus ada dalam
suatu organisasi.
Para ahli manajemen sepakat bahwa perencanaan dan pengorganisasian itu harus lebih
dulu diadakan daripada fungsi-fungsi yang lain, sedangkan fungsi-fungsi yang lainnya
boleh berbeda istilah, asal penggerakan bawahan harus mendahului pengendalian. Bagi
seorang wirausaha kemampuan manajerial dan kepemimpinan diperoleh tidak hanya

45
terbatas dari lembaga pendidikan formal dan non formal, tetapi diperoleh secara belajar
sendiri dari berbagai sumber dan terutama melalui pengalaman langsung. Dalam
memahami dan menerapkan manajemen dan kepemimpinan, seorang wirausaha, tidak
hanya cukup mempelajarinya sebagai suatu ilmu, tetapi dia menerapkannya dengan kiat
(seni)-nya sendiri. Oleh karena itu, penerapan seni atau gaya manajemen dan
kepemimpinan oleh setiap wirausaha jelas berbeda tergantung pada wirausahawan yang
melaksanakannya.
6. 4 Matriks Konsep Keorisinilan
Indikasi Dimensi/
Konsep/ Definisi/
Author Definisi Konsep/ Ciri-ciri
No Pengertian/
(Tahun) Bagian Konsep Dimensi/ Tolak
Pendapat
Ukur Dimensi
1. Thantawa Keorisinilan adalah 1. Inovatif. Seorang wirausaha
(2005) seorang 2. Kreatif . harus memiliki
wirausahawan harus 3. Menciptakan kemampuan
senantiasa inovatif sesuatu. inovatif dan kreatif
dan kreatif dalam untuk membuat
menciptakan produk yang baru
sesuatu. Artinya, ia sehingga dapat
akan selalu berusaha bersaing dengan
untuk menciptakan yang lain.
halhal baru.
2. Day et al Keorisinilan adalah 1. Kemampuan Seorang wirausaha
(2006) kemampuan untuk berpikir harus mampu
berpikir dan 2. Kemampuan berpikir dan
bertindak secara bertindak bertindak untuk
leluasa dan kualitas 3. Kualitas memanfaatkan
untuk menjadi peluang dalam
sesuatu yang baru. menciptakan
sesuatu yang baru
3 Geoffrey G Keorisnilan adalah 1. Pendapat Seorang wirausaha

46
. Meredith seseorang yang tidak sendiri harus mampu
(1996) mengekor pada 2. Ide yang mengembangkan
orang lain, tetapi orisinil pendapatnya
memiliki pendapat 3. Kemampuan menjadi suatu ide-
sendiri, ada ide yang ide dari pikirannya
orisinil, ada sendiri bukan dari
kemampuan untuk orang lain.
melakukan sesuatu.
4. Cascio (2010) Keorisinilan tidak 1. Kombinasi Seorang wirausaha
berarti baru sama baru/Reintegra harus bisa
sekali, tetapi produk si mengemangkan
tersebut produk/jasa
mencerminkan hasil sehingga menjadi
kombinasi baru atau lebih bagus.
reintegrasi atau
komponen -
komponen yang
sudah ada, sehingga
melahirkan sesuatu
yang baru.
5. Suryana Keorisinilan adalah 1. Inovasi Seorang wirausaha
(2014) seseorang yang 2. Kreatifitas haru berinovasi
memiliki inovasi dan 3. Fleksibel dalam menciptakan
kreativitas tinggi, 4. Jaringan sesuatu yang belum
fleksibel, serta bisa Bisnis pernah ada menjadi
dan memiliki ada,
jaringan bisnis yang mengembangkan
luas. ide baru itu
menjadi sesuatu
yang berbeda.
Seorang wirausaha

47
juga harus bisa
membangun
jaringan bisnis
yang luas agar
produk/jasanya
bisa terkenal.

6. 5 Diskripsi Konsep Keorisinilan


Yang dimaksud orisinal di sini ialah I tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi
memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan untuk melaksanakan
sesuatu. Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk tersebut mencerminkan
hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada,
sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Seorang wirausaha haruslah memiliki sifat-sifat
orginalitas yang tercermin dari sikap berikut :
1. Kreatif yaitu, mampu mengembangkan ide-ide baru yang belum dilakukan banyak orang
sebagai nilai tambah keunggulan bersaing. Kreatifitas dapat dimunculkan melalui
penciptaan produk maupun modifikasi produk. Yang mana pengembangannya didapat
melalui kondisi kondisi tertentu yang kita temui di lingkungan sekitar.
2. Inovatif berarti mampu melakukan sesutu yang baru yang belum dilakukan banyak
orang sebagai nilai tambah keunggulan bersaing. Karena dengan berinovasi berarti kita
memimpin sebuah lini baru dalam persaingan karena otentiksitas produk kita.
3. Inisiatif/proaktif, Inisiatif itu sendiri merupakan kemampuan dalam mengerjakan banyak
hal dengan baik, dan memiliki pengetahuan. Inisiatif dan selalu proaktif merupakan ciri
mendasar yang mana seorang wirausaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi
terlebih memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.

6. 6 Matriks Konsep berorientasi Ke Masa Depan


No Author Konsep/ Definisi/ Definisi Konsep/ Indikasi
(Tahun) Pengertian/ Bagian Konsep Dimensi/ Ciri-
Pendapat ciri Dimensi/
Tolak Ukur

48
Dimensi
1. Nurmi (1989) Orientasi masa 1. Gambaran Seorang wirausaha
depan adalah 2. Masa harus memiliki
gambaran yang depan tujuan ke depan
dimiliki individu yang dapat
tentang dirinya mendeskripsikan
dalam konteks masa dirinya dalam
depan. konteks masa
depan.

2. Seginer (2002) Orientasi masa a. Berfikir Seorang wirausaha


depan adalah b. Masa depan harus berfikir
kecendrungan untuk c. Tindakan mengenai masa
berfikir mengenai depan langkah apa
masa depan dan yang harus diambil
sebagai perhatian agar tindakan yang
tentang hasil dari sekarang dapat
tindakan saat ini di membuahkan hasil
masa yang akan di masa
datang. mendatanng.
3. Trommsd oroff Orientasi masa a. Fenomena Seorang wirausaha
(2005) depan merupakan kognitif harus motivasonal,
fenomena kognitif b. motivasional memotivasi banyak
motivasional yang c. Evaluasi orang untuk
kompleks, yakni d. Antisipasi berorientasi
antisipasi dan e. Interaksi kedepan, seorang
evaluasi tentang diri f. Lingkungan wirausaha juga
dimasa depan dalam harus mampu
interaksinya dengan antisipasi dan
lingkungan. mengevaluasi
dirinya sendiri

49
dalam berinteraksi
dengan lingkungan
dan orang banyak.
4. Ellizabeth B Orientasi masa A Antisipasi Seorang wirausaha
Hurlock depan adalah upaya B Masadepa harus berjaga-jaga
(1981) antisipasi terhadap n untuk masa depan
masa depan yang menjanjik yang menjanjikan.
menjanjikan. an

5. Sanusi (1994) Orientasi ke masa a. Pandanga Seorang wirausaha


depan merupakan n harus memiliki
pandangan b. Perencana pandangan ke
Seseorang dalam an depan dalam
menghadapi ke c. Strategi menyusun
depan, seorang perencanaan dan
wirausaha akan strategi sehingga
menyusun langkah yang akan
perencanaan dan dilakukan jelas
strategi yang untuk mencapai
matang, agar jelas tujuan wirausaha.
langkah yang akan
dilaksanakan.

6. 7 Diskripsi Konsep berorientasi Ke Masa Depan


Investasi yang dilakukan oleh seorang wirausaha dapat dipandang sebagai suatu
pengorbanan, yaitu mengorbankan sejumlah konsumsi pada saat ini untuk memperoleh
jumlah konsumsi yang lebih banyak pada waktu yang akan datang. Dengan demikian,
sangatlah masuk akal jika seorang wirausaha memiliki sikap hidup yang berorientasi
pada keadaan jangka panjang yang lebih baik, tidak untuk mengejar kesenangan jangka
pendek. Dengan wawasan yang berorientasi jauh ke masa depan, seorang wirausaha

50
mampu menentukan tujuan dan rencana untuk jangka waktu tertentu, satu, 3, atau 5
tahun ke depan. Dengan kemampuan yang dimilikinya, seorang wirausaha berupaya
mempersiapkan langkah usaha mandirinya secara hatihati dan penuh perhitungan,
menganalisis prospek usahanya pada masa yang akan datang, menganalisis keadaan
pada masa depan termasuk perubahanperubahan yang mungkin terjadi, dan akhirnya
menentukan strategi usaha. Keberhasilan para wirausaha sangat banyak tergantung pada
kemampuannya mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa depan dan
mengembangkan pokok-pokok strategi yang akan ditempuh oleh perusahaannya sesuai
dengan antisipasi keadaan masa depan tersebut. Perubahan struktur pasar, perilaku
konsumen, kebijaksanaan pemerintah, keadaan ekonomi, dan kondisi persaingan
merupakan contoh dari sekian banyak faktor yang harus dipahami dan dianalisis sedini
mungkin jika seorang wirausaha ingin tetap menjaga kesinambungan usahanya.

51
BAB VII : KARAKTERISTIK ENTREPRENEUR (ORANG SUKSES DAN
ORANG GAGAL)
13. 1 Pendahuluan

Mempelajari karakter orang sukses dan gagal sangat penting dengan karakteristik
lainnya. Dengan mempelajari karakter orang sukses sangat penting untuk bekal saya
agar saya dapat belajar atau menerapkan karakter-karakter orang sukses untuk menjadi
orang sukses dalam kehidupan sehari-hari dan menghindari sifat yang bisa menjadikan
saya orang gagal. Saya melatih diri saya untuk melangkah maju kedepan menggapai
cita-cita saya dengan menerapkan karakteristik orang sukses yang mau bekerja keras dan
terus berusaha . Mempelajari karakter orang gagal karena saya ingin menghindari
kegagalan saya dalam menggapai cita-cita saya, oleh karena itu sayang ingin
mempelajari karakter dari kegagalan. Tujuan saya untuk mempelajari karakter orang
sukses adalah agar saya bisa menanamkan karakter orang sukses dalam kehidupan-
kehidupan saya sehari-hari sehingga bisa menjadikan saya orang yang sukses.
Sedangkan, tujuan saya untuk mempelajari karakter orang gagal adalah agar saya bisa
menjauhi dan tidak menanamkan karakter orang gagal dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga saya bisa menjadi orang yang sukses.

13. 2 Matriks Konsep Orang Sukses


No Author Konsep/ Definisi/ Definisi Konsep/ Indikasi Dimensi/
(Tahun) Pengertian/ Bagian Konsep Ciri-ciri
Pendapat Dimensi/ Tolak
Ukur Dimensi
1. Richard Wirausaha adalah 1. Resiko. Mampu
Cantillon seseorang yang 2. Tindakan tidak menanggung
(awal abad ke- menanggung risiko, didasari oleh resiko dan semua
18) dalam mengambil spekulasi. tindakan tidak
tindakan hendaknya 3. Perhitungan didasari spekulasi
tidak didasari oleh resiko. melainkan dengan
spekulasi, melainkan perhitungan resiko
perhitungan yang yang matang.

52
matang.

2. Van de Ven, Inovasi adalah Yang terkandung 1. Memiliki


Andrew H pengembangan dan didalam pengertian tujuan, inovasi
implementasi inovasi menurut merupakan ide
gagasan-gagasan Van de Ven, yang dieksekusi
baru oleh orang Andrew H adalah secara sengaja
dalam jangka waktu 1. Adanya dan terencana
tertentu yang pengembanga dengan tujuan
dilakukan dengan n gagasan tertentu
berbagai aktivitas baru. 2. Memiliki
transaksi di dalam 2. Pengimplement kekhasan /
tatanan organisasi asian gagasan khusus artinya
tertentu. baru. suatu inovasi
3. Adanya memiliki ciri
berbagai yang khas
aktivitas dalam arti ide,
transaksi program,
didalam tatanan, sistem,
organisasi. termasuk
kemungkinan
hasil yang
diharapkan.
3. Dilakukan
secara
terencana, suatu
ide dapat
dikategorikan
sebagai suatu
inovasi
dilakukan

53
dengan sengaja
dan terencana
dalam
pengembangan
nya.
3. Lauster (2002) Pengertian percaya 1. Perasaan yakin Yakin dengan
diri adalah suatu akan kemampuan yang
sikap atau perasaan kemampuan dimiliki sehingga
yakin akan diri sendiri. wirausaha dapat
kemampuan diri 2. Merasa bebas merasa bebas
sendiri sehingga untuk untuk melakukan
orang yang melakukan hal- hal-hal sesuai
bersangkutan tidak hal sesuai keinginan dan
terlalu cemas dalam keinginan. bertanggung jawab
tindakan- 3. Bertanggung atas perbuatannya,
tindakannya, merasa jawab atas hangat dan sopan
bebas untuk perbuatannya. dalam berinteraksi
melakukan hal-hal 4. Hangat dan dengan orang lain,
sesuai keinginan dan sopan dalam memiliki dorongan
bertanggung jawab berinteraksi berprestasi
atas perbuatannya, dengan orang
hangat dan sopan lain.
dalam berinteraksi 5. Memiliki
dengan orang lain, dorongan
memiliki dorongan berprestasi.
berprestasi serta 6. Dapat
dapat mengenal mengenal
kelebihan dan kelebihan dan
kekurangannya kekurangannya

4. Suryana (2003 mengungkapkan b. Ide-ide baru Seorang wirausaha

54
: 24) bahwa, ide-ide c. Berfikir yang sukses harus
kreativitas sering sesuatu memiliki
muncul ketika yang karakteristik
wirausaha melihat berbeda kreatif, dengan
sesuatu yang lama kretivitasnya
dan berfikir sesuatu wirausaha mampu
yang baru dan menciptakan
berbeda. gagasan baru dan
karya baru dari
sesuatu yang
dilihat secara lama
dan berfikir
sesuatu yang baru
dan berbeda, hasil
kreativitas
seseorang dapat
menimbulkan
kepuasan pribadi
yang tak terhingga
nilainya.
Kreativitas penting
untuk
mengembangkan
semua bakat dan
kemampuan
individu dalam
pengembangan
prestasi hidupnya.
5. Trommsd Orientasi masa a. Fenomena Seorang wirausaha
oroff (2005) depan merupakan kognitif harus motivasonal,
fenomena kognitif b. motivasional memotivasi banyak

55
motivasional yang c. Evaluasi orang untuk
kompleks, yakni d. Antisipasi berorientasi
antisipasi dan e. Interaksi kedepan, seorang
evaluasi tentang diri f. Lingkungan wirausaha juga
dimasa depan dalam harus mampu
interaksinya dengan antisipasi dan
lingkungan. mengevaluasi
dirinya sendiri
dalam berinteraksi
dengan lingkungan
dan orang banyak.
Dengan
berorientasi ke
depan seorang
wirausaha berani
mengambil resiko,
mempunyai ide
dan peluang,
membuat
perencanaan usaha
yang baik.

13. 3 Diskripsi Konsep Orang Sukses


Kesuksesan tidak bisa diraih dalam sekejap harus penuh dengan perjuangan, kemauan
dan tekad untuk meraih kesuksesan, berikut faktor seseorang dapat meraih kesuksesan :
• Kemampuan dan Kemauan. Kesanggupan seseorang dalam melakukan suatu hal
dan dorongan melakukan sesuatu yang berasal dari diri sendiri dengan sungguh-
sungguh hingga mengalami keberhasilan.
• Tekad yang kuat dan kerja keras. Kemauan yang pasti dengan mengerjakan secara
sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti hingga target kerja tercapai.

56
• Kerjasama dengan orang lain. Usaha yang dilakukan beberapa orang untuk
mencapai tujuan.
• Penampilan yang baik. Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan
perilaku yang jujur dan disiplin.
• Pandai. Cerdas dan pintar dalam mengambil keputusan. Juga pandai dalam
melihat peluang dan berusaha mengambilnya.
• Berambisi. Keinginan yang kuat untuk memperoleh kesuksesan dalam bisnis /
usahanya.
• Semangat dan tidak mudah putus asa. Memiliki sebuah perasaan bahagia yang
mempunyai energi kuat untuk mencapai sesuatu dan terus berusaha mesikpun
gagal
• Berilmu. Memiliki segudang pengetahuan yang berasal dari berbagai sumber yang
ada dan tidak berhenti untuk selalu ingin mencari tahu.
• Pandai berkomunikasi. Komunikasi sangat penting untuk menyampaikan
informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar tercipta
suatu sinergi yang kuat dalam organisasi.

13. 4 Matriks Konsep Orang Gagal


No Author Konsep/ Definisi/ Definisi Konsep/ Indikasi Dimensi/
(Tahun) Pengertian/ Pendapat Bagian Konsep Ciri-ciri
Dimensi/ Tolak
Ukur Dimensi
1. Zimmerer Kurang adanya - Pengalaman Orang gagal pasti
dalam pengalaman dalam - Kemampuan tidak memahami
Suryana mengkoordinasikan - Keterampilan pengalaman dalam
(2003) kemampuan, mengkoordinasikan
keterampilan untuk kemampuan,
mengelola sumber daya keterampilan untuk
manusia. mengelola sumber
daya manusia.
Karena SDM

57
merupakan aspek
penting dalam
mencapai
kesuksesan.
2. Zimmerer Tidak menguasai - Pengalaman Orang gagal pasti
(1996) pengalaman baik dalam - Kemampuan tidak menguasai
kemampuan teknik - Visualisasikan atau belajar dari
maupun - Integritas pengalaman karena
memvisualisasikan pengalaman dapat
usaha, memberikan
mengkoordinasikan,serta kemampuan dan
mengintegrasikan memberikan
perusahaan visualisasi untuk
integritas produk
yang dihasilkan.
3. Tersptra Tidak mempunyai usaha - Kerja keras Jika seseorang
dan Olson atau tidak bekerja keras - Pengetahuan tidak ingin gagal
(1993) untuk mengembangkan - Peraturan maka perlu adanya
suatu produk serta kerja keras yang
kurangnya pengetahuan disertai
tentang peraturan atau pengetahuan untuk
aturan main di dunia mengembangkan
bisnis. produk serta
aturan-aturan untuk
melakukan sesuatu
sesuai dengan tata
perencanaan.
4. Karakaya Desain produk yang - Perencanaan Jika seseorang
dan Kobu diciptakan tidak mudah menciptakan
(1994) dapat disesuaikan sebuah produk/
dengan kebutuhan serta jasa yang tidak

58
tidak menggunakan didasari atas
konsep tim dalam perencanaan maka
manajemen akan mengalami
perencanaan. kegagalan.

