MK : ASKEB NEONATUS
DOSEN : Intan Monik, S.SiT.,M.Kes
KELOMPOK 1 :
1. Ainan Tajriani Lutfiah : 200113001
2. Ati Cahyati : 200113004
3. Novita : 200113019
4. Tri Ajeng Fidiyah : 200113025
DEFINISI ASFIKSIA
Keadaan dimana Bayi baru lahir tidak dapat nafas secara
spontan dan teratur. Bayi dengan riwayat gawat janin
sebelum lahir, umumnya akan mengalami akfisia pada saat
dilahirkan. Masalah ini erat hubungannya dengan gangguan
kesehatan ibu hamil, tali pusat, atau masalah yang
mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau sesudah
persalinan
(Asuhan Persalinan Normal, 2007).
ETIOLOGI ASFIKSIA
PERSIAPAN
1. Tempat resusitasi datar, rata, bersih, kering dan hangat
2. Handuk/kain bersih dan kering (2)
3. Kain kecil pengganjal bahu (1)
4. Alat penghisap lendir (DeLee)
5. Alat penghantar udara/oksigen (tabung sungkup)
6. Lampu 60 watt dengan jarak 60 cm.
LANGKAH – LANGKAH RESUSITASI BBL
DENGAN BERCAMPUR MEKONIUM
PENANGANAN
Hangatkan Bayi dengan handuk/kain
Atur posisi setengah ekstensi dengan kain pengganjal bahu
Isap lendir pada mulut/hidung dengan menggunakan delee
Keringkan bayi dengan sedikit tekanan (dada, perut, punggung)
Atur posisi kembali
Lakukan penilaian
LANGKAH – LANGKAH RESUSITASI BBL
DENGAN BERCAMPUR MEKONIUM
VENTILASI PERCOBAAN
1. Tiup pangkal tabung / tekan balon untuk mengalirkan udara ( perhatikan
gerakan dinding dada)
2. Bila dinding dada tidak naik / mengembang periksa kembali :
• Kebocoran perlekatan sungkup
• Posisi kepala
• Sumbatan jalan napas oleh lender
LANGKAH – LANGKAH RESUSITASI BBL
DENGAN BERCAMPUR MEKONIUM
VENTILASI DEFINITIVE
1. Setelah ventilasi percobaan berhasil maka lakukan ventilasi definitive
dengan jalan meniupkan udara dg frekuensi 20x dalam 30 detik.
2. Lakukan penilaian :
• Jika stelah 30 detik pertama bayi menangis & bergerak aktif maka selimuti
bayi dan serahkan pada ibu.
• Jika blm napas spontan lanjutkan ventilasi
• Jika bayi bernapas tetapi tdk disertai tarikan/retraksi dinding dada bawah
maka segera rujuk ke fasilitas rujukan.
Sekian…
TERIMA KASIH