Anda di halaman 1dari 26

MORFOLOGI

BAHASA INDONESIA
PENGERTIAN MORFOLOGI
Morfologi merupakan suatu cabang
linguistik yang mempelajari tentang
susunan kata atau pembentukan kata
ASAL USUL
Secara etimologis istilah morfologi berasal dari
bahasa Yunani, yaitu berasal dari gabungan
kata morphe yang berarti ‘bentuk’, dan logos
yang artinya ‘ilmu’. (Mulyana, 2007: 5)
OBJEK KAJIAN MORFOLOGI
Objek kajian morfologi adalah satuan-satuan
morfologi, proses-proses morfologi, dan alat-
alat dalam proses morfologi itu. Satuan
morfologi adalah morfem (akar atau afiks) dan
kata. Proses morfologi melibatkan komponen,
antara
lain: komponen dasar atau bentuk dasar, alat
pembentuk (afiks, duplikasi, komposisi).
PEMBAGIAN MORFEM
Dalam ilmu morfologi, terdapat morfem yaitu
bagian terkecil dari sebuah kata.

 Sebuah wacana dapat dipecah menjadi kalimat.


 Kalimat dapat dipecah menjadi bagian makna
terkecil, yaitu kata.
 Kata dapat terdiri atas beberapa morfem, contohnya
menanamkan = me-tanam-kan, bisa juga hanya
terdiri atas satu morfem, misalnya rumah, kursi,
selamat, eksekusi.
MORFEM
Secara singkat morfem merupakan satuan
terkecil dari kata yang sudah tidak bisa terbagi
lagi; meskipun begitu, setiap morfem memiliki
makna baik gramatikal maupun leksikal.
Terdapat berbagai jenis morfem dalam bahasa,
pengklasifikasian jenis morfem ini dibagi
dalam beberapa kriteria, misalnya jenis
morfem berdasarkan kriteria kebebasannya,
keutuhannya, maknanya, dan lain sebagainya
KLASIFIKASI MORFEM
1. Morfem bebas (free morpheme),
yaitu morfem yang dapat berdiri sendiri
tanpa adanya penambahan morfem lain, atau
dengan kata lain morfem ini menjadi satuan
kata sendiri, misalnya kata tas, di, pergi dan
cantik dalam bahasa Indonesia, atau dalam
bahasa Inggris ada kata seperti book, on,
wash dan fast.
2. Morfem terikat (bound morpheme)
Merupakan bentuk yang tidak dapat berdiri
sendiri tanpa direkatkan pada morfem lain.
Bentuk ini kerapkali dikenal sebagai afiks
karena morfem ini bukanlah kata akan tetapi
merupakan bagian dari kata, sebagai contoh,
morfem me-, di-, pe-an, atau dalam bahasa
Inggris ada morfem -ify, il-, dan en-.
PROSES MORFOLOGI
Selain mempelajari bentuk kata, morfologi juga
mempelajari proses pembentukan kata atau bisa
juga disebut sebagai proses morfologi.
Pembentukan kata bisa dilakukan melalui beberapa
proses, di antaranya adalah: penciptaan kata baru
(coinage), biasanya kata tersebut muncul dari suatu
produk di pasar, lalu digunakan untuk mengacu
pada produk lain yang serupa, misalnya kata Aqua
untuk mengacu pada air minum kemasan lain.
Proses morfologi lainnya adalah
pemimjaman kata (borrowing) yaitu meminjam
kata dari bahasa lain misalnya kata sofa yang
berasal dari bahasa Arab
Proses lainnya adalah kata majemuk, yaitu
proses pembentukan kata dengan
menggabungkan dua kata atau lebih misalnya
kata meja hijau, dan proses lain yang
merupakan proses pembentukan kata yang
kerap digunakan adalah afiksasi (affixation),
yaitu proses penambahan morfem terikat ke
morfem bebas untuk menambah makna lexical
atau grammatikal
ALAT PROSES MORFOLOGI
Komponen alat pembentuk proses morfologi
yaitu afiksasi dan reduplikasi.
CONTOH MORFEM
Misalnya pada kata “membatu” berasal dari {MeN-
+ batu}, keduanya adalah morfem, dan tentu saja
memiliki makna. {MeN-} memiliki makna sebagai
perubahan keadaan(menjadi), sedangkan {batu}
bermakna sebuah benda dari alam yang strukturnya
keras. Dengan penggabungan keduanya, maka
diperoleh membatu yang artinya menjadi batu.
Apabila kata {batu} kita segmentasikan lagi menjadi
ba- dan tu- , keduanya tidak memiliki makna,
sehingga bukan merupakan morfem.
Sebelumnya perlu diketahu bahwa morfem sebenarnya adalah
barang abstrak atau dengan kata lain hanya ada dalam konsep kita.
Sedangkan yang konkret berada pada pertuturan adalah alomorf
sehingga Alomorf biasa disebut sebagai realisasi morfem. Misalnya
pada morfem {sapi} direalisasikan dalam bentuk leksikal yaitu Sapi.
kemudian pada morfem {Men-} direalisasikan dengan Men- dalam
penuturan.

