Status Keluarga :
Istri : K Nissa
Anak : 1. I Putu Raditya Bagus Surya Kelana : S1 FP IPB Universitas, Bogor
2. I Made Wahyu Satya Dwi Putra: SMA Pribadi, Depok Jawa Barat
3. Ni Komang Adinda Sadwika Intaran: SD Pratiwi School, Depok Jawa Barat
Pengalaman Bekerja :
PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) Jawa Timur (1999-2015)
Jabatan: General Manajer Tahun 2014
Jabatan: Kepala Divisi Tanaman Tahun 2015
Motto :
Kerja ihklas, Keras, Tuntas
Alamat Rumah :
Grand Depok City Anggrek 3 B 12 No 16 Depok Jabar.
BUDIDAYA
TANAMAN TEBU
Disampaikan oleh :
Putu Sukarmen. S.P., M.M.
Direktur Utama PT. BCN PTPN VII
KLASIFIKASI TANAMAN TEBU
SYARAT TUMBUH & PERTUMBUHAN TEBU
Suhu 34 – 30 °C
Penyinaran
10 – 12 Kelembapan
jam/hari < 85%
Pertumbuhan
Ketinggian Optimal
pH 5,5 – 7,5
Lahan
> 500 mdpl
Garu II Pupuk II
7 hari setelah 2 – 2,5 Bln
Pembuatan Jalan Herbisida II
Bajak I garu I
Kebun Herbisida I 3 - 4Bln TMA
Kair Pupuk I 0 - 7 Hst
0 Hst
3 hari setelah Kultivasi II
garu II
2 – 3 Bln
Garu I
Land Clearing 7 hari setelah Kultivasi I
bajak I Irigasi 1,5 – 2 Bln Klentek
Tanam 0 - 3 Hst 6 & 9 Bln
ALUR BUDIDAYA TANAMAN RATOON CANE (RT)
Herbisida I Kultivasi I /
Pupuk
Pre Emergence Irigasi Putus akar
(7-10 hst)
(10-14 hst) (7 hst)
Herbisida II
Penyiangan Kultivasi II Klentek (6 & 9
Post emergence bulan)
(3– 5 bln) (2,5-3 bst)
(3-4 bst)
POTENSI TANAMAN TEBU
Produksi Tebu
> 120 Ton/Ha
Rendemen
> 10 %
PC & Ratoon
Kunci pokok budidaya tanaman tebu :
a. Pengolahan tanah dalam
b. Tanam tepat waktu dan sesuai varietas & sifat kemasakan
c. Pemupukan 5T (Tepat waktu, Tepat dosis, Tepat cara,
Tepat sasaran dan Tepat Tempat)
d. Pemeliharaan tepat waktu dan sesuai SOP
LAND PREPERATION (BAJAK)
lama °
04 Implement pada posisi draft 7.
Arah garu I memotong arah bajak II, Arah garu II tegak lurus Garu I
06
PKP 140 Cm
Ecer Bibit
Bibit diletakan dalam row
Bibit rangkap 2(overlape 100%)
Penyusunan bibit secara berlapis
Penyusunan bibit dengan cara saling bertemu ujung pangkal PANJANG
7.142 meter
JURING
Cacah Bibit
Bibit di cacah menggunakan parang yang tajam dan bersih
Pencacahan dengan memotong bibit 2 – 3 ruas
Asumsi 12 Btng/mtr
POTENSI Tinggi 2,5 Mtr
PRODUKSI Bobot 0,5 Kg/mtr
Limbus Bibit
107 Ton/Ha
Limbus Manual Limbus Mekanis
Menurunkan tanah kiri Menggunakan tractor 90 HP
dan kanan kairan Implemen limek
menggunakan cangkul Kedalaman tyne 10 cm
Kecepatan pada L4
Tebal limbusan ± 10 cm
PEMUPUKAN
Ingat …!!!
Harga pupuk mahal, jangan sampai terbuang percuma….!!
PELAKSANAAN IRIGASI
Pelaksanaan penyemprotan
Encerkan setiap jenis herbisida (satu per satu) sesuai jumlah yang diperlukan menggunakan ember plastik dan diaduk sampai
homogen, Kemudian dimasukkan ke dalam tangki boom sprayer yang telah diisi air sejumlah 200 liter, aduk dengan mesin ecara
terus menerus dengan memutar PTO traktor.
Tambahkan air ke dalam tangki boom sprayer sampai mencapai volume 600 liter (400 liter per Ha) sambil diaduk terus menerus.
Lakukan pemeriksaan nozel sebelum aplikasi di luar petak kebun.
Lakukan pengawasan secara terus menerus terhadap terjadi penyumbatan nozel.
Penyemprotan dilakukan pada pagi hari, pukul 06.00 – 10.00 (lahan lembab, kecepatan angin rendah, penguapan rendah).
Penyemprotan menggunaka kecepatan transmisi low 4, rpm 1500 dengan tekanan pompa 3 bar.
Setiap akan mengisi kembali tangki boom sprayer, lakukan pembersihan nozel menggunakan sikat.
Memulai operasi pre emergence, dari pinggir kebun dan posisi tractor pada row ke empat sebagai as tengah tractor, putaran berikut
pada row ke 12, row ke 20 demikian seterusnya setiap kelipatan 8.
Selesai operasi pre emergence dilakukan pencucian Boom Sprayer.
Laporkan secara tertulis penggunaan herbisida dan catat prestasi kerja setiap hari.
HERBISIDA II (POST EMERGENCE)
Post emergence ditujukan untuk mengendalikan gulma yang telah tumbuh menggunakan Knapsack
Sprayer dengan nozle polijet biru.
Volume air pelarut 300 liter/Ha.
Lakukan kalibrasi sebelum pelaksanaan penyemprotan dengan knapsack.
Larutkan setiap jenis herbisida (satu per satu) sesuai jumlah yang diperlukan menggunakan ember
plastik dan diaduk sampai homogen kemudian dicampurkan ke dalam drum sehingga volume air 150
liter, dan sekali pencampuran untuk kebutuhan 0,5 Ha.
Volume larutan setiap knapsack sprayer 15 liter, dan untuk 1 Ha penyemprotan setara dengan 20
knapsack larutan herbisida.
Kapasitas kerja 1,4 HOK/ Ha.
Menyiapkan perlengkapan perbaikan knapsack sprayer berupa tang, obeng dan cadangan nozzle.
Pengisian knapsack ditempatkan pada drum pendek untuk menampung tumpahan larutan.
Kapasitas 1 knapsack larutan untuk 400 meter juring (8 juring @ 50 m atau 4 juring @ 100 m).
Post emergente dilakukan pada umur tebu 90-120 hari.
Pancaran larutan herbisida dari nozzle berupa kabut dan gawang spraying overlape ditengah barisan
tanaman tebu.
PENGENDALIAN GULMA (PENYIANGAN)
1 2
Klentek
Sanitasi kebun
KLENTEK I : UMUR 6 BULAN
Mengurangi trash saat tebang KLENTEK II : UMUR 9 BULAN
Menekan hama
Mengoptimalkan metabolisme
tanaman tebu PENGATURAN TENAGA KERJA (2
BARIS TEBU PER ORANG)
1. Siapkan alat kerja berupa garu atau tongkat besi berbentuk cakar.
2. Buat rencana petak kebun yang akan di Trash Mulching.
3. Siapkan tenaga kerja.
4. Tarik tumpukan sampah sisa tebangan mneggunakan garu atau
cakar besi dan diserakkan merata hingga menutupi permukaan
tanah, tetapi tidak menutupi barisan tunggul tanaman tevu di petak
kebun sehingga pertumbuhan tunas tidak terganggu.
5. Trash Mulching dilaksanakan segera setelah petak kebun selesai
ditebang (1-7 hari setelah tebang).
KEPRAS
2. Buat rencana petak kebun yang akan dilakukan sulam (Gap > 15%)
Operasi unit searah dengan barisan tanaman tebu dan posisi roda
berada di inter row tidak menginjak dan mematahkan batang tebu
KOMPOSISI KANDUNGAN BATANG TEBU
Nira
(70%)
Air
Nira Tebu
70%
Ampas
(30%) Zat Padat Sukrosa (gula)
Larut 12%
(brix)
17% Bukan gula 5%
PELAKSANAAN TEBANG MUAT ANGKUT (TMA)
Lama Waktu Tebu Ditebang Tebu hijau” tebang angkut giling ≤ 36 jam
Sampai Digiling Tebu terbakar” tebang angkut giling ≤ 24 jam
Keterangan :
3 RUAS 5 RUAS
1 2 3
TERIMA
KASIH
KEMENTERIAN
BADAN USAHA
MILIK NEGARA
REPUBLIK
INDONESIA