13. 5 Diskripsi Konsep Orang Gagal


Karakteristik orang gagal yakni tidak mempunyai usaha atau tidak bekerja keras untuk
mengembangkan suatu produk serta kurangnya pengetahuan tentang peraturan atau
aturan main di dunia bisnis. Ada beberapa penyebab kegagalan :
• Kurangnya pengalaman yang memadai yang membuat seseorang tidak terbiasa dengan
situasi yang sedang dihadapi hingga kesulitan untuk mengambil suatu keputusan yang
tepat.
• Tidak memiliki kompetensi dalam masalah menajerial. Kurangnya kemampuan
mengelola sumber daya untuk mencapai tujuan. Individu tidak memiliki suatu patokan
untuk mempermudah dalam membuat strategi.
• Pemasaran yang kurang baik dan efektif sehingga gagalnya proses menyampaikan
produk kepada konsumen.
• Kurang ulet dan cepat putus asa. Hal ini mencerminkan individu yang kurang
sungguh-sungguh dalam melakukan usaha.
• System keuangan yang tidak terkendali dengan baik. Kurang handal dalam
pengelolaan keuangan suatu perusahaan. Kurang memahami perhitungan modal, cash
flow, profit, dan bagaimana cara mengatasi kerugian.
• Perencanaan yang kurang matang. Banyak hal yang belum dipikirkan dengan matang
sehingga timbul kekacauan yang tidak diharapkan.
Konsep gagal adalah fitur atau praktik desain yang jika terjadi jenis kegagalan
tertentu, secara inheren merespons dengan cara yang akan menyebabkan kerusakan
minimal atau tidak sama sekali pada peralatan lain, lingkungan, atau manusia. Tidak
seperti keamanan yang melekat pada bahaya tertentu, sistem yang "aman dari
kegagalan" tidak berarti bahwa kegagalan tidak mungkin atau tidak mungkin, tetapi
desain sistem mencegah atau mengurangi konsekuensi yang tidak aman dari
kegagalan sistem. Artinya, jika dan ketika gagal, setidaknya tetap seaman sebelum

59
kegagalan. Karena banyak jenis kegagalan yang mungkin terjadi, mode kegagalan
dan analisis efek digunakan untuk memeriksa situasi kegagalan dan
merekomendasikan desain dan prosedur keselamatan

60
BAB VIII : MENGELOLA KHAYALAN DAN MENCIPTAKAN
GAGASAN BISNIS
13. 6 Pendahuluan
8.1. 1 Mengapa mempelajari Mengelola Khayalan bisnis ?
Dengan mempelajari mengelola khayalan bisnis maka bisa mengatur khayalan
dari keingintahuan dan kreativitas dalam usahanya untuk mencoba menalar apa
yang ada disekitarnya , dan juga mencari peluang. Dengan mengelola khayalan
ini menjadikan saya dapat mengatur rasa ingin tahu saya terhadap sesuatu dan
kreativitas saya, Dalam hal ini khayalan yang dimaksud adalah khayalan
mengenai bisnis yang ingin dibuat atau ingin dicapai.
8.1. 2 Untuk apa mempelajari Mengelola Khayalan bisnis ?
Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai bagaimana cara
mengelola khayalan yang baik, yang nantinya dapat bermanfaat untuk
kedepannya dalam merealisasikan sebuah bisnis yang dibangun.
8.1. 3 Apa tujuan mempelajari Mengelola Khayalan bisnis ?
Tujuan mempelajari mengelola khayalan bisnis ini adalah untuk membantu saya
mewujudkan khayalan tersebut dan dapat memberikan saya pemahaman
bagaimana cara mengelola khayalan tersebut agar dapat diterapkan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan karena secara tidak langsung hal ini membuat
kita termotivasi agar dapat mencapai apa yang kita inginkan. Dan memikirkan
bagaimana langkah – langkah selanjutnya yang dapat kita capai agar khayalan
bisnis tersebut dapat tercapai.
8.1. 4 Mengapa mempelajari Menciptakan Gagasan Bisnis ?
Dengan mempelajari gagasan bisnis maka kita memiliki ide yang menjadi dasar
atau tumpuan yang dikembangkan untuk pemikiran yang ingin dicapai
dikemudian hari. Dan mewujudkan suatu pemikiran yang baru dan diterapkan
dengan suatu tindakan yang nyata.
8.1. 5 Untuk apa mempelajari Menciptakan Gagasan Bisnis ?
Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai bagaimana cara
menciptakan gagasan bisnis yang bagus. Dengan mempelajari cara menciptakan
gagasan bisnis dapat melatih mental dan fisik agar terus mampu untuk berpikir
kreatif dan inovatif apabila akan membuat atau mengembangkan usaha dan
tentunya mempelajari gagasan bisnis dapat memperkirakan bagaimana peluang
bisnis yang kita buat di lingkungan sekitar kita.
8.1. 6 Apa tujuan mempelajari Menciptakan Gagasan Bisnis ?
Tujuan mempelajari menciptakan gagasan bisnis untuk melatih diri kita tentang
bagaimana merencanakan sesuatu ataupun ide – ide dengan baik dan membantu
dalam menyampaikan gagasan / ide yang telah diciptakan yang
diimplementasikan dalam suatu produk , sehingga produk tersebut dapat
dinikmati oleh banyak orang.

61
13. 7 Matriks Konsep Mengelola Khayalan
Konsep/ Indikasi Dimensi
Author Dimensi Konsep /
No Pengertian/ Konsep/ Ciri-ciri/
(Tahun) Bagian Konsep
. Definisi Tolak Ukur
1. Alfan Imajinasi adalah Kerja akal 1.1 Berpikir
Arrasuli sebuah Mengembangkan 1.2 Menyusun anggaran
(2001) kerja akal dalam Pemikiran perusahaan
mengembangkan Apa yang dilihat 1.3 Menghitung laba/
suatu pemikiran Apa yang didengar rugi perusahaan
yang lebih luas Apa yang dirasakan 1.4 Memperkirakan nilai
dari apa yang perusahaan
pernah dilihat, 2.1 Mengembangkan
dengar, dan produk ramah
rasakan lingkungan
2.2 Mengembangkan
cara efisiensi biaya
2.3 Mengembangkan
ekspansi pasar
3.1 Sebuah ide usaha
3.2 Gagasan
mempersingkat
waktu produksi
3.3 Pemikiran
memutuskan
investasi
4.1 Gambar
4.2 Tulisan
4.3 Dokumen transaksi
4.4 Laporan keuangan
5.1 Suara telepon
5.2 Suara alarm

62
5.3 Suara peringatan
bahaya
6.1 Perasaan jenuh
6.2 Perasaan semangat
6.3 Perasaan nyaman
6.4 Perasaan gelisah

2. St. Imajinasi adalah Gambaran dan 1.1 Peta konsep


Gentlefolk gambaran dan Visualisasi 1.2 Businees Model
(2013) visualisasi dari Suara Canvas
alam Rasa 2.1 Suara pidato
otak yang berupa 2.2 Suara diskusi
gambaran, suara, 2.3 Suara Motivator
dan 3.1 Rasa bangga
rasa. 3.2 Rasa puas
3.3 Rasa bahagia
3.4 Rasa bersyukur
3.5 Rasa ingin tahu

3. Daniel Imajinasi yaitu Membayangkan 1. Mulai menyusun


Goleman membayangkan Memgembangkan langkah-langkah yang
(2002 : 411) sesuatu, Khayalan harus diambil dalam
mengembangkan berbisnis.
khayalan atau 2. Konsep, Biaya, Laba
daya cipta. Rugi
3. Mulai memikirkan
analisis resiko
4. Menentukan trik
menghadapi pesaing.

4. Crow & imajinasi adalah Membangun 1. 1 Memulai memikirkan

63
Crow proses kembali konsep bisnis
(Sunarti, membangun Persepsi 1. 2 Mencoba berbisnis
2001: 1) kembali persepsi sesuatu yang lagi
dari sesuatu trend di kalangan
objek. masyarakat, seperti
Thai Tea

5. Webster's Sedikit banyak Citra atau gambaran 1.1 Membuat ide baru
New World berkaitan dengan Lamunan 1.2 Membuat konsep
Dictionary serangkaian citra bisnis
(1986) atau gambaran, 1.3 Merancang produk
seperti yang 2.1 Berfikir tentang
muncul dalam bagaimana
lamunan, yang menciptakan bisnis
biasanya baru
mengandung 2.2 Berfikir bagaimana
sejumlah hasrat membuat produk
yang baru
tidak terpenuh. 2.3 Berfikir bagimana
cara
mendistribusikan
produk pada
konsumen
2.4 Berdiam saja
2.5 Hanya berfikir
2.6 Tidak melakukan
sesuatu
2.7 Tidak melakukan
produksi

64
13. 8 Diskripsi Konsep Mengelola Khayalan
Arti Imajinasi/fantasi, menurut Webster's New World Dictionary (1986), sedikit
banyak berkaitan dengan serangkaian citra atau gambaran, seperti yang muncul dalam
lamunan, yang biasanya mengandung sejumlah hasrat yang tidak terpenuhi. Hal-hal
yang muncul dalam fantasi tak ayal yang serba indah, serba cakap, serba kuat (ideal).
Hans George Gadamer, dalam Philosophical Hermeneutics (1977) mengatakan bahwa
manusia adalah makhluk hidup yang tumbuh dalam ruang sosial dan masa historis
tertentu. Citra tentang manusia dan lingkungannya selalu dibentuk dan direkayasa
dalam lembaran sejarah. Sehingga, tidaklah berlebihan jika Simone Weil menganggap
bahwa imajinasi dan fiksi telah membentuk lebih dari tiga perempat kehidupan nyata
manusia. Ada 2metode dalam mengelola khayalan bisnis sebagai berikut :
1. Metode ATM (Amati, Tiru & Modifikasi)
Metode ini bernama ATM yang merupakan singkatan dari amati, tiru dan modifikasi.
Jika dijelaskan secara ringkas metode ini berisi perintah untuk mengamati usaha
yang sudah ada sebelumnya, meniru usaha tersebut dan memodifikasinya. Metode ini
tidak sama dengan meniru atau sering disebut dengan plagiat karena di dalamnya
terdapat kegiatan modifikasi yang dengan jelas mencari kelemahan atau kekurangan
yang ada di usaha sebelumnya dan kemudian mengganti atau menambahkan sesuatu
sehingga terbentuklah suatu usaha yang baru. Tahapan- tahapan dalam metode ini
yaitu sebagai berikut:
a. Mempelajari usaha yang sudah ada.

b. Mengkaji input dan output suatu usaha.

c. Menganalisa trenpopulasi dan data demografi.

d. Mengkaji trend ekonomi.

e. Meniru dan memodifikasi 4P (place, price, product & promotion)

Metode ATM ini telah banyak dilakukan oleh para pengusaha yang tidak perlu
terlalu memaksakan untuk menggagas ide baru yang belum tentu sukses dijalankan
nantinya. Sebagai seorang pengusaha dia tidak perlu repot harus melakukan riset
pasar atau menciptakan sebuah bisnis baru. Cukup tinggal melihat bisnis apa yang
paling laris di pasar lalu membuat bisnis serupa, atau lebih konkret lagi, mereka

65
hanya melihat produk apa yang sukses di pasar lalu tinggal diamati dan ditiru dengan
sedikit modifikasi.
2. Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor
internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities
dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk
mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi
yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah. Analisis SWOT terdiri dari empat
faktor, yaitu :
a. Strengths (kekuatan)
b. Weakness (kelemahan)
c. Opportunities (peluang)
d. Threats (ancaman)

13. 9 Matriks Konsep Gagasan Bisnis


Konsep/ Indikasi Dimensi
Author Dimensi Konsep /
No. Pengertian/ Konsep/ Ciri-ciri/
(Tahun) Bagian Konsep
Definisi Tolak Ukur
1. Richard Gagasan bisnis Ide Seorang wirausaha harus
Cantillon ialah ide yang Dasar bisa mencari ide-ide baru
(1775) menjadi dasar atau Pemikiran agar usahanya bisa terus
tumpuan yang berkembang.
dikembangkan Memiliki pemikiran yang
untuk pemikiran terus maju dan mau
selanjutnya. berkembang.
Memiliki dasar tentang
apa yang dipikirkan.
2. Suyono Gagasan bisnis Pemikiran Memiliki pemikiran yang
(pikiran) adalah Usulan selalu ingin berkembang.

66
(2004) sesuatu hasil dari Keinginan Memiiki keinginana untuk
pemikiran, usulan, Harapan lebih baik kedepannya.
keinginan, harapan Memiliki harapan yang
seorang pebisnis ingin dicapai dalam
yang yang ingin bisnisnya.
direalisasikan
kedepannya.
3. Soedjadi Ide abstrak Ide Wirausahawan dapat
(2000) tentang bisnis klasifikasi atau menggunakan ide
yang dapat penggolongan absraknya untuk
digunakan untuk mengadakan klasifikasi
mengadakan atau penggolongan.
klasifikasi atau
penggolongan
yang pada
umumnya
dinyatakan
dengan suatu
istilah atau
rangkaian kata
(lambing bahasa).
4. Penrose Ide Bisnis adalah Pikiran Menuang kan kreatifitas
(1963) suatu pola pikiran Kreatifitas dalam sebuah produk.
atau kreatifitas Mengembangkan Mengembangkan metode”
seseorang dalam Sesuatu yang ada agar lebih baik
mengembangkan dan efisien
sesuatu Merealisasikan pikiran
menjadi tindakan
5. Israel Gagasan bisnis Sesuatu Terus menggali ide” yang
Kirzner merupakan suatu Ide bagus dan unik.
(1979) ide untuk Mewujudkan Mewujdukan sesuatu

67
mewujudkan suatu Fikiran yang telah dipikirkan
pemikiran yang Tindakan Melakukan tindakan nyata
baru dan terhadap apa yang telah di
diterapkan dengan pikirkan
suatu tindakan

13. 10 Diskripsi Konsep Gagasan Bisnis


1. Cara Menciptakan Gagasan
Menurut A.Dale Timpe (1992: 14) mengemukakan bahwa terdapat empat sifat utama
yang memebuat seseorang kreatif, yaitu sebagai berikut:
 Kepekaan terhadap masalah adalah kemampuan untuk mengenali masalah, yaitu
berpandangan bahwa yang dikerjakannya dapat diperbaiki menjadi lebih baik.
 Aliran Gagasan, sangat bergantung pada aliran mental seseorang. Semakin banyak
gagasan yang dimiliki seseorang akan semakin banyak seseorang itu menemukan
pemecahan terhadap suatu masalah dan makin banyak peluang untuk memnemukan
sesuatu yang baru dan berbeda. Cara menegmbangkan gagasan adalah dengan mengamati
sekeliling kita kemudian dicatat karena gagasan bisa muncul dimana saja.
 Keaslian adalah menemukan sesuatu yang baru dan berbeda untuk melahirkan
keragaman. Cara untuk menemukan sesuatu yang baru dan berbeda dapat dilakukan
dengan mengubah karakter terhadap cara-cara atau produk-produk yang sudah ada, atau
cara-cara baru untuk menerapkan gagasan-gagasan yang ada ke dalam keadaan baru, atau
modifikasi baru dari keadaan yang ada. Keaslian diperlukan untuk memenuhi keadaan
yang ada dan cocok dengan situasi yang baru.
 Fleksibilitas, untuk memecahkan berbagai masalah. Kualitas fleksibilitas sangat
bergantung pada kesediaan untuk mempertimbangkan bermacam-macam pendekatan
terhadap suatu masalah.
2. Mengelola Kreativitas Bisnis
Bakker (2006) mengungkapkan pentingnya kreativitas dalam proses pengembangan
bisnis sebagai berikut :
• Kreativitas membawa ide-ide inovatif, produk, layanan, dan kepuasan pelanggan lebih
besar.
• Pendekatan kreatif akan mendorong kepemimpinan dan membantu hubungan lebih dekat
serta membuat kehidupan lebih memuaskan.
• Penemuan kreativias memberikan makna lebih besar terhadap pekerjaan.
• Penemuan kreativitas membuka peluang atau kemungkinan baru.

68
BAB IX : ANALISIS AWAL USAHA BARU, MEMBACA KEADAAN
BARU, DAN MENGUJI GAGASAN BARU
9.1 Pendahuluan
9.1.1 Mengapa anda belajar menganalisis usaha baru
Karena dengan belajar menganalisis usaha baru, maka saya dapat memperkirakan
atau mengetahui apa saja yang harus saya persiapkan ketika memutuskan untuk
merintis usaha, seperti saya harus melakukan riset terlebih dahulu dalam hal
harga, tempat, competitor, dsb. Analisis usaha baru yang ada ini juga mencakup
keunggulan, kelemahan, ancaman, dan peluang apa saja yang terjadi di dalam
perusahaan, sehingga dapat dijadikan sbagai patokan kita seorang pebisnis dalam
mengambil keputusan.

9.1.2 Bagaimana cara anda belajar menganalisis usaha baru


Cara saya belajar menganalisis usaha baru yaitu dengan melihat trend yang
sedang berkembang, apakah usaha tersebut mengikuti trend yang sedang
berkembang atau tidak karena dengan usaha baru tsb mengikuti trend yang
berkembang, maka usaha baru tsb dapat dengan mudah dikenal oleh khalayak
umum. Namun mengikuti trend juga bukanlah jaminan suatu usaha apalagi usaha
baru dapat sukses karena untuk dapat menjaga pelanggan diperlukan keunikan
atau ciri khas dari usaha baru tsb.

9.1.3 Untuk apa anda belajar menganalisis usaha baru


Saya mempelajari cara menganalisis usaha baru adalah untuk memperhatikan
pola kerja usaha baru, dan agar saya tidak salah memperkirakan tindakan apa
yang akan saya lakukan. Tentu dengan n kemampuan soft skill dan hard skill
dalam manajemen sumber daya manusianya yang mana dapat diterapkan dalam
modifikasi usaha sehingga usaha saya dapat berkembang lebih cepat.

9.1.4 Apa tujuan anda belajar menganalisis usaha baru


Tujuan saya belajar menganalisis usaha baru adalah untuk bekal saya di masa
mendatang ketika saya mempunyai usaha sendiri yang baru dirintis, maka saya
bisa menerapkan apa yang saya pelajari saat ini, menganalisis usaha baru juga
dapat saya gunakan untuk mengetahui risiko usaha apa saja yang akan hadir di
dalam usaha yang saya jalankan akankah berupa kegagalan strategi pemasaran

69
atau adanya inovasi produk yang kurang menarik sehingga menjadikan usaha
dalam risiko kegagalan.

9.1.5 Mengapa anda belajar Membaca keadaan Usaha Baru ?


Dengan membaca keadaan usaha baru maka saya jadi tahu apa yang harus saya
lakukan kedepan nya dalam menghadapi tantangan atau masalah, hal apa yang
perlu saya perbaiki untuk memajukan usaha. Kemudian juga untuk mengetahui
peluang usaha apa yang sekarang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga dapat
memenangkan pasar, dengan hal tersebut maka kita dapat mempersiapkan usaha
baru secara matang dengan memperhatikan peluang yang ada.
9.1.6 Bagaimana cara anda belajar Membaca keadaan Usaha Baru ?
Cara saya untuk belajar membaca keadaan usaha baru yaitu dengan cara
membaca peluang yang dibutuhkan dilingkungan sekitar yaitu dengan cara
observasi langsung ke lapangan. Dengan observasi langsung diharapkan akan
lebih paham akan hal-hal yang dibutuhkan oleh konsumen, dari hal tersebut
maka saya bisa merealisasikan peluang yang ada dengan membuat produk yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Menambah wawasan melalui rekam jejak
pengusaha-pengusaha yang sudah sukses menjalankan bisnisnya.
9.1.7 Untuk apa anda belajar Membaca keadaan Usaha Baru ?
Saya mempelajari cara membaca keadaan usaha baru adalah untuk mengetahui
keadaan dan peluang usaha saya, yang mana dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan usaha baru kita dengan membuat produk yang dibutuhkan dan
diminati oleh masyarakat. Selain itu, dengan membaca keadaan usaha dapat
mendorong kita untuk menentukan strategi perusahaan agar bisnis yang sedang
kita jalani dapat bersaing di pasar dan meningkatkan laba yang tinggi. Tentunya
Kegiatan untuk mengembang-kan diri dengan cara membaca keadaan pada bisnis
baru, dengan perubahan-perubahan keadaan bisnis seorang usahawan secara
tidak langsung menambah wawasannya dan tujuan saya dalam membuka usaha
baru pasti akan tercapai.
9.1.8 Apa tujuan anda belajar Membaca keadaan Usaha Baru ?
Tujuan saya mempelajari membaca keadaan usaha agar usaha saya bisa sukses
dan berkembang pesat, mempermudah saya dalam menentukan strategi

70
perusahaan dan menentukan perencanaan perusahaan untuk kedepannya, dengan
hal tersebut dapat mempermudah dan mempercepat saya dalam mencapai tujuan
yang diinginkan.
9.1.9 Mengapa anda belajar Menguji Gagasan Bisnis?
Menguji gagasan bisnis sangat penting dilakukan dalam melancarkan kegiatan
bisnis yang telah dibuat, karena dengan belajar Menguji Gagasan Bisnis inilah
kita dapat menggambarkan situasi yang sedang dihadapi entah berupa tantangan
maupun ancaman ketika ingin menjalankan sebuah bisnis dan kita dapat
mengimlementasikan gagasan bisnis tentang apa saja yang direncanakan dan
akan dilakukan dalam menjalankan dan mengembangkan usaha/bisnis dengan
baik dan tentunya resiko kegagalan sangat kecil.
9.1.10 Bagaimana cara anda belajar Menguji Gagasan Bisnis?
Saya belajar Menguji Gagasan Bisnis dengan cara belajar menganalisis konsep
bisnis yang sudah ditentukan dengan mengidentifikasi hal-hal apa saja yang
menjadi pengaruh positif atau negatif terhadap bisnis. Dengan melihat kelayakan
dengan melakukan pengujian kelayakan bagi usaha yang dijalankan, serta
melihat peluang sekitar lingkungan dan melihat ancaman apa saja yang akan
berpengaruh terhadap bisnis yang sedang dijalankan. Dalam usaha, penyusunan
suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi
sangat dibuthkan dalam proses pengujian gagasan agar didapat jawaban atas apa
yang ingin dipertanyakan dalam pengujian.
9.1.11 Untuk apa anda belajar Menguji Gagasan Bisnis?
Dengan mempelajari Menguji Gagasan Bisnis saya dapat melihat risiko yang
terjadi pada bisnis, baik itu risiko yang bisa dikendalikan maupun risiko yang
tidak dapat dikendalikan. Dengan adanya uji gagasan itu kita dapat manfaat yang
besar berupa pengetahuan serta sistematika apa saja yang dapat kiranya menjadi
bahan untuk mengembangkan gagasan terciptanya usaha/bisnis yang baik.
Pengorganisasian bisnis secara sistematis sehingga dapat mengurangi resiko
kegagalan pengimplementasian gagasan baru dan gambaran yang menjelaskan
secara terperinci bagaimana suatu bisnis akan mencapai tujuannya, baik tujuan
jangka panjang maupun tujuan jangka pendek

71
9.1.12 Apa tujuan anda belajar Menguji Gagasan Bisnis?
Tujuan saya mempelajari menguji Gagasan Bisnis agar dapat mengukur apakah
sebuah bisnis yang saya jalani berpeluang memiliki kelanjutan dan peningkatan
usaha. Gagasan usaha tentu digunakan untuk mengembangkan usahanya agar
bisa memenangkan pasar, dan tentunya pengujian gagasan ini juga saya manfaat
kan untuk mencapai tujuannya, baik tujuan jangka panjang maupun tujuan
jangka pendek.

9.2 Matriks Konsep Analisis Usaha Baru


Author Dimensi Indikasi Dimensi
No Konsep
(tahun) Konsep Konsep
1 Komaruddin Analisis awal 1. Berfikir 1. Seorang
(2001) usaha baru 2. Menguraika wirausahawan harus
adalah kegiatan n berfikir dan berusaha
berfikir untuk 3. Permasalaha untuk mendapatkan
menguraikan n bisnis penyelesaian terbaik.
suatu 4. Hubungan 2. Menguraikan
permasalahan satu penyebab
bisnis menjadi kesatuan permasalahan
komponen- 5. Fungsi bisnisnya.
komponen masing- 3. Menyatukan
penyelesaian masing hubungan-hubungan
sehingga dapat 6. Penyelesaia atau fungsi-fungsi
mengetahui n dari setiap unit agar
hubungan antara dapat menyelesaian
satu kesatuan permasalahan bisnis
dengan yang dengan baik.
lainnya dengan
fungsi masing-
masing untuk
mendapat

72
penyelesaian
bisnis terbaik
2 Robbin& Peluang usaha 1. Proses 1. Dalam memanfaatkan
Coulter (2010) merupakan 2. Sarana peluang usaha perlu
sebuah proses 3. Mencipt adanya proses yang
yang melibatkan akan melibatkan individu
individu atau atau kelompok.
kelompok yang 2. Dengan berbagai
menggunakan ssarana yang ada
usaha dan sarana tentu dapat
tertentu untuk menciptakan suatu
menciptakan nilai tambah.
suatu nilai
tambah guna
memenuhi
sebuah
kebutuhan tanpa
memperhatikan
sumberdaya yang
digunakan.
3 Thomas W. Peluang usaha Kreatifitas 1. Seorang
Zimmerer merupakan Memecahkan wirausaha harus
(2008) kreatifitas masalah kreatif dalam
ataupun inovasi kesempatan memanfaatkan
untuk peluang usaha,
memecahkan karena peluang
masalah dan usaha tidak
melihat datang dua kali.
kesempatan yang 2. Seorang
ada. wirausaha juga
harus mampu

73
memecahkan
masalah dengan
begitu seorang
wirausaha pasti
bisa melihat
adanya peluang
bisnis untuk
memajukan
bisnisnya.
4 Peter Salim Analisis awal 1. Pengurai 1. Untuk mendapatkan
dan Yenni usaha baru -an keuntungan yang
Salim adalah 2. Pokok maksimal maka
(2002) penguraian permasa diperlukan untuk
pokok persoalan lahan menguraikan pokok-
dalam merintis 3. Merintis pokok permasalahan
usaha dengan usaha yang terjadi guna
penelaahan 4. Penelaa mendapatkan solusi
bagian-bagian h-an yang tepat.
permasalahan 5. Pengerti 2. Pemahaman secara
dan hubungan an atau keseluruhan sangat
antar bagian hasil diperlukan dalam
untuk yang memahami persoalaan
mendapatkan tepat yang sering dialami
pengertian atau 6. Pemaha oleh perintis-perintis
hasil yang tepat man usaha yang mana dapat
dengan keseluru digunakan untuk
pemahaman h-an bersaing dengan
secara kompetitor serta
keseluruhan. mendapatkan
keuntungan yang
maksimal.

74
5 Gorys Keraf Analisis awal 1. Proses 1. Seorang wirausaha
usaha baru 2. Memecahk pasti bisa
adalah suatu an menganalisis apa
proses untuk 3. Usaha penyebab
memecahkan 4. Meningkat permasalahan usaha
sesuatu yang kan yang sedang
berhubungan 5. Keuntunga dihadapi, dengan
dengan usaha ke n begitu maka akan
dalam bagian- membantu untuk
bagian yang menjalankan usaha
saling apalagi untuk seorang
berhubungan satu pemula meningkatkan
sama lain untuk bisnisnya.
meningkatkan 2. Analisis usaha tentu
keuntungan diperlukan untuk
usaha. meningkatkan
keuntungan hasil dari
suatu usaha dengan
memanfaatkan
peluang bisnisnya.

9.3 Diskripsi Konsep Analisis Usaha Baru


Analisis usaha adalah sebuah analisa yang berupa kegiatan melakukan
perencanaan, meriset, memprediksi, mengevaluasi kegiatan usaha atau bisnis. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui atau menghindari segala kemungkinan buruk yang terjadi
ketika proses bisnis dijalankan, karena dalam sebuah usaha pasti memiliki resiko. Resiko
yang terburuk pun dapat diminimalisir bahkan diantisipasi dengan melakukan analisis
usaha. Analisis tersebut juga bisa digunakan untuk meningkatkan keuntungan dan tujuan
utama sebuah bisnis. Sebuah analisis diperlukan untuk mengenal lebih dalam sebuah
bisnis dari segala sisi. Sebuah analisa yang baik biasanya akan memperlihatkan analisis
sebuah bisnis dari semua aspek dan data yang bisa dipertanggungjawabkan. Mulai dari

75
faktor internal hingga faktor eksternal. Faktor internal biasanya berhubungan dengan
proses produksi, penentuan harga, bahan baku, dan jobdesk dari karyawan. Kemudian
untuk faktor eksternal akan berhubungan dengan pemasaran ke pelanggan, saluran
distribusi, geopolitik, dan masih banyak lagi.

9.4 Matriks Konsep Membaca Keadaan Usaha Baru


Dimensi
Konsep/ Definisi/ Indikasi Dimensi/ Ciri-
Author Konsep/
No Pengertian/Penda ciri Dimensi/ Tolak Ukur
(Tahun) Bagian
pat Dimensi
Konsep
1. Stauffer Membaca keadaan 1. Pikiran 1. Memiliki pikiran yang
(Petty & usaha baru 2. Menyalu matang sehingga dapat
Jensen 1980) merupakan rkan menyalurkan idenya.
transmisi pikiran 3. Ide 2. Memiliki wawasan
dalam kaitannya 4. usaha yang luas, dengan
untuk menyalurkan wawasan yang luas
ide atau gagasan wirausahawan apat
pada usaha baru membaca kondisi
usahanya sedang
membaik atau tidak.
3. Dengan wawasan dan
pikiran yang matang
wirausahawan dapat
menyalurkan aspirasi
terhadap bisnis.
4. Mengembang-kan ide
ide kreatif sehingga
usaha barunya dapat
berkembang pesat.

2. Ginting Membaca keadaan 1. Proses 1. Memantau keadaan

76
(2005) usaha baru 2. Pengliha bisnis sekitar dapat
merupakan proses t-an membuat wirausahawan
ganda yang 3. Tangapa membaca kondisi
meliputi proses n usahanya.
penglihatan dan 2. Tanggap dan siap jika
proses tanggapan ada perubahan dalam
terhadap keadaan bisnisnya atau terjadi
pada usaha baru masalah dalam
bisnisnya, sehingga
usahanya tidak
mengalami
kebangkrutan.
3. Mencari peluang bisnis
dan tanggap
memanfaatkan peluang
yang ada.

3. Sugiarto Membaca keadaan 1. Prose 1. Memiliki proses mental


(2001) usaha baru s yang tidak cepat puas
merupkan suatu 2. Menta dengan hasil yang telah
proses mental atau l dicapai dan terus belajar
proses kognitif 3. Kogni sehingga seorang
yang di dalamnya tif usahawan bisa
terdapat seorang 4. Meng merespon keadaan
usahawan yang ikuti bisnisnya.
diharapkan bisa 5. Meres 2. Terus mencari
mengikuti dan pon pengalaman untuk
merespon keadaan menambah wawasan
bisnis baru. dalam dunia bisnisnya.
3. Melakukan usaha baru
dengan mengikuti

77
perkembangan zaman
dan teknologi sehingga
usahanya tidak akan
ketinggalan dengan
pesainggnya.
4. Meresepon
berkembang-nya
IPTEK dengan
mengubah metode
bisnis menjadi lebih
efisien

4. Tarigan Membaca keadaan 1. Proses 1. Proses untuk menambah


(1990: 7) usaha baru adalah 2. Dilakuka wawasan menjadi lebih
proses yang n luas yang nantinya akan
dilakukan serta 3. Usahawa direalisasikan dalam
dipergunakan oleh n bisnis baru.
usahawan untuk 4. Memper 2. Terus mengupgrade
memperoleh pesan o-leh pengetahuan agar
yang hendak 5. Produk mampu beradaptasi
disampaikan 6. Usaha dengan perubahan
melalui produk baru 3. Memiliki pemikiran dan
pada usaha baru ide yang kreatif yang
dituangkan dalam
sebuah produk yang
unik sehingga produk
tersebut dapat menang
dipasaran.

5. Somadyo Membaca keadaan 1. Kegiatan 1. Kegiatan untuk


(2011: 1) usaha baru 2. Interakti mengembang-kan diri

78
merupakan f dengan cara membaca
kegiatan interaktif 3. Memaha keadaan pada bisnis
yang dilakukan -mi baru, dengan
oleh usahawan 4. Bisnis perubahan-perubahan
untuk memetik dan baru keadaan bisnis seorang
memahami usahawan secara tidak
keadaan bisnis baru langsung menambah
wawasannya.
2. Selalu aktif dalam
organisasi di tempat
bekerja, dan
membentuk relasi
dengan rekan kerja
yang baik sehingga
memudahan untuk
bekrja sama bersama.
3. Memahami dan
melakukan pekerjaan
untuk mempercepat
dalam mencapai tujuan
bisnis baru.

9.5 Deskripsi Konsep Membaca Keadaan Usaha Baru


Suatu perusahaan perlu menganalisa atau membaca keadaan usaha yang dapat
dimanfaatkan. Membaca peluang merupakan hal yang penting,karena dengan itu,
perusahaan dapat mengetahui apakah produk yang diciptakan mempunyai peluang untuk
dipasarkan. Membaca keadaan baru dikatakan sebagai proses ganda yang meliputi proses
penglihatan dan proses tanggapan terhadap keadaan pada usaha baru.

79
9.6 Matrik Konsep Menguji Gagasan Bisnis
Konsep/ Definisi/ Dimensi Indikasi Dimensi/
Author
No Pengertian/ Konsep/ Bagian Ciri- ciri Dimensi/
(Tahun)
Pendapat Konsep Tolak Ukur Dimensi
1. Kasmir dan Menguji Gagasan 1. Analisis 1. Dengan
Jakfar Bisnis adalah suatu 2. Rencana menganalisis senilai
(2012) bentuk analisis 3. Tujuan sejauh mana proses
yang digunakan penyusunan suatu
oleh manajemen rencana yang
perusahaan atau matang untuk
organisasi yang mencapai tujuan
sistematis dan dapat perusahaan, baik
membantu dalam tujuan jangka
usaha penyusunan panjang maupun
suatu rencana yang tujuan jangka
matang untuk pendek.
mencapai tujuan 2. Gambaran yang
perusahaan atau menjelaskan secara
organisasi tersebut., terperinci
baik tujuan jangka bagaimana suatu
panjang maupun bisnis akan
tujuan jangka mencapai tujuannya,
pendek. baik tujuan jangka
panjang maupun
tujuan jangka
pendek.
3. Dengan melakukan
pengujian gagasan
bisnis dapat
membuat
perusahaan

80
memperoleh
keuntungan dari
kegiatan bisnisnya
dan beresiko kecil
mengalami
kebangkrutan.
2. Umar Menguji Gagasan 1. Mengide 1. Menganalisis
(2005) Binsis adalah ntifikasi permasalahan yang
proses yang masalah terjadi ketika
terkontrol untuk 2. Peluang menguji gagasan
mengidentifikasi 3. Tujuan bisnis dan tentunya
masalah, peluang, 4. Hasil memiliki beberapa
menentukan tujuan, alternatif untuk
menggambarkan memecahkan
situasi, menentukan masalah.
hasil yang sukses 2. Kesempatan demi
dan menilai mendapatkan tujuan
berbagai biaya dan dengan cara
manfaat yang melakukan sebuah
terkait dengan usaha
beberapa alternatif 3. Keuntungan yang
untuk memecahkan diperoleh seorang
masalah. wirausahawan
dalam melaksanakan
bisnisnya.

3. Louis E. Menguji Gagasan 1. Kegiatan 1. Proses yang


Boone Bisnis merupakan 2. Bisnis dilakukan ketika
2007 suatu kegiatan yang 3. Layak menguji gagasan
dilakukan untuk bisnis itu layak atau
menentukan apakah tidak untuk

81
suatu bisnis layak diterapkannya.
dijalankan atau 2. Kegiatan
tidak. memperjual belikan
barang atau jasa
dengan tujuan
memperoleh laba.
3. Dengan menguji
gagasan baru dapat
mencerminkan
gagasan itu baik
atau layak untuk
diterapkan dalam
usahanya.

4. Steinhoff Menguji Gagasan 1. Kegiatan 1. Proses yang


1979 Bisnis adalah 2. Terencan dilakukan ketika
kegiatan terencana a menguji gagasan
yang dilakukan 3. Kesimpu bisnis
untuk mempelajari lan 2. Pengorganisasian
secara lebih 4. Layak bisnis secara
mendalam sistematis sehingga
mengenai suatu dapat mengurangi
usaha ataupun resiko kegagalan
bisnis yang akan pengimplementasian
dijalankan, usaha gagasan baru.
tersebut pada 3. keputusan akhir
akhirnya akan ketika melakukan
memberikan proses uji gagasan
kesimpulan bisnis, gagasan itu
mengenai layak baik atau buruk
atau tidaknya untuk

82
sebuah usaha bisnis diimplementasikan
tersebut di jalankan. dalam bisnisnya.
4. Dengan menguji
gagasan baru dapat
mencerminkan
gagasan itu baik
atau layak untuk
diterapkan dalam
usahanya.

5. Bukhori Alma Menguji Gagasan 1. Langkah 1. Tahap awal dalam


1993 Bisnis adalah awal proses pengujian
langkah awal yang 2. Memban gagasan bisnis yang
wajib dilakukan gun wajib bagi siapa pun
bagi siapa pun yang 3. Menjalan yang ingin
ingin membangun kan membangun usaha
dan menjalankan baru.
sebuah usaha. 2. Dengan pengujian
gagasan baru ini
merupakan upaya
pelaku bisnis dalam
memulai atau
mempertahankan
bisnisnya ditengah
persaingan yang
ketat.
3. Mengelola bisnis
hingga mencapai
tujuan yang
diinginkan.

83
9.7 Diskripsi Konsep Menguji Gagasan Bisnis
Menguji gagasan bisnis ini perlu dilakukan untuk menentukan apakah bisnis tersebut
layak dilakukan atau tidak. Salah satu cara untuk menguji ide bisnis adalah dengan
melakukan analisis SWOT dan TOWS. Analisis SWOT merupakan suatu bentuk
analisis yang digunakan oleh manajemen perusahaan atau organisasi yang sistematis
dan dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk
mencapai tujuan perusahaan atau organisasi tersebut., baik tujuan jangka panjang
maupun tujuan jangka pendek. Selain itu, analisis SWOT juga dapat diartikan
sebagai sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi
suatu gambaran) tentang sebuah perusahan atau organisasi. Analisa ini menempatkan
situasi dan kondisi sebagai faktor yang di jadikan masukan.

Pengertian analisis SWOT menurut para ahli :

1. Menurut Kotler & Armstrong (2008:64), analisis SWOT adalah penilaian


menyeluruh terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) suatu perusahaan. Analisis ini diperlukan
untuk menentukan beberapa strategi yang ada di perusahaan. Salah satunya yang kita
bahas adalah strategi promosi dan penempatan produk.
2. Menurut David (Fred R. David, 2008:8), semua organisasi memiliki kekuatan dan
kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya
atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan
dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi
dasar untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan
maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan. Analisis SWOT
menurut David Fred yaitu, sebagai berikut:

• Kekuatan (Strenghts)
• Kelemahan (Weakness)
• Peluang (Opportunities
• Ancaman (Threats)

84
Dalam penelitian analisa SWOT kita dapat memproleh hasil berupa kesimpulan-
kesimpulan yang berdasarkan ke-4 faktor yaitu :

1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O). Strategi yang dihasilkan pada kombinasi


ini ialah dapat memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi.
2. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O). Kesempatan yang telah diidentifikasi
tidak mungkin dapat dimanfaatkan dikarenakan kelemahan suatu perusahaan.
3. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T). Dalam analisa ancaman juga ditemukan
kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini iyalah mencoba mencari kekuatan yang
dimiliki perusahaan yang digunakan untuk dapat mengurangi atau menangkal
ancaman tersebut.
4. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T). Dalam situasi harus menghadapi ancaman
serta sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya iyalah “keluar” dari situasi
yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil iyalah “mencairkan” sumber daya
yang terikat pada suatua situasi yang mengancam tersebut, serta mengalihkan pada
usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya iyalah dengan mengadakan kerjasama
dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman tersebut saat akan
hilang. Dengan mengetahui situasi atau masalah yang akan dihadapi, anak
perusahaan juga dapat mengambil langkah-langkah yang perlu serta bertindak
dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah serta mantap, dengan kata lain
perusahaan tersebut dapat menerapkan strategi yang tepat.

85
BAB X : MEMBANGUN TIM WIRAUSAHA DAN STRATEGIC
PATHNERSHIP
10.1 Pendahuluan
10.1.1 Mengapa anda belajar Team Building
Alasan saya mempelajari membangun Team Building karena dengan saya belajar
mengenai Team Building ini saya bisa mempersiapkan apa saja yang harus
dipersiapkan dalam membangun team building sehingga nantinya saya dapat
menerapkannya dalam kehidupan saya dan saya dapat memahami seberapa
penting kerja tim untuk mencapai hasil yang diinginkan.
10.1.2 Bagaimana cara anda belajar Team Building
Cara saya belajar Team Building ini yaitu memahami dan menerapkan konsep
konsep yang telah dikemukakan oleh para ahli mengenai team building ini dan
tentunya saya perlahan akan menerapkannya sehingga saya bisa membangun
sebuah tim yang baik. Tim dikatakan baik menurut saya apabila memiliki tujuan
yang jelas, membangun kepercayaan antar anggota, menjalin komunikasi yang
baik dalam tim, memahami peran dan tanggung jawab dalam menyelesaikan
tugasnya masing-masing.
10.1.3 Untuk apa anda belajar Team Building
Tujuan saya mempelajari team building agar dapat menyiapakan segalanya
terlebih dahulu untuk membangun team building. Dengan membangun tim
building tentunya dapat memberikan energi yang positif, menjadi pribadi yang
positif, tangguh, kreatif, dan percaya diri, dapat membangun tim yang solid, dapat
membangun komunikasi, kekompakan tim sehingga tercipta kebiasaan positif,
dan membantu saya memahami dan menerima perbedaan orang lain.
10.1.4 Apa tujuan anda belajar Team Building
Tujuan saya belajar Team Building untuk membangun sebuah tim yang kompleks
dengan menentukan hak dan kewajiban setiap individunya. Sehingga dengan
kenyamanan setiap anggotanya dapat memberikan energi yang positif, menjadi
pribadi yang positif, tangguh, kreatif, dan percaya diri, dapat membangun tim
yang solid, dapat membangun komunikasi, serta kekompakan tim sehingga
tercipta kebiasaan positif.
10.1.5 Mengapa anda belajar Membangun Strategic Partnership

86
Dengan mempelajari membangun strategic partnership maka saya dapat
menyiapkan apa saja yang diperlukan untuk membangun strategic partnership
dan saya juga dapat memahami dalam membangun partnersip penting untuk kita
agar sebuah tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud.
10.1.6 Bagaimana cara anda belajar Membangun Strategic Partnership
Cara saya belajar untuk membangun strategic partnership adalah dengan
memahami pendapat para ahli dan perlahan lahan menerapkan dalam kehidupan
saya. Dalam menjalani kehidupan perlu adanya partner, partner yang memiliki
kesamaan prinsip dan tujuan akan memudahkan dan menambah semangat saya
untuk mencapai tujuan saya.
10.1.7 Untuk apa anda belajar Membangun Strategic Partnership
Saya belajar membangun strategic partnership agar saya dapat menyiapakan
terlebih dahulu sebelum membangun strategic partnership dalam hidup saya.
Mempelajari membangun strategic partnership sangat penting untuk bekal saya
untuk membuka dunia bisnis, sehingga saya dapat mempermudah dalam mencari
partnership untuk mengelola bisnis atau usaha saya.
10.1.8 Apa tujuan anda belajar Membangun Strategic Partnership
Tujuan saya belajar membangun strategic partnership adalah untuk menjadikan
saya pribadi yang lebih rasional dalam memilih partnership, Karena partnership
merupakan seseorang yang akan berpengaruh terhadap saya, apabila partnership
yang buruk akan mengagalkan tujuan saya begitu sebaliknya partnership yang
baik akan menjadikan tujuan saya mudah untuk dicapai..
10.1.9 Mengapa anda belajar Membangun Tim Wirausaha
Dengan mempelajari membangun tim wirausaha saya bisa mempersiapkan hal-hal
yang penting dalam membangun sebuah tim, saya dapat mengetahui dan paham
bagaimana cara membangun tim yang baik, terutama dalam bekerja sama.
10.1.10 Bagaimana cara anda belajar Membangun Tim Wirausaha
Cara saya untuk belajar membangun tim wirausaha yaitu yang pertama adalah
memahami dari berbagai pendapat ahli, mengikuti organisasi-organisasi, sebuah
tim harus memiliki visi dan misi yang sama sehingga dapat membentuk sebuah

87
tim yang melibatkan seluruh anggota tim meskipun pemikiran dalam pencapaian
berbeda-beda.
10.1.11 Untuk apa anda belajar Membangun Tim Wirausaha
Saya mempelajarai membangun tim wirausaha untuk meningkatkan efisiensi
kerja, menghemat waktu dalam mencapai tujuan, kemudian dengan adanya ide
yang berbeda-beda maka akan menciptakan banyak ide kreatif dan dapat
memecahkan suatu masalah secara bersama-sama.
10.1.12 Apa tujuan anda belajar Membangun Tim Wirausaha
Tujuan saya belajar membangun tim wirausaha adalah untuk meringankan beban
pekerjaan antar individu dalam mencapai tujuan yang sama, sehingga membuat
pekerjaan menjadi cepat selesai. Hal ini membuat pekerjaan akan menjadi lebih
efisien. Saya juga dapt menambah wawasan dari setiap individu yang memiliki
latar belakang berbeda-beda.
10.2 Matriks Konsep Team Building
Author Indikasi Dimensi
No. Definisi Dimensi Konsep
(Tahun) Konsep
1. McShane, Team building dapat 1. Pengembang Dengan adanya team
Von dipahami sebagai an building, perusahaan
Glinow, & proses yang terdiri 2. Fungsi tim bisa mengembangkan
Von dari kegiatan formal kerja bisnisnya dengan
Glinow, yang dimaksudkan berbagai pandangan
(2018) untuk meningkatkan dari anggotanya.
pengembangan dan Fungsi tim kerja bisa
fungsi tim kerja. terlaksanakan apabila
proses dan kegiatan
formal yang ada di team
bulding dilakukan
dengan sebaik-baiknya.
2. Robbins Team building adalah 1. Aktivitas Kegiatan atau keaktifan
2003 aktivitas kelompok kelompo yang terjadi dalam tim
tersebut yang k ini akan membentuk

88
memiliki interaksi 2. Produktiv interaksi yang tinggi
tinggi untuk itas antar anggotanya.
meningkatkan karyawan Team building dapat
produktivitas 3. Sasaran meningkatkan
karyawan dalam produktivitas para
menuntaskan anggotanya yang
pekerjaan mereka menghasilkan sesuatu
melalui serangkaian ide/ gagasan.
aktivitas yang Team building dibentuk
dirancang secara untuk mencapai suatu
hati-hati untuk sasaran yang telah
mencapai sasaran ditentukan dalam tim
yang telah tersebut.
ditentukan
sebelumnya.
3. (Kreitner & Team building 1. Pembelajaran Team building dapat
Kinicki, adalah sebuah proses 2. Pendekatan menjadi sebuah wadah
2008) pembelajaran dengan experiental untuk meningkatkan
pendekatan 3. Kerjasama pembelajaran dengan
experiental yang 4. Komunikasi menggunakan
bertujuan 5. Konflik pendekatan experiental.
meningkatkan fungsi disfungsiona Team building juga bisa
internal kelompok meningkatankan kerja
seperti kerjasama, sama antar anggota.
komunikasi yang Membangun
lebih baik, serta komunikasi yang baik
mengurangi konflik antar anggota maupun
disfungsional antar antar tim.
sesama anggota Dan dengan adanya
organisasi. team building dapat
menurunkan resiko

89
Konflik disfungsional
antar anggota, karena
dalam tim setiap
anggota harus
mementingkan tujuan
utama dari tim tersebut.

4. Stephen P. Sedangkan tim kerja 1. Kinerja Team Building


Robbins, merupakan anggota menghasilkan output
(1996 : 325) kelompok yang yang lebih besar
upaya-upaya dibandingkan dengan
individunya output yang dihasilkan
menghasilkan suatu dari individual, karena
kinerja yang lebih sebuah tim terdiri dari
besar daripada berbagai individu
jumlah dari dimana setiap individu
masukan-masukan memiliki latar
individual. belakang, pengalaman
yang berbeda-beda
sehingg dapat
mengemukakan
pendapat yang berbeda-
beda setiap
individunya.
5. Reic (2010) Team building 1. Proses Sebuah proses yang
merupakan proses 2. Tim handal terdiri dari beberapa
membangun suatu 3. Kerjasama individu untuk
tim yang handal 4. Pelatihan membangun sebuah tim
seperti kerjasama 5. Menciptaka yang handal.
yang baik antara n Dengan bekerja sama
masing-masing Kepercayaa yang baik sebuah tim

90
anggota tim, dan n akan menjadi tim yang
juga merupakan 6. Komunikas handal.
pelatihan yang dapat i Memberikan pelatihan
membantu setiap individunya.
menciptakan Membangun
kohesivitas dan kepercayaan antar
kepercayaan diantara anggota.
anggota tim sehingga Membangun
akan terbentuk suatu komunikasi yang baik
jalinan komunikasi setiap anggotanya
yang baik pula. maupun antar tim yang
ada disebuah
organisasi.

10.3 Diskripsi Konsep Team Building


Menurut (Robbins 2003), Team building adalah aktivitas kelompok tersebut yang
memiliki interaksi tinggi untuk meningkatkan produktivitas karyawan dalam menuntaskan
pekerjaan mereka melalui serangkaian aktivitas yang dirancang secara hati-hati untuk
mencapai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.
2.1.2 Manfaat Membagun Tim
Menurut Robert B. Maddux dalam Buku “Team Building”
a) Dengan adanya tim, sasaran yang realistic dalam bisnis dapat ditentukkan dan
dicapai optimal.
b) Memanfaatkan keahlian dan pengetahuan pribadi anggota.
c) Dapat mendatangkan ide dan inovasi yang sangat luar biasa. Ide atau inovasi datang
dengan cakupan yang luas dibanding dengan individu.
d) Anggota tim dan pemimpin tim memiliki komitmen untuk saling mendukung sama
lain agar tim berhasil.
e) Pemecahan masalah lebih efektif karena kemampuan tim lebih memadai.
f) Biasanya dalam sebuah tim terdapat beberapa karakter. Ada yang karakter
pemimpin, pemikir, pekerja atau pencetus ide. Semua itu memberikan keseimbangan
dalam bisnis Anda.
Tahapan Membangun Tim Wirausaha
Menurut (Suzy, 2013), terdapat lima tahap dalam pengembangan sebuah tim seperti
berikut:

91
1. Forming, dimulai dengan pembentukan tim dan mendefinisikan tujuan yang harus
dan dapat dicapai.
2. Storming, melibatkan koordinasi usaha-usaha pencapaian tujuan dan pemecahan
masalah. Anggota tim harus sadar akan kepentingan tim dan apakah tim ini mengambil
langkah-langkah ke arah yang benar untuk mencapai gol.
3. Norming, Diperlukannya norma yang mengatur kerja dari tim. Sehingga dapat
menghindari munculnya masalah sepanjang proses pencapaian tujuan dapat terlaksana.
Pengalokasian risiko yang akan didapat atau dilakukan oleh masing-masing tim
anggota juga diperlukan
4. Performing, tim bekerja sama secara efektif, masalah mulai teratasi, dan pencapaian
mulai terlihat. Sebuah kesepakatan besar atas pekerjaan akan dilakukan pada tahap ini.
Tim akan mampu menangani tugas-tugas baru dengan mudah dan percaya diri.
Mereka akan nyaman menggunakan cara yang kreatif. Pada tahap ini, penting untuk
mengevaluasi dan melaporkan kemajuan yang telah dibuat.
5. Adjourning, Ketika sebuah proyek berakhir tim akan berada di tahap ini. Ini bukan
tahap perkembangan. Ini adalah tahap penutupan. Di tahap ini, sebuh tim sudah dapat
memutuskan apakah tim akan bubar atau berlanjut dengan project yang berbeda dan
disepakati.

10.4 Matriks Konsep Membangun Strategic Partnership


Author Indikasi Dimensi
No. Definisi Dimensi Konsep
(Tahun) Konsep
1. Andersen Strategic relationship 1. Kolaborasi Dalam sebuah
(2007) adalah kolaborasi 2. Strukturisa hubungan kerjasama
terstruktur antar si pasti akan ada
negara (atau aktor 3. Peluang kolaborasi gagasan
lain) untuk ekonomi atau ide dari setiap
memanfaatkan 4. Merespon individu yang
peluang ekonomi atau tantangan tersetruktur.
untuk merespon Setiap individu juga
tantangan keamanan harus dapat
secara bersama. memanfaatkan
peluang ekonomi.
Setiap individu juga
harus mampu

92
merespon sebuah
tantangan yang ada
dengan menuangkan
idenya bersama-
sama.
2. Pramudji Partnership adalah 1. Pekerjaa Partnership adalah

(1995) pekerjaan yang n pekerjaan


dilakukan dua orang 2. Interaksi gabungan antara
atau lebih dengan 3. Berkerjas dua orang atau
melibatkan interaksi ama lebih yang mana
antar individu 4. Tujuan memiliki tujuan
bekerja bersama 5. Dinamis sama.
sama sampai Dengan
terwujud tujuan yang menggabungkan
dinamis. pikiran, prinsip,
dan tujuan masing-
masing individu
interaksi dalam tim
akan terebentung
dengn baik
sehingga bisnis
yang dijalankan
dapat berkembang
lebih pesat
dikarenakan lebih
dari 1 ide yang
menjalankannya
dan dengan prinsip
yang sama.
Tujuan akhir dari
membentuk

93
partnership adalah
untuk saling
menutupi
kekurangan
masing-masing
sehingga terwujud
tujuan yang
dinamis.
3. Rachmat Partnership adalah 1. Hubunga Partnership adalah
(2004) hubungan kerjasama n hubungan
usaha diberbagai 2. Kerjasam kerjasama antar
pihak yang strategis, a individu dalam
bersifat sukarela, dan 3. Strategis menjalankan
berdasar prinsip 4. Sukarela bisnis bersama
saling membutuhkan, 5. Prinsip beberapa partner
saling mendukung, 6. Membut strategis.
dan saling uhkan Kerjasama ini harus
menguntungkan 7. Menduku bersifat sukarela
dengan disertai ng dan bukan atas
pembinaan dan 8. Pembina dasar paksaan
pengembangan untuk an dimana setiap
mencapai tujuan dan 9. Pengemb individu yang
memperoleh angan tergabung saling
keuntungan yang 10. Tujuan mendukung dan
maksimal. 11. Keuntun membutuhkan.
gan Partnership juga
maksima merupakan
l kegiatan yang
dimana setiap
anggota akan
saling

94
membimbing
dengan tujuan
untuk
mengembangkan
kemampuan dan
kredibilitas
anggota agar
dalam
menjalankan
usaha atau
organisasi setiap
anggotanya
memiliki
kesamaan
kemampuan dan
tujuan, sehingga
dapat memperoleh
keuntungan
maksimal.
4. Tangkilisan Partnership adalah 1. Kerjasam Partnership adalah
(2005) kerjasama perlu a kerjasama antar
diadakan dengan 2. Kekuatan individu yang
kekuatan yang 3. Hak memiliki kekuatan
diperkirakan 4. Kewajiba baik pikiran maupun
mungkin akan n fisik.
timbul. Kerjasama 5. Tanggun Setiap individu pasti
tersebut dapat g jawab. memiliki hak dan
didasarkan atas kewajiban masing-
hak,kewajiban, dan masing dalam
tanggung jawab sebuah tim.
masing-masing orang Tanggung jawab

95
untuk mencapai dalam melaksanakan
tujuan. tugas/ jobdesk
masing-masing
individu dapat
memberikan
keunggulan yang ada
didalam kerjasama
sebuah tim sehingga
dapat sukses dan
terwujudnya tujuan
bersama.
5. Drucker, Elemen dasar yang 1. Perusahaan Sebuah organisasi
(1989). membuat perusahaan sukses maupun perusahaan
sukses dalam 2. Pengembang pasti membentuk
persaingan adalah an sebuah strategi baik
strategi inovasi yang 3. Pasar baru. manajemen,
dilakukan secara partnership, dan
terfokus dan strategi lainnya agar
sederhana, tidak perusahaan/
membingungkan bagi organisasi tersebut
pelanggan sehingga dapat sukses.
akan mampu Sebuah strategi
menciptakan new tentunya untuk
market atau new mengembangkan
user. sebuah perusahaan.
Sebuah strategi
tentunya untuk
menciptakan new
market atau new
user. Sehingga tidak
membingungkan

96
bagi pelanggan.

10.5 Diskripsi Konsep Membangun Strategic Partnership


Strategic partnership sudah menjadi hal umum dalam menjalankan sebuah
perusahaan, baik itu perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Hal itu dikarenakan
strategic partnership merupakan cara efektif untuk berbagi keahlian, mendapatkan
modal, dan sumber daya. Sebagai perusahaan kecil atau sebuah start-up, terutama
masih dalam tahap pengembangan dan penelitian, anda sangat membutuhkan modal
untuk survive. Tentunya modal tersebut didapatkan dari investor dan mitra kerja.
Dalam membentuk strategic partnership adalah perlu melakukan negosiasi dengan
mitra kerja dan investor yang mana harus mempertimbangkan setiap perspektif untuk
mendapatkan keuntungan penuh dari sebuah kemitraan.Untuk menghindari kesalahan
umum dalam kemitraan, anda perlu melihat berdasarkan sudut pandang dari setiap
mitra yang terlibat agar memastikan bahwa kebutuhan setiap orang akan terpenuhi.
Perlu diingat kesepakatan hanya akan didapatkan jika kedua belah pihak mempunyai
kesempatan untuk mencapai tujuannya.

10.6 Matriks Konsep Membangun Tim Wirausaha


No. Author Definisi Dimensi Konsep Indikasi Dimensi
Konsep
1. Johlke Membangun Tim 1. Kerjasama Dalam membangun
(2002) Wirausaha 2. Tujuan sebuah tim perlu
merupakan perbuatan 3. Membagi waktu memiliki kerjasama
sekelompok 4. Bakat yang solid antar
wirausaha yang 5. Pengetahuan anggotanya.
bekerja sama ke arah Membangun
tujuan umum, saling kerjasama yang
membagi waktu, solid untuk
bakat, dan mempercepat
pengetahuan dan mencapai tujuan

97
menggunakan metode umum.
yang cocok untuk Membagi waktu
semua anggota tim dan bakat antara tim
dengan individu
juga diperlukan
untuk mencapai
tujuannya.
Saling membagi
pengetahuan kepada
anggota-anggota
lain sehingga dapat
menambah
wawasan setiap
individu.
2. Dejanaz Membangun Tim 1. Bekerjasama Dalam membangun
(2006) Wirausaha adalah 2. Tujuan Tim sebuah tim perlu
kemampuan seorang 3. Partisipasi memiliki kerjasama
wirausaha untuk 4. Kepuasan yang solid antar
melakukan kerjasama 5. Peran dan tugas anggotanya.
dengan baik dalam 6. Saling Membang-un
mencapai maksud mendukung dan kerjasama yang
dan tujuan tim serta percaya solid untuk
para anggotanya 7. Bertanggung mempercepat
mampu berpartisipasi jawab. mencapai tujuan.
di dalam tim dan Memhamai tugas
memperoleh yang telah diberikan
kepuasan di dalam Percaya terhadap
tim kewirausahaan, sesama dan saling
dengan ciri memiliki mendukung setiap
tujuan, memahami anggotanya.
peran dan tugas, Bertanggung jawab

98
saling percaya dan dengan apa yang
mendukung serta telah dilakukan.
bertanggungjawab
dalam menjalankan
tugas-tugas untuk
mencapai tujuan
bersama.
3. Davis Membangun Tim 1. Mental Memiliki mental
(2017) Wirausaha adalah 2. Emosional yang tangguh dan
keterlibatan mental 3. Kontribusi tidak mudah
dan emosional 4. Tanggung jawab menyerah dalam
orang-orang 5. Pencapaian menghadapi
wirausahawan tujuan. masalah.
didalam situasi Mampu mengatur
kelompok wirausaha emosional dan
yang mendorong memanfaatkan
mereka untuk emosial tersebut
memberikan untuk mengambil
kontribusi kepada peluang. Mampu
tujuan kelompok berkontribusi
wirausahawan atau secara maksimal
berbagai tanggung dalam tim .
jawab pencapaian Tanggung jawab
tujuan. dengan apa yang
dan bertanggung
jawab terhadap
tugas-tugas sesuai
tupoksi masing-
masing.
Mengemba-
ngkan ide agar

99
mampu
mencapai
tujuan yang
diinginkan
4. Huszczo Membangun Tim 1. Gagasan Pemikiran dari
(1999) Wirausaha 2. Solusi berbagai
merupakan 3. Permasalahan wirausahawan
lambungan gagasan 4. Kompetisi yang dicetuskan
dari seorang menjadi satu
wirausahawan ke gagasan untuk
wirausahawan mencapai tujuan.
lainnya dan Memiliki strategi
mendatangkan yang bagus
solusi untuk sebagai
permasalahan kritis, perencana-an
dan kewirausahaan awal dalam
dimulai dengan menjalank-an
mengambil strategi wirausaha dan
team untuk bekerja menemukan
dengan kompetisi solusi-solusi dari
setiap masalah.
Adanya budaya
berkompetisi guna
meningkat-kan
semangat dan
hasil kerja setiap
anggota tim.
5. Timothy Membangun Tim 1. Kelompok Memiliki kelompok
(2008) Wirausaha adalah 2. Usaha yang kompak dan
kelompok 3. Kinerja dapat bekerja sama
wirausahawan yang secara tim.

100
usaha-usaha Memiliki usaha
individualnya yang keras untuk
menghasilkan kinerja mencapai tujuan
lebih tinggi daripada wirausaha.
jumlah masukan Memiliki kinerja
individual dan prospek
kepedan yang
bagus.

10.7 Diskripsi Konsep Membangun Tim Wirausaha


Dalam membangun bisnis, hal yang paling penting adalah Kerjasama tim yang baik.
Ketika merekrut karyawan untuk bekerja , pastikan karyawan tersebut memiliki visi,
misi, dan tujuan yang sama untuk membangun suatu usaha. Tingkat kesolidan karyawan
yang tinggi juga mampu mempertahankan bisnis Anda untuk jangka waktu yang
panjang, bahkan bisa terus berkembang mengikuti zaman. Meskipun jenis usaha yang
dijalankan merupakan usaha kecil atau besar, berjenis usaha franchise atau lainnya,
tetapi tetap dituntut untuk menjaga kerjasama tim. Kunci utama dalam kerjasama tim
adalah adanya komunikasi yang baik. Berikut ini adalah beberapa tips untuk
membangun komunikasi yang baik antar karyawan dalam berbisnis.
1. Setiap hal yang rumit, buatlah menjadi lebih sederhana. Maksudnya, setiap informasi
yang disampaikan harus jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat untuk
mencegah timbulnya kesalahpahaman dan konflik internal.
2. Gunakan jalur diplomasi untuk menyelesaikan berbagai konflik. Memang tidak bisa
dipungkiri bahwa dalam sebuah tim selalu saja ada konflik yang terjadi. Akan tetapi,
konflik tersebut harus segera diselesaikan melalui jalur diplomasi, yaitu dengan
pembicaraan yang baik dan pikiran terbuka. Hal ini untuk mencegah agar konflik
tersebut tidak menjadi besar.
3. Berbicara langsung pada pihak yang Anda tuju. Meskipun teknologi semakin
berkembang terutama dalam hal komunikasi, tapi ada baiknya jika Anda membicarakan
hal-hal penting secara langsung kepada orang yang Anda tuju agar tidak terjadi
kesalahan dalam penafsiran kata.

101
4. Hargai setiap perbedaan budaya di tempat kerja. Pada dasarnya, setiap manusia memang
memiliki budaya dan karakter yang berbeda. Sehingga, setiap anggota tim harus
menghargai dan siap menerima perbedaan tersebut.
5. Selalu berikan respon yang baik dalam suatu permasalahan. Ketika Anda berkomunikasi
dengan tim, Anda harus selalu menghargai setiap lawan bicara Anda. Tanggapi dengan
hal-hal yang positif dan tidak menyinggung.
Selain melalui komunikasi, dalam membangun tim yang solid dan efektif ketika memulai
usaha kecil seperti usaha franchise juga dibutuhkan beberapa tips berikut ini.
1. Menentukan tujuan tim
2. Buat pembagian pekerjaan
3. Sikap kepemimpinan yang baik
4. Adanya kolaborasi antar anggota
5. Membangun komitmen antar anggota tim

102
BAB XI : MENDANAI USAHA DENGAN CARA NON KONVENSIONAL
(FINANCIAL ENGINEERING)
11.1 Pendahuluan
11.1.1 Mengapa anda belajar Financial Engineering?
Teknik finansial saya pelajari untuk menambah ilmu atau wawasan tentang
teknik tersebut sehingga nantinya saya bisa merancang teknik finansial yang baik
dan dapat memperoleh data untuk pengambilan keputusan dibidang keuangan
dengan akurat dan menjadi bekal dalam berwirausaha nantinya.
11.1.2 Bagaimana cara anda belajar Financial Engineering?
Cara saya belajar adalah dengan membaca dan memahami konsep financial
engineering lalu mengimplementasikan.
11.1.3 Untuk apa anda belajar Financial Engineering?
Ilmu yang sudah saya dapatkan untuk bekal saya berwirausaha sehingga
kemungkinan kegagalan dalam berwirausaha sangat kecil, karena dengan teknik
finansial ini akan memberikan data akurat dalam pengambilan keputusan
dibidang keuangan perusahaan.
11.1.4 Apa tujuan anda belajar Financial Engineering?
Tujuan saya mempelajari yaitu untuk menambah ilmu sekaligus dapat
mengimplementasikannya ke dalam kehidupan saya, terutama nanti saat saya
akan membuka sebuah usaha.
11.1.5 Mengapa anda belajar Konsep Mendanai Cara Non Konvensional?
Mempelajari konsep mendanai cara non konvensional ini untuk pengetahuan
saya nanti jika saya akan membuka sebuah usaha dan pastinya akan
membutuhkan dana non konvensional yang diberikan oleh pihak pemerintah dan
pihak swasta, sehingga dengan pengetahuan saya ini saya tidak akan
kebingungan.
11.1.6 Bagaimana cara anda belajar Mendanai Cara Non Konvensional?
Cara belajar mendanai cara non konvensional adalah saya perlu mengetahui
pengertiannya terlebih dahulu, dan menerapkan aturan aturan yang ada untuk
membangun usaha saya nanti. Saya juga akan membangun kerjasama dengan
rekan lainya agar memahami bagaimana konsep mendanai cara non
konvensional jika diimplementasikan dalam usaha yang akan dijalankan.

103
11.1.7 Untuk apa anda belajar Mendanai Cara Non Konvensional?
Dengan mempelajari mendanai dengan cara non konvensional agar dapat
mengimplementasikannya dalam membangun usaha baru sampai
menjalankannya nanti agar dapat memperoleh keuntungan yang besar.
11.1.8 Apa tujuan anda belajar Mendanai Cara Non Konvensional?
Tujuan saya membelajari agar saya memperoleh ilmu baru dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan khusunya dalam membangun usaha sehingga
nantinya saya tidak akan kebingungan lagi dalam mengelolah sebuah usaha.

11.2 Matrik Konsep Financial Engineering


No Konsep/ Indikasi Dimensi
Author Dimensi Konsep /
Pengertian/ Konsep/ Ciri-ciri/
(Tahun) Bagian Konsep
Definisi Tolak Ukur
1. Marshall dan Financial 1. Financial 1. Sebuah sistem
Bansal engineering system finansial yang
(1992) adalah sebuah 2. Kondisi pasar kompleks digunakan
financial system 3. Nilai uang perusahaan untuk
yang kompleks 4. Tingkat bunga memajukan usahanya.
atas reaksi 5. Kondisi inflasi 2. Sebuah usaha perlu
kondisi pasar, adanya financial
nilai uang, engineering yang
tingkat bunga, digunakan untuk
dan kondisi mengawasi kondisi
inflasi. pasar sehingga saat
pemasaran produk,
produknya akan laku
terjual semua.
3. Financial enggineering
juga diperlukan untuk
melihar seberapa besar

104
tingkat bunga sebelum
perusahaan meminjam
uang untuk mendanai
perusahaan.
4. Financial enginering
juga digunakan untuk
melihat bagaimana
kondisi inflasi
sehingga tidak akan
merugikan
perusahaan.

2. Columbia Definisi 1. Ilmu 1. Financial engineering


University Financial 2. Teori ini merupakan ilmu
(2015) engineering keuangan yang akan digunakan
adalah Ilmu 3. Metode untuk membangun
multidsiplin yang matematika sebuah usaha baru
menggabungkan 4. Programming sehingga usaha
teori ekonomi 5. Konsep tersebut dapat
keuangan, engineering membaca resiko
metode resiko yang
matematika,prakt berhubungan dengan
ik programming ekonomi, seperti
(komputasi) dan kondisi bunga, inflasi,
konsep engineeri dan kondisi pasar.
ng. 2. Dalam penerapan teori
keuangan, seorang
wirausaha perlu
memiliki ilmu
financial enginering
agar tepat dalam

105
pengimplementasiann
ya.
3. Metode matematika
tak lepas dalam
financial enginering,
agar ilmu yang
dihasilkan dapat
sukses penerapannya.
4. Programming, diera
seperti perlu adanya
programming
sehingga ilmu yang
dihasilkan terstruktur
sesuai dengan yang
sudah diprogram oleh
programer.
5. Konsep engineering
diperlukan agar ilmu
yang dihasilkan dapat
kompleks dan
kemungkinan kecil
kegagalan terjadi.

3. Tanya.S 2011 Teknik financial 1. Alat 1. Financial engineering


atau financial 2. Pengaplikasia ini digunakan sebagai
engineering n metode alat oleh
adalah sebuah wirausahawan dalam
alat yang mengembangkan
dijadikan sebagai usahanya agar tidak
aplikasi dari gagal dan
metode teknis mendapatkan

106
terutama keuntungan yang
matematika besar.
keuangan dan 2. Financial engineering
komputasional ini merupakan sebuah
dalam aplikasi dari beberapa
mempraktikan metode seperti,
keuangan. matematika,
komputasional, dan
teori keuangan yang
diterapkan dibidang
keuangan oleh
wirausahawan
4. Munawar Financial 1. Seni 1. Financial engineering
Iqbal dkk engineering 2. Produk ini merupakan sebuah
(1998) mengacu pada 3. Kebutuhan seni yang
seni merancang 4. Selera dikembangkan dalam
produk keuangan 5. Resiko bidang keuangan.
memenuhi 6. Hasil 2. Produk dari seni
kebutuhan dan financial engineering
selera pengguna ini yang akan
dengan digunakan dalam
berkaitan dengan menganalisis dibidang
risiko jatuh keuangan sehingga
tempo dan hasil. terhindari dari
kegagalan.
3. Kebutuhan seorang
wirausahawan dalam
menganalisis kondisi
keuangannya.
4. Selera wirausahawan
dalam membuat

107
sebuah teknik
financial yang
menurutnya akan
berhasil dalam
penerapannya.
5. Hasil yang diperoleh
dari rancangan teknik
finansial yang
diimplementasikan
dalam usahanya akan
memberikan
keuntungan yang
besar.
5. Zvi Bodie Financial 1. Aplikasi 1. Sebuah aplikasi model
engineering 2. Pengambilan matematika yang
adalah aplikasi Keputusan dirancang untuk
model menganalisis dibidang
matematika keuangan.
berbasis sains 2. Pengambilan
untuk melakukan keputusan seperti
keputusan keputusan tentang
tentang tabungan, investasi,
tabungan, pinjam-meminjam
investasi, uang, dan manajemen
pinjam- resiko yang
meminjam uang, didasarkan dari data
dan manajemen data yang diperoleh
resiko. dalam
pengimplementasian
teknik finansial yang
sudah dirancang.

108
11.3 Diskripsi Konsep Financial Engineering
Pengertian Financial Enginerring
• Financial engineering, menurut Zvi Bodie adalah aplikasi model matematika berbasis
sains untuk melakukan keputusan tentang tabungan, investasi, pinjam-meminjam uang,
dan manajemen resiko

• Rekayasa Keuangan menurut Indonesian Risk & Business Advistory merupakan


fenomena inovasi produk dan proses dalam industri keuangan atau mengembangkan
instrumen dan proses keuangan baru yang dapat meningkatkan kekayaan pemegang
saham, emiten ataupun perantaranya.

• Columbia University (2015) mendefinisikannya sebagai “Ilmu multidsiplin” yang


menggabungkan teori ekonomi keuangan, metode matematika, praktik programming
(komputasi) dan konsep engineering.

Metode Financial Engginering


• Menurut IRBA, tujuan dari metode financial engineering
1. Mengurangi risiko (option, futures atau derivatif eksotuk lainnya),
2. membagi arus pendapatan (stripped bonds) dan

• menkonversi obligasi jangka panjang menjadi jangka pendek atau sebaliknya (maturiy
transformation).

• Muncul juga portfolio theory yang dimulai oleh Markowitz. Ia menunjukkan bagaimana
kita bisa menentukan berapa persen harus ditaruh di tiap aset untuk membentuk portfolio
yang optimal atau efisien

11.4 Matrik Konsep Mendanai Cara Non Konvensional

No Author Konsep/ Dimensi Konsep / Indikasi Dimensi Konsep/


(Tahun) Pengertian/ Bagian Konsep Ciri-ciri/ Tolak Ukur
Definisi
1. Merton Mendanai Cara 1. Pembiayaan 1. Pemberian dana kepada
(1999) Non- 2. Kerjasama seorang wirausaha yang
Konvensional 3. Pemerintah digunakan untuk

109
ialah pembiayaan 4. Masyarakat lain mengembangkan sebuah
atau kerjasama 5. Modal usaha usahanya dan
antara pemerintah memberikan benefit atas
maupun dana yang dikeluarkan
masyarakat lain oleh pihak pemerintah
untuk menarik dan pihak swasta.
modal usahanya. 2. Hubungan yang terjalin
antara pemerintah dan
pihak swasta untuk
mendapatkan
keuntungan dari sebuah
kerjasama yang telah
disepakati.
3. Pemerintah memberikan
dukungan baik berupa
uang maupun suport
kepada perusahaan atau
organisasi agar
tujuannya dapat tercapai
dan menguntungkan
untuk semua pihak.
4. Masyarakat lain atau
yang biasa disebut pihak
swasta juga memberikan
dukungan yang terjalin
dalam sebuah kerjasama
untuk mencapai tujuan
bersama.
5. Modal usaha dapat
didapatkan dari
pemerintah dan pihak

110
masyarakat lainnya
melalui kerjasama,
dimana pemilik usaha
menjanjikan keuntungan
bagi pemerintah
maupun masyarakat
lain.

2. Abdurrahmat Mendanai Cara 1. Pembiayaan 1. Pemberian dana yang


(2003) Non- 2. Usaha digunakan untuk
Konvensional 3. Anggaran memperluas atau
adalah mengembangkan
pembiayaan usaha usahanya.
yang bersumber 2. Usaha yang akan
dari anggaran dikembangkan perlu
non-pemerintah. dana yang lebih besar,
artinya jika seseorang
menginginkan
keuntungan yang besar
maka perlu pengorbanan
yang besar pula.
3. Anggaran artinya
rencana pengeluaran
yang digunakan untuk
perusahaan yang
diajukan kepada
stakeholder atau pihak
swasta yang akan
berinvestasi.

3. Kasmir Mendanai Cara 1. Dana 1. Dana yang diberikan

111
(2012) Non- 2. Kerjasama untuk mengembangkan
Konvensional 3. Pemerintah usaha agar bisa
adalah dana yang 4. Stakeholder mendapatkan
diperoleh dari keuntungan yang lebih
hasil kerja sama besar.
antara pemerintah 2. Hubungan yang dijalin
dengan oleh pemerintah dengan
stakeholder lain pihak swasta atau
yang terkait stakeholder yang
dengan swasta disepakati untuk
ataupun kerja mendanai usaha dan
sama antara akan mendapatkan
pemerintah imbalan.
dengan 3. Pemerintah memberikan
masyarakat. dana kepada sebuah
usaha dan akan
mendapatkan
keuntungan secara paten
dari dana yang
dikeluarkan sesuai
kerjasama yang
disepakati.
4. Stakeholder berinvestasi
kepada usaha seseorang
untuk mendapatkan
keuntungan dari dana
yang sudah dikeluarkan
untuk perusahaan.

4. Gibson Mendanai Cara 1. Kerjasama 1. Kerjasama dalam


(2011) Non- 2. Pemerintah mendanai sebuah usaha

112
Konvensional 3. Swasta agar usaha tersebut
adalah kerjasama 4. Posisi seimbang dapat berjalan sesuai
yang terjalin rencana dan
antara pemerintah menghasilkan
dengan swasta keuntungan bagi pihak
yang masing - pemerintah, swasta
masing pihak maupun pemilik
memiliki posisi perusahaan.
yang seimbang 2. Pemerintah berada
dalam organisasi dalam sebuah organisasi
yang dengan sebuah
bersangkutan. kerjasama untuk
mendukung sebuah
organisasi tersebut
dalam mencapai
kesuksesan.
3. Begitupun dengan pihak
swasta ada dalam
sebuah organisasi
dengan tujuan yang
sama.
4. Posisi antara pemerintah
dan swasta sama-sama
seimbang di dalam
sebuah organisasi.

5. Ravianto Mendanai Cara 1. Pendanaan 1. Pendanaan merupakan


(2014) Non- 2. Kerjasama dana yang dikeluarkan
Konvensional 3. Pemerintah oleh pihak swasta
adalah pendanaan 4. Swasta maupun pemerintahan.
yang berasal dari 2. Kerja sama merupakan

113
kerjasama antara suatu hubungan yang
pihak sengaja dilakukan untuk
pemerintahan mencapai tujuan
dengan pihak- bersama.
pihak swasta 3. Pemerintah akan
ataupun dari pihak mendanai sebuah
masyarakat. wirausaha melalui
kerjasama yang telah
ditetapkan bersama dan
mendapatkan imbalan
dari hasil kerjasama
tersebut.
4. Pihak swasta
memberikan dana
kepada wirausahawan
juga untuk mendapatkan
sebuah keuntungan atau
bisa dikatakan sebagai
investasi.

11.5 Diskripsi Konsep Mendanai Cara Non Konvensional


Menurut Kasmir, pembiayaan non konvensional merupakan sumber pembiayaan yang
berasal dari kerjasama antara pihak pemerintahan dengan pihak-pihak swasta ataupun
dari pihak masyarakat. Sumber pembiayaan non konvensional secara umum dapat dibagi
menjadi 3 jenis, antara lain : pembiayaan melalui pendapatan, hutang, dan kekayaan dari
sini dapat diambil contoh seperti joint venture. konsesi lahan, dan obligasi.

Sumber pembiyaan non konvensional adalah sumber pembiayaan yang berasal dari
kerjasama antara pihak pemerintah dengan swasta maupun masyarakat. Secara umum,
sumber pembiayaan pembangunan non konvensional dibagi menjadi tiga, yaitu:
pembiayaan melalui pendapatan, kekayaan dan hutang. Sumber pembiayaan non

114
konvensional memiliki lebih banyak variasi macamnya, dan seharusnya bisa
dimanfaatkan dengan lebih optimal.

Contoh sederhana dari pembiyaan non kovensional adalah program Corporate Social
Responsibility (CSR) yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan yang ada di Indonesia.
Terdapat bebrapa perusahaan yang memberikan perbaikan ataupun pembangunan
infrastruktur di wilayah sekitar perusahaannya. Terdapat contoh lain yaitu Public Private
Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS). Dengan adanya KPS ini
pemerintah tidak perlu menanggung seluruh biaya pembangunan suatu proyek. Biaya
pembangunan proyek tersebut lebih dititik beratkan kepada pihak swasta.

115
BAB XII : MERMBUAT PERENCANAAN BISNIS YANG EFEKTIF
12.1 Pendahuluan
12.1.1 Mengapa anda belajar Konsep Perencanaan Bisnis Yang efektif?
Saya mempelajari perencanaan bisnis yang efektif ini tentunya agar wawasan
saya dapat bertambah, karena dalam berbisnis perlu adanya rencana bisnis yang
strategis agar perusahaan bisa berkembang pesat. Dengan mempelajarinya saya
dapat mengimplementasikan nantinya apabila saya mempunyai perusahaan
sehingga saya juga dapat mendapatkan keuntungan yang besar.
12.1.2 Bagaimana cara anda belajar Perencanaan Bisnis Yang efektif?
Cara belajar mengenai perencanaan bisnis yang efektif adalah saya perlu
mengetahui pengertiannya terlebih dahulu, dan menerapkan/
mengimplementasikan aturan aturan yang ada untuk membangun usaha saya
nanti.
12.1.3 Untuk apa anda belajar Perencanaan Bisnis Yang efektif ?
Tentunya saya dapat mengimplementasikannya dikehidupan nyata saya dan
saya ingin memiliki perusahaan yang memilliki kemampuan untuk menjual
barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan
menarik bagi penyandang dana.
12.1.4 Apa tujuan anda belajar Perencanaan Bisnis Yang efektif?
Tujuan saya membelajari agar saya memperoleh ilmu baru dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan khusunya dalam membangun usaha sehingga
nantinya saya tidak akan kebingungan lagi dalam mengelolah sebuah usaha.
12.1.5 Mengapa anda belajar Konsep Aspek Pasar dan Pemasaran Perencanaan Bisnis?
Saya mempelajari aspek pasar dan pemasaran perencanaan bisnis ini tentunya
agar wawasan saya dapat bertambah, bidang pemasaran dalam bisnis menurut
saya sangat sulit karena dibutuhkan manajemen pemasaran yang strategis agar
para konsumen dapat tertarik dengan barang dan jasa yang saya produksi
nantinya. Dengan mempelajarinya saya dapat mengimplementasikan nantinya
apabila saya mempunyai perusahaan sehingga saya juga dapat mendapatkan
keuntungan dan brand saya dapat dikenal oleh semua kalangan.
12.1.6 Bagaimana cara anda belajar Aspek Pasar dan Pemasaran Perencanaan Bisnis?
Cara belajar mengenai aspek pasar dan pemasaran perencanaan bisnis adalah

116
saya perlu mengetahui pengertiannya terlebih dahulu, dan menerapkan/
mengimplementasikan aturan aturan yang ada untuk membangun usaha saya
nanti.
12.1.7 Untuk apa anda belajar Aspek Pasar dan Pemasaran Perencanaan Bisnis?
Dengan mempelajari aspek pasar dan pemasaran perencanaan bisnis saya dapat
mengimplementasikan kedalam kehidupan nyata saya ketika saya memiliki
bisnis baru.
12.1.8 Apa tujuan anda belajar Aspek Pasar dan Pemasaran Perencanaan Bisnis?
Tujuan saya membelajari agar saya memperoleh ilmu baru dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan khusunya dalam membangun usaha sehingga
nantinya saya tidak akan kebingungan lagi dalam mengelolah sebuah usaha.
12.1.9 Mengapa anda belajar Konsep Teknik dan Operasi Perencanaan Bisnis?
Saya belajar konsep teknik dan operasi perencanaan bisnis agar saya dapat
mengetahui perusahaan yang sukses merupakan perusahaan yang menerapkan
konsep ini dengan baik dimana perusahaan memiliki perencanaan jangka panjang
yang tepat dan sesuai, tentunya saya nantinya dapat merancang teknik dan
operasi perencanaan bisnis yang baik dan dapat memperoleh data yang strategis
untuk pengambilan keputusan apabila perusahan mengalami kendala. Saya juga
dapat membuat rencana pelaksanaan dalam berbisnis yang sesuai dengan visi
misis perusahaan.
12.1.10 Bagaimana cara anda belajar Teknik dan Operasi Perencanaan Bisnis?
Cara belajar mengenai teknik dan operasi perencanaan bisnis adalah saya perlu
mengetahui pengertiannya terlebih dahulu, dan menerapkan/
mengimplementasikan aturan aturan yang ada untuk membangun usaha saya
nanti.
12.1.11 Untuk apa anda belajar Teknik dan Operasi Perencanaan Bisnis?
Saya belajar teknik dan operasi perencanaan bisnis untuk bekal saya dalam
mengelola perusahaan atau bisnis saya, sehingga saya dapat memprediksi resiko-
resiko perusahaan dan langkah apa yang selanjutnya akan diambil agar tidak
menanggung kerugian. Dengan memiliki Teknik dan operasional perencanaan
bisnis yang tepat, maka perusahaan ini berpotensi untuk mencapai tujuan

117
perusahaan
12.1.12 Apa tujuan anda belajar Teknik dan Operasi Perencanaan Bisnis?
Tujuan saya belajar teknik dan operasi perencanaan bisnis adalah agar saya dapat
mengimplementasikan materi yang sudah saya peroleh sehingga bisnis atau
perusahaan yang saya kelola dapat berjalan sesuai dengan visi misi dan saya
dapat memprediksi resiko-resiko perusahaan dan langkah apa yang selanjutnya
akan diambil agar tidak menanggung kerugian dikarenakan telah tersusunnya
perencanaan jangka panjang yang tepat saya juga dapat meraih keuntungan yang
besar.
12.2 Matriks Konsep Perencanaan Bisnis Yang efektif
No Author Konsep/ Definisi/ Dimensi Konsep/ Indikasi Dimensi/ Ciri-
(Tahun) Pengertian/Penda Bagian Konsep ciri Dimensi/ Tolak
pat Ukur Dimensi

1. Berry, 2020 Perencanaan bisnis 1. Rencana kerja 1. Rencana bisnis ini


adalah bagaimana merupakan rencana
2. Tujuan
semua rencana kerja yang ada
kerja perusahaan di didalam perusahaan
masa depan akan untuk mencapai tujuan
berguna untuk akhir yang dimiliki
dapat memenuhi oleh perusahaan itu
dan mencapai sendiri.
tujuan akhir yang
2. Tujuan perusahaan
dimiliki oleh
tentunya untuk
perusahaan
mencapai keuntungan
sendiri.
yang besar dan
kesuksesan
perusahaan yang ingin
dicapai.

2. (Bygrave Business Plan 1. Dokumen 1. Rencana bisnis ini

118
1994: 114) merupakan suatu merupakan suatu
2. Kemampuan
dokumen yang dokumen dimana
menyatakan 3. Menjual didokumen tersebut
keyakinan akan tercantum kemampuan
kemampuan sebuah 4. Keuntungan perusahaan dan
bisnis untuk tentunya perusahaan
5. Menarik investor
menjual barang juga mengikut
atau jasa dengan sertakan analisis
menghasilkan SWOT.
keuntungan yang
2. Kemampuan
memuaskan dan
perusahaan dalam
menarik bagi
menjual barang dan
penyandang dana
jasa dicantumkan ke
dalam dokumen
perencanaan bisnis
sehingga para investor
dapat tertarik
berinvestasi kedalam
perusahaan tersebut.

3. Rencana bisnis ini


digunakan perusahaan
sebagai pedoman
dalam menghasilkan
keuntungan.

3. (Sharma,19 Rencana bisnis atau 1. Peta 1. Rencana bisnis atau


99) rencana sebuah rencana sebuah bisnis
2. Keadaban dunia
bisnis merupakan merupakan sebuah
sebuah peta yang 3. Strategi peta yang memberikan
memang strategi-strategi yang

119
menunjukkan tepat dalam berbagi
4. Rintangan
keadaban dunia rintangan yang di lalui
bisnis dan dapat
2. Rencana bisnis ini
juga menjaga
menunjukkan
langkah-langkah
keadaban dunia bisnis
perusahaan tersebut
dan dapat menjaga
agar tetap fokus
langkah-langkah
dan dapat
perusahaan tersebut
memberikan
agar tetap fokus ke 1
strategi-strategi
tujuan.
yang tepat dalam
berbagi rintangan 3. Strategi dalam
yang di lalui. mengembangkan
perusahaan dan
menghadapi resiko
kegagalan tercatat
dalam rencana bisnis
perusahaan.

4. Richard L. Business plan 1. Dokumen 1. Business plan


Daft (2007: merupakan merupakan dokumen
2. Bisnis baru
265) dokumen yang yang merincikan
merincikan detail- detail-detail bisnis
detail bisnis yang yang disiapkan oleh
disiapkan oleh seorang
seorang wirausahawan,
wirausahawan sehingga
sebelum membuka wirausahawan tidak
sebuah bisnis baru. akan mengalami
kesulitan dalam
membuat usaha baru.

120
2. Sebelum membuka
usaha baru perusahaan
pasti menyiapkan
rencana bisnis guna
memudahkan para
karyawan dalam
melaksanakan
tugasnya dan
mencapai tujuan.

5. Hisrich, Rencana Bisnis 1. Dokumen 1. Business Plan


Peter (Business Plan) merupakan dokumen
2. Usaha baru
(1995:113). merupakan tertulis yang disiapkan
dokumen tertulis 3. Relevan oleh wirausaha yang
yang disiapkan menggambarkan
oleh wirausaha 4. Internal seluruh unsur-unsur
yang perusahaan sehingga
5. Eksternal
menggambarkan perusahaan dapat
seluruh unsur- memulai usahanya
unsur yang relevan dengan lebih mudah.
baik internal atau
2. Sebelum membuka
pun eksternal
usaha baru perusahaan
tentang suatu
pasti menyiapkan
perusahaan di
rencana bisnis guna
dalam memulai
memudahkan para
suatu usaha.
karyawan dalam
melaksanakan
tugasnya untuk
mencapai tujuan
perusahaan.

121
3. Dokumen tertulis ini
relevan dengan
pengimplementasian
dalam membuka
usaha baru, baik
internal atau pun
eksternal tentang
suatu perusahaan.

12.3 Deskripsi Konsep perencanaan Bisnis yang Efektif


Perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang menjelaskan secara terperinci
bagaimana suatu usaha bisa mencapai tujuan suatu usaha atau bisnis. Dalam perencanaan
ini dijabarkan rencana tertulis dari sudut pandang pemasaran, keuangan, dan operasional.
Hal itu memungkinkan perusahaan untuk menetapkan tujuan dan menarik investasi.
Mereka juga merupakan cara bagi perusahaan untuk tetap berada di jalur yang benar.
Umumnya, sebuah perusahaan akan meninjau kembali rencana tersebut secara berkala
untuk menganalisa apakah tujuan telah terpenuhi dan juga mengevaluasinya.

Ada banyak manfaat yang didapatkan ketika membuat perencanaan yang baik dan tujuan
perusahaan akan lebih mudah direalisasikan. Hal ini karena perusahaan memiliki alat
berupa perencanaan bisnis yang bisa digunakan sebagai acuan.

1. Membantu Anda Mendapatkan Modal

2. Kelola Pertumbuhan Usaha

3. Menentukan Dan Memantau Tujuan Anda

4. Menentukan Strategi Pemasaran

5. Mengelola Karyawan

Sedangkan cara untuk membuat rencana bisnis efektif:


A. Riset yang Ekstensif

122
Riset menjadi hal paling penting dari sebuah rencana bisnis. Untuk membuat
perencanaan yang sempurna, kamu harus mengetahui bisnismu dan industri di
dalamnya. Lakukan riset dan analisis produk, pangsa pasar, dan tujuan bisnis saat
melakukan perencanaan. Oleh karena untuk dapat membuat rencana yang sempurna,
harus mengenal perusahaan, produk, pesaing, dan pangsa pasar secara mendalam.
B. Menentukan Tujuan dari Rencana Bisnis
Sebuah rencana bisnis, merupakan dokumen tertulis yang menggambarkan bisnis
yang sebenarnya, strategi penjualan dan marketing, latar belakang keuangan, laporan
untung rugi, dan masih banyak lagi. Rencana bisnis ini bisa berisikan tujuan yang
berbeda pula dan menjadi peta jalan yang memberikan arah, sehingga sebuah bisnis
bisa merencanakan masa depannya.
C. Cari Tahu Hal yang Tidak Boleh Dilakukan

Identifikasi dan ketahui apa saja yang tidak boleh dilakukan. Ketahui mengapa bisnis
lain dalam industri yang sama telah gagal.

D. Dokumentasikan Semua Aspek Bisnis

Sebagai calon investor tentu mereka ingin memastikan bahwa bisnis kamu akan
mendatangkan keuntungan. Oleh karenanya mereka ingin mengetahui segala sesuatu
terkait bisnis kamu. Nah, untuk membantu proses ini, dokumentasikan segala sesuatu
terkait pengeluaran, arus kas, dan proyeksi industrimu

E. Membuat Rencana Marketing Strategi

Sebuah rencana bisnis yang hebat akan melibatkan strategi dan rencana pemasaran
yang agresif. Ini terkait cara mencapai tujuan marketing seperti memperkenalkan
produk baru, memperluas pasar untuk produk yang sudah ada, menembus pasar baru,
meningkatkan penjualan di produk tertentu, dan memperbaiki produk.

F. Sesuaikan untuk Setiap Audiens

Rencana bisnis yang kamu buat harus disesuaikan dengan setiap audiens. Sebagai
contoh, jika audiensmu seorang bankir atau penasehat keuangan, tentu mereka akan

123
lebih tertarik melihat laporan keuangan dan neraca bisnismu. Jadi pastikan
perencanaan itu dapat dimodifikasi agar dapat dipahami semua audiens.

G. Tunjukkan Keseriusanmu

Saat menjelaskan rencana bisnis ini kepada para investor, konsumen, ataupun
anggota tim lain, tunjukkan keseriusanmu, penguasaan, dan concern terhadap bisnis
dan rencanamu. Ajak mereka berdiskusi tentang kesalahan dalam bisnis yang telah
kamu lakukan, masalah yang ingin kamu selesaikan bersama, dan nilai lebih dirimu
dibanding pesaing.

12.4 Matriks Konsep Aspek Pasar dan Pemasaran Perencanaan Bisnis


No Author Konsep/ Definisi/ Dimensi Konsep/ Indikasi Dimensi/ Ciri-
(Tahun) Pengertian/Pend Bagian Konsep ciri Dimensi/ Tolak Ukur
apat Dimensi
1. Philip Pemasaran 1. Aktivitas 1. Pemasaran merupakan
Kotler merupakan salah 2. Kebutuhan dan sebuah aktivitas untuk
(2001) satu bentuk keinginan mendapatkan kebutuhan
aktivitas kegiatan 3. Proses dan keinginan, bagi
manusia yang 4. Pertukaran perusahaan pemasaran
memiliki landasan 5. Penawaran merupakan suatu
untuk kegiatan berupa
mendapatkan mengenalkan barang
kebutuhan dan atau jasa kepada
keinginan melalui konsumen sehingga
serangkaian konsumen memiliki
proses baik hasrat untuk
pertukaran, membelinya.
penawaran dan 2. Pemasaran ini bisa
masih banyak lagi dikatakan sebagai proses
hal lainnya. dalam kegiatan bisnis,

124
wirausahawan membuat
rencana pemasaran yang
terdiri dari menentukan
harga, mempromosikan
dan mendistribusikan
barang-barang guna
memuaskan para
konsumen dan
perusahaan mendapatkan
imbalan berupa laba.
3. Artinya pihak konsumen
dengan perusahan
melakukan kegiatan
barter, konsumen
mendapatkan barangnya
dan perusahaan
mendapatkan uang.
4. Menawarkan barang atau
jasa kepada konsumen
untuk memnuhi
kebutuhan atau
keinginan konsumen.
2. Basu dan pemasaran yang 1. Proses 1. Pemasaran ini bisa
Hani meliputi dari 2. Pengelolaan dikatakan sebagai
(2004) proses kegiatan 3. Tujuan proses dalam
perencanaan 4. Keuntungan kegiatan bisnis,
dalam wirausahawan
pengelolaan membuat rencana
barang dan jasa, pemasaran yang
penetapan terdiri dari
banderol harga menentukan harga,

125
dari barang dan mempromosikan
jasa tersebut dan
hingga proses mendistribusikan
promosi maupun barang-barang guna
pendistribusianny memuaskan para
a yang konsumen dan
keseluruhannya perusahaan
memiliki tujuan mendapatkan
untuk memenuhi imbalan berupa laba.
kebutuhan 2. Mengelola barang
maupun agar dapat
memperoleh didistribusikan
keuntungan dari kepada konsumen.
proses pemasaran 3. Tujuan pemasaran
tersebut. adalah agar produk
dan jasa dapat
dikenal konsumen
dan laku dipasaran,
sehingga perusahaan
dapat memperoleh
keuntungan yang
besar.
3. Assauri manajemen 1. Proses 1. Pemasaran ini bisa
(1999) pemasaran yang 2. Perencanaan dikatakan sebagai proses
bisa dikatakan 3. Evaluasi dalam kegiatan bisnis,
mememiliki 4. Keuntungan wirausahawan membuat
proses yang lebih 5. Kebutuhan rencana pemasaran yang
komplek karena terdiri dari menentukan
tentunya terdapat harga, mempromosikan
perencanaan dan dan mendistribusikan
evaluasi, sebuah barang-barang guna

126
pemasaran juga memuaskan para
dapat dikatakan konsumen dan
demikian karena perusahaan mendapatkan
juga mencangkun imbalan berupa laba.
hal perencanaan, 2. Pemasaran ini termasuk
pelaksanaan, serta kedalam kegiatan
distribusi baik perencanaan,
dalam hal wirausahawan membuat
pertukaran rencana pemasaran yang
maupun terdiri dari menentukan
hubungan yang harga, mempromosikan
cenderung kearah dan mendistribusikan
keuntungan demi barang-barang.
dapat memenuhi 3. Perusahaan bisa
kebutuhan. mendapatkan
keuntungan yang
besar dengan cara
memasarkan barang
dan jasa untuk
konsumen. Disini
adanya hubungan
timbal balik dimana
kebutuhan
konsumen dapat
terpenuhi sedangkan
perusahaan dapat
memperoleh
keuntungan yang
besar.
4. Swastha & pemasaran yakni 1. Kegiatan 1. Pemasaran merupakan
Irawan salah satu dari 2. Mempertahanka kegiatan yang utama

127
(2008) kegiatan pokok n hidup dilakukan perusahaan
yang dilakukan 3. keuntungan untuk mengembalikan
oleh pengusaha modal dan
yang mana dalam mendapatkan
usahanya itu keuntungan.
untuk 2. Pemasaran merupakan
mempertahankan proses menjual atau
kehidupanya, mendistribusikan
untuk barang atau jasa guna
berkembang dan mempertahankan hidup
juga mendapatkan para konsumen
untung yang sehingga kebutuhan
besar. dan keinginan
konsumen dapat
terpenuhi
3. Para pengusaha
membuat rancangan
pemasaran strategis ini
tentunya agar
konsumen tertarik pada
barang dan jasa
perusahaan tersebut
sehingga dapat meraih
keuntungan yang besar.
5. William J. pemasaran ialah 1. Sistem 1. Pemasaran ini bisa
Stanton suatu system total 2. Rancangan dikatakan sebagai
(1984) dari kegiatan 3. Memuaskan sistem dalam kegiatan
bisnis yang 4. Konsumen bisnis, wirausahawan
dirancang untuk membuat rencana
merencanakan, pemasaran yang terdiri
menentukan dari menentukan harga,

128
harga, mempromosikan dan
mempromosikan mendistribusikan
dan barang-barang guna
mendistribusikan memuaskan para
barang-barang konsumen dan
yang memuaskan perusahaan
keinginan dan mendapatkan imbalan
jasa baik kepada berupa laba.
para konsumen 2. Pemasaran ini
saat ini maupun merupakan rencana
konsumen perusahaan agar barang
potensial. dan jasanya bisa
digunakan untuk
memuaskan
konsumennya.
3. Memuaskan disini
artinya konsumen dapat
menggunakan produk
berupa barang atau jasa
yang diproduksi oleh
perusahaan.
4. Konsumen merupakan
orang yang
menggunakan barang
atau jasa yang
diproduksi perusahaan
guna memenuhi
kebutuhan maupun
keinginannya.

129
12.5 Deskripsi Konsep Aspek Pasar dan Pemasaran Perencanaan Bisnis
Rencana pemasaran merupakan ide awal dalam suatu bisnis. Ini merupakan suatu bentuk
umum dari sebuah keterkaitan proses tata kelola dengan arah tujuan untuk
mengembangkan strategi bisnis dalam memperoleh pencapaian yang maksimal. Dalam
menerapkan suatu strategi pemasaran, tentunya sistem kelolaannya diambil secara
sistematis. Artinya, dalam setiap ketuk palu yang dilakukan, hal itu telah mendapat
persetujuan dari seluruh elemen yang terlibat didalamnya. Baik secara langsung maupun
tidak langsung.

Bagi perusahaan dengan sistem perencanaan pemasaran yang tepat sasaran maka akan
mendapat hasil yang maksimal. Tentu saja, keuntungan yang didapatkan akan lebih
maksimal, efektif, serta efisien. Banyak hal yang menjadi kategori marketing plan. Yang
pertama adalah strategi dalam pengumpulan informasi. Yang kedua adalah
pendistribusian informasi, dalam langkah ini, informasi sangatlah penting untuk
didistribusikan. Yang ketiga merupakan strategi promosi, dalam dunia bisnis, strategi
yang tepat akan membawakan hasil yang maksimal. Lalu yang terakhir adalah koordinasi
marketing. Seluruh sistem pasti memerlukan koordinasi untuk berkembang. Ini artinya,
dalam melaksanakan rencana pemasaran, juga dibutuhkan kelolaan koordinasi yang tepat
guna. Sehingga, dalam kelolaannya akan lebih maksimal dan tidak terjadi miss
komunikasi.

Tujuan Rencana Pemasaran

1. Mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai arah perubahan pasar serat


kompetitor yang ada
2. Sebagai kail untuk berafiliasi dengan banyak kelolaan organisasi lainya
3. Menjadi sarana dalam menyesuaikan diri dalam lingkup bisnis modern
4. Memaksimalkan benefit dengan effort yang sederhana namun dapat terlaksana secara
efektif dan efisien

12.6 Matriks Konsep Aspek Teknik dan Operasi Perencanaan Bisnis


Author Konsep/ Definisi/ Dimensi Konsep/ Indikasi Dimensi/ Ciri-
No
(Tahun) Pengertian/Pend Bagian Konsep ciri Dimensi/ Tolak Ukur

130
apat Dimensi
1. Anderson Teknik dan 1. Visi Jangka 1. Artinya teknik dan
et.al operasional panjang operasional ini
(1984) perencanaan 2. Misi digunakan perusahaan
bisnis merupakan 3. Tujuan sebagai cara untuk
visi jangka 4. Kebijakan mencapai tujuannya,
panjang, terdiri 5. Distinctive sehingga misinya dapat
atas misi, tujuan, competence terealisasikan.
kebijakan 2. Dengan disusunya teknik
dan distinctive dan operasional dalam
competence suatu perusahaan,
perusahaan memudahkan tercapainya
misi yang dicita-citakan.
3. Teknik dan operasional
ini digunakan untuk
mencapai tujuan
perusahaan.
4. Sebuah perusahaan
yang memiliki
perencanaan untuk
jangka panjang,
dengan menentukan
kebijakan-kebijakan
perusahaan tentunya
berarti lebih memiliki
kemampuan lebih
dalam mengelola
perusahaan
dibandingkan
perusahaan yang tidak
mempersiapkannya

131
perencanaan jangka
panjang.
2. Hill Teknik dan 1. Cara 1. Teknik dan operasional
(1989) operasional 2. Menekanka perencanaan bisnis
perencanaan 3. Manufaktur digunakan oleh
bisnis merupakan 4. Pemasaran perusahaan sebagai cara
suatu cara yang 5. Mengembangkan yang digunakan
menekankan hal- perusahaan untuk
hal yang menekankan pada hal-hal
berkaitan, dengan yang berkaitan dengan
kegiatan manufaktur dan
manufaktur dan pemasaran sehingga
pemasaran. dapat memperoleh
Semuanya keuntungan yang besar.
bertujuan untuk 2. Dengan adanya Teknik
mengembangkan dan operasional
operasional perencanaan bisnis ,
perusahaan. suatu perusahaan dapat
mengembangkan
operasional perusahaan
dengan berpedoman pada
teknik yang sudah di
tetapkan untuk mencapai
tujuannya.
3. Skinner Teknik dan 1. Filosofi 1. Teknik dan operasional
(1978) operasional 2. Alat perencanaan bisnis
perencanaan 3. Tujuan merupakan sebuah
bisnis merupakan filosofi yang mana
filosofi yang filosofi ini digunakan
berkaitan dengan sebagai acuan dalam
alat untuk mengambil tindakan agar

132
mencapai tujuan. sesuai dengan visi misi
perusahaan sehingga
tujuannya dapat tercapai.
2. Teknik dan operasional
perencanaan bisnis
digunakan perusahaan
sebagai alat yang
digunakan perusahaan
untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
3. Teknik dan operasional
ini diciptakan atau
dirancang perusahaan
untuk mencapai tujuan
perusahaan tersebut
sehingga perusahaan
dapat memperoleh
keuntungan yang besar
dan meminimalisir
kegagalan.
4. Hayes dan Teknik dan 1. Kegiatan 1. Teknik dan operasional
Wheel operasional 2. Lingkup perencanaan bisnis ini
Wright perencanaan perusahaa merupakan induk dari
(1978) bisnis 3. Pengalokasian semua kegiatan dalam
mengandung arti Sumber daya lingkup perusahaan,
semua kegiatan termasuk pengalokasian
yang ada dalam sumber daya perusahaan.
lingkup 2. Dengan adanya Teknik
perusahaan, dan operasional
termasuk di perencanaan bisnis,
dalamnya seluruh kegiatan

133
pengalokasian dilingkup perusahaan
semua sumber sudah terencana sehingga
daya yang perusahan lebih mudah
dimiliki dalam mencapai misinya.
perusahaan. 3. Dengan adanya teknik
dan operasional
perusahaan dapat dengan
mudah dan tepat
mengalokasikan sumber
daya yang dimiliki
perusahaan untuk
mewujudkan tujuan
perusahaan.
5. Taylor, Teknik dan 1. Mengembangkan 1. Artinya jika perusahaan
Richardson operasional 2. Berpotensi sudah memiliki teknik
dan Gordon perencanaan 3. Sukses dan operasional
(1985) bisnis berarti 4. Menguntungkan perencanaan bisnis,
perusahaan perusahaan bisa
mampu mengembangkan seiring
mengembangkan dengan perubahan zaman
teknik dan didalam dunia bisnis
operasional untuk mencapai tujuan
perencanaan perusahaan yaitu
bisnis yang dapat mendapatkan keuntungan
berpotensi yang besar.
menjadi 2. Dengan memiliki Teknik
perusahaan yang dan operasional
sukses dan perencanaan bisnis yang
menguntungkan. tepat, maka perusahaan
ini berpotensi untuk
mencapai tujuan

134
perusahaan.
3. Apabila perusahaan
memiliki Teknik dan
operasional perencanaan
bisnis yang tepat, maka
perusahaan akan
mencapai kesuksesan
lebih mudah
dibandingkan perusahaan
yang tidak memiliki
Teknik dan operasional
perencanaan bisnis yang
tepat.
4. Perusahaan lebih unggul
dan menguntungkan
dibanding kompetitor
lainnya, dikarenakan
perusahaan telah
memiliki sistem yang
terencana sehingga dapat
memprediksi resiko-
resiko perusahaan dan
langkah apa yang
selanjutnya akan diambil
agar tidak menanggung
kerugian.

12.7 Diskripsi Konsep Aspek Teknik dan Operasi Perencanaan Bisnis


Strategi operasi merupakan komitmen terhadap seluruh kegiatan yang
direncanakan ataupun yang ada di dalam lingkup perusahaan saat ini. Kegiatan
yang akan dilaksanakan disini memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada

135
secara maksimal dan melakukan proses informasi demia
mencapai distinctive competence serta tujuan operasi perusahaan. Pengertian
secara umum tersebut menunjukkan jika strategi operasi sangat dibutuhkan dalam
perusahaan jauh sebelum melakukan proses operasional. Tanpa adanya komitmen
terhadap rencana yang sudah disusun, tentu akan menjadi sebuah kemustahilan
untuk mencapai tujuan operasional perusahaan.

Dalam praktiknya, strategi operasi bisa dikelompokkan menjadi beberapa bagian


yang masing-masing memiliki peran tersendiri dalam mengembangkan bisnis.
Berikut ini pengelompokkan perencanan operasional yang khas

1. Perencanaan Produksi

Perencanaan Produksi (Production Plans) yakni perencanaan yang berhubugan


langsung dengan metode dan teknologi yang dibutuhkan pada pekerjaa.

2. Perencanan Keuangan

Perencanan Keuangan (Financial Plans) ialah perencanaan yang berhubungan


dengan dana yang digunakan dan dibutuhkan untuk kegiatan/aktivitas operasional.

3. Perencanaan Fasilitas

Perencanaan Fasilitas (Facilities Plans) ialah perencanaan yang berhubungan


dengan fasilitas serta layout pekerjaan yang dibutuhkan guna mendukung tugas
pekerjaan.

4. Perencanaan Pemasaran

Perencanaan pemasaran (Marketing Plans) yakni perencanaan yang berhubungan


dengan keperluan penjualan serta distribusi produk baik barang maupun jasa.

136
5. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Plans) yakni perencanaan


yang berhubungan dengan rekruitmen, penyeleksian dan penempatan orang-orang
dalam berbagai pekerjaan.

137
BAB XIII : ENTREPRENEURSHIP SPIRIT
13. 1 Pendahuluan
13.1. 1 Mengapa anda belajar Konsep Perencanaan Bisnis Yang efektif?
Saya mempelajari perencanaan bisnis yang efektif ini tentunya agar
wawasan saya dapat bertambah, karena dalam berbisnis perlu adanya
rencana bisnis yang strategis agar perusahaan bisa berkembang pesat.
Dengan mempelajarinya saya dapat mengimplementasikan nantinya
apabila saya mempunyai perusahaan sehingga saya juga dapat
mendapatkan keuntungan yang besar.
13.1. 2 Bagaimana cara anda belajar Perencanaan Bisnis Yang efektif?
Cara belajar mengenai perencanaan bisnis yang efektif adalah saya perlu
mengetahui pengertiannya terlebih dahulu, dan menerapkan/
mengimplementasikan aturan aturan yang ada untuk membangun usaha
saya nanti.
13.1. 3 Untuk apa anda belajar Perencanaan Bisnis Yang efektif ?
Tentunya saya dapat mengimplementasikannya dikehidupan nyata saya
dan saya ingin memiliki perusahaan yang memilliki kemampuan untuk
menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang
memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.
13.1. 4 Apa tujuan anda belajar Perencanaan Bisnis Yang efektif?
Tujuan saya membelajari agar saya memperoleh ilmu baru dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan khusunya dalam membangun usaha
sehingga nantinya saya tidak akan kebingungan lagi dalam mengelolah
sebuah usaha.
13.1. 5 Mengapa anda belajar Konsep Aspek Pasar dan Pemasaran Perencanaan
Bisnis?
Saya mempelajari aspek pasar dan pemasaran perencanaan bisnis ini
tentunya agar wawasan saya dapat bertambah, bidang pemasaran dalam
bisnis menurut saya sangat sulit karena dibutuhkan manajemen
pemasaran yang strategis agar para konsumen dapat tertarik dengan
barang dan jasa yang saya produksi nantinya. Dengan mempelajarinya
saya dapat mengimplementasikan nantinya apabila saya mempunyai

138
perusahaan sehingga saya juga dapat mendapatkan keuntungan dan brand
saya dapat dikenal oleh semua kalangan.
13.1. 6 Bagaimana cara anda belajar Aspek Pasar dan Pemasaran Perencanaan
Bisnis?
Cara belajar mengenai aspek pasar dan pemasaran perencanaan bisnis
adalah saya perlu mengetahui pengertiannya terlebih dahulu, dan
menerapkan/ mengimplementasikan aturan aturan yang ada untuk
membangun usaha saya nanti.
13.1. 7 Untuk apa anda belajar Aspek Pasar dan Pemasaran Perencanaan Bisnis?
Dengan mempelajari aspek pasar dan pemasaran perencanaan bisnis saya
dapat mengimplementasikan kedalam kehidupan nyata saya ketika saya
memiliki bisnis baru.
13.1. 8 Apa tujuan anda belajar Aspek Pasar dan Pemasaran Perencanaan Bisnis?
Tujuan saya membelajari agar saya memperoleh ilmu baru dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan khusunya dalam membangun usaha
sehingga nantinya saya tidak akan kebingungan lagi dalam mengelolah
sebuah usaha.
13.1. 9 Mengapa anda belajar Konsep Teknik dan Operasi Perencanaan Bisnis?
Saya belajar konsep teknik dan operasi perencanaan bisnis agar saya
dapat mengetahui perusahaan yang sukses merupakan perusahaan yang
menerapkan konsep ini dengan baik dimana perusahaan memiliki
perencanaan jangka panjang yang tepat dan sesuai, tentunya saya
nantinya dapat merancang teknik dan operasi perencanaan bisnis yang
baik dan dapat memperoleh data yang strategis untuk pengambilan
keputusan apabila perusahan mengalami kendala. Saya juga dapat
membuat rencana pelaksanaan dalam berbisnis yang sesuai dengan visi
misis perusahaan.
13.1. 10 Bagaimana cara anda belajar Teknik dan Operasi Perencanaan Bisnis?
Cara belajar mengenai teknik dan operasi perencanaan bisnis adalah saya
perlu mengetahui pengertiannya terlebih dahulu, dan menerapkan/
mengimplementasikan aturan aturan yang ada untuk membangun usaha

139
saya nanti.
13.1. 11 Untuk apa anda belajar Teknik dan Operasi Perencanaan Bisnis?
Saya belajar teknik dan operasi perencanaan bisnis untuk bekal saya
dalam mengelola perusahaan atau bisnis saya, sehingga saya dapat
memprediksi resiko-resiko perusahaan dan langkah apa yang selanjutnya
akan diambil agar tidak menanggung kerugian. Dengan memiliki Teknik
dan operasional perencanaan bisnis yang tepat, maka perusahaan ini
berpotensi untuk mencapai tujuan perusahaan
13.1. 12 Apa tujuan anda belajar Teknik dan Operasi Perencanaan Bisnis?
Tujuan saya belajar teknik dan operasi perencanaan bisnis adalah agar
saya dapat mengimplementasikan materi yang sudah saya peroleh
sehingga bisnis atau perusahaan yang saya kelola dapat berjalan sesuai
dengan visi misi dan saya dapat memprediksi resiko-resiko perusahaan
dan langkah apa yang selanjutnya akan diambil agar tidak menanggung
kerugian dikarenakan telah tersusunnya perencanaan jangka panjang
yang tepat saya juga dapat meraih keuntungan yang besar.

13. 2 Matriks Konsep Entrepreneurship Spirit


Author Konsep / Pengertian Dimensi Konsep/ Indikasi Dimensi / Ciri-
No
(Tahun) / Definisi Bagian Konsep ciri / Tolak ukur
1 Matt Lima indikator • Selaras dengan 1. Seorang
Ehrlichma yang menunjukkan hasrat wirausahawan akan
n (2015) bahwa jiwa • Mencari cara memiliki semangat
kewirausahaan • Optimis dalam membangun
hidup dan • Mengambil risiko bisnis jika apa yang
berkembang dalam • Eksekusi dilakukan selaras
diri seseorang: dengan Hasrat.
1) Mereka selaras
2. Selalu mencari cara
dengan hasrat
yang terbaik agar
mereka
tujuannya bisa
2) Mereka selalu

140
mempertanyakan tercapai.
bagaimana itu
3. Selalu optimis denga
bisa dilakukan
napa yang sudah
dengan lebih
dilakukan untuk
baik.
mencapai tujuan.
3) Optimis tentang
semua 4. Seorang

kemungkinan wirausahawan harus

4) Mereka berani mengambil

mengambil risiko resiko untuk

yang menemukan peluang

diperhitungkan usaha, sehingga

5) Mengeksekusi bisnisnya dapat


tercapai.

5. Cara yang terbaik


perlu dieksekusi
untuk menghasilkan
hasil yang terbaik
pula.

2 Jacquelyn Jiwa • Pola pikir 1. Jiwa kewirausahaan


Smith kewirausahaan • Inovasi merupakan pola pikir
(2013) adalah pola pikir. • Layanan wirausahawan
Ini adalah pola pikir • Peningkatan dimana pola pikir ini
yang mencakup mencakup pertanyaan
pertanyaan kritis, kritis, inovasi,
inovasi, layanan, layanan, dan
dan peningkatan peningkatan agar
berkelanjutan. tujuannya dapat
tercapai.

2. Perlu adanya inovasi

141
dalam sebuah
perusahaan agar
produk dan jasanya
diminati oleh pasar.

3. Layanan untuk
konsumen juga perlu
ditingkatkan karena
untuk mencari
konsumen yang setia
pada produk atau jasa
perusahaan sangat
sulit.

3 Sara Entrepreneurship • Diberdayakan 1. Dengan semangat


Sutton Fell spirit adalah cara • Termotivasi kewirausahaan,
(2013) mendekati situasi di • Mampu seseorang akan
mana anda merasa menangani sendiri merasa diberdayakan
diberdayakan, karena dari semangat
termotivasi, dan tersebut akan ada
mampu menangani hasil yang dapat
sesuatu dengan bermanfaat bagi
tangan Anda orang tersebut.
sendiri.
2. Seorang
wirausahawan yang
termotivasi pasti
memiliki jiwa spirit
untuk
mengembangkan
usahanya dan
mencapai tujuannya.

142
3. Mampu
menyelesaikan
masalahanya dengan
baik karena seorang
wirausaha pasti
memiliki strategi
dalam menyelesaikan
masalahnya.

4 Bedjo Semangat wirausaha 1. Rohani 1. Semangat wirausaha


siswanto adalah suatu kondisi 2. Rasa senang ada didalam rohani
rohaniah atau 3. Giat seseorang yang
perilaku individu 4. Konsekuen timbul untuk
tenaga kerja dan mencapai tujuan yang
kelompok kelompok diinginkan.
yang dapat
2. Apabila seorang
menyebabkan
wirausahawan
timbulnya rasa
bersemangat maka
senang yang
akan menimbulkan
mendalam pada diri
rasa senang dalam
tenaga kerja supaya
melaksanakan
bekerja dengan giat
strateginya untuk
dan konsekuen
mencapai tujuannya.
dalam mencapai
tujuan yang telah 3. Giat dalam mencapai

ditentukan oleh tujuannya.

perusahaan. 4. Konsekuen dengan


tujuan yang telah
ditentukan oleh
perusahaan.

5 MBA Brief Jiwa Wirausaha • Tujuan bisnis 1. Tujuan bisnis adalah

143
adalah istilah yang • Hubungan mencapai
terdiri dari tiga pelanggan kesuksesan, untuk
elemen: • Pengalaman mencapai kesuksesan
1) Business Intent karyawan tersebut seorang
(tujuan strategis) wirausaha perlu
2) Hubungan memiliki jiwa yang
Pelanggan (fokus semangat.
yang jelas pada
2. Hubungan dengan
pelanggan dan
pelanggan harus baik
kebutuhan
karena untuk mencari
mereka)
pelanggan yang setia
3) Pengalaman
sangat sulit, dengan
karyawan
adanya pelanggan
(perasaan
yang setia kepada
memiliki dan
produk atau jasa yang
loyalitas yang
dihasilkan
membuat mereka
perusahaan dapat
mengidentifikasi
menjaga
diri secara
keberlangsungan
intensif dengan
usaha tersebut untuk
perusahaan)
terus berjalan.

3. Perusahaan harus
loyalitas kepada
karyawan dengan
begitu karyawan akan
mengidentifikasi diri
secara intensif
dengan perusahaan.

144
13. 3 Deskripsi Konsep Entrepreneurship Spirit
Pada era industri kewirausahaan adalah orang yang berani mengambil risiko dan tidak
memiliki modal yang selalu diukur oleh uang yang melakukan kesepakatan dengan
pemilik modal untuk mengerjakan proyek-proyek tertentu atas sumber dayanya namun
tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Mereka-mereka yang berani mengambil risiko
pada zamannya disebut sebagai kewirausahaan berbasis join venture capital (satu
pihaknya adalah intelectual capital, pihak lainnya adalah equety capital). Pada abad ini
yang menjadi tulang punggung kesuksesan dalam sebuah bisnis adalah kreativitas
seorang wirausahawan itu sendiri (Creativepreneur).
Munculnya Spirit of Entrepreneurship sehubungan dengan Perkembangan
Ekonomi.
Spirit of Entrepreneurship atau semangat kewirausahaan adalah peluang, kreativitas,
dan inovasi adalah jalan untuk menuju sebuah jembatan kemenangan dari semangat
kewirausahaan yang ditanamkan agar siap dalam menghadapi persaingan di dunia
bisnis, sekaligus suatu solusi yang sekaligus menjadi sebuah nilai (value) yang perlu
ditambahkan ke dalam perusahaan untuk melengkapi keterampilan manajerial tersebut.
Perkembangan ilmu pengetahuan, sosial,ekonomi, politik, budaya, teknologi dan
kesejahteraan telah menciptakan gap diantara faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan tersebut . Misalnya gap yang terjadi akan menciptakan perubahan status
sosial, perilaku, gaya hidup, kebutuhan, keinginan, selera sehingga bisa
membangkitkan sebuah inspirasi bisnis yang pada akhirnya memunculkan peluang
bisnis. Munculnya peluang bisnis yang baru akan akan menstimulus munculnya
entrepreneur muda. Hal inilah yang mendorong timbulnya wirausaha seiring dengan
perubahan dan perkembangan ekonomi. Menurut Matt Ehrlichman (2015) ada lima
indikator yang menunjukkan bahwa jiwa kewirausahaan hidup dan berkembang dalam
diri seseorang:
1) Mereka selaras dengan hasrat mereka
2) Mereka selalu mempertanyakan bagaimana itu bisa dilakukan dengan lebih baik.
3) Optimis tentang semua kemungkinan
4) Mereka mengambil risiko yang diperhitungkan
5) Mengeksekusi

145
13. 4 Matriks Konsep Mengelola Entrepreneurship Spirit
No Author Konsep / Dimensi Konsep/ Indikasi Dimensi / Ciri-
(Tahun) Pengertian / Bagian Konsep ciri / Tolak ukur
Definisi
1 Dina Beberapa tips 1. Niat dan yakin 1. Untuk memulai bisnis
Amalia untuk seorang wirausaha
2. Melihat adanya
(2017) menumbuhkan harus niat dan yakin
peluang
jiwa bahwa usahanya akan
entrepreneurship: 3. Termotivasi dari mencapai kesuksesan,
1) Memulai Bisnis orang sukses dengan niat dan
dengan Niat & lainnya keyakinan tersebut
Keyakinan. 4. Modal seorang wirausaha
2) Memiliki pasti akan
5. Focus
Kecepatan bersemangat dalam
Melihat 6. Marketing yang mewujudkannya.
Peluang. baik
2. Dengan semangat
3) Pelajari Kisah
tersebut seorang
Sukses Orang
wirausaha dapat
Lain.
memiliki kemampuan
4) Modal.
yang cepat dalam
5) Fokus dalam
melihat
Berwirausaha.
kemampuannya.
6) Memiliki
Kemampuan 3. Modal yang cukup

Menjual. dalam membentuk

7) Lakukan sebuah usaha juga

Sekarang Juga. menjadi factor seorang


wirausaha untuk
mewujudkan
keinginanya.

4. Focus dalam satu

146
bidang usaha,
sehingga tujuannya
dapat tercapai dengan
mudah.

5. Dengan marketing
yang baik seorang
wirausaha akan
mencapai kesuksesan
dalam memasarkan
produk dan jasanya,
kesuksesan ini akan
menimbulkan rasa
semangat seorang
wirausaha dalam
melakukan inovasi-
inovasi lainnya agar
dapat menarik
konsumen lainnya.

2 Muhammad Untuk dapat 1. Kesadaran 1. Kesadaran seorang


Ali (2017) menumbuhkan wirausaha dalam
2. Kemauan
jiwa mencapai tujuannya
kewirausahaan, 3. Keterampilan adalah denga jiwa
dapat dilakukan 4. Kemampuan semangat kerja dalam
dengan membentuk
pendekatan yang perusahaan yang
disebut dengan sukses.
K4 (Kesadaran,
2. Kemauan seorang
Kemauan,
wirausaha dalam
Keterampilan, dan
mengimplementasikan
Kemampuan
strategi yang sudah

147
dirancang untuk
mencapai kesuksesan.

3. Keterampilan yang
dimiliki seorang
wirausaha perlu
dikembangkan agar
tujuan perusahaan
dapat tercapai.

4. Kemampuan
wirausaha perlu
dikembangkan juga
sehingga tujua
perusahaan tersebut
dapat tercapai.

3 Sarah Berikut adalah • Passion 1. Passion seorang


Pierce para • Kepositifan wirausaha yang selaras
(2008) wirausahawan • Kemampuan dengan apa yang
yang paling beradaptasi dijalankan sekarang
menggambarkan • Kepemimpinan akan menumbuhkan
jiwa • Ambisi semangat untuk
kewirausahaan: mencapai tujuannya.
1) Passion
2. Semangat
2) Positivity
kewirausahaan akan
3) Adaptability
menimbulkan
4) Leadership
tindakan-tindakan
5) Ambition
yang positif untuk
mencapai tujuannya.

3. Mampu beradaptasi
dengan berbagai

148
situasi.

4. Seorang wirausaha
pasti bersemangat
dalam memimpin
usahanya untuk
mencapai tujuannya.

5. Ambis dalam
mencapai tujuannya.

4 Wardoyo Pengelolaan adalah 1. Kegiatan 1. Rangkaian kegiatan


(1980) suatu rangkai 2. Perencanaan yang digunakan
kegiatan yang 3.Pengorganisasian wirausahawan dalam
berintikan 4. Pengawasan mengelola bisnisnya
perencanaan, 5. Tujuan untuk mencapai tujuan
pengorganisasian perusahaan.
penggerakan dan
2. Dengan perencanaan
pengawasan dalam
yang baik seorang
mencapai tujuan
wirausaha dapat
yang telah
mengembangkan
ditetapkan
perusahaannya untuk
sebelumnya.
mencapai kesuksesan
sesuai dengan
keinginan perusahaan.

3. Mengkoordinasikan
dengan semua
karyawan untuk
mengimplementasikan
strategi yang sudah
ditentukan sehingga
tujuan perusahaan

149
dapat tercapai.

4. Melakukan
pengawasan kepada
seluruh departemen
perusahaan sehingga
tidak akan timbul
masalah.

5. Tujuan
wirausahawaan adalah
mencapai kesuksesan
perusahaan, untuk
mencapai kesuksesan
tersebut membentuk
pengelolaan yang
tepat.

5 Terry Pengelolaan sama 1.Perencanaan 1. Rangkaian kegiatan


(2009:9) dengan manajemen 2.Penggerakan yang digunakan
sehingga 3 pengorganisasian wirausahawan dalam
pengelolaan 4.Pengawasan mengelola bisnisnya
dipahami sebagai 5. Mencapai tujuan untuk mencapai tujuan
suatu proses perusahaan.
membeda-bedakan
2. Dengan perencanaan
atas perencanaan,
yang baik seorang
pengorganisasian,
wirausaha dapat
penggerakan dan
mengembangkan
pengawasan
perusahaannya untuk
dengan
mencapai kesuksesan
memanfaatkan
sesuai dengan
baik ilmu maupun

150
seni agar dapat keinginan perusahaan.
menyelesaikan
3. Mengkoordinasikan
tujuan yang telah
dengan semua
ditetapkan
karyawan untuk
sebelumnya.
mengimplementasikan
strategi yang sudah
ditentukan sehingga
tujuan perusahaan
dapat tercapai.

4. Melakukan
pengawasan kepada
seluruh departemen
perusahaan sehingga
tidak akan timbul
masalah.

5. Tujuan
wirausahawaan adalah
mencapai kesuksesan
perusahaan, untuk
mencapai kesuksesan
tersebut membentuk
pengelolaan yang
tepat.

13. 5 Deskripsi Konsep Mengelola Entrepreneurship Spirit


Spirit of Entrepreneurship atau semangat kewirausahaan adalah peluang, kreativitas, dan
inovasi adalah jalan untuk menuju sebuah jembatan kemenangan dari semangat
kewirausahaan yang ditanamkan agar siap dalam menghadapi persaingan di dunia bisnis,
sekaligus suatu solusi yang sekaligus menjadi sebuah nilai (value) yang perlu
ditambahkan ke dalam perusahaan untuk melengkapi keterampilan manajerial tersebut.

151
Cara Yang Tepat Untuk Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Di Dalam Diri Anda :
1. Tekat yang Kuat Untuk Memulai.
2. Ibarat sebuah bangunan gedung yang menjulang tinggi, tekad kuat untuk memulai
usaha menjadi pondasi dasar yang perlu anda tanamkan agar bangunan anda nisa
berdiri dengan kokoh.
3. Mulailah dari Bakat dan Minat yang Anda Miliki.
4. Ketika berpikir menjadi seorang enterpreneur anda tidak perlu takut dan bingung
untuk memilih ide bisnis yang paling sesuai dengan diri anda. Mulailah dari hal-hal
yang anda cintai.
5. Fokus dan Konsisten.
6. Untuk menjadi enterpreneur sukses memang tidak mudah. Terkadang waktu yang
cukup lama, serta tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Sehingga wajar adanya bila
banyak pelaku usaha yang akhirnya menyerah ditengah jalan sebelum akhirnya
mereka meraih kesuksesannya.
7. Belajarlah dari Kisah Para Pengusaha Sukses.
8. Terkdang para pemula butuh motivasi dari seseorang yang sudah berpengalaman di
bidang dunia usaha. Dengan belajar dari kisah perjalanan para pengusaha sukses
yang dulunya pernah jatuh bangun dalam menjalankan usahanya.
9. Paksa Diri Anda dan Lakukan Sekarang Juga.
10. Keterampilan Merumuskan Masalah dan Mengambil Keputusan.
11. Sebagai seorang wirausaha, kita sering kali dihadapkan pada kondisi
ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti
ini.
12. Keterampilan Mengatur dan Menggunakan Waktu.
13. Para psikolog mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah
ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Sebab itu,
seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola
waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah
diganriskan.
14. Keterampilan Memahami, Mengerti, Berkomunikasi dan Berkomunikasi.
15. Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal

152
keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan
keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan
mengembangkan usaha.

153
BAB XIV : MENGEMBANGKAN PRODUK DAN MELAKUKAN
DIVERSIFIKASI USAHA
14. 1 Pendahuluan
14.1.1 Mengapa anda belajar konsep Mengembangkan Produk
Karena dengan mempelajari konsep mengembangkan produk kita dapat
menghadapi kemungkinan perubahan suatu produk ke arah yang lebih baik
sehingga dapat memberikan daya guna maupun daya pemuas yang lebih besar
sehingga usahanya nanti dapat memaksimalkan laba.
14.1.2 Bagaimana cara anda belajar Mengembangkan Produk
Saya perlu mengetahui pengertiannya terlebih dahulu, dan menerapkan/
mengimplementasikan aturan aturan yang ada untuk membangun usaha saya
nanti, saya juga dapat mempelajari kisah kisah seorang wirausaha yang semangat
dalam mencapai kesuksesan, belajar melalui internet, artikel dan jurnal. Dengan
adanya mata kuliah kewirausahaan ini nantinya juga akan membantu saya
memahami bagaimana seorang wirausaha mengembangkan produknya.
14.1.3 Untuk apa anda belajar Mengembangkan Produk
Untuk menambah wawasan saya dalam mengembangkan produk usaha saya
nantinya. Dimana wawasan ini dapat memperbaiki produk sebelumnya,
mendayagunakan produk untuk lebih maksimal sehingga produknya bisa lebih
bermanfaat. Dengan pengembangan produk ini akan berguna untuk pertumbuhan
perusahaan dengan menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi ke segmen
pasar yang sekarang.
14.1.4 Apa tujuan anda belajar Mengembangkan Produk
Supaya saya dapat mengetahui bagaimana caranya agar usaha saya nantinya dapat
digemari oleh para konsumen, dan dapat meminimalkan biaya produksi tetapi
dapat memaksimalkan laba nantinya. Saya juga dapat mempelajari bagaimana
caranya mengembangkan produk karena semakin berkembangnya zaman akan
menuntun pengusaha dalam memaksimalkan kinerja usahanya dengan
menciptakan produk-produk yang sesuai dengan permintaan pasar.
14.1.5 Mengapa anda belajar Konsep Diversifikasi Usaha
Agar saya dapat menciptakan produk atau pasar yang baru, atau keduanya, dalam
rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, fleksibilitas,

154
dan dapat mengidentifikasi peluang dalam menambah bisnis yang menarik
nantinya.
14.1.6 Bagaimana cara anda belajar melakukan Diversifikasi Usaha
Saya perlu mengetahui pengertiannya terlebih dahulu, dan menerapkan/
mengimplementasikan aturan aturan yang ada untuk membangun usaha saya
nanti, saya juga dapat mempelajari kisah kisah seorang wirausaha yang semangat
dalam mencapai kesuksesan, belajar melalui internet, artikel dan jurnal. Dengan
adanya mata kuliah kewirausahaan ini nantinya juga akan membantu saya
memahami sub bab ini.
14.1.7 Untuk apa anda belajar melakukan Diversifikasi Usaha
Untuk memahami bagaimana cara melakukan perluasan pemilihan barang dan
jasa yang dijual oleh perusahaan dengan jalan menambah produk baru atau jasa
ataupun memperbaiki tipe, warna, mode, ukuran, jenis dari produk yang sudah
ada dalam rangka memperoleh laba maksimal.
14.1.8 Apa tujuan anda belajar melakukan Diversifikasi Usaha Spirit
Agar saya dapat menambah bisnis yang menarik dengan cara memperbaiki tipe,
warna, mode, ukuran, jenis dari produk yang sudah ada dalam rangka
memperoleh laba maksimal.

14. 2 Matriks Konsep Pengembangan Produk Menurut Para Ahli


Indikasi Dimensi
Author Konsep/ Pengertian/ Dimensi Konsep /
No Konsep/ Ciri-ciri/
(Tahun) Definisi Bagian Konsep
Tolak Ukur
1. Danang Pengembangan 1. Kegiatan 1. Kegiatan-kegiatan
Sunyoto produk (product 2. Dijual pembuat barang dan
(2013) development) adalah 3. Permintaan perantara yang
kegiatan-kegiatan pembeli bermaksud
pembuat barang dan melakukan
perantara yang penyesuaian barang-
bermaksud barang yang dibuat
melakukan atau ditawarkan.

155
penyesuaian barang- 2. Pengembangan
barang yang dibuat dilakukan atas
atau ditawarkan permintaan beli.
untuk dijual atas 3. Permintaan pembeli
permintaan pembeli. kepada produsen yang
Pengembangan sedang trend di
produk meliputi segmen pasar.
penentuan kualitas,
ukuran, bentuk, daya
tarik, labeling, cap
tanda, pembungkus,
dan sebagainya untuk
menyesuaikan selera
konsumen
2. Assauri Kegiatan atau 1. Kegiatan 1. Kegiatan yang
(2015) aktivitas yang 2. Perubahan dilakukan untuk
dilakukan dalam produk menghadapi
menghadapi 3. Daya guna kemungkinan
kemungkinan 4. Daya pemuas perubahan produk,
perubahan produk ke seperti adanya
arah yang lebih baik, perkembangan
sehingga dapat teknologi yang
memberikan semakin maju.
dayaguna maupun 2. Perubahan ini
daya pemuas yang tentunya perubahan
lebih besar. untuk kearah yang
lebih baik.
3. Mendayagunakan
suatu barang agar
konsumen lebih
tertarik.

156
4. Daya puas yang
dimiliki suatu barang
harus lebih besar agar
konsumen dapat
tertarik.
3. (Philip Pengembangan produk 1. Strategi 1. Strategi yang dimiliki
Kotler : adalah strategi untuk 2. Produk baru suatu perusahaan agar
1997) pertumbuhan 3. Mengembangkan tidak mengalami
perusahaan dengan konsep produk kebangkrutan dan
menawarkan produk 4. Gagasan produk perusahaan ini dapat
baru atau yang mengikuti trend yang
dimodifikasi ke ada dikalangan
segmen pasar yang masyarakat.
sekarang. 2. Produk lama yang
Mengembangkan dimodifikasi kedalam
konsep produk produk baru sesuai
menjadi produk fisik dengan yang berlaku
untuk meyakinkan di segmen pasar saat
bahwa gagasan produk ini.
dapat diubah menjadi 3. Mengembangkan
produk yang dapat konsep yang ada
diwujudkan disusun menjadi
produk jadi.
4. Gagasan ini dijadikan
suatu produk untuk
meyakinkan bahwa
ada pengembangan
produk kea rah yang
lebih baik.
4. ( Sofyan Pengembangan produk 1. Kegiatan 5. Kegiatan yang
Assauri : merupakan kegiatan 2. Perubahan dilakukan untuk

157
1990) atau aktifitas yang di 3. Lebih baik menghadapi
lakukan dalam 4. Daya guna yang kemungkinan
menghadapi besar perubahan produk,
kemungkinan 5. Daya pemuas seperti adanya
perubahaan suatu perkembangan
produk kearah yang teknologi yang
lebih baik, sehingga semakin maju.
dapat memberikan 6. Perubahan ini
daya guna maupun tentunya perubahan
daya pemuas yang untuk kearah yang
lebih besar lebih baik.
7. Mendayagunakan
suatu barang agar
konsumen lebih
tertarik.
8. Daya puas yang
dimiliki suatu barang
harus lebih besar agar
konsumen dapat
tertarik.
5. Alma Pengembangan produk 1. Kegiatan 1. Kegiatan yang
(2002) adalah semua kegiatan 2. Mengembangkan dilakukan oelh
yang dilakukan oleh produk produsen untuk
pabrikan atau 3. Memperbaiki mengembangkan
produsen dalam produk lama produknya agar tidak
menentukan dan 4. Memperbanyak kalah saing.
mengembangkan kegunaan dari 2. Mengembangkan
produknya, produk produk ini dilakukan
memperbaiki produk 5. Mengurangi untuk memperbaiki
lama, memperbanyak biaya produksi. produk sebelumnya
kegunaan dari produk dan mendayagunakan

158
yang sudah ada dan produk untuk lebih
mengurangi biaya maksimal.
produksi dan biaya 3. Membuat inovasi agar
pembungkus. produknya bisa lebih
bermanfaat.
4. Membuat suatu
produk yang dapat
meminimalkan suatu
biaya produksi dan
memaksimalkan laba.

14. 3 Deskripsi Konsep Pengembangan Produk


Mempelajari konsep pengembangan produk, pengembangan produk merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan dalam menghadapi kemungkinan perubahan produk ke arah
yang lebih baik. Pengembangan produk meliputi penentuan kualitas, ukuran, bentuk,
daya tarik, labeling, cap tanda, pembungkus, dan sebagainya untuk menyesuaikan selera
konsumen. Pengembangan produk ini dilakukan dengan tujuan agar produknya tidak
kalah saing, mendayagunakan produk untuk lebih maksimal, untuk meminimalkan suatu
biaya produksi dan memaksimalkan laba, daya puas yang dimiliki suatu barang harus
lebih besar agar konsumen dapat tertarik, agar tidak mengalami kebangkrutan dan
perusahaan ini dapat mengikuti trend yang ada dikalangan masyarakat, dan Untuk
memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan sebagai investor, yaitu
dengan menawarkan produk yang lebih baru dari pada produk sebelumnya.
Pengembangan produk baru bukan merupakan hal yang mudah bagi perusahaan yang
menjalankannya. Proses pengembangan produk untuk setiap perusahaan juga berbeda,
tergantung produk serta tingkat kompleksitasnya, dan umumnya kegiatan-kegiatan ini
lebih membutuhkan daya analisis intelektual dan manajemen organisasi. Perusahaan
harus menyadari bahwa dalam pelaksanaan pengembangan produk, kemungkinan
perusahaan mengadakan perubahan-perubahan ciri-ciri khusus produk, meningkatkan
mutu produk, menambah tipe produk, dan mengubah ukuran produk untuk memuaskan
pasar. Pada saat perusahaan mengalami kemunduran dan menghadapi persaingan yang

159
cukup tinggi, maka kebijaksanaan produk khususnya pengembangan produk merupakan
salah satu alternatif jika kebijaksanaan non produk seperti promosi, penentu harga serta
saluran distribusi tidak memberikan hasil yang memuaskan untuk dapat menjamin
kesinambungan produk di pasar.
Tahapan Pengembangan Produk
Sedangkan menurut Philip Kotler Tahap-tahap pengembangan produk ada 8
diantaranya:
a) Lahirnya Gagasan (Idea Generation)

b) Penyaringan Ide (Idea Screening)

c) Pengembangan dan pengujian konsep

d) Pengembangan strategi pemasaran (Marketing Strategi Development)

e) Analisis bisnis (Business Analysis)

f) Pengembangan produk (Product Development)

g) Pengujian pasar (Market Testing)

h) Komersialisasi (Commercialization)

14. 4 Matrik Konsep Diversifikasi Usaha


Indikasi Dimensi
Author Konsep/ Pengertian/ Dimensi Konsep /
No Konsep/ Ciri-ciri/
(Tahun) Definisi Bagian Konsep
Tolak Ukur

160
1. Tjiptono Diversifikasi produk 1. Upaya Upaya yang dilakukan
yaitu upaya mencari 2. Menciptakan wirausahawan dalam
dan menciptakan produk mencari dan menciptakan
produk atau pasar 3. Pertumbuhan produk atau pasar yang
yang baru, atau 4. Peningkatan baru.
keduanya, dalam penjualan Upaya ini dilakukan guna
rangka mengejar mengejar pertumbuhan
pertumbuhan, dan peningkatan
peningkatan penjualan, sehingga
penjualan, profitabilitas juga akan
profitabilitas, dan naik.
fleksibilitas.

2. Wikipedia Diversifikasi 1. Usaha Usaha yang dilakukan


(ekonomi) adalah 2. Penganekaragaman produsen agar
usaha 3. Produk produknya beranekaraga
penganekaragaman 4.Lokasi perusahaan sehingga perusahaan
product (bidang 5. Perusahaan dapat memaksimalkan
usaha) atau lokasi 6. Maksimalkan profitabilitas dan
perusahaan yang 7. Keuntungan aruskas dapat stabil.
dilakukan suatu
perusahaan untuk
memaksimalkan
keuntungan sehingga
arus-kas perusahaan
dapat lebih stabil
3. Kotler Diversifikasi adalah 1. Meningkatkan Upaya dalam
(1995) salah satu cara untuk 2. Kinerja bisnis meningkatkan
meningkatkan kinerja 3. Identifikasi perusahaan untuk
bisnis yang ada 4. Peluang menambah bisnis
dengan jalan 5. Menambah bisnis menarik yang tidak

161
mengidentifikasikan 6. Menarik berkaitan dengan bisnis
peluang untuk perusahaan saat ini.
menambah bisnis Kinerja bisnis yang lebih
menarik yang tidak baik sehingga usahanya
berkaitan dengan akan berjalan stabil.
bisnis perusahaan Dapat melihat peluang
saat ini. yang ada dan
memanfaatkan peluang
tersebut dengan baik.
Dapat mengembangkan
usahanya sehingga
memiliki beberapa bisnis
yang menarik.

4. Effendi Diversifikasi adalah 1. Perluasan 1. Membuat inovasi baru


(2005) suatu perluasan sehingga dapat
2. Dijual
pemilihan barang dan melakukan perluasan
jasa yang dijual oleh 3. Perusahaan dalam bisnis, barang
perusahaan dengan yang ditawarkan dapat
4. Menambah
jalan menambah melebihi satu jenis.
produk baru
produk baru atau jasa
2. Produk atau jasa yang
ataupun memperbaiki 5. Memperbaiki
dijual oleh perusahaan
tipe, warna, mode,
6. Laba maksimal dapat bermacam-
ukuran, jenis dari
macam mulai dari tipe,
produk yang sudah
warna, mode, ukuran,
ada dalam rangka
jenis.
memperoleh laba
maksimal. 3. Sehingga perusahaan
dapat memaksimalkan
laba dengan adanya
perbaikan produk dan

162
pengembangan produk.

5. Winarni Diversifikasi produk 1. Usaha 1. Usaha untuk


dan adalah usaha untuk meningkatkan daya
2. Menignkatkan
Fonthea meningkatkan daya terima masyarakat
Daya
(2003) terima masyarakat yang dikenal.
yang dikenal dengan 3. Nilai tambah
2. Meningkatkan daya
produk “value
terima masyarakat
added”. Value added
dalam menerima
berasal dari bahasa
produk baru yang
asing yang artinya
dirancang oleh
“nilai tambah”.
perusahaan.

3. Produk baru yang


dijual memiliki nilai
tambah.

14. 5 Deskripsi Konsep Diversifikasi Usaha


Diversifikasi usaha merupakan memperluas pasar dengan mengembangkan produk
baru yang sesuai dengan pasar agar memiliki keunggulan bersaing. Diversifikasi usaha
dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum dengan cara
mengombinasikan beberapa porto folio investasi apakah dengan cara memproduksi
barang yang bermacam-macam, mendirikan sejumlah unit bisnis, atau mendirikan
anak-anak perusahaan yang baru atau bahkan membeli perusahaan yang sudah berdiri.
Berdasarkan definisi tersebut, maka disimpulkan perusahaan yang melakukan
diversifikasi usaha adalah perusahaan yang memiliki beberapa unit bisnis atau anak
perusahaan dan diversifikasi usaha dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah
pemilik perusahaan. Diversifikasi usaha perusahaan ke dalam suatu bisnis lain yang
masih mempunyai hubungan erat dengan bisnis sebelumnya, sehingga dapat
dikembangkan strategi bisnis yang saling berkesuaian (strategic fit) di antara setiap
bisnis tersebut.

163
Strategi Diversifikasi Produk
Strategi diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap suatu produk ada tiga
macam, antara lain (Sulaksana, 2007):
1. Strategi Diversifikasi yang Terkonsentrasi
Strategi ini bertujuan untuk menarik konsumen baru dengan menambah jenisjenis
produk baru yang mempunyai teknologi dan cara pemasaran yang sama.

2. Strategi Diversifikasi Horizontal


Strategi ini dilakukan untuk memperluas product line yang dapat ditawarkan
kepada konsumen saat ini.Perluasan product line ini dilakukan dengan teknologi
yang digunakan pada produksi sekarang.

3. Strategi Diversifikasi Konglomerat


Strategi ini bertujuan untuk menarik kelompok konsumen baru melalui diversifikasi
pada produk yang tak memiliki hubungan teknologi, produk pasar yang dilayani
perusahaan pada saat ini.

164

Anda mungkin juga menyukai