Pada umumnya sebuah morfem hanya memiliki satu alomorf,


misalnya {sapi} alomorfnya sapi. Namun ada sebagian morfem
yang memiliki beberapa alomorf misalnya {ber-} alomorfnya ada
ber-, be-, dan bel-. Agar lebih jelas lagi bisa dilihat dalam tabel
berikut.
MORFEM ALOMORF CONTOH PADA KATA
Ber- Ber- Berada, bertemu
Be- Bekerja, beternak
Bel- belajar
MORFEM ALOMORF CONTOH PADA KATA
Me- Me- Melihat
Mem- Memberi
meN Mendapat
Meny- Menyapu
Meng- Mengusir
Menge- Mengelap
Selain istilah morfem dan alormorf, terdapat
juga istilah morf. Morf adalah bentuk yang
belum diketahui statusnya apakah sebagai
morfem atau alomorf. Wujud morf sebenarnya
sama dengan alomorf, jadi sering dikatakn juga
bahwa morf termasuk alomorf. Contohnya
pada kata tandai , huruf {i} dalam kata
tersebut merupakan sebuah morf, meskipun
hanya berupa satu huruf.
LEKSEM, PROLEKSEM, PARTIKEL, KATA, DAN
BENTUK KATA

Leksem secara umum merupakan bentuk


abstrak dari kata. Secara teknis dalam deskripsi
leksem ditulis drngan huruf kapita kecil,
misalnya gambar, main, lempar menjadi
GAMBAR, MAIN, LEMPAR. Di samping itu
Kridalaksana memberikan batasan bahwa
leksem adalah
(1)  “Satuan terkecil dalam leksikon, (2) satuan
yang berperan sebagai input dalam proses
morfologis, (3) bahan baku dalam proses
morfologis, (4) unsur yang diketahui adanya
dari bentuk yang setelah disegmentasikan dari
bentuk kompleks merupakan bentuk dasar
yang lepas dari proses morfologis, (5) bentuk
yang tidak tergolong proleksem atau partikel”
(1989).
Selain itu dalam pendapat batasan mengenai leksem menurut
kridalaksana di atas, terdapat sebuah istilah yaitu proleksem dan
partikel. Proleksem merupakan bentuk yang terikat pada dasar
contohnya aneka-, panca-, semi-, multi-. Sedangkan partikel merukan
bentuk yang kebebasanya setingkat dibawah kata sehingga ada yang
bebas, ada yang terikat. Contohnya kata dari gunung merupakan
konstruksi dari partikel + kata , karena bisa disisipi kata lain misalnya
menjadi dari atas gunung.

Kata gambar memiliki bentuk kata menggambar, bergambar, digambar,


digambarkan, tergambar, digambarkan. Dari kalimat tersebut kita bisa
menyimpulkan bahwa keenam bentuk kata di atas berasal dari satu kata
yaitu gambar.
PENJELASAN PROSE3S MORFOLOGI
Proses morfologi ialah tahap demi tahap
yang terjadi pada morfem sebagai unit terkecil
yang bermakna dalam pembentukan kata.
Contoh kata bertindak proses pembentukannya
ialah morfem {ber-} + morfem {tindak}.
Demikianlah bahwa kata-kata tersebut
merupakan hasil dari proses morfologi.
1. Afiksasi
Afiksasi dapat diartikan sebagai proses
morfologi berupa penambahan imbuhan pada
bentuk pradasar, kata dasar, dan bentuk dasar.
Afiksasi dibagi menjadi tiga yaitu :
- Prefiksasi : imbuhan diawal contoh ber-,
men(n)- , di-, ter-, ke-, se-.
- Infiksasi : imbuhan ditengah contoh –el-, -em-,
-er-
- Sufiksasi : imbuhan diakhir contoh –an, -kan, -i
- Konfiksasi : imbuhan depan-belakang contoh
ber-an, ke-an
2. Reduplikasi
Reduplikasi ialah pengulangan kata baik secara
sebagian maupun keseluruhan contoh batu-
batu, menunda-nunda,
3. Kata Majemuk
Kata majemuk adalah kata yag terdiri dari
gabungan dua kata atau lebih yang senyawa
dan membentuk kata baru contoh angkat
bicara, kaki tangan, bulan madu, dll
4. Abreviasi
Abreviasi adalah proses pemendekan satu atau
beberapa leksem atau kombinasi leksem yang
hasilnya berupa kependekan yang berstatus
kata. Contoh tgl, simpedes, SIM, dll.
TